Jelaskan hubungan antara Kejatuhan Konstantinopel ke tangan Turki Usmani dan kemunculan penjelajahan samudra 5 apakah yang dimaksud?

Jakarta -

Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani membawa dampak bagi bangsa Eropa hingga nusantara.

Jatuhnya Konstantinopel oleh Turki Usmani menyebabkan bangsa Eropa mengalami krisis dan kesulitan di bidang perdagangan rempah-rempah yang dikuasai pedagang Islam.

Bagaimana jatuhnya Konstantinopel berdampak pada nusantara?

Sejarah jatuhnya Konstantinopel bermula dari penyerangan Konstantinopel oleh Sultan Usmani Muhammad II pada 1453. Sultan Usmani Muhammad II bergelar Al-Fatih, seperti dikutip dari buku Sejarah Indonesia: Masuknya Islam hingga Kolonialisme oleh Ahmad Fakhri Hutauruk.

Konstantinopel adalah ibukota Kekaisaran Romawi Timur yang merupakan ibukota Kekaisaran Romawi Timur. Konstantinopel juga merupakan pelabuhan transit perdagangan antara Asia dan Eropa.

Letak Konstantinopel yang strategis menyebabkan bangsa-bangsa di sekitarnya banyak yang ingin menguasai, termasuk umat Islam. Umat Islam termotivasi mengembangkan peradaban Islam dan mengambil wilayah strategis seperti Konstantinopel untuk mempermudah proses penyebaran Islam.

Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani atau Ottoman membuat riwayat Kekaisaran Romawi berakhir. Jatuhnya Konstantinopel juga membuat perdagangan dikuasai para pedagang Islam. Ibu kota berganti nama jadi Istanbul yang berarti "tahta Islam".

Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani membawa dampak bagi bangsa-bangsa Eropa yang menjadi kesulitan terutama dalam bidang perdagangan.

Penyebab kesulitan bangsa Eropa setelah jatuhnya Konstantinopel yaitu:

1. Kedudukan perdagangan bangsa Italia di Konstantinopel dihancurkan2. Daerah Konstantinopel tertutup untuk perdagangan

3. Konstantinopel tidak boleh dijadikan sebagai lintas barang dagangan dari Asia. Kebijakan pemerintah Turki Usmani ini mengancam kehidupan ekonomi bangsa Eropa Barat dan Eropa Timur seperti saat perpindahan bangsa di Eropa akibat serangan pasukan Islam.

Dampak jatuhnya Konstantinopel

Jatuhnya Konstantinopel membuat bangsa-bangsa di Eropa mulai berpikir untuk mencari daerah penghasil barang-barang yang dibutuhkan, terutama rempah-rempah secara langsung dari pedagangnya.

Bangsa Eropa mencari rempah-rempah karena amat dibutuhkan dan digemari terutama saat musim dingin tiba. Salah satu rempah-rempah yang dicari adalah cengkih, lada, pala, dan lain-lain.

Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani membawa dampak pada penjelajahan samudra. Penjelajahan samudra bangsa Eropa didukung oleh penemuan kompas, teropong, dan peta.

Penjelajahan samudra dipelopori oleh bangsa Portugis karena rakyatnya terbiasa berperang dengan Moor dan punya pelabuhan yang baik seperti Lisabon, Porto. Angkatan laut Portugis modern dan punya hubungan dagang dengan pelabuhan-pelabuhan di Mediterania serta negara-negara di Eropa Utara.

Penjelajahan samudra bertujuan untuk menemukan dunia baru dan menguasainya dari sisi ekonomi, politik, dan agama. Dunia baru yang dimaksud adalah wilayah atau bagian dunia di sebelah timur Eropa. Daerah timur ini dikenal sebagai penghasil rempah-rempah.

Kedatangan bangsa Eropa di nusantara bertujuan untuk mencari rempah-rempah dan menguasai perdagangannya. Nusantara dikenal sebagai kepulauan penghasil rempah-rempah saat itu.

Jadi, jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani membawa dampak pada penjelajahan samudra. Selamat belajar, detikers!

Simak Video "Aksi Anggota Parlemen Turki Rusak Smartphone Pakai Palu"


[Gambas:Video 20detik]
(twu/pal)

Hubungan antara kejatuhan Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani (Kekaisaran Ottoman) dengan kemunculan penjelajahan lintas samudra berujung pada penjajahan oleh bangsa Eropa terhadap Asia termasuk Indonesia disebabkan karena bangsa Eropa dipersulit dalam hal memperoleh rempah-rempah yang ada di kota Konstantinopel, sehingga menggunakan alternatif lain, yaitu dengan menjelajahi dunia baru dengan niat agar mendapatkan harga rempah-rempah yang lebih murah.

Namun, saat menemukan sumber daya alam yang melimpah di bangsa Timur termasuk Indonesia, niat untuk mendapatkan harga kebutuhan rempah yang lebih rendah berubah menjadi ingin menguasai. Hal itu disebut sebagai Imperialisme dan Kolonialisme.

Pembahasan

Konstantinopel yang terletak di tepi pantai Laut Marmora di dekat Selat Bosporus. Konstantinopel adalah kota transit rempah-rempah pertama di sekitar Laut Tengah yang menghubungkan barang-barang antara Eropa dan Asia yang telah ada selama berabad-abad. Kota tersebut juga menjadi pusat dagang dunia Barat. Selain kota yang strategis dengan adanya perdagangan, kota ini juga menjadi pertahanan Kristen terhadap Islam, khususnya Kekaisaran Ottoman.

Konstantinopel tidak pernah lepas dari ancaman, sehingga pada akhirnya Konstantinopel jatuh ke tangan Turki Utsmani pada 29 Mei 1453. Penaklukan kota tersebut dipimpin oleh Mehmet II atau Muhammad Al-Fatih. Konstantinopel direbut setelah selama 53 hari dikepung oleh pasukan Mehmet II.

Keberhasilan Turki Utsmani dalam merebut Konstanstinopel dikarenakan Raja Konstantin XI terbunuh saat ibu kota kekaisaran Bizantium atau Romawi Timur jatuh ke tangan muslim.

Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani membuat kondisi perdagangan bangsa Eropa mengalami penurunan dan menyulitkan bangsa Eropa dalam memperoleh rempah yang saat itu merupakan kebutuhan pokok bangsa Eropa.

Hal ini dikarenakan Kekaisaran Ottoman banyak membuat peraturan yang menyulitkan lalu lintas pelayaran bangsa Eropa dalam memperoleh rempah-rempah yang ada di Konstantinopel. Hal itu membuat bangsa-bangsa Eropa tersebut terdorong untuk melakukan penjelajahan lintas samudra untuk mendapatkan peruntungan di tempat lain hingga akhirnya menjajah negara-negara yang rentan dan lemah termasuk Indonesia serta menguras sumber daya mereka untuk kemakmuran serta kekayaan bangsa-bangsa Barat tersebut.

Pelajari Lebih Lanjut

Detail Jawaban

Kelas : 11

Mapel : Sejarah

Bab : 1 - Bangsa Eropa di Indonesia

Kode : 11.3.1

#AyoBelajar #SPJ2