Gerak tari yang dilakukan berkisar dibawah bahu sampai perut adalah level

157 Seni Budaya a. Ruang sebagai tempat pentas yaitu tempat penari dalam melakukan gerakan sebagai wujud ruang secara nyata, yaitu merupakan arena yang dilalui oleh penari saat menari. Pengertian ruang di sini dapat berupa arena dan panggung proscenium atau tempat pertunjukan lainnya. b. Ruang yang diciptakan oleh penari ketika membawakan tarian. Gerak yang besar tentu menggunakan ruang yang luas, dan gerak yang kecil akan menggunakan ruangan yang tidak luas. Contohnya, ketika penari harus menirukan gerak burung terbang tentu ruang yang digunakan akan lebih luas atau besar dan akan berbeda ketika penari menirukan gerak semut berjalan, tentu ruang gerak yang digunakan lebih kecil. Cara penggunan ruang dalam tari dapat dilihat dari beberapa segi yaitu garis, volume, arah, dan level. 1 Garis yaitu kesan yang ditimbulkan setelah penari selesai menggerakkan tubuhnya. Garis ini dapat ditimbulkan oleh badan penari dan atau di luar badan penari. Gerak yang ditimbulkan oleh badan penari yaitu gerak yang dihasilkan dari seluruh anggota badan seperti tangan, badan, kepala, kaki dan sebagainya. Dari bentuk-bentuk garis tubuh dan anggota tubuh tersebut akan menghasilkan desain-desain gerak dan garis yang masing- masing memiliki kesan tersendiri. a Desain vertikal yaitu disain yang menggunakan anggota badan pokok yaitu tungkai dan lengan menjulur ke atas, atau ke bawah. Desain ini memberi kesan egosentris dan menyerah, b Desain horizontal, yaitu desain yang menggunakan sebagian besar dari anggota badan mengarah ke garis horizontal. Kesan yang muncul adalah kesan mencurah. Desain lurus, yaitu desain yang menggunakan garis-garis lurus pada anggota badan seperti tungkai, torso dan lengan. Desain ini memberi kesan kesederhanaan dan kokoh, c Desain lengkung, yaitu desain dari badan dan anggota-anggota lainnya yang menggunakan garis-garis lengkung. Desain ini memberi kesan halus dan lembut. Gerak-gerak di luar badan penari dapat berupa garis-garis seperti garis diagonal, garis lengkung, garis lurus, garis lingkaran, dan sebagainya seperti tampak dalam gambar di bawah. 158 Kelas XII SMA MA SMK MAK 2 Volume, yaitu jangkauan gerak yang digunakan oleh penari ketika menari. Seperti volume gerak kecil, volume gerak besar, dan volume gerak sedang yang dihasilkan oleh anggota badan. 3 Arah, yaitu arah hadap dan arah pandangan penari ketika menari. Arah hadap penari dapat ke samping kanan-kiri, arah ke depan, arah ke belakang, arah serong depan kanan-kiri, arah serong belakang kanan-kiri, dan sebagainya. 4 Level, yaitu berhubungan dengan tinggi rendahnya gerak dari badan penari, dan tinggi rendahya badan penari ketika menari. Terdapat tiga jenis level yang lazim digunakan dalam tari yaitu level tinggi. Pada level ini, gerak yang dilakukan di atas badan penari. Level sedang yaitu gerak yang dilakukan berkisar di bawah bahu sampai perut, dan level rendah yaitu gerak yang dilakukan dari perut ke bawah. Penggunaan level-level tersebut dapat digunakan pula dengan cara meninggikan atau merendahkan tubuh dari bentuk tubuh yang normal. 5 Fokus, yaitu sudut pandang penari pada saat melakukan gerak di atas pentas sesuai dengan tuntutan geraknya. Terdapat fokus dekat, fokus jauh, dan fokus sedang. Ketiga fokus atau sudut pandang ini akan berpengaruh besar terhadap kemampuan penari dalam pengungkapan karakter tokoh tarian yang dibawakan.

3. Waktu

Unsur waktu merupakan elemen tari yang tidak dapat diabaikan. Unsur waktu dalam tari, penggunaannya berkaitan erat dengan unsur lainnya yaitu gerak, tenaga, dan ruang. Keempat unsur tersebut saling menunjang satu dengan yang lainnya, sehingga tarian akan tampak lebih hidup atau dinamis. Penggunaan waktu dalam gerak tari, yaitu berkaitan dengan penyelesaian sebuah gerakan. Misalnya, untuk gerak berjalan sambil kaki jinjit dapat dilakukan dengan gerak lambat, gerak cepat atau gerak sedang. Oleh karena itu, waktu dalam tari terkait dengan ritme atau irama yang sekaligus memberikan nafas sehingga tari tampak hidup. Mampu mengidentiikasi beberapa hal yang menjadi ciri-ciri khusus dari 159 Seni Budaya Dalam tari terdapat gerakan dengan ritme atau irama cepat, ritme atau irama sedang, dan ritme atau irama cepat yang harus diselesaikan oleh si penari. Contoh dalam tari tradisi terdapat gerak keupat anca dan terdapat pula gerak keupatgancang. Kedua jenis keupat ini geraknya sama, namun aplikasinya dalam tari dapat dilakukan dengan tempo atau ritme yang berbeda. Tentu saja hal ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan tari itu sendiri. Demikian pula dengan gerak-gerak yang lain dalam tari tradisi atau tari lainnya, untuk gerak yang sama dapat dilakukan dengan ritme yang berbeda sesuai dengan kebutuhan ungkap gerak, sehingga tarian tidak terkesan monoton. Jika kita perhatikan, maka gerakan yang dilakukan dengan ritme yang cepat dapat memberikan kesan aktif dan menggairahkan, sedangkan gerakan yang dilakukan dengan ritme lambat memberikan kesan tenang dan agung atau bahkan sebaliknya dapat menimbulkan kejenuhan membosankan. Namun demikian, setiap tarian terjadi tidak seluruhnya harus dibawakan dengan ritme cepat atau ritme lambat. Suatu tarian sebaiknya dibawakan dengan ritme yang bervariasi, sehingga suatu tarian tampak lebih menarik, dan lebih dinamis. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa memiliki kompetensi sebagai berikut. a. Mampu memahami prinsip-prinsip dasar pengembangan gerak tari. b. Mampu mengidentiikasi beberapa hal yang menjadi ciri-ciri khusus dari konsep pengembangan gerak tari. c. Mampu mengetahui prinsip dasar dari pengembangan gerak berdasarkan pola hitungan. d. Mampu membedakan pengembangan gerak berdasarkan pola hitungan lambat, sedang dan cepat. e. Mampu menyusun gerak tari berdasarkan kelompok geraknya. f. Mampu memperagakan kembali beberapa motif gerak berdasarkan kelompok strukutur geraknya.

D. Mengolah Gerak Tari Berdasarkan Pola Hitungan

Tujuan Pembelajaran

Elemen Gerak Tari: Mahkluk hidup setiap hari melakukan gerak. Gerak merupakan ciri utama dari kehidupan. Gerak yang dilakukan oleh mahkluk hidup mengisi ruang dan waktu. Ketika mahkluk hidup bergerak memerlu-kan tenaga. Jadi ruang, waktu, dan tenaga tidak dapat dipisahkan dari gerak.
Setiap tari memiliki ragam gerak berbeda tetapi memiliki kesamaan yaitu gerak membentuk ruang, membutuhkan waktu, dan tenaga dalam melakukan gerak tersebut.

Elemen Dasar Dalam Gerak Tari

Elemen dasar gerak tari adalah unsur pokok atau bagian penting di dalam tari yang turut menentukan hasil dari gerak tari secara keseluruhan. Terdapat 3 unsur pokok yang menjadi elemen dasar gerak tari, yakni:

1. Elemen Ruang

Jika kita melakukan gerakan di tempat tanpa berdiri berarti melakukan gerak di ruang pribadi, sedangkan jika ita bergerak berpindah tempat maka kita melakukan gerak di ruang umum. Gerak di dalam ruang dapat dilakukan sendiri, berpasangan atau berkelompok. Ruang adalah salah satu unsur pokok yang menentukan terwujudnya suatu gerak. Mustahil jika suatu gerak lahir tanpa adanya ruang, karena setiap gerak yang dibuatnya memiliki desain ruangan dan berhubungan dengan benda-benda lain dalam dimensi ruang dan waktu. Dengan demikian, penari semata-mata dapat bergerak atau menari karena adanya ruang. Ruang di dalam tari dapat dibedakan dari ruang yang diciptakan oleh penari dan ruang pentas atau tempat penari melakukan gerak. Untuk jenis ruang sendiri terbagi menjadi 2 macam, yaitu Ruang yang diciptakan penari, dan Ruang gerak atau tempat penari melakukan gerak. Dalam penjabarannya, elemen dasar ruang misalnya seperti :
  • Posisi, yaitu arah dalam gerakan tari yang arah nya berhadapan dan juga arah gerak [ke depan muka, ke belakang, sudut kanan-kiri dan samping kanan-kiri]
  • Level atau Tingkatan Gerak
  • Jangkauan dari gerak penari.
Jadi hubungan antara gerak dengan ruang adalah suatu gerak tidak akan lahir tanpa adanya ruang. Penari dapat membawakan tarian karena adanya ruang, baik ruang yang diciptakan penari, ruang pentas maupun tempat melakukan gerak.

Selain penjelasan di atas, dalam elemen dasar tari yang pertama ini, ada juga yang disebut dengan level / tingkatan gerak. Berikut uraiannya :

  • Level Atas : Gerakan yang diperagakan penari dengan memberi penampilan mulai dari posisi kaki menjinjit, kaki tetap menjinjit dan sampai dengan gerakan – gerakan tari yang lain nya seperti lompat
  • Level Sedang : Level sedang akan tercipta saat penari menampilkan gerakan sambil duduk.
  • Level Rendah : Gerakan yang muncul saat posisi berdiri dan posisi kaki sedikit menekuk sampai dengan posisi kaki di luruskan kembali.

2. Elemen Waktu

Setiap gerak yang dilakukan membutuhkan waktu baik gerak estetis maupun gerak fungsional. Gerak fungsional seperti berjalan menuju ke sekolah tentu membutuhkan waktu. Jika jarak yang ditempuh dekat maka waktu yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan dengan jarak yang jauh. Jika jarak yang jauh ingin sama cepatnya dengan jarak yang dekat tiba di tempat, maka gerak yang dilakukan haruslah memiliki kecepatan dua atau tiga kali dari jarak yang dekat. Elemen dasar tari selanjutnya yakni waktu dan tempo gerakan dalam tarian. Pada prakteknya, terdapat 2 jenis unsur yang tergabung dalam elemen waktu ini, yakni adalah :
  • Tempo: asalah waktu yang dipergunakan penari dalam menampilkan tarian hingga selesai, mulai dari tari lambat hingga cepat, dengan berbagai variasi gerakan yang menciptakan irama gerak
  • Irama: irama adalah waktu yang dipakai untuk menyelesaikan gerak yang berkaitan dengan tempo dan dinamika, yakni cepat ke sedang / sedang ke cepat / lambat ke cepat, intinya sesuai dengan karakter gerak dan tempo yang berbeda.
Perbedaan cepat atau lambat gerak berhubungan dengan tempo. Jadi tempo merupakan cepat atau lambat gerak yang dilakukan. Gerak tari juga memiliki tempo. Fungsi tempo pada gerak tari untuk memberikan kesan dinamis sehingga tarian enak untuk dinikmati. Elemen waktu berkaitan dengan ritme tubuh dan ritme lingkungan. Gerak yang dilakukan dalam waktu sedang, cepat maupun lambat akan memberikan daya hidup pada sebuah tarian. Unsur waktu sangat berkaitan dengan unsur irama yang memberi nafas sehingga tampak hidup. Jadi hubungan antara gerak dan waktu adalah waktu atau tempo memberikan kesan dinamis pada gerakan tari sehhingga gerakan lebih menarik untuk dinikmati. Tempo ini akan mampu menghidupkan suatu tarian karena biasanya tempo dalam sebuah tarian sering berubah-ubah sesuai dengan pengungkapan yang diinginkan oleh penciptanya.

3. Elemen Tenaga

Pada saat seorang penari berdiri di atas punggung kedua temannya.
Tenaga yang digunakan oleh penari untuk menahan temannya tentu lebih besar dibandingkan dengan yang berdiri di atas punggung. Kekuatan tenaga menahan temannya tertumpu pada kedua kaki. Tenaga yang dikeluarkan oleh kedua penari yang menyangga temannya akan semakin kuat jika berjalan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

Setiap kamu melakukan gerak, tentu memerlukan tenaga. Penggunaan tenaga dalam gerak tari meliputi:




  • Intensitas: berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat ketegangan gerak.
  • Aksen: adalah suatu yang muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras.
  • Kualitas: yaitu berkaitan dengan cara penggunaan atau penyaluran tenaga. Jika gerak yang dilakukan memiliki intensitas tinggi tentu saja memerlukan tenaga yang kuat dan sebaliknya, gerak dengan intensitas rendah memerlukan tenaga yang lemah atau sedikit dan begitu juga sebaliknya.

Fungsi Tenaga dalam Elemen Tari: Tanpa tenaga, tidak mungkin dapat dihasilkan gerak yang baik, karena tenaga merupakan kekuatan yang akan
  • Mengawali: awal gerak sesuai dengan karakter gerak mulai dari kekuatan penuh, lembut, ringan dan siap berpose ditempat.

  • Mengendalikan: Sebagai pengatur gerak , Penari mengatur tenaganya dari awal hingga selesai.
  • Menghentikan Gerak: Sebagai Penutup, Penari menutup tarian dengan tenaga yang tersisa dan tidak terkesan terengah- engah atau kelelahan dan mengesankan. 
Sebagai contoh, misalnya jika anda menggerakkan tangan ke depan dan ke belakang dalam menari massal, agar gerakannya kelihatan seragam maka tenaga yang digunakan harus seragam pula, yaitu agar ayunan bisa sama. Jadi hubungan antara gerak dan tenaga adalah untuk melakukan gerak tari diperlukan tenaga. Tenaga diwujudkan melalui kualitas gerak yang dilakukan. Penggunaan dan pemanfaatan tenaga yang disalurkan ke dalam gerakan yang dilakukan penari menambah kesan dinamis gerakan tari.

Contoh Elemen Tari 

Indonesia memiliki keragaman gerak tari yang berbeda antara satu suku dengan suku lainnya. Keragaman ini merupakan kekayaan budaya sebagai hasil cipta karsa manusia.
Gambar di atas Menunjukkan ragam gerak tari yang membentuk garis lengkung. Gerak melengkung memberi makna kedinamisan dan keberlanjutan. Gerak tari juga ditunjukkan pada Gambar tersebut, Penari diangkat ke atas dapat memberi kesan pada tenaga yang digunakan lebih kuat karena gerak yang dilakukan merupakan simbolik dari gerak orang yang terbang. Gerak tari dengan kesan tenaga kuat dan kesan ruang yang lurus ditunjukkan pada Gambar diatas, yaitu kelompok tari Saman. Tenaga yang digunakan untuk menari Saman sangat besar karena gerakan yang dilakukan sangat dinamis. Tari Saman tumbuh dan berkembang di daerah Aceh. Tarian ini diiringi dengan nyanyian yang berisi pujian terhadap Tuhan Yang Maha Esa oleh para penarinya. Tarian Saman tidak hanya berkembang di daerah Aceh tapi juga sudah mendunia. Berdasarkan materi yang telah dijelaskan, dapat di simpulkan bahwa gerak tari terdiri dari ruang, waktu, dan tenaga. Yang dapat didiskripsikan secara singkat sebagai berikut:
  • Ruang: dalam gerak merupakan efek yang ditimbulkan akibat gerak yang dilakukan.
  • Waktu: dalam gerak merupakan satuan irama dari gerak yang dilakukan
  • Tenaga: dalam gerak merupakan satuan 
  • kekuatan yang dikeluarkan dalam melakukan gerak.
Kamu telah membaca artikel tentang ruang di dalam gerak. Ruang terbentuk akibat gerak yang dilakukan. Di dalam kehidupan, kamu juga senantiasa bergerak dari satu tempat ke tempat lain, dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain. Gerak di dalam ruang tentu akan berhubungan dengan orang lain yang juga melakukan gerak. Untuk tidak saling bertabrakan dalam melakukan gerak maka perlu sikap toleransi dan saling menghormati. Jika kamu bergerak di dalam ruang yang disediakan dan menghormati orang lain maka akan menimbulkan rasa aman dan nyaman. Bayangkan jika kita membawa motor di tengah kemacetan dan bergerak tanpa toleransi dengan orang lain, tentu akan semakin menambah kemacetan semakin parah dan panjang. Kamu juga telah mempelajari waktu dalam melakukan gerak. Ada nilai-nilai yang dapat kamu terapkan dalam kehidupan berkaitan dengan waktu. Waktu terus mengalir baik dalam gerak tari dan juga kehidupan nyata. Dalam kehidupan tentu kamu berhubungan dengan orang lain baik di sekolah maupun di sekitar tempat tinggal. Kamu memiliki waktu yang sama dalam kehidupan yaitu selama 24 jam. Di antara kamu tentu ada yang memanfaatkan waktu dengan baik tetapi mungkin juga membuang waktu dengan bermain yang tidak memiliki makna. Waktu sebaiknya digunakan se efektif dan se-efisien mungkin. Waktu tidak akan pernah kembali karena waktu kemarin tidak sama dengan sekarang dan yang akan datang.

Video yang berhubungan