Jelaskan alasan orang yang berilmu selalu bersikap tawadhu dan ta dhim

Jelaskan alasan orang yang berilmu selalu bersikap tawadhu dan ta dhim
Tawadhu. Foto: iStock

Jakarta - Tawadhu, lawan kata dari sombong. Seseorang yang memiliki sikap tawadhu senantiasa akan hidup lebih bahagia. Apa keutamaan dari tawadhu dalam Islam?Tawadhu adalah nama lain dari sikap rendah hati. Tawadhu bukan rendah diri, akan tetapi tawadhu adalah percaya diri, berani dan optimis. Memiliki sifat tawadhu berarti merasa diri kita orang biasa, sekalipun memiliki banyak kelebihan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ciri-ciri dari sifat tawadhu adalah tidak suka atau tidak berambisi menjadi orang terkenal, menjunjung tinggi kebenaran, mau bergaul dengan fakir miskin dan bahkan tulis mencintai mereka serta ringan tangan membantu orang. Tawadhu yang dibenarkan adalah tamalluq. Yakni sikap rendah hati seorang murid pada gurunya agar dia dapat mengambil manfaat ilmunya. Islam memerintahkan umatnya agar berendah hati tetapi melarang kita berendah diri.Berikut keutamaan tawadhu yang menjadi salah satu sifat terpuji di dalam Islam:1. Diangkat DerajatnyaAllah SWT akan memuliakan dan mengangkat derajat orang-orang yang tawadhu sehingga manusia pun menghormatinya.Dalam sebuah sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda,"Tidaklah seorang bertawadhu yang ditunjukkan semata-mata karena Allah SWT, melainkan Allah Azza wa Jalla akan mengangkat derajatnya." 2. Tawadhu Menghasilkan KeselamatanTawadhu dapat memberikan kita keselamatan, mendatangkan persahabatan, menghapuskan dendam dan menghilangkan pertentangan.Rasulullah SAW bersabda:"Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian bertawadhu, sehingga seseorang tidak merasa bangga lagi sombong terhadap orang lain dan tidak pula berlaku aniaya kepada orang lain." HR Muslim (XVII/200 dalam Syarh Shahiih Muslim, Imam an-Nawawi) dan selainnya, dari hadits 'Iyadh bin Hamad.3. Menghindarkan Diri dari Sifat SombongBegitu spesialnya tawadhu, sehingga Allah mengistimewakan mereka yang memiliki sifat tawadhu. Allah akan mengangkat derajat mereka yang memiliki sifat tawadhu, dan akan membenamkan mereka yang bersifat sombong.Dengan bertawadhu, kita senantiasa akan dihindarkan dari sikap sombong. (lus/erd)

Jum'at, 25 September 2020 - 08:05 WIB

Orang baik semakin berilmu akan semakin tawadhu. Sebab ilmu dipelajari agar kita semakin dekat kepada Allah Taala. Foto ilustrasi/Ist

Ilmu merupakan karunia besar Allah dan setiap muslim laki-laki maupun perempuan diwajibkan untuk menuntut ilmu . Adapun keutamaan ilmu dapat meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah Ta'ala. Namun, jika ilmu yang dimiliki membuat seorang menjadi sombong dan ujub , maka ia akan terputus dari rahmat Allah.

Ahli hikmah berkata, orang baik itu semakin berilmu semakin tawadhu'. Sebab ilmu dipelajari agar kita semakin dekat kepada Allah Ta'ala, bukan untuk disombongkan apalagi merasa paling benar dari yang lain. (Baca Juga: Keutamaan dan Ganjaran Bagi Orang yang Menuntut Ilmu )

Masih ingat kisah Iblis yang dilaknat Allah karena kesombongannya. "Ana khairun minhu (saya lebih baik dari dia)". Itulah kalimat Iblis ketika menolak perintah Allah untuk bersujud kepada Nabi Adam 'alaihissalam. Kisah ini diabadikan dalam Surah Al-A'raf Ayat 12. Begitulah kesombongan Iblis, dia merasa lebih mulia dan merasa paling hebat sehingga Allah murka padanya.

Ilmu Kita Hanya Setetes

Pengasuh Ponpes As-Shidqu Al-Habib Quraisy Baharun dalam satu tausiyahnya menukil perkataan yang dinisbahkan kepada Imam Asy-Syafi'i rahimahullah:

ما حَوَى العِلْمَ جَميْعا أَحَدٌ لَا وَلَوْ مارَسَهُ أَلْفَ سَنَة

انما العلْمُ كَبَحْر زاخر فاتَخذْ مِنْ كُلِ شَيْئ أَحْسَنَه

"Tidaklah seseorang bisa menguasai ilmu seluruhnya, tidak walaupun ia belajar selama seribu tahun. Ilmu adalah lautan yang sangat luas, maka ambillah dari segala sesuatu yang paling baiknya".

Ilmu Allah 'Azza wa Jalla sangatlah luas dan tidaklah diberikan kepada manusia kecuali hanya setetes. Maka tidak layak manusia sombong dan congkak dengan kepintaran ilmunya. Allah berfirman: "Katakanlah (wahai Muhammad) seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Rabbku, maka sungguh lautan akan habis sebelum kalimat-kalimat Rabbku habis (ditulis), meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)". (QS Al-Kahfi: 109)

Di ayat lain, Allah berfirman: "Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya kalimat Allâh tidak akan habis ditulis". (QS Luqman: 27)

Ar-Robi' rahimahullah berkata: "Sesungguhnya permisalan ilmu para hamba seluruhnya di dalam ilmu Allah, bagaikan tetesan dari air laut seluruhnya, dan sungguh Allah telah menurunkan hal itu." Kemudian beliau membaca ayat Al Kahfi di atas. (Baca Juga: Bahaya Kesombongan dan Nasehat Imam Al-Ghazali )

Dahulukan Adab Sebelum Ilmu

Ilmu tanpa adab seperti api tanpa kayu bakar, dan adab tanpa ilmu seperti jasad tanpa ruh. Dengan adab , engkau akan memahami ilmu. Para ulama mendefinsikan adab adalah menerapkan akhlak-akhlak yang mulia. (Baca Juga: Kenapa Adab Lebih Utama Daripada Ilmu? )

Seorang yang beradab ketika menuntut ilmu , bisa jadi ini merupakan tanda amalan ia menuntut ilmu diterima oleh Allah dan mendapatkan keberkahan. Sebagian salaf mengatakan: "Adab dalam amalan merupakan tanda diterimanya amalan".

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

أكملُ المؤمنين إيمانًا أحسنُهم خُلقًا

"Kaum Mukminin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya". (HR. Tirmidzi No. 1162)

Demikian nasihat tentang ilmu dan peringatan bagi orang-orang yang sombong. Semoga kita bisa lebih bersikap tawaddhu' (rendah hati) tidak sombong dengan apa yang Allah karuniakan. (Baca Juga: Jauhi Ujub, Jadilah Orang yang Merasa Hina di Hadapan Allah)

Wallahu Ta'ala A'lam

1) Arti_kata pada Q.S. an-Nisā'/4: 59 Kata Arti Hai orang-orang | يايها الذين امنوا اطيعوا الله وأطيعوا ..... *******mohon di jawab ya:))​

19. Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini! (1) Melaksanakan salat tepat pada waktunya. (2) Suka mencela orang lain. (3) Durhaka kepada kedua o … rang tua. (4) Tidak percaya pada kenabian Nabi Muhammad saw.. (5) Mengkaji dan mentadaburi Al-Qur'an. Ketaatan kepada Allah Swt. ditunjukkan oleh nomor .... a. b. c. d. e. (1) dan (2) (1) dan (5) (2) dan (4) (2) dan (5) (3) dan (5)​

محرفتي وتادلو tolong bantu apa arti nya ya​

rolong kak besok mau di kumpul​

tolong kak plisss soalny besok di kumpul​

1. Pada bacaan mad lāzim mukhaffaf harfi di antara huruf yang berangkaian terdapat bacaan a. ikhfā' haqiqi b. iqlāb c. idgām d. izhār halqi toriadi ji … ka​

كرملة تلميذة في المدرسة tolong diartikan dengan bahasa Indonesia ..​

tolong diartikan dengan bahasa Indonesia semuanya tolong ya المواد الدراسية في فصلي إسمي كرملة. جلست في الفصل الثالث بالمدرسة الإبتدائية الإسلامية "نو … ر الهدى" بويولالى. العلم المواد الدراسية الكثيرة في المدرسة. المواد الدراسية في الفصل الثالث أكثر من المواد الدراسية في الفصل الثاني. المواد الدراسية الجديدة التي أتعلم في الفصل الثالث هي درس تكنولوجيا الإعلام والإتصال ودرس العلوم الإجتماعية ودرس العلوم ی​

bantuin tolong bngt​

تلك المواد الدراسية تزيد tolong di artikan dengan bahasa Indonesia​

Jelaskan alasan orang yang berilmu selalu bersikap tawadhu dan ta dhim

Perbesar

Ilustrasi Keluarga Muslim Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta Tawadhu adalah salah satu akhlak baik dalam diri. Sikap tawadhu sangat berkaitan dengan kesabaran dan jauh dari kesombongan. Orang yang tawadhu akan senantiasa memiliki kehidupan yang tenang tanpa kegelisahan.

Tawadhu adalah sikap yang harus dimiliki semua orang. Sifat tawadhu adalah sikap yang tidak mudah diukur karena hal tersebut merupakan cerminan yang ada didalam hati. 

Dengan bertawadhu, seseorang akan mendapatkan kepercayaan dirinya. Tawadhu adalah sikap yang menjauhkan diri dari takabur dan keangkuhan hati. Sebagia seorang Muslim, tawadhu adalah akhlak mulia yang perlu diterapkan dalam hidup.

Tawadhu adalah kebalikan dari sifat takbur dan sombong. Berikut ulasan mengenai sikap tawadhu, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu(14/10/2020).

Jelaskan alasan orang yang berilmu selalu bersikap tawadhu dan ta dhim

Perbesar

ilustrasi muslim/freepik

Tawadhu adalah sikap rendah hati. Orang yang bertawadhu menyadari keterbatasan kemampuan diri, dan ketidakmampuan diri sendiri, sehingga ia tidak angkuh dan tidak menyombong. Tawadhu adalah sikap yang tidak memandang ada kelebihan pada dirinya daripada orang lain.

Secara singkat tawadhu adalah sikap rendah hati, namun tidak serta merta merendahkan diri. Orang yang tawadhu adalah orang yang tidak sombong, namun tetap optimis dan percaya diri dalam hidupnya.

Orang yang bertawadhu tidak akan mencampuri urusa yang tidak ia pahami. Dengan bertawadhu, orang bisa mengetahui batasan dirinya terhadap suatu hal. Tawadhu juga bisa disamakan dengan sikap tahu diri.

Namun, penting diketahui tawadhu bukanlah sikap merendahkan diri untuk dihormati atau hanya untuk mendapatkan pujian.

Jelaskan alasan orang yang berilmu selalu bersikap tawadhu dan ta dhim

Perbesar

Ilustrasi Muslim Credit: freepik.com

Tawadhu adalah sikap yang selalu ditekankan dalam Islam. Tawadhu merupakan salah satu sikap yang terpuji di mata Allah SWT. Seseorang yang senantiasa menjaga perilakuknya tetap rendah hati akan diangkat drajatnya oleh Allah SWT.

Sikap rendah hati menjadi bukti keimanan seorang hamba pada Tuhannya. Ini sesuai dengan QS. al-Furqon ayat 63 yang berbunyi:

"Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (QS. al-Furqon ayat 63)

Sikap rendah hati juga tertuang pada Qs. asy-Syu’araa’: 215 yang berbunyi:

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman.” (Qs. asy-Syu’araa’: 215)

Selain dalam Al-Quran, sikap tawadhu juga tertuang pada hadis yang berbunyi:

“Dan Allah mewahyukan kepadaku agar kalian saling merendah diri agar tidak ada seorangpun yang berbangga diri pada yang lain dan agar tidak seorangpun berlaku zalim pada yang lain.” (HR.Muslim)

Jelaskan alasan orang yang berilmu selalu bersikap tawadhu dan ta dhim

Perbesar

Ilustrasi Muslim Credit: freepik.com

Orang yang memiliki sifat tawadhu pasti memiliki sikap baik yang bisa dikenali. Karena merupakan kebalikan dari sikap takabur, orang yang bertawadhu pasti akan jauh dari kesombongan.

Ciri-ciri orang yang tawadhu adalah tidak senang mengumbar keunggulan dirinya meskipun ia memilikinya. Orang yang tawadhu bisa menerima kebenaran dari siapapun tanpa melihat derajat atau kelas seseorang.

Orang yang bertawadhu juga tidak akan memilih-milih teman dan bersedia mementingkan kepentingan bersama. Orang yang tawadhu juga akan senang hati menolong ketika dimintai pertolongan.

Jelaskan alasan orang yang berilmu selalu bersikap tawadhu dan ta dhim

Perbesar

Ilustrasi Muslim Credit: freepik.com

Terhindar dari kesombongan

Salah satu manfaat bersikap tawadhu adalah terhindar dari sikap sombong atau takabut. Sombong merupakan akhlak tercela yang sangat dibenci Allah. Dengan memiliki sifat rendah hati, seseorang akan jauh dari sikap dan perasaan sombong.

“Dari Nabi SAW berkata, “Tidak akan masuk surga siapa yang dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun hanya sebesar zarrah”. (HR. Muslim)

Diangkat derajatnya

Allah akan mengangkat derajat orang yang senantiasa bersikap tawadhu. Sikap tawadhu merupakan sikap yang sangat mudah diterapkan dalam kehidupan. Janji Allah SWT ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang berbunyi:

"Tidaklah seorang bertawadhu yang ditunjukkan semata-mata karena Allah SWT, melainkan Allah Azza wa Jalla akan mengangkat derajatnya." (HR Imam Muslim)

Dari Abu Hurairah, berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah hati) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya.” (HR. Muslim).

Dicintai sesama

Orang yang bersikap tawadhu akan dihargai dan dicintai oleh orang-orang disekitarnya. Ini karena orang yang bertawadhu tidak pernah merendahkan orang lain dan bisa menghargai sesama. Dengan bersikap tawadhu, seseorang akan lebih dihormati dan dihargai.

Memiliki banyak teman

Salah satu manfaat tawadhu adalah menjaga hubungan sosial dengan sesama. Dengan sikap tawadhu, seseorang akan jauh dari kebencian. Sikap tawadhu bisa membuka lingkar pertemanan yang lebih luas. Orang akan lebih senang berteman dengan orang yang memiliki pikiran positif, tidak sombong, dan selalu rendah hati.

Hati selalu tenang

Seseorang yang memiliki sikap tawadhu akan merasa lebih bahagia. Sikap tawadhu membuat hati selalu tenang dan jauh dari gelisah. Dengan percaya diri dan berpikir positif, kegelisahan akan dengan mudah diatasi. Orang yang selalu rendah hati akan lebih bisa mengontrol emosinya dan tidak berlebihan terhadap suatu hal.

Lanjutkan Membaca ↓

Jelaskan alasan orang yang berilmu selalu bersikap tawadhu dan ta dhim