Faktor psikologis yang Mempengaruhi komunikasi adalah

Setiap manusia akan membutuhkan adanya komunikasi antara yang satu dengan yang lain. Komunikasi ini bisa berupa komunikasi verbal atau non verbal. Suatu komunikasi tidak akan terjadi dengan baik bila terjadi hambatan-hambatan baik dari komunikan, komunikator maupun perantara.

Sebuah komunikasi yang baik terjadi apabila komunikator dan komunikan memahami isi pesan yang disampaikan ataupun diterima sehingga komunikan dapat memberikan tanggapan dari pesan-pesan yang telah disampaikan oleh komunikator. Apabila hal tersebut berjalan dengan baik, maka komunikasi akan berjalan lancar.

Ciri komunikasi adalah bersifat dinamis dan tidak dapat diubah. Sedangkan fungsi komunikasi adalah untuk memahami diri sendiri dan orang lain, memberikan hubungan bermakna serta mengubah sikap dan perilaku. Proses komunikasi menurut Watzlawick, Beavin dan Jackson menyebutkan lima aksioma komunikasi yaitu :

  • Anda harus berkomunikasi dengaan individu lain
  • Interaksi memiliki dimensi isi dan hubungan
  • Setiap interaksi adalah cara pelaku menjelaskan kejadian yang dialami
  • Pesan bersifat digital dan analog
  • Pertukaran komuniasi bersifat simetrik dan komplementer

Karena komunikasi tersebut adalah komunikasi antar manusia, maka hal ini berkaitan dengan aspek piskologis manusia itu sendiri. Komunikasi dalam ilmu psikologi memiliki makna yang luas yang terdiri dari segala bentuk penyampaian, proses pengiriman pesan  yang memberikan pengaruh atau khususnya pesan pasien dalam psikoterapi.

Psikologi memiliki beberapa cabang seperti psikologi perkembangan, psikologi olahraga, psikologi sosial, psikologi faal, psikologi forensik dan psikologi yang lain. Sedangkan psikologi komunikasi merupakan cabang-cabang psikologi  yang menjabarkan, memprediksi dan mengontrol hal-hal yang berkaitan dnegan mental dan perilaku.

Psikologi ini bertujuan untuk mendukung tercapainya komunikasi yang efektif dan efisien. Kegagalan komunikasi terjadi apabila pesan yang dikomunikasikan tidak diterima secara cermat. Atraksi interpersonal sendiri dapat mempengaruhi komunikasi interpersoanl yang berpengaruh pada keefektifan komunikasi dan penafsiran pesan oleh komunikan. Atraksi interpersonal adalah kesukaan orang lain, perilaku postif dan daya tarik.

Atau dengan kata lain, semakin kita tertarik dengan seseorang, maka semakin besar kecenderungan kita untuk berkomunikasi dengan orang tersebut. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi atraksi interpersonal yaitu :

1. Faktor Personal 

  • Karakteristik kelompok yang sama

Yaitu orang-orang yang memiliki kesamaan nilai-nilai, sikap, keyakinan, tingkat sosio ekonomis, agama, ideologis dan cenderung saling menyukai. Namun, asas kesamaan ini bukan satu-satunya determinasi atraksi. Atraksi interpersonal hanya gabungan dari keseluruhan interkasi antar individu. Akan tetapi, bagi komunikator, dengan mencari kesamaan maka akan memudahkan untuk memulai komunikasi.

Penelitiab meyebutkan bahwa dalam keadaan cemas, seseorang akan lebih menginginkan sahabat dan orang terdekat memberi kasih sayangnya.

Walster mengatakan bahwa bila harga diri direndahkan, ia akan cenderung ingin bergabung dan menerima kasih sayang dari orang lain. Atau dengan kata lain, orang yang rendah diri lebih mudah mencintai orang lain.

Peneliti membuktikan bahwa isolasi besar mempengaruhi kesukaan kita pada orang lain. Aronson pun mengatakan bahwa orang yang bertambah rasa sukanya akan kita senangi daripada orang yang yang tidak berubah rasa sukanya.

2. Faktor Situasional

Penelitian menyebutkan bahwa daya tarik fisik menjadi penyebab atraksi personal. Orang-orang dengan wajah cantik atau ganteng akan mendapat penilaian baik

Setiap orang akan lebih senang jika ada seseorang yang memberi ganjaran kepada kita. ganjaran tersebut bisa berupa bantuan, dorongan moral, pujian atau sesuatu yang dapat meningkatkan harga diri kita.

Yakni hubungan dengan orang-orang yang sudah kita kenal. Robert B. Zajonc mengatakan bahwa semakin sering melihat seseorang, maka kita akan semakin menyukainya.

Orang akan lebih senang menyenangi orang yang berdekatan dengan kita, baik dari segi rumah, tempat tidur, tempat duduk dan sebagainya.

Kita akan menyenangi orang-orang yang mempunyai kemampuan tinggi atau berhasil menjadi orang sukses di kehidupannya.

Pengaruh Atraksi Interpersonal pada Komunikasi Interpersonal

Sudah disebutkan bahwa jika ada ketertarikan komunikator dengan komunikan, maka komunikasi yang terjadi akan berjalan lancar dan efektif. Terdapat dua pengaruh atraksi interpersonal pada komunikasi interpersonal yaitu :

  • Penafsiran pesan dan penilaian

Penilaian personal tidak berdasarkan pada rasional saja karena manusia berperasaan menilai manusia melalui emosional. Seseorang yang suka pada seseorang yang memberi pesan kepada kita, maka ia dengan mudah menafsirkan pesan dan penilaian, tetapi jika yang menyampaikan adalah orang yang tidak disuka, maka penafsiran dan penampilan yang diambil bisa saja salah seperti tujuan komunikator yang tadinya baik, namun ditanggapi tidak baik.

Komunikasi interpersonal terlihat efektif apabila komunikator dan komunikan senang dalam melakukan komunikasi tersebut. Apabila komunikasi terjadi karena seseornag tersebut suka sama suka, maka interaksi yang terjadi berjalan lancar dan akan mengalami kekeliuran ataub kesalahpahaman.

Faktor Situasional yang Mempengaruhi Perilaku Manusia

Perilaku dalam kehidupan sehari-hari juga akan mempengaruhi komunikasi antar individu. Manusia yang menunjukkan perilaku baik, maka komunikasi akan berjalan lancar dan sebaliknya. Berikut adalah faktor sotuasional yang mempengaruhi perilaku manusia :

Alam dipercaya mempengaruhi gaya hidup dan perilaku. Bahkan, banyak orang yang menghubungkan sinar matahari di pagi hari dengan kemalasan penduduk Indonesia.

  • Faktor rancangan dan arsitektural

Tatanan ruangan juga mempengaruhi pola perilaku yang terjadi. Misalnya, seseorang yang bersikap sopan dan menjaga perilaku ketika berasa dalam gedung DPR daripada berada di rumah sendiri.

Waktu juga berpengaruh pada perilaku manusia. Misalnya, pada saat kuliah di pagi hari, maka kita masih dalam keadaan fresh dan semangat. Oleh karena itu, kita akan lebih mudah menerima pelajaran daripada kuliah di malam hari karena kita akan cenderung merasa lelah dan letih.

Tempat dimana seseornag berada juga mempengaruhi manusia untuk berperilaku. Misalnya, ketika seseorang berteriak, tidak akan sama teriaknya pada saat ia berada di masjid atau di dalam gedung

Revolusi teknologi juga berpengaruh dalma merubah perilaku manusia. Contohnya, kemunculan HP dan internet yang membuat seseroang cenderung meniru gaya artis zaman sekarang dari penampilan,tingkah laku dan gaya hidup.

Fakto-faktor sosial yang mempengaruhi perilaku yaitu sistem peranan dalam masyarakat, kelompok dan organisasi dna karakteristik populasi. Contohnya adalah sikap presiden dengan buruh akan berbeda dengan sikap presiden dengan presiden dari negara lain. Sebab hal ini dipengaruhi oleh kelompok dna organisasi berbeda.

Anggapan kita tentang penilaian lingkungan manusia yang memuaskan atau mengecewakan kita akan sangat berpengaruh pada perilaku kita dalam lingkungan itu sendiri.

  • Stimuli yang mempengaruhi perilaku

Terdapat situasi yang memberikan kelayakan perilaku seseorang seperti situasi di taman atau kebun atau pada saat di masjid yang memberikan kendala dan perilaku. Seseroang akan lebih bebas bertingkah pada saat ia berada di taman daripada saat ia berada di tempat ibadah, suasana tingkah lakunya akan lebih terbatas.

Demikian faktor situasional yang mempengaruhi psikologi komunikasi. Selain kita mengetahui faktor situasioanl yang berpenagaruh pada komunikasi, kita juga sudah memahamai faktor situasional yang berpengaruh pada perilaku manusia penyebab adanya komunikasi. Dan jangan lupa untuk membaca teori psikologi perkembangan, teori psikologi sastrar, teori penyesuaian diri,  teori identitas sosial, teori perkembangan anak menurut para ahli, teori kepercayaan diri dan teori lainnya. Semoga bermanfaat.

Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk sosial yang selalu menggunakan komunikasi untuk melakukan interaksi. Setiap hari kita melakukan komunikasi dengan teman, keluarga, sahabat, guru, dan masyarakat lainnya. Sebelum membahas faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi sebaiknya kita mengetahui apa arti komunikasi.

Menurut Onong Uchjana Effendy, komunikasi adalah sebuah proses dalam menyampaikan pesan dari seseorang kepada orang lain dengan memiliki tujuan untuk memberitahu, mengeluarkan pendapat, mengubah suatu pola sikap atau suatu perilaku baik secara langsung (lisan) maupun tidak langsung (melalui media). Dengan kata lain, komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian pesan atau informasi dari pengirim pesan (sender) kepada penerima pesan (receiver) secara langsung ataupun tidak langsung dengan tujuan untuk mendapatkan umpan balik (feedback). (Baca juga: Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli)

Proses komunikasi merupakan hal terpenting dalam komunikasi. Proses tersebut dapat menghasilkan dampak atau efek positif dan negatif. Seorang komunikator dapat dikatakan sebagai komunikator yang baik apabila komunikan dapat mengerti tentang informasi atau pesan yang disampaikan komunikator dan memberikan feedback yang sesuai dengan harapan si komunikator. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif, yaitu komunikasi yang sesuai dengan tujuannya. Namun tidak semua proses komunikasi berjalan sesuai yang diharapkan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi komunikasi, jika dilihat dari unsur-unsur komunikasi yang meliputi komunikator, pesan, dan komunikan. (Baca juga: Unsur Komunikasi)

Adapun faktor-faktor komunikasi sebagai berikut:

1. Pengetahuan

Tingkat pengetahuan seseorang menjadi faktor utama dalam komunikasi. Seseorang dapat menyampaikan pesan dengan mudah apabila ia memiliki pengetahuan yang luas. Seorang komunikator yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi, ia akan lebih mudah memilih kata-kata (diksi) untuk menyampaikan informasi baik verbal maupun non verbal kepada komunikan. Hal ini berlaku juga untuk seorang komunikan. Seorang komunikan dapat merespon atau menginterpretasikan informasi yang diberikan komunikator dengan baik apabila ia memiliki pengetahuan. Misalnya seorang akademisi tidak mungkin menggunakan kata-kata yang intelektual apabila ia menghadapi seorang yang pendidikannya lebih rendah darinya. Hal tersebut justru menjadi penghambat dalam proses komunikasi. (Baca juga: Hambatan-hambatan Komunikasi)

2. Perkembangan

Perkembangan memiliki dua aspek, yaitu:

Pertumbuhan dapat mempengaruhi pola pikir manusia. Bagaimana komunikan menyikapi informasi yang diberikan komunikator dan bagaimana komunikator menyampaikan informasi kepada komunikan. Setiap orang memiliki cara masing-masing untuk menyampaikan informasi agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Misalnya cara menyampaikan informasi kepada anak balita dengan remaja tentu saja berbeda. Ada cara-cara tersendiri yang dapat kita sesuaikan dengan pola pikir yang sesuai dengan pertumbuhannya.

  • Keterampilan menguasai bahasa

Keterampilan dalam berbahasa ini merupakan salah satu faktor yang sangat terkait dengan pertumbuhan. Misalnya jika kita menghadapi remaja maka kita lebih baik mengetahui bahasa-bahasa yang digunakan dalam kesehariannya atau disebut dengan bahasa gaul. Dengan demikian kita dapat menjalin komunikasi dengan baik. Begitu pula dengan bayi, bayi memiliki keterampilan bahasa hanya dengan isyarat (non verbal) seperti menangis jika sakit, haus, atau lapar.

[AdSense-B]

3. Persepsi

Persepsi  adalah suatu cara seseorang dalam menggambarkan atau menafsirkan informasi yang diolah menjadi sebuah pandangan. Pembentukan persepsi ini terjadi berdasarkan pengalaman, harapan, dan perhatian. Proses pemahaman manusia terhadap suatu rangsangan atau stimulus ini dapat memiliki padangan yang berbeda-beda. Selain dapat menjadi pengaruh baik, persepsi juga dapat menjadi penghambat untuk komunikasi.

Misalnya ada dua orang yang sedang berbicara mengenai “behel”. Seorang berprofesi sebagai dokter gigi dan seorang lagi berprofesi sebagai pekerja bangunan. Maka mereka memiliki persepsi yang berbeda tentang “behel”. Si dokter gigi berpersepsi bahwa “behel” adalah alat yang digunakan untuk merapikan struktur gigi, sedangkan si pekerja bangunan memiliki persepsi bahwa “behel” adalah besi yang digunakan untuk membuat bangunan.

4. Peran dan hubungan

Peran dan hubungan memiliki pengaruh dari proses komunikasi tergantung dari materi atau permasalahan yang ingin dibicarakan termasuk cara menyampaikan informasi atau teknik komunikasi. Komunikator yang belum menjalin hubungan dekat dengan komunikan maka akan terjadi komunikasi secara formal.

Misalnya, dua orang yang bertemu di sekolah baru. Maka mereka melakukan komunikasi secara formal baik dalam materi maupun teknik bicaranya. Jika komunikator telah menjalin hubungan dekat dengan komunikan maka materi dan teknik bicara dalam komunikasi dilakukan secara non formal. Misalnya ketika kita berbicara kepada sahabat atau keluarga. Biasanya kita lebih terbuka dan tidak formal bahkan lebih memiliki keragaman dalam berbicara.

5. Lingkungan

Lingkungan interaksi memiliki pengaruh dalam komunikasi. Lingkungan yang nyaman dan kondusif biasanya dapat berpengaruh baik terhadap proses komunikasi. Adapun faktor yang mempengaruhi lingkungan adalah sebagai berikut.

Nilai dan budaya/ adat menjadi kacamata yang dijadikan tolak ukur untuk komunikasi (pantas atau tidak pantas) agar komunikasi terjalin dengan baik. Sebelum berbicara dengan orang lain, lebih baik kita mengetahui bagaimana latar belakang budaya/ adat yang mereka anut. Misalnya orang batak yang terbiasa dengan suara keras dan intonasi yang tinggi. Sedangkan orang jawa terbiasa dengan bahasa yang halus dengan intonasi yang rendah. (Baca juga: Komunikasi Antar Budaya)

Stimulus eksternal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi dari luar. Misalnya kebisingan suara dapat mempengaruhi respon yang kurang baik karena adanya penurunan indera pendengaran, sehingga dapat menjadi penghambat dalam proses komunikasi.

[AdSense-C]

Jarak antara komunikator dan komunikan mempengaruhi komunikasi. Jika komunikator dan komunikan berjarak cukup jauh maka komunikator akan sulit menciptakan komunikasi yang baik kepada komunikan. Namun di zaman yang sudah modern ini memiliki alternatif lain untuk menciptakan komunikasi yang baik, yaitu komunikator dan komunikan dapat menggunakan komunikasi secara lisan, tulisan, atau media lainnya. Tetapi masih ada beberapa gangguan atau hambatan yang terjadi ketika memiliki komunkasi jarak jauh.

6. Emosi

Emosi adalah reaksi seseorang dalam menghadapi suatu kejadian tertentu. Emosi terkadang tidak dapat dikendalikan oleh diri sendiri. Sehingga emosi juga mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri bahkan emosi dapat menjadi hambatan.

7. Kondisi fisik

Kondisi fisik mempunyai peranan yang penting untuk berkomunikasi. Semua indera memiliki fungsi-fungsi yang digunakan dalam kelangsungan komunikasi.

8. Jenis kelamin

Laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan dalam berkomunikasi dapat dilihat dari gaya berbicara dan interpretasi. Menurut Tannen, kaum perempuan menggunakan teknik komunikasi untuk mencari konfirmasi, meminimalkan keintiman. Sementara kaum laki-laki lebih menunjukkan independensi dan status dalam kelompoknya. (Baca juga: Komunikasi Gender)

Demikian penjelasan terkait apa saja faktor yang mempengaruhi komunikasi menjadi sebuah komunikasi yang efektif. Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu membangun sebuah komunikasi efisien dan pesan tersampaikan kepada komunikan.