Untuk titrasi basa lemah dengan asam kuat seperti pada grafik berikut tentu yang paling cocok digunakan sebagai larutan indikator adalah metil merah. Titik ekuivalen titrasi ini ada pada pH 5,82, sementara rentang pH metil merah adalah 4,4 – 6,2. Show
Berapa pH yang dihasilkan titrasi asam lemah dan basa lemah? pH yang dihasilkan oleh titrasi asam lemah dan asam kuat lebih dari 7. Pada titrasi asam lemah dan basa kuat, pH akan berubah agak cepat pada awalnya, naik sedikit demi sedikit sampai mendekati titik ekivalen. Indikator apa yang tepat digunakan untuk titrasi tersebut? Pada titrasi asam lemah dengan basa kuat akan menghasilkan garam bersifat basa, sehingga daerah perubah pH drasatis berada pada rentang pH 7-10 dan pada titik ekuivalen akan lebih besar dari 7. Sehingga, indikator yang paling tepat untuk mengamati perubahan pH yang berada pada rentang pH 7-10 adalah indikator … Apa perbedaan titran dan titrat?Titran atau titer adalah larutan yang digunakan untuk mentitrasi (biasanya sudah diketahui secara pasti konsentrasinya). Dalam proses titrasi suatu zat berfungsi sebagai titran dan yang lain sebagai titrat. Titrat adalah larutan yang dititrasi untuk diketahui konsentrasi komponen tertentu. Mengapa fenolftalein tidak dapat digunakan sebagai indikator untuk mengukur tercapainya ekivalen? Penggunaan indikator fenolftalein dalam titrasi basa lemah dengan asam kuat tidak sesuai karena pH larutan memiliki pH < 7 sedangkan fenolftalein memiliki rentang pH pada 8,0 – 9,6 sehingga tidak akan terjadi perubahan warna ketika tercapainya titik ekuivalen. Apakah asam lemah yang dicontohkan dengan basa kuat? Asam lemah yang dicontohkan disini adalah asam asetat CH3COOH (biasanya kita singkat menjadi HOAc) dan dititrasi dengan basa kuat NaOH. Reaksi yang terjadi dapat ditulis sebagai berikut: Dan kurva titrasi antara 0,1 M HOAc 50 mL dengan 0,1 M NaOH 50 mL dapat digambarkan sebagai berikut: Apa yang digunakan dalam asam basa?Dalam asam basa, besaran yang digunakan adalah kemolaran benda, dan kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dari setiap liter larutan. 1. Apa itu Titrasi Asam Basa Titrasi asam basa merupakan suatu prosedur yang dilakukan saat kita ingin menentukan kemolaran atau kadar suatu asam atau basa berdasarkan reaksi netralisasi. Apa garam yang dibuat dari basa kuat dan asam lemah? NaOAc adalah garam yang dibangun dari basa kuat dan asam lemah, sehingga dalam air akan terhidrolisis sebagian dengan reaksi sebagai berikut: Mengapa zat yang bersifat asam dititrasi dengan larutan basa? Dalam titrasi asam basa, prinsipnya yaitu zat yang bersifat asam akan dititrasi dengan larutan basa yang telah diketahui kadarnya atau zat yang bersifat basa akan dititrasi dengan larutan asam yang telah diketahui kadarnya. Titrasi Asam-Basa - Menentukan Konsentrasi Larutan Asam-BasaPendahuluanTitrasi adalah prosedur menentukan kadar suatu larutan. Dalam titrasi, larutan yang volumenya terukur direaksikan secara bertahap dengan larutan lain yang telah diketahui kadarnya (larutan standar). Berdasarkan jenis reaksi yang terjadi, titrasi dibedakan menjadi titrasi asam basa, titrasi pengendapan, dan titrasi redoks. Dalam analisis dengan metode titrasi:
Titrasi dilakukan dengan cara membuka kran buret pelan-pelan. Titik akhir titrasi terjadi pada saat terjadi perubahan warna. Perubahan warna dapat dilihat dengan menggunakan zat penunjuk atau indikator. Pada saat itulah gram ekivalen dari titran sama dengan gram ekivalen dari zat yang dititrasi atau analit. Pengertian Titrasi Asam BasaTitrasi asam basa adalah penentuan kadar suatu larutan basa dengan larutan asam yang diketahui kadarnya. Atau sebaliknya, penentuan kadar suatu larutan asam dengan larutan basa yang diketahui, dengan didasarkan pada reaksi netralisasi. Titrasi harus dilakukan hingga mencapai titik ekivalen, yaitu keadaan saat asam dan basa tepat habis bereaksi secara stoikiometri. Titik ekivalen umumnya dapat ditandai dengan perubahan warna dari indikator. Sementara itu, keadaan saat titrasi harus dihentikan tepat pada saat indikator menunjukkan perubahan warna disebut titik akhir titrasi. Untuk memperoleh hasil titrasi yang tepat, maka selisih antara titik akhir titrasi dengan titik ekivalen harus diusahakan seminimal mungkin. Hal ini dapat diupayakan dengan memilih indikator yang tepat pada saat titrasi, yakni indikator yang mengalami perubahan warna atau trayek pH di sekitar titik ekivalen. Titrasi asam-basa terdiri atas: titrasi asam kuat dengan basa kuat, titrasi asam kuat dengan basa lemah, dan titrasi asam lemah dengan basa kuat.
Prosedur Titrasi Asam-BasaDalam melakukan titrasi, dibutuhkan alat berupa buret dan juga labu Erlenmeyer. Titrasi juga membutuhkan bahan berupa titran, analit, dan indikator asam basa.
Misalnya: larutan yang akan dicari konsentrasinya (analit) adalah larutan asam berupa asam klorida (HCl). Prosedur Titrasi
Warna analit yang berubah merupakan efek dari penambahan indikator asam basa. Warna yang berubah menandakan bahwa titrasi telah mencapai titik ekivalennya. Contoh Prosedur Kerja
|
Titrasi asam kuat dengan basa kuat | Titrasi basa kuat dengan asam kuat | Titrasi asam kuat dengan basa lemah |
Zat pentiter adalah basa kuat. | Zat pentiter adalah asam kuat. | Zat pentiter adalah basa lemah. |
Daerah perubahan pH drastis 4-10 | Daerah perubahan pH drastis 4-10 | Daerah perubahan pH drastis 4-7. |
pH titik ekuivalen 7. | pH titik ekuivalen 7. | pH titik ekuivalen 5-6. |
Indikator yang dapat digunakan adalah metil merah, bromtimol biru, dan fenolftalein (lebih tajam). | Indikator yang dapat digunakan adalah metil merah, bromtimol biru, dan fenolftalein (lebih tajam). | Indikator yang dapat digunakan adalah metil merah. |
Contoh: HCl dengan NaOH. | Contoh: NaOH dengan HCl. | Contoh: HCl dengan NH4OH. |
Titrasi basa lemah dengan asam kuat | Titrasi basa kuat dengan asam lemah | Titrasi asam lemah dengan basa kuat |
Zat pentiter adalah asam kuat. | Zat pentiter adalah asam lemah. | Zat pentiter adalah basa kuat. |
Daerah perubahan pH drastis 4-7. | Daerah perubahan pH drastis 7-10. | Daerah perubahan pH drastis 7-10. |
pH titik ekuivalen 5-6. | pH titik ekuivalen 8-9. | pH titik ekuivalen 8-9. |
Indikator yang dapat digunakan adalah metil merah. | Indikator yang dapat digunakan adalah fenolftalein. | Indikator yang dapat digunakan adalah fenolftalein. |
Contoh: NH4OH dengan HCl. | Contoh: NaOH dengan CH3COOH | Contoh: CH3COOH dengan NaOH. |
Titrasi asam lemah menggunakan basa lemah dan sebaliknya tidak dilakukan karena:
- Perubahan drastis pH terjadi sangat singkat.
- Tidak ada indikator yang cukup teliti untuk mengamati perubahan.
- Reaksi berlangsung lambat dan tidak tuntas.