Faringitis merupakan peradangan yang terjadi pada saluran bagian

Faringitis dapat disebabkan oleh virus atau bakteri. Virus yang umumnya menyebabkan faringitis antara lain selesma, influenza, mononucleosis, campak, cacar air, dan croup (penyakit anak yang umum ditandai dengan batuk rejan yang berat). Sedangkan infeksi bakteri yang menjadi penyebab faringitis umumnya adalah Streptococcus pyogenes, atau streptokokus grup A.

Penyebab lain dari sakit tenggorokan meliputi: 1. Alergi pada bulu binatang peliharaan, jamur, debu, dan serbuk sari.  2. Udara panas dan kering yang dapat menyebabkan tenggorokan terasa serak dan gatal.3. Pencemaran atau polusi udara, seperti asap rokok, asap kendaraan, atau bahan kimia. 4. Mengonsumsi alkohol atau makanan pedas. 5. Terlalu sering berteriak atau berbicara dalam waktu lama. 6. Penyakit gastroesophageal reflux (GERD). 7. Infeksi HIV yang menyebabkan penurunan kekebalan tubuh yang serius, sehingga mudah terinfeksi virus atau bakteri. 8. Tumor atau kanker tenggorokan, lidah, atau kotak suara (laring) juga dapat menyebabkan sakit tenggorokan.

Faringitis merupakan peradangan yang terjadi pada saluran bagian

Faringitis adalah istilah medis untuk infeksi atau iritasi pada daerah faring (tenggorokan).  Faring merupakan saluran yang mengantarkan udara dari hidung dan mulut menuju ke paru. Umumnya faringitis disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri.

Anak-anak lebih sering mengalami penyakit ini dibandingkan orang dewasa. Data menunjukkan bahwa anak-anak umumnya mengalami setidaknya lima kali faringitis dalam setahun.

Artikel Lainnya: Kumur Air Garam Efektif Atasi Radang Tenggorokan?

Gejala

Faringitis merupakan peradangan yang terjadi pada saluran bagian

Gejala utama faringitis adalah adanya batuk atau pilek. Faringitis yang disebabkan karena infeksi virus biasanya ditandai dengan gejala batuk atau pilek yang muncul secara mendadak dan bisa disertai dengan demam.

Jika virus yang menginfeksi adalah adenovirus, maka selain faringitis, infeksi pada selaput bening mata (konjungtiva) juga bisa terjadi, ditandai dengan mata merah, berair, dan kadang terasa gatal atau tidak nyaman.

Faringitis juga bisa merupakan gejala infeksi virus coxsackie. Virus ini menyebabkan penyakit mulut kaki tangan, atau dikenal secara awam dengan istilah flu Singapura. Selain faringitis, penyakit ini juga menimbulkan keluhan sariawan di rongga mulut dan bintil-bintil berisi air di kulit di tangan dan kaki.

Sementara itu, pada faringitis yang disebabkan oleh Streptococcus beta hemolyticus grup A, gejala batuk biasanya tidak terjadi. Gejala yang lebih sering muncul adalah pilek, nyeri menelan, dan sakit kepala. Tak jarang, muntah-muntah atau adanya pembesaran kelenjar getah bening di daerah leher juga terjadi.

Artikel Lainnya: Radang Tenggorokan Dapat Menyebabkan Infeksi Paru, Benarkah?

JIka infeksi Streptococcus beta hemolyticus grup A menyebabkan gangguan imun pada ginjal, faringitis bisa disertai dengan gejala buang air kecil berdarah dan mual muntah akibat fungsi ginjal.

JIka infeksi Streptococcus beta hemolyticus grup A menyebabkan gangguan imun pada katup jantung, faringitis bisa disertai dengan gagal jantung seperti sesak napas terutama saat beraktivitas, perut membesar, atau bengkak pada kedua tungkai.

Penyebab

Faringitis merupakan peradangan yang terjadi pada saluran bagian

Sebagian besar kasus faringitis disebabkan karena infeksi virus dan bakteri. Bakteri penyebab terseringnya adalah bakteri Streptococcus beta hemolyticus grup A. Penyebab lainnya yang lebih jarang adalah karena alergi, toksin, atau cedera.

Pada kasus faringitis yang disebabkan karena infeksi virus atau bakteri, kuman tersebut berusaha merusak lapisan tenggorokan sehingga menimbulkan reaksi radang. Khusus untuk faringitis yang disebabkan karena Streptococcus beta hemolyticus grup A, selain menimbulkan reaksi radang di tenggorokan, juga dapat menyebabkan gangguan sistem imun yang mengakibatkan sistem imun merusak katup jantung dan/ atau ginjal.

Artikel Lainnya: Kebiasaan Seks Oral Bisa Picu Radang Tenggorokan?

Virus atau bakteri umumnya menyerang faring melalui penularan dari udara jika penderita berkontak dalam jarak dekat dengan orang yang sedang mengalami faringitis.

Diagnosis

Faringitis merupakan peradangan yang terjadi pada saluran bagian

Pada pemeriksaan awal, dokter akan melakukan wawancara lengkap dan pemeriksaan fisik menyeluruh, terutama di daerah tenggorokan. Dokter akan melihat apakah terdapat tanda peradangan pada tenggorokan dan apakah terdapat pembesaran tonsil.

Jika dokter mencurigai bahwa penyebabnya virus, maka umumnya tidak diperlukan pemeriksaan lanjutan. Namun bila faringitis diduga disebabkan karena bakteri Streptococcus beta hemolyticus grup A, maka pemeriksaan swab tenggorokan di bawah mikroskop dan kultur dari swab tersebut diperlukan untuk memastikannya. Pemeriksaan darah biasanya tidak perlu dilakukan.

Artikel Lainnya: Radang Tenggorokan, Faring, Amandel, dan Laring Apa Bedanya?

Pengobatan

Faringitis merupakan peradangan yang terjadi pada saluran bagian

Sebagian besar kasus faringitis tidak berbahaya dan umumnya dapat sembuh dengan sendirinya. Namun yang paling penting adalah beristirahat dengan cukup, mengonsumsi makanan bergizi, dan minum air putih 1,5–2 liter per hari. Antibiotik tidak perlu diberikan bila tidak ada bukti adanya infeksi bakteri.

Jika melalui pemeriksaan swab tenggorokan terbukti adanya infeksi bakteri, maka dokter akan memberikan antibiotik golongan beta lactam, seperti penisilin atau amoksisilin, selama 10–14 hari untuk membunuh semua bakteri.

Artikel Lainnya: 4 Cara Tepat Atasi Radang Tenggorokan pada Bayi

Pencegahan

Faringitis merupakan peradangan yang terjadi pada saluran bagian

Beberapa tindakan pencegahan faringitis yang dapat dilakukan, di antaranya adalah:

  • Menghindari berkontak dalam jarak dekat dengan penderita faringitis
  • Menggunakan masker jika harus berada dalam jarak dekat dengan penderita faringitis
  • Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun setiap akan makan dan setiap kali tangan akan berkontak dengan hidung

Cara mengobati faringitis akan disesuaikan dengan penyebabnya. Penanganan kondisi yang disebabkan oleh bakteri tentu akan berbeda dengan yang diakibatkan oleh virus.

Pangobatan mandiri di rumah

Faringitis yang disebabkan virus sebetulnya akan hilang dengan sendirinya tanpa perawatan tertentu, dan biasanya akan berangsur-angsur pulih dalam 3-5 hari. Perawatan di rumah berikut ini, biasanya dapat membantu meringankan gejala faringitis.

  • Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi atau kekurangan cairan
  • Makan sup hangat
  • Berkumur dengan cairan garam (1 sendok teh garam dicamurkan dalam 230 ml air)
  • Memasang humidifier (alat pelembap ruangan) untuk melembapkan udara di dalam ruangan
  • Beristirahat sampai kondisi terasa membaik
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti acetaminophen atau ibuprofen, untuk mengatasi demam dan rasa sakit

Untuk anak-anak dan remaja, gunakan aspirin dengan hati-hati. Anak-anak dan remaja yang sedang menjalani masa pemulihan dari cacar air maupun gejala seperti flu, tidak boleh mengonsumsi aspirin. Sebab, aspirin berhubungan dengan sindrom Reye, yang meskipun jarang terjadi, tapi dampaknya bisa mematikan.

Pengobatan dokter

Umumnya, faringitis yang disebabkan oleh bakteri akan diobati dengan antibiotik yang diresepkan dokter. Sangat penting untuk mengonsumsi antibiotik sesuai dengan instruksi dokter walaupun gejala telah reda. Amoksilin dan penisilin adalah antibiotik paling umum untuk mengobati kondisi ini.

Jika obat tidak dikonsumsi sesuai dengan instruksi, Anda berisiko mengalami perburukan infeksi. Konsumsi obat yang tidak sesuai juga bisa menyebabkan terjadinya penyebaran infeksi ke bagian tubuh lainnya.

Konsumsi antibiotik dengan benar juga penting bagi anak-anak. Sebab, anak yang menderita strep throat, lebih berisiko mengalami demam rematik atau radang ginjal serius, jika tidak mengonsumsi antibiotik sesuai instruksi dokter.

Jika faringitis diakibatkan oleh kondisi selain infeksi virus atau bakteri, maka pengobatan akan diberikan berdasarkan dari penyebab tersebut.

Komplikasi faringitis

Jika tidak diobati, penyakit ini bisa memicu komplikasi berupa:

  • Infeksi telinga
  • Radang selaput lendir
  • Abses dekat amandel