Faktor Biotik yang Mempengaruhi Persebaran flora dan fauna

Jakarta: Indonesia dikenal dengan berbagai keanekaragaman flora dan fauna. Bahkan, berdasarkan data di situs Convention on Biological Diversity, Indonesia memiliki 10 persen spesies tumbuhan berbunga, 12 persen spesies mamalia, 16 persen spesies reptil, dan 17 persen spesies burung dunia.  Selain itu, Indonesia juga ditinggali 35 spesies primata dan 270 spesies amfibi. Berbagai jenis hewan maupun tumbuhan tersebar di pulau-pulau Indonesia yang konon mencapai 17.000 pulau. 

Persebaran flora dan fauna di Indonesia dipengaruhi sejumlah faktor, seperti edafik, topografi, iklim, dan manusia. Simak penjelasan berikut terkait 4 faktor persebaran flora dan fauna yang memengaruhi keanekaragaman dikutip dari laman Zenius:

Secara garis besar, ada faktor abiotik dan biotik yang memengaruhi persebaran flora dan fauna. Faktor abiotik sesuai namanya, merupakan faktor yang bukan makhluk hidup, misalnya iklim, tanah, dan keadaan geologis lainnya.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sedangkan, faktor biotik adalah faktor yang berhubungan dengan makhluk hidup. Misalnya aktivitas manusia. Beberapa contoh faktor klimatik yang memengaruhi persebaran flora dan fauna, termasuk iklim, suhu, curah hujan, kelembaban, angin, dan lain sebagainya. Daerah dengan iklim yang berbeda, memiliki suhu, kelembapan, angin, sinar matahari, curah hujan, serta makhluk hidup yang berbeda pula. 

Hal tersebut disebabkan ada flora dan fauna yang membutuhkan lingkungan dengan faktor iklim tertentu.

Setiap wilayah di dunia memiliki suhu udara yang berbeda-beda. Hal itu karena sudut datang sinar matahari dan ketinggian tempat memengaruhi suhu sebuah wilayah.  Selain itu, suhu juga dipengaruhi oleh letak lintang. Makanya, di wilayah bumi dengan lintang berbeda, lingkungannya juga berbeda.  Misalnya, Indonesia dipenuhi dengan hutan tropis yang dominan, sedangkan wilayah di ujung dunia seperti kutub, didominasi tundra.  Namun, tak semua flora dan fauna tahan dengan tempat dingin maupun panas. Sehingga, flora dan fauna tersebar yang cocok dengan tempat dingin tinggal di tundra dan taiga, sementara yang lainnya ada yang di hutan, padang rumput, atau bahkan gurun. Sebagai negara di wilayah tropis, Indonesia didominasi hutan hujan tropis dan rumput.  


Page 2

Berikut ini contoh soal dan pembahasannya. Faktor yang tidak memengaruhi persebaran flora dan fauna adalah …  A. Edafik B. Iklim C. Tata surya D. Manusia E. Topografi 

Pembahasan

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sesuai dengan pembahasan sebelumnya, faktor edafik, iklim, manusia, dan topografi merupakan faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna. Maka, pilihan jawaban yang tepat adalah C. Bagaimana faktor edafik dapat menghambat persebaran flora dan fauna?  A. Tanah yang mengandung hidrogen menghambat pertumbuhan flora. B. Kandungan udara dalam tanah menyebabkan tumbuhan layu. C. Pelapukan batuan di dalam tanah membuat tanah keras dan sulit ditanami. D. Mineral organik (humus) dalam tanah membuat tumbuhan mati.

E. Tanah yang tidak gembur membuat tumbuhan sulit menembus tanah.

Jawaban A tidak tepat, karena hidrogen justru merupakan salah satu nutrisi anorganik yang dibutuhkan tumbuhan.  Jawaban B tidak tepat, karena tumbuhan membutuhkan kandungan udara tanah dibutuhkan akar tumbuhan untuk proses respirasi.  Jawaban C tidak tepat, karena pelapukan batuan justru menyediakan mineral anorganik (unsur hara) yang dibutuhkan tumbuhan.  Jawaban D tidak tepat, karena mineral organik (humus) merupakan mineral yang bila terurai dapat menyuburkan tanah dan menyediakan nutrisi bagi tumbuhan.  Maka, jawaban yang tepat adalah E.  Itulah pembahasan singkat mengenai faktor persebaran flora dan fauna. Semoga makin paham ya dengan penjelasan di atas.  

(REN)

KOMPAS.com – Hampir seluruh permukaan bumi terdapat kehidupan flora dan fauna. Namun tidak semua jenis flora dan fauna bisa hidup di wilayah yang sama.

Semua jenis flora dan fauna memiliki karakter khusus sehingga mereka memiliki kemampuan tersendiri untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Kemampuan flora dan fauna hidup dalam suatu wilayah dipengaruhi oleh banyak faktor.

Dalam buku Biogeografi (2018) karya Muhammad Zid dan Ode Sofyan Hardi, dijelaskan bahwa persebaran flora dan fauna dipengaruhi oleh empat faktor. Berikut penjelasannya:

Kondisi iklim merupakan faktor paling penting yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Wilayah dengan kondisi iklim ekstrim seperti daerah kutub atau daerah gurun, sudah pasti menyulitkan bagi kehidupan suatu organisme.

Baca juga: Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Tidak heran jika kedua wilayah tersebut minim sekali terdapat kehidupan flora maupun fauna.

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan kondisi iklim di daerah tropis. Daerah tropis merupakan wilayah yang optimal bagi kelangsungan hidup flora dan fauna.

Faktor iklim yang berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna antara lain suhu, kelembapan udara, angin, dan tingkat curah hujan.

Faktor edafik mengacu pada kondisi tanah pada suatu wilayah. Kondisi tanah berpengaruh secara langsung terhadap kesuburan tanaman.

Faktor yang menjadi patokan kesuburan tanah antara lain kandungan humus, unsur hara, tekstur, struktur tanah, dan ketersediaan air dalam pori-pori tanah.

Contoh tanah yang subur adalah tanah vulkanis dan andosol.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), faktor fisiografi berhubungan dengan ketinggian tempat dan bentuk wilayah. Penurunan suhu dalam suatu wilayah sangat berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna.

Baca juga: Keadaan Flora dan Fauna Indonesia

Sebab setiap organisme memiliki keterbatasan adapatasi terhadap suhu lingkungan di sekitarnya. Akibat hal tersebut, dapat dilihat bahwa jenis tumbuhan yang hidup di pantai akan berbeda dengan tumbuhan yang hidup di dataran tinggi.

  • Faktor Biotik yang Mempengaruhi Persebaran flora dan fauna
    britannica.com Ilustrasi faktor biotik

    Faktor biotik

Faktor biotik di sini adalah manusia. Manusia memiliki peran yang cukup penting terhadap persebaran flora dan fauna dalam suatu wilayah.

Ada dua tindakan manusia yang dapat memengaruhi, yaitu menjaga kelestarian atau merubah tatanan kehidupan flora dan fauna. Namun, kecenderungan manusia adalah merubah tatanan kehidupan flora dan fauna.

Contoh, akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat, manusia secara singkat dapat merubah hutan menjadi area pemukiman.

Baca juga: Flora dan Fauna Asia Tenggara

Alih fungsi lahan tentunya berakibat pada terganggunya kestabilan ekosistem yang sudah terjalin lama.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Ada berbagai faktor seperti faktor edafik, topografi, iklim, dan manusia, yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia. Bagaimana konsepnya?

Banyak dari elo pasti sering banget denger, nih, kalau Indonesia merupakan negara yang dikenal dengan berbagai keanekaragaman flora dan fauna. 

Bahkan, berdasarkan data yang dikemukakan situs Convention on Biological Diversity (sebuah perjanjian di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa), Indonesia memiliki 10% spesies tumbuhan berbunga, 12% spesies mamalia, 16% spesies reptil, 17% spesies burung dunia.

Selain itu, Indonesia juga ditinggali 35 spesies primata dan 270 spesies amfibi. Sungguh mengagumkan!

Faktor Biotik yang Mempengaruhi Persebaran flora dan fauna
Flora dan fauna di Indonesia. (Arsip Zenius)

Itu bikin gue bertanya-tanya, kok bisa flora dan fauna di Indonesia itu begitu bermacam-macam ya?

Berbagai jenis hewan maupun tumbuhan tersebar di pulau-pulau Indonesia yang konon mencapai 17.000 pulau.

Ternyata, setelah mempelajari mata pelajaran Geografi kelas 11, gue jadi paham bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia.

Oleh karena itu, pada artikel kali ini, kita akan membahas soal apa faktor-faktor persebaran flora dan fauna yang mempengaruhi keanekaragaman tadi.

Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna

Secara garis besar, ada faktor abiotik dan biotik yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Apa saja faktor abiotik yang mempengaruhi sebaran flora dan fauna?

Faktor abiotik sesuai namanya, merupakan faktor yang bukan merupakan makhluk hidup, misalnya seperti iklim, tanah, dan keadaan geologis lainnya.

Sedangkan, faktor biotik adalah faktor yang berhubungan dengan makhluk hidup. Misalnya seperti aktivitas manusia.

Nah, biar pemahaman kita akan faktor-faktor tersebut makin mantap, mari kita bahas lebih dalam mengenai faktor klimatik, topografi, edafik, serta manusia, sebagai contoh faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna.

Tanpa berlama-lama lagi, mari kita bahas apa faktor-faktor persebaran flora dan fauna berdasarkan apa yang kita pelajari pada mata pelajaran Geografi kelas 11.

Baca Juga: Peta Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Faktor Klimatik 

Beberapa contoh faktor klimatik yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna termasuk seperti iklim, suhu, curah hujan, kelembaban, angin, dan lain sebagainya. 

Hmm, mengapa faktor iklim dapat mempengaruhi persebaran flora dan fauna ya? Buat cari tahu jawabannya, nonton deh video materi Zenius di bawah ini.

Video: Faktor Persebaran Flora Dan Fauna

Faktor Biotik yang Mempengaruhi Persebaran flora dan fauna
Yuk, nonton video materi faktor persebaran flora dan fauna di Zenius! (Arsip Zenius)

Wah, ternyata iklim itu memang beragam ya, ada iklim tropis, sedang, subtropis, dan dingin. Kalau diingat-ingat kembali, sebenarnya tipe iklim itu sudah pernah kita pelajari di kelas 10, lho.

Kalau elo sudah mulai lupa dan ingin mengingat kembali, sebaiknya elo coba baca rekomendasi artikel di bawah ini.

Baca Juga: 5 Jenis Klasifikasi Tipe Iklim – Materi Geografi Kelas 10

Nah, daerah dengan iklim yang berbeda, memiliki suhu, kelembapan, angin, sinar matahari, curah hujan, serta makhluk hidup yang berbeda pula. 

Hal tersebut disebabkan ada flora dan fauna yang membutuhkan lingkungan dengan faktor iklim tertentu. Habis ini kita coba bahas deh empat faktor yang berhubungan dengan iklim, yaitu suhu udara, kelembapan udara, angin, dan curah hujan.

Suhu Udara

Setiap wilayah di dunia memiliki suhu udara yang berbeda-beda. Coba deh elo rasakan, tentunya suhu di wilayah pantai dan pegunungan berbeda kan?

Yap, itu karena sudut datang sinar matahari dan ketinggian tempat itu mempengaruhi suhu sebuah wilayah.

Contohnya, dilihat dari ilustrasi di bawah ini, ada berbagai tanaman budidaya yang tumbuh dengan ketinggian serta suhu yang berbeda di Indonesia.

Faktor Biotik yang Mempengaruhi Persebaran flora dan fauna
Ilustrasi ketinggian tempat dan tanaman budidaya. (Arsip Zenius)

Selain itu, suhu juga dipengaruhi oleh letak lintang, lho. Makanya, di wilayah bumi dengan lintang berbeda, lingkungannya juga berbeda.

Misalnya, Indonesia dipenuhi dengan hutan tropis yang dominan, sedangkan wilayah di ujung dunia seperti kutub, didominasi tundra.

Berikut ini ilustrasi yang menggambarkan karakteristik wilayah dengan suhu dan garis lintang yang berbeda.

Faktor Biotik yang Mempengaruhi Persebaran flora dan fauna
Ilustrasi suhu dan garis lintang di dunia. (Arsip Zenius)

For you info, elo bisa membaca lebih lanjut tentang tundra, taiga, padang rumput, chaparral, sabana, gurun, hutan, dan bioma lainnya melalui artikel di bawah ini ya.

Baca Juga: Karakteristik Bioma Beserta Jenis dan Contohnya – Materi Biologi Kelas 10

Wuih, dilihat dari foto-foto di atas, cantik banget ya taiga itu. Ada berbagai pohon yang diselimuti dengan salju yang berjatuhan.

Namun, gue langsung kebayang, pasti gue langsung brrr kedinginan di situ. Di ruang AC aja, kadang gue menggigil. Gimana di sana? Nggak kuat, deh!

Sama juga dengan gue tadi, flora dan fauna pun juga ada yang nggak kuat sama tempat yang dingin. Ada pula yang nggak kuat sama tempat panas.

Makanya, flora dan fauna jadi tersebar deh, yang cocok dengan tempat dingin tinggal di tundra dan taiga, sementara yang lainnya ada yang di hutan, padang rumput, atau bahkan gurun.

Sebagai negara di wilayah tropis, Indonesia didominasi oleh hutan hujan tropis dan pada rumput. Nggak bakal deh, elo ketemu salju di hutan, kecuali elo pergi ke Puncak Jaya Wijaya, alias puncak dari gunung tertinggi di Indonesia.

Eh, tapi menurut berita di situs iNews.id, salju abadi Puncak Jaya Wijaya diprediksi akan lenyap mulai tahun 2025 gara-gara pemanasan  global, lho!

Kelembapan Udara

Kelembapan udara pada suatu wilayah menandakan banyak uap air yang terkandung pada udara setempat.

Dengan mengecek kelembapan udara, kita bisa menentukan mana daerah yang tergolong kering, lembap, dan basah.

Nah, hewan dan tumbuhan yang hidup di wilayah tersebut itu berbeda-beda. Untuk tumbuhan, misalnya, bisa dikelompokkan sebagai berikut.

  • Xerophyta → sangat tahan terhadap lingkungan kering (kelembapan udara sangat rendah), contoh: kaktus.
  • Mesophyta → cocok dengan lingkungan lembap yang tidak basah, contoh: anggrek dan cendawan.
  • Higrophyta → cocok dengan lingkungan basah, contoh: teratai, eceng gondok, dan selada air.
  • Tropophyta → bisa beradaptasi dengan musim hujan maupun kemarau, contoh: pohon jati dan eukaliptus. 

Angin

Selain suhu udara dan kelembapan udara, angin juga sangat penting lho dalam persebaran flora dan fauna.

Umumnya, hanya tumbuhan dengan akar dan batang yang kuat saja, yang mampu menghadapi wilayah dengan intensitas angin yang sangat besar.

Selain itu, ada berbagai tumbuhan yang membutuhkan angin untuk berkembang biak. Hal ini disebabkan angin bisa membantu penyerbukan dan penerbangan spora.

Beberapa jenis tumbuhan seperti tumbuhan paku membutuhkan angin untuk beregenerasi melalui spora.

Curah Hujan

Setiap wilayah dengan karakteristik yang berbeda tadi, seperti hutan hujan tropis, sabana, hutan musim, dan lain-lain, memiliki curah hujan yang berbeda-beda.

Nah, curah hujan ini berpengaruh pada tumbuhan yang memiliki kebutuhan curah hujan yang beragam.

Keanekaragaman tumbuhan ini juga mempengaruhi hewan yang mengonsumsinya, karena hewan yang memakan tumbuhan, pasti tinggal di tempat yang sesuai dengan lokasi pertumbuhan makanannya.

Selanjutnya, kita akan membahas faktor topografi atau relief yang juga mempengaruhi persebaran flora dan fauna.

Faktor Topografi

Faktor topografi dalam persebaran flora dan fauna di sini mengacu pada relief atau bentuk permukaan Bumi, seperti adanya gunung, lembah, sungai, danau, atau pantai. Selain itu, kemiringan sebuah lahan juga bisa mempengaruhi makhluk hidup di wilayah tersebut. 

Contohnya, pada wilayah dataran yang sangat miring dan curam, tentu terbatas sekali hewan yang bisa tinggal di situ. Mungkin hanya kambing gunung saja, yang mampu beraktivitas dan merumput di sekitar area tersebut.

Percaya nggak percaya, topografi bumi ini bisa menjadi faktor penghambat persebaran flora dan fauna, lho.

Coba nih bayangkan, misalnya ada wilayah lereng gunung yang tertutupi bayangan gunung yang tinggi. Vegetasi di area tersebut akan terhambat pertumbuhannya.

Next, kita bahas faktor edafik atau kondisi tanah ya.

Faktor Edafik

Kita masuk ke faktor edafik persebaran flora dan fauna, alias kondisi tanah suatu daerah. Kondisi tanah itu bisa dilihat dari berbagai aspek, seperti tekstur, tingkat kegemburan, nutrisi, kandungan air tanah, dan kandungan udaranya.

Video: Faktor Edafik Dalam Persebaran Flora Dan Fauna

Faktor Biotik yang Mempengaruhi Persebaran flora dan fauna
Yuk, nonton video materi faktor edafik dalam persebaran flora dan fauna di Zenius! (Arsip Zenius)

Dari video materi tersebut, kita benar-benar membedah bagaimana tempat pembenihan tumbuhan, nutrisi, tekstur tanah, dan keasaman tanah mempengaruhi persebaran flora.

Selain mempengaruhi tumbuhan, keadaan tanah juga berpengaruh terhadap hewan. Soalnya nih, misalnya ada tanah yang subur dan karakteristiknya cocok untuk rumput.

Dengan situasi tersebut, tentu banyak hewan merumput yang stay di daerah tersebut dong. Bayangin nih, kalau ada sapi di gurun, kan nanti dia bingung mau makan apa ya.

Itulah kenapa, biasanya kuda dan sapi berada di padang rumput. Selanjutnya, kita bahas faktor manusia ya.

Baca Juga: Pengertian Biosfer dan Karakteristiknya

Faktor Manusia

Faktor manusia ini termasuk faktor biotik yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Misalnya, bila manusia menebang pohon di hutan tanpa melakukan pelestarian lingkungan, habitat hewan di daerah tersebut tentu hilang.

Sehingga, persebaran fauna tertentu di sana bisa berubah, atah bahkan punah. Gue jadi teringat, di Indonesia ada hewan yang sudah punah, lho.

Apakah elo bisa menebak apa hewan di bawah ini?

Faktor Biotik yang Mempengaruhi Persebaran flora dan fauna
Harimau Jawa. (Dok. Andries Hoogerwerf via Wikipedia 1938)

Yap, itu memang harimau, yakni panthera tigris sondaica alias Harimau Jawa yang kini telah punah.

Punahnya harimau tersebut disebabkan karena perburuan oleh manusia, serta lahan habitat yang semakin berkurang akibat pembukaan lahan.

Oke Sobat Zenius, kita sudah membahas berbagai faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Ternyata, faktornya sangat kompleks ya? 

Semoga dengan membaca artikel, menonton video-video materi Zenius, serta mengerjakan contoh latihan soal di aplikasinya, elo jadi paham ya sama faktor-faktor tadi. 

Sehingga, bila suatu saat elo diminta uraikan faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di indonesia, elo bisa mengerjakannya dengan mantap.

Sekarang, kita lanjut ke contoh soal serta pembahasannya, yuk.

Contoh Soal

Berikut ini contoh soal dan pembahasannya.

Contoh Soal 1

Faktor yang tidak mempengaruhi persebaran flora dan fauna adalah …

A. edafik

B. iklim

C. tata surya

D. manusia

E. topografi

Pembahasan

Sesuai dengan pembahasan sebelumnya, faktor edafik, iklim, manusia, dan topografi merupakan faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Maka, pilihan jawaban yang tepat adalah C.

Contoh Soal 2

Bagaimana faktor edafik dapat menghambat persebaran flora dan fauna?

A. Tanah yang mengandung hidrogen menghambat pertumbuhan flora.

B. Kandungan udara dalam tanah menyebabkan tumbuhan layu.

C. Pelapukan batuan di dalam tanah membuat tanah keras dan sulit ditanami.

D. Mineral organik (humus) dalam tanah membuat tumbuhan mati.

E. Tanah yang tidak gembur membuat tumbuhan sulit menembus tanah.

Pembahasan

Jawaban A tidak tepat, karena hidrogen justru merupakan salah satu nutrisi anorganik yang dibutuhkan tumbuhan.

Jawaban B tidak tepat, karena tumbuhan membutuhkan kandungan udara tanah dibutuhkan akar tumbuhan untuk proses respirasi.

Jawaban C tidak tepat, karena pelapukan batuan justru menyediakan mineral anorganik (unsur hara) yang dibutuhkan tumbuhan.

Jawaban D tidak tepat, karena mineral organik (humus) merupakan mineral yang bila terurai dapat menyuburkan tanah dan menyediakan nutrisi bagi tumbuhan. 

Maka, jawaban yang tepat adalah E.

*********

Oke Sobat Zenius, itulah pembahasan singkat mengenai faktor persebaran flora dan fauna. Kalau elo ingin mempelajari materi Geografi lainnya dengan lebih dalam dan asyik, coba deh nonton video materi Zenius dan akses soal-soalnya. Pastikan elo log in akun Zenius elo ya supaya bisa akses video dan soalnya.

Faktor Biotik yang Mempengaruhi Persebaran flora dan fauna

Elo juga bisa mempelajari materi lainnya dengan langganan paket belajar Zenius. Kita punya berbagai pilihan paket yang udah disesuaikan sama kebutuhan elo, tinggal elo klik gambar di bawah ini ya untuk info lengkapnya.

Faktor Biotik yang Mempengaruhi Persebaran flora dan fauna

Sampai di sini dulu artikel kali ini, dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Referensi

5 Hewan yang Sudah Punah Akibat Ulah Manusia, Salah Satunya di Indonesia – SINDONEWS (2021)

Indonesia – Main Details – Convention on Biological Diversity (n.d.)

Infografis Salju Abadi di Puncak Jaya Wijaya Hilang pada 2025 – iNews.id (2022)

Modul Geografi Kelas XI – Kemdikbud (2020)