Informasi yang dapat diperoleh pengguna dari membaca peta kepadatan penduduk adalah

Peta Kepadatan penduduk merupakan salah satu jenis peta khusus, seperti perta persebaran curah hujan maupun peta persebaran batu bara. Peta kepadatan penduduk memberikan informasi kepada kita mengenai jumlah penduduk yang ada di suatu wilayah. Mengapa perlu adanya peta tematik atau khusus seperti kepadatan penduduk? Hal ini karena persebaran penduduk menjadi satu hal yang sangat penting. Jumlah dan persebaran penduduk menjadi hal yang harus diperhatikan oleh negara. Hal ini karena persebaran penduduk akan menentukan persebaran pembangunan di suatu negara. Selain itu persebaran penduduk akan membarikan informasi mengenai kesejateraan penduduk yang ada di suatu negara.

Negara yang baik merupakan negara yang jumlah penduduknya merata. Artinya jumlah penduduk di satu daerah dengan daerah lainnya ini tidak berbeda jauh. Dengan demikian negara tersebut tidak akan memiliki daerah yang terlalu padat penduduknya serja daerah yang terlalu jarang penduduknya. Semua informasi mengenai persebaran penduduk ini akan disajikalam peta kepadatan penduduk.

Karakteristik Peta Kepadatan Penduduk

Informasi yang dapat diperoleh pengguna dari membaca peta kepadatan penduduk adalah
Informasi yang dapat diperoleh pengguna dari membaca peta kepadatan penduduk adalah
Peta persebaran penduduk merupakan jenis peta khusus yang memiliki ciri khusus yang tida dimiliki oleh jenis peta lain, ciri khusus ini dinamakan sebagai karakteristik. Karakteristik yang dimiliki oleh peta persebara penduduk tidak sama dengan peta persebaran curah hujan meskipun keduanya sama jenis peta khusus. hal ini karena informasi yang disajikan jauh berbeda. Beberapa karakteristik yang dimiliki oleh peta persebaran penduduk antara lain sebagai berikut:

  1. Memberikan informasi mengenai persebaran penduduk

Ciri khusus atau karakteristik dari peta adalah mengenai isinya, bahkan tidak hanya peta persebaran penduduk saja. Peta persebaran penduduk merupakan peta yang memiliki ciri khas yakni memberikan informasi yang berkaitan dengan jumlah penduduk yang ada di suatu wilayah beserta dengan persebarannya. Persebaran penduduk tentu saja menjadi hal yang sangat penting terutama bagi pihak- pihak yang menjalankan tugas kepemerintahan. Peta persebaran penduduk akan memberikan gambaran kepada kita tentang wilayah mana saja yang memiliki jumlah penduduk yang tinggi dan mana saja yang jumlah penduduknya sedikit.

  1. Tidak terlalu banyak keterangan pada peta

Peta persebaran penduduk merupakan peta yang memberikan informasi sebatas mengenai jumlah penduduk dan persebarannya saja. Dengan demikian peta persebaran penduduk ini merupakan peta yang tidak kaya akan keterangan seperti simbol gunung, ekosistem sungai, batas kota dan batas wilayah negara, dan lain sebagainya yang menyebabkan peta terlihat penuh. Peta persebaran penduduk merupakan peta yang tergolong sepi dari simbol- simbol bila dibandingkan dengan peta umum yang menyajikan informasi mengenai bentuk muka bumi.

  1. Peta tidak memiliki banyak warna

Peta persebaran penduduk juga merupakan peta yang tidak memiliki banyak warna. Hal ini karena informasi yang disampaikan juga sangat terbatas. Apabila dibandingkan dengan peta umum maka peta persebaran penduduk memiliki warna yang lebih sedikit. Hal ini karena sepinya keterangan yang diberikan selain tentang jumlah dan persebaran penduduk.

Itulah beberapa ciri khusus atau karakteristik yang dimiliki oleh peta persebaran penduduk. Peta persebaran penduduk biasanya dikeluarkan dan digunakan oleh pihak- pihak tertentu juga dan tidak bisa diperoleh di tempat- tempat umum.

Peta kepadatan penduduk memiliki informasi tentang persebaran dan juga jumlah penduduk yang ada di suatu wilayah negara. Hal ini akan sangat membantu bagi pemerintah untuk mengendalikan kepadatan penduduk yang ada di wiayah suatu negara. Dengan adanya informasi dari peta persebaran penduduk maka penduduk yang berada di wilayah padat penduduk akan bisa dipindakan ke tempat yang jarang penduduknya. Demikianlah informasi mengenai peta kepadatan penduduk, semoga bermanfaat bagi kita semua.

tirto.id - Peta adalah gambaran konvesional dari permukaan bumi baik sebagian atau seluruhnya pada bidang datar atau bidang yang bisa didatarkan dengan dibubuhi skala atau simbol.

Dari asal bahasanya, peta awalnya berasal dari bahasa Yunani, yaitu mappa, yang kemudian disebut map.

Kata mappa, dalam bahasa Yunani berarti taplak meja, karena kala itu peta digambar pada kain menyerupai taplak meja.

Berdasarkan asal kata mappa tersebut, peta dapat diartikan sebagai lembaran yang berisi tentang gambar sebagian atau seluruh permukaan bumi.

Peta yang baik tersaji dengan memenuhi unsur-unsur seni, matematis dan pengetahuan geografi di dalamnya.

Fungsi Peta

Fungsi dari sebuah peta adalah sebagai berikut:

  • Memberi informasi kepada pembaca mengenai letak relatif maupun absolut suatu daerah terhadap daerah lainnya di permukaan bumi.
  • Kondisi fisik non-fisik suatu daerah misalnya kepadatan, jumlah penduduk, persebaran, dan lain-lain.
  • Memperhatikan ukuran dengan peta sehingga dapat diukur luas wilayah dan jarak di permukaan bumi.
  • Menyajikan data tentang potensi suatu daerah.
  • Sebagai alat bantu dalam hal penelitian lapangan, operasi militer, perencanaan suatu wilayah, jelajah alam dan lain-lain.

Sementara, orang yang membuat peta bertujuan untuk:

  • Menyimpan dan mengomunikasikan informasi spasial/keruangan.
  • Membantu suatu pekerjaan misalnya membuat jalan, saluran irigasi, dan navigasi.
  • Membantu dalam pembuatan suatu desain wilayah misalnya perencanaan komplek pemukiman, jalur hijau, dan kompleks perniagaan.
  • Analisis data spasial misalnya menghitung volume debit air.

Jenis-Jenis Peta

Klasifikasi peta dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya:

A. Berdasarkan Skalanya

  • Peta Kadaster / Peta teknik skala 1 : 100 – 1 : 5000

Digunakan untuk membuat peta luas tanah, sertifikat tanah.

  • Peta skala besar 1 : 5001 – 1: 250.000

Digunakan untuk membuat peta yang sempit, desa, kecamatan, kota.

  • Peta skala sedang 1 : 250.001 – 1: 500.000

Digunakan membuat peta propinsi.

  • Peta skala kecil 1 : 500.001 – 1 : 1.000.000

Digunakan untuk membuat peta Negara-negara.

  • Peta skala geografis skala lebih dari 1 : 1.000.000

Digunakan membuat peta benua, kawasan, peta dunia.

B. Berdasarkan Isinya

  • Peta Umum atau Peta Ikhtisar

Peta umum adalah peta yang memberikan banyak informasi. Peta ini menggambarkan gambaran umum baik ketampakan atau medan asli maupun buatan manusia atau baik ketampakan fisis maupun sosial budaya.

Misalnya sawah, sungai, gunung, jalan, kota, jembatan, pemukiman, dan lain-lain.

Jenis-jenis peta ini antara lain:

1. Peta Topografi

Peta yang menggambarkan keadaan relief bumi, umumnya skala besar (1 : 5.000) maka daerah yang dipetakan sempit, kenampakannya sangat detail.

Ciri utama peta topografi adalah penggunaan garis kontur yaitu garis yang menunjukkan variasi ketinggian di suatu tempat tertentu.

Sementara, keuntungan garis kontur adalah sebagai berikut;

  • Ketinggian suatu tempat dapat diketahui.
  • Jarak suatu tempat yang sesungguhnya dapat diketahui dengan jelas.
  • Tingkat kecuraman dan kemiringan lereng dapat diperkirakan secara akurat.

Sifat-sifat garis kontur:

  • Memiliki ketinggian yang sama.
  • Memisahkan titik-titik yang lebih tinggi dari semua titik yang lebih rendah.
  • Tidak mungkin berpotongan satu sama lain.
  • Tidak mungkin bercabang.
  • Makin rapat garis kontur makin terjal, makin jarang makin landai daerahnya.

2. Peta Korografi

Peta yang menggambarkan daerah yang luas seperti Negara-negara dengan atau benua-benua dengan skala kecil. Misalnya peta-peta dalam atlas.

  • Peta dunia

Peta dunia adalah peta umum yang berskala sangat kecil dengan fungsi memberi informasi tentang bentuk dan letak wilayah setiap Negara.

1. Peta Tematik atau Peta Khusus

Peta yang hanya memberikan satu atau sedikit sekali informasi. Peta ini menggambarkan ketampakan tertentu baik fisik maupun sosial budaya.

Data yang tergambar dapat data kualitatif maupun kuantitatif. Peta ini disajikan dalam berbagai bentuk yang berhubungan dengan unsur asli muka bumi dan unsur-unsur buatan manusia.

Misalnya peta iklim, peta perhubungan, peta pariwisata, peta persebaran tambang, peta penduduk, dan lain-lain.

C. Berdasarkan Obyeknya

  • Peta dinamik yaitu peta yang menggambarkan keadaan yang sifatnya tidak tetap atau labil. Misalnya adalah peta penduduk, peta pemukiman, peta transmigrasi.
  • Peta stationer yaitu peta yang menampilkan data yang tetap sifatnya atau stabil. Misalnya adalah peta wilayah, peta tanah, peta geologi.

D. Peta Militer

Khusus untuk peta militer dibagi menjadi :

  • Peta umum skala 1 : 1.000.000
  • Peta strategi peta yang dibuat khusus untuk strategi tempur dengan skala 1 : 100.000.
  • Peta Taktik yaitu peta yang digunakan untuk penyerangan skala 1 : 25.000, 1 : 50.000, 1 : 100.000.

Cara Membaca Peta

Berikut ini adalah cara yang dapat Anda lakukan saat membaca peta.

  • Pilih model peta yang tepat

Terdapat berbagai jenis peta untuk berbagai penggunaan. Sebelum menggunakan peta untuk membantu Anda menemukan jalan, pastikan peta tersebut sesuai dengan jenis perjalanan yang Anda lakukan

  • Periksa orientasi peta

Buka dan periksa peta untuk memastikan bahwa Anda mempelajarinya dari perspektif yang tepat.

Sebagian besar peta dilengkapi dengan “logo kompas" di salah satu sudut yang menunjukkan arah yang diindikasikan oleh berbagai penanda.

Kecuali dikatakan sebaliknya, bagian atas peta biasanya merupakan arah utara.

  • Pelajari legenda (juga disebut Kunci peta) untuk memahami peta

Selain logo kompas, banyak peta juga dilengkapi legenda atau diagram yang menjelaskan metode ilmiah yang digunakan untuk menggambar peta dan mencantumkan arti simbol-simbol penting.

Mengenali legenda sangat penting agar Anda dapat memahami informasi di dalam peta.

  • Perhatikan garis lintang dan garis bujur

Garis bujur adalah koordinat geografis yang menentukan posisi barat dan timur suatu titik pada permukaan Bumi, sejajar dengan Meridian Utama.

Meridian Geografis (garis “Membujur") ditarik secara vertikal dari Kutub Utara ke Kutub Selatan (atau sebaliknya, selatan ke utara).

Sementara, garis lintang ditarik secara horizontal, sejajar dengan garis khatulistiwa (garis yang melingkari Bumi) dan menunjukkan jarak utara atau selatan dari garis khatulistiwa.

Angka pada sisi samping dan atas atau bawah peta menunjukkan derajat garis bujur dan lintang.

Setiap derajat sama dengan 60 “menit" (yang menunjukkan bagian dari jarak, bukan waktu tempuh) dan 1 mil laut (sekitar 1.852 m).

  • Perhatikan skala

Skala peta menunjukkan rasio jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya. Dengan begitu, Anda tahu jarak yang harus ditempuh.

Skala akan berbeda pada setiap peta, namun biasanya ditulis sebagai rasio angka seperti “1 : 100.000." Rasio ini berarti 1 satuan jarak di peta sama dengan 100.000 satuan jarak sesungguhnya.

Baca juga:

  • Pengertian Hewan Avertebrata: Ciri, Klasifikasi Jenis dan Contohnya
  • Rangkuman Materi Asam & Basa: Pengertian, Ciri-Ciri & Contohnya
  • Apa Pengertian Norma Kesusilaan dan Fungsinya dalam Masyarakat

Baca juga artikel terkait PETA atau tulisan menarik lainnya Maria Ulfa
(tirto.id - ulf/tha)


Penulis: Maria Ulfa
Editor: Dhita Koesno

Subscribe for updates Unsubscribe from updates