Contoh perubahan dunia usaha akibat VUCA brainly

Contoh perubahan dunia usaha akibat VUCA brainly

©️ Unsplash

VUCA bukanlah situasi baru bagi dunia bisnis. Sebelum pandemi, para pemimpin organisasi sudah menghadapi lingkungan yang terus berubah dan sulit diprediksi. Namun, krisis COVID-19 membuat intensitas VUCA semakin kuat.

Para eksekutif di perusahaan tidak hanya menghadapi era disrupsi digital yang mengguncang struktur pasar dan menumbangkan industri lama, tetapi juga wabah penyakit yang telah membunuh lebih dari 3 juta orang dan menyeret negara-negara ke dalam jurang resesi. Kini, masa depan bisnis semakin tidak pasti.

Apa itu VUCA?

VUCA adalah akronim dari Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity. Istilah ini muncul dalam teori kepemimpinan Warren Bennis dan Burt Nanus pada 1987, yang kemudian digunakan dalam pelatihan kepemimpinan militer di US Army War College untuk menggambarkan situasi politik-keamanan yang berubah cepat di era 1990-an, dari keruntuhan Soviet hingga Perang Teluk.

Sejak itu, VUCA juga digunakan dalam pelatihan kepemimpinan bisnis sebagai salah satu keterampilan yang harus dikuasai dalam perencanaan strategis. Sekarang, sekolah-sekolah bisnis menawarkan sertifikasi VUCA.

Volatility. Dunia berubah cepat, bergejolak, tidak stabil, dan tak terduga. Tidak ada yang dapat memprediksi bahwa 2020 akan menjadi tahun paling buruk bagi hampir semua sektor usaha di dunia.

Uncertainty. Masa depan penuh dengan ketidakpastian. Sejarah dan pengalaman masa lalu tidak lagi relevan memprediksi probabilitas dan sesuatu yang akan terjadi.

Complexity. Dunia modern lebih kompleks dari sebelumnya. Masalah dan akibat lebih berlapis, berjalin berkelindan, dan saling memengaruhi. Situasi eksternal yang dihadapi para pemimpin bisnis semakin rumit.

Ambiguity. Lingkungan bisnis semakin membingungkan, tidak jelas, dan sulit dipahami. Setiap situasi dapat menimbulkan banyak penafsiran dan persepsi.

VUCA adalah tantangan yang harus dihadapi setiap pemimpin organisasi, yang menyangkut disrupsi, pergeseran pasar, perubahan perilaku konsumen, serta persaingan bisnis yang semakin ketat.

Kepemimpinan tradisional sudah ketinggalan zaman, terlalu lamban, dan tidak efektif untuk lingkungan yang bergejolak dan terus berubah. Karena itu, para pemimpin organisasi memerlukan model kepemimpinan baru yang gesit untuk menghadapi empat ancaman VUCA tersebut.

Meskipun VUCA tak bisa dihindari, Anda dapat mengurangi dampaknya, dan bahkan menggunakannya untuk keuntungan organisasi.

Kepemimpinan di era VUCA

Kunci mengelola organisasi dalam lingkungan ini adalah memecah VUCA menjadi empat bagian, dan mengidentifikasi situasi yang mudah berubah, tidak pasti, kompleks, atau ambigu. Setiap jenis situasi memiliki penyebab dan penyelesaiannya sendiri, jadi Anda harus berusaha menanganinya satu per satu.

Bob Johansen, dari Institute for the Future, mengadaptasi VUCA untuk dunia bisnis dalam bukunya tahun 2009, Leaders Make the Future. Ia mengusulkan kerangka kerja yang dapat digunakan untuk menanggapi ancaman VUCA, yang disebut VUCA Prime, yaitu Vision, Understanding, Clarity, Agility.

Johansen menyarankan pemimpin organisasi melakukan hal berikut:

Hadapi Volatility dengan Vision

  1. Terima dan rangkul perubahan sebagai bagian dari lingkungan kerja Anda yang konstan dan tidak dapat diprediksi. Jangan melawannya.
  2. Buat pernyataan yang kuat dan menarik tentang tujuan dan nilai tim, dan kembangkan visi bersama yang jelas tentang masa depan. Pastikan Anda menetapkan tujuan fleksibel yang dapat Anda ubah bila perlu. Ini membantu menavigasi situasi yang tidak menentu dan asing.

Atasi Uncertainty dengan Understanding

  1. Berhenti sejenak untuk mendengarkan dan melihat sekeliling. Ini membantu Anda memahami dan mengembangkan cara berpikir dan bertindak baru sebagai respons terhadap ancaman ketidakpastian.
  2. Jadikan investasi, analisis dan interpretasi bisnis, dan competitive intelligence (CI) sebagai prioritas, sehingga Anda tidak ketinggalan. Tetap up to date dengan berita industri, dan dengarkan pelanggan Anda untuk mencari tahu apa yang mereka inginkan.
  3. Tinjau dan evaluasi kinerja Anda. Pertimbangkan dengan baik langkah yang akan Anda lakukan.
  4. Lakukan simulasi dan eksperimen dengan situasi, sehingga melatih Anda untuk bereaksi terhadap ancaman serupa di masa depan.

Pecahkan Complexity dengan Clarity

  1. Berkomunikasi secara jelas dengan tim Anda. Dalam situasi yang kompleks, komunikasi yang jelas membantu mereka memahami arah tim dan organisasi.
  2. Kembangkan tim dan dorong kolaborasi. Situasi VUCA seringkali terlalu rumit untuk ditangani oleh satu orang. Jadi, bangun tim yang dapat bekerja secara efektif dalam lingkungan yang bergerak cepat.

Lawan Ambiguity dengan Agility

  1. Dorong fleksibilitas, kemampuan beradaptasi, dan ketangkasan. Buat rencana ke depan, tetapi bersiaplah untuk mengubahnya.
  2. Pekerjakan dan promosikan orang-orang yang berhasil di lingkungan VUCA. Mereka umumnya kolaboratif dan memiliki keterampilan berpikir kompleks.
  3. Dorong karyawan Anda untuk berpikir dan bekerja di luar area fungsional mereka. Rotasi pekerjaan dan pelatihan silang bisa menjadi cara terbaik untuk meningkatkan ketangkasan tim.
  4. Hindari memimpin dengan mendikte atau mengendalikan mereka. Kembangkan lingkungan kolaboratif dan konsensus. Dorong debat, perbedaan pendapat, dan partisipasi dari semua orang.
  5. Kembangkan “budaya ide”. Ini jenis budaya yang energik dan dapat mengubah tim dan organisasi menjadi lebih kreatif dan gesit.
  6. Apresiasi anggota tim yang menunjukkan Vision, Understanding, Clarity, Agility. Biarkan orang-orang melihat perilaku seperti apa yang Anda hargai.

Rekrut talenta yang tempat untuk jadi pemimpin di saat VUCA

Untuk berhasil, kepemimpinan VUCA membutuhkan tim yang gesit. Anda butuh orang-orang dengan kualifikasi tinggi, serta punya pengalaman dan keterampilan.

Glints TalentHunt membantu Anda merekrut top talent untuk membangun tim yang sukses. Platform rekrutmen ini memiliki database lebih dari 130.000 top talent dengan keterampilan dan pengalaman yang telah dikurasi.

TalentHunt adalah headhunter tepercaya yang menawarkan layanan rekrutmen yang cepat dan efisien. Dengan tim berdedikasi dan teknologi rekrutmen AI Machine Learning, proses perekrutan kami hanya butuh waktu 2 minggu.

Merekrut dengan TalentHunt bebas risiko, karena layanan ini memberikan garansi 90 hari penggantian kandidat baru tanpa biaya apabila kinerja karyawan yang kami rekomendasikan tidak memuaskan.

TalentHunt telah melayani lebih dari 30.000 perusahaan untuk merekrut kandidat yang tepat, dengan tingkat kepuasan klien 8/10. Anda dapat mencoba layanan headhunter ini di https://talenthunt.glints.id.

Konsultasikan kebutuhan talenta Anda dengan tim kami secara gratis. TalentHunt juga bebas biaya di depan. Anda merekrut karyawan lebih dulu, baru bayar jasa rekrutmen kemudian.

Jangan lupa pasang iklan lowongan kerja gratis selamanya di Glints JobSearch. Fiturnya lengkap, ada 3 juta kandidat berkualitas yang siap melamar lowongan Anda.

(Penulis: Ari Susanto)

Contoh perubahan dunia usaha akibat VUCA brainly

Contoh perubahan dunia usaha akibat VUCA brainly

Dalam sebuah seminar tentang Strategi Manajemen Perubahan, serta webinar Majalah Pelatihan yang bertemakan "Memimpin dengan Kecerdasan Emosi (EQ) di Tempat Kerja Baru", ada satu topik kepemimpinan yang sedang menjadi tren dan menjadi suatu hal yang dibahas secara mendalam, VUCA 2020.

Apa itu VUCA? VUCA merupakan akronim untuk Volatile (bergejolak), Uncertain (tidak pasti), Complex (kompleks), dan Ambiguity (tidak jelas), merupakan gambaran situasi di dunia bisnis di masa kini. Awalnya, VUCA diciptakan oleh militer Amerika untuk menggambarkan situasi geopolitik saat itu. Namun karena kesamaan makna, istilah VUCA kini diadopsi oleh dunia bisnis. Bekerja di lingkungan VUCA, membutuhkan kemampuan untuk beradaptasi secara cepat dan efisien dengan perubahan yang cepat. Setiap orang dituntut untuk menjadi lincah, cepat dan cekatan. Ya, inilah yang terjadi saat ini, segala hal terjadi dan berubah begitu cepat. Sudah banyak contoh kasus vuca di Indonesia. Kita melihat bagaimana banyak industri sedang bertransformasi di vuca era ini. Contoh kasus vuca terjadi di industri transportasi, perdagangan, pendidikan, perbankan, dan lain-lain. Intinya, hampir semua industri saat ini sudah, sedang dan akan bertransformasi menghadapi VUCA 2020.

Anda mungkin bertanya, apa dampak yang dihasilkan akan munculnya VUCA di tempat kerja? Penelitian menunjukkan bahwa rentang waktu antara peluncuran produk baru dan kepunahannya dari pasar menurun setiap tahun. Hal ini menjadikan keberlangsungan perusahaan lebih pendek. Ini disebabkan karena adanya gangguan serta perubahan yang ditimbulkan oleh teknologi dan permintaan pelanggan. Efek dari perubahan ini terjadi di seluruh dunia dengan sangat cepat, bagaikan kilat, dan inti dari semua itu adalah VUCA ERA.

Di tempat kerja, perubahan sistem terus dilakukan oleh perusahaan agar mereka dapat beradaptasi dengan keadaan sekarang ini. Namun, perubahan yang dilakukan terus-menerus justru membuat setiap orang didalamnya menjadi kelelahan. Ditambah lagi dengan ketegangan, ketakutan, dan pergumulan di dalam diri kita masing-masing. Timbul pertanyaan ‘Apakah kita memiliki kompetensi dan kepercayaan diri untuk menghadapi dunia baru ini?’. Hasilnya adalah seringkali karyawan menunggu tren terbaru untuk meledak sehingga mereka dapat mengikutinya dan melakukan suatu hal.

Sayangnya, pendekatan itu tidak bekerja dengan baik di lingkungan kerja saat ini. lalu apa hubungan VUCA dengan kepemimpinan saat ini? Di era VUCA ini, kita tidak bisa lagi melakukan kepemimpinan dengan cara-cara yang klasik. Kita harus beradaptasi dengan VUCA agar kita tidak terlempar dan tersingkirkan. Disinilah dibutuhkan kecerdasan emosi (EQ) seseorang dalam menghadapi VUCA agar segala sesuatunya berjalan dengan baik. 

Berikut adalah beberapa ide yang dapat membantu Anda untuk beradaptasi di tengah badai VUCA yang menerjang situasi bisnis sekarang ini. 

Kita semua tahu apa rasanya memiliki pasar saham yang fluktuatif. Kita mengalami penurunan yang tak terduga dan ekonomi yang tidak stabil. Ini sangat meresahkan. Cara yang tepat untuk beradaptasi dengan pergejolakan ini adalah dengan fleksibilitas. Anda harus memiliki dan mengasah kemampuan Anda agar menjadi seorang yang fleksibel dan mudah beradaptasi dengan situasi yang berbeda. Mari kita ambil contoh dari tanah liat. Tanah liat merupakan bahan yang mudah untuk ditekuk dan dibentuk menjadi apapun. Anda dapat menjadikan tanah liat itu menjadi sebuah bentuk yang Anda mau. Jadi inilah yang juga harus Anda ikuti, jadilah seperti tanah liat yang mudah dibentuk. Ketika Anda menjadi seorang yang fleksibel, tidak kaku, mengikuti pergejolakan yang terjadi saat ini bukanlah hal sulit. Jangan lagi mempertahankan pendirian dan menerapkan konsep lama Anda, jadilah fleksibel.  

Reaksi umum terhadap ketidakpastian adalah ketakutan, yang biasanya mengarah pada perlawanan. Di era digital saat ini, teknologi adalah pertahanan utama untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran. Ini dapat dilakukan dalam banyak cara termasuk melalui dasbor bersama, alat kolaborasi online, pesan instan sederhana, komunikasi SMS atau aplikasi lainnya. Cobalah untuk membuat komunitas pembelajaran online sebagai forum bagi karyawan untuk saling belajar. Ini dapat meningkatkan kesadaran karyawan tentang hal yang sedang menjadi tren dan hal yang tidak diketahui yang dapat membantu mengurangi rasa takut dan bahkan stres.

Jadikan teknologi menjadi sebuah sarana yang justru membantu Anda untuk menambah wawasan dan pikiran yang terbuka tentang keadaan di jaman sekarang. Jangan menolak perkembangan teknologi tersebut. Dengan teknologi, Anda bisa mencari tahu dan menggali hal-hal yang Anda perlukan. 

Buat koneksi langsung dengan setiap orang di seluruh organisasi untuk menghindari protokol hierarki yang rumit. Hapus hambatan dan buat koneksi untuk membina lebih banyak koneksi langsung dan instan. Dengan cara ini, setiap kita menjadi lebih mudah untuk berbagi informasi berharga, menemukan jawaban, dan mendapatkan bantuan dan saran dari orang-orang yang mampu memberikan jawaban. Apalagi di dunia kerja, setiap orang memiliki peluang untuk menemukan hal baru dari bidangnya sendiri bahkan dari bidang lainnya. Ketika sistem ini diterapkan, secara tidak langsung Anda sedang membangun kompetensi organisasi yang dibutuhkan dalam mengatasi masalah yang kompleks.

Ambiguitas adalah keadaan yang didalamnya tergantung penafsiran yang berbeda. Setiap orang memiliki penafsiran yang berbeda tentang suatu hal. Perbedaan penafsiran ini sering kali menimbulkan kekacauan. Bagaimana kekacauan ini dapat diatasi? Jika Anda merupakan seorang pemimpin, tetaplah fokus dan menjadi teladan bagi karyawan dalam memimpin dan menavigasi. Bangun perubahan dengan menyadari kondisi kesiapan organisasi setiap saat. Gunakan survei untuk menilai kesiapan perubahan dan belajar bagaimana itu akan berdampak pada karyawan. Letakkan sasaran yang melebar, buat itu menyenangkan, dan beri penghargaan kepada karyawan yang telah mengerjakannya.

Itulah pengertian VUCA beserta 4 cara untuk beradaptasi dengan VUCA. VUCA memang terlihat seperti roller coaster yang dapat membawa Anda dan yang lainnya berputar di atas dan di bawah. Pastikan bahwa Anda tetap menjadi fleksibel, memahami keadaan, membangun koneksi serta memiliki kelincahan.