Cara menampilkan perilaku percaya diri tekun teliti menjadi pendengar yang baik dan visioner

Surel :

Alamat Kantor :

Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta Pusat 10270

Cara menampilkan perilaku percaya diri tekun teliti menjadi pendengar yang baik dan visioner

Pernah mendadak tidak fokus saat ada orang lain berbicara dengan Anda? Semua orang pasti pernah mengalaminya. Apalagi rentang perhatian pikiran (attention span) manusia rata-rata hanya mencapai delapan detik. Meski wajar terjadi, hal tersebut tidak dapat dibiarkan karena dapat menjadikan Anda pendengar yang buruk.

Mendengarkan merupakan salah satu bagian dari proses komunikasi. Komunikasi dapat dikatakan sukses apabila komunikator dan komunikasi memiliki persepsi yang sama terhadap suatu pesan. Hal tersebut hanya bisa terjadi apabila kedua belah pihak memiliki kemampuan mendengar yang baik.

Umumnya, hal yang menghambat kita untuk menjadi pendengar yang baik adalah pikiran kita sendiri. Manusia mempunyai “suara kecil” di dalam kepala yang seolah tidak pernah berhenti menganalisis, menilai, mengevaluasi, dan sebagainya. Akibatnya, kita jadi terlalu fokus dengan “suara kecil” ini daripada memerhatikan lawan bicara. Untungnya, situasi seperti ini bisa diatasi agar Anda bisa jadi pendengar yang baik.

Tunggu orang lain selesai bicara sebelum merespon

Salah satu hal paling sulit dalam mendengarkan secara efektif adalah menunggu orang lain sampai selesai bicara sebelum memberikan respon. Hal satu ini sangat penting dilakukan karena ketika Anda mulai memikirkan respon sebelum orang lain selesai bicara, Anda akan kehilangan informasi komplit yang disampaikan dan pemahaman terhadap emosi yang tercipta saat lawan bicara menyampaikan pesannya.

Tidak hanya itu, menginterupsi orang yang sedang berbicara juga akan memberikan pesan bahwa perkataan Anda lebih penting dari perkataan lawan bicara. Anda juga bisa saja dianggap sebagai orang yang sombong karena terkesan tidak peduli dengan perkataan orang lain.

Ulangi kembali apa yang Anda dengarkan

Mendengarkan kerap dianggap sebagai aktivitas pasif karena biasanya orang cenderung diam agar bisa menyerap informasi dari lawan bicara. Namun, sebetulnya ada juga yang disebut dengan mendengarkan secara aktif (active listening). Caranya adalah dengan mengulangi kembali informasi yang Anda dengarkan dari lawan bicara. Apabila ia setuju bahwa yang Anda dengarkan sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan, maka Anda bisa melanjutkan komunikasi. Namun, jika tidak, ia harus kembali menjelaskan hingga Anda paham tentang apa yang disampaikan.

Ajukan pertanyaan, jangan berasumsi

Setiap orang di dunia memiliki frame of reference dan field of experience yang berbeda. Akibatnya, pemahaman kita terhadap informasi yang sama bisa saja berbeda-beda. Maka, wajar apabila Anda membuat penilaian tertentu saat mendengarkan orang lain berbicara. Namun, jangan jadikan penilaian atau asumsi tersebut sebagai pesan final. Tanyakan jika memang ada informasi yang belum jelas. Pertanyaan ini dapat memberi Anda pemahaman lebih tak hanya tentang informasi tersebut, tetapi juga tentang lawan bicara Anda.

Tunjukkan bahasa tubuh yang positif

Saat mendengarkan orang lain berbicara, tunjukkan bahasa tubuh yang positif untuk menunjukkan bahwa Anda tertarik dengan informasi yang disampaikan. Hal ini juga akan membuat lawan bicara merasa bahwa Anda menganggap informasi tersebut benar-benar penting.

Karenanya, selalu jaga kontak mata dengan lawan bicara, condongkan sedikit tubuh Anda kepada lawan bicara, gunakan gerakan tangan saat sedang bercerita, dan duduklah dalam level yang sama dengan lawan bicara Anda. Namun, jangan lupa untuk tetap menjaga personal space agar Anda dan lawan bicara tetap merasa nyaman dalam melakukan komunikasi.

Jujurlah jika Anda sedang tak bisa mendengarkan dengan optimal

Jika ada sesuatu yang membuat Anda tak bisa mendengarkan secara optimal, beritahukan hal tersebut kepada lawan bicara Anda. Misalnya, Anda sedang terburu-buru atau kelelahan setelah bekerja. Hal ini juga berlaku ketika Anda sudah mendengarkan lawan bicara dalam waktu lama dan pikiran Anda mulai tidak fokus. Tidak ada salahnya untuk mengatakan bahwa Anda memerlukan break sejenak. Lebih baik Anda saling jujur dan melanjutkan percakapan nanti daripada memaksakan diri untuk mendengarkan padahal pikiran Anda tidak bisa fokus sama sekali.

Menjadi seorang pendengar yang baik dan efektif tentu dibutuhkan kemampuan dan latihan. Semoga kelima tips di atas dapat membantu Anda untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan. Dengan begitu, proses komunikasi bisa berjalan lebih efektif dan Anda pun dapat menyerap informasi secara optimal.

Percaya diri di sekolah – Kepercayaan diri merupakan hal yang penting untuk kita miliki, karena dapat membantu kita  mengembangkan potensi secara optimal. Lalu, apa saja contoh sikap percaya diri di sekolah? Yuk, simak beberapa contohnya berikut ini!

1. Percaya diri di sekolah dengan berani bertanya jika belum paham

Cara menampilkan perilaku percaya diri tekun teliti menjadi pendengar yang baik dan visioner
(Photo by Felicia Buitenwerf on Unsplash)

Ketika guru sedang menerangkan suatu materi di depan kelas, ada kalanya kita tidak bisa langsung memahami penjelasan tersebut. Entah karena faktor suara yang kurang jelas, tempat duduk kita yang terlalu jauh, atau memang karena materi tersebut cukup sulit.

Jika hal ini terjadi, sikap yang seharusnya kita ambil adalah berani bertanya kepada guru. Hal ini penting untuk dilakukan agar pemahaman kita tidak tertinggal dari siswa lain!

Selain kepada guru, kita juga bisa aktif bertanya atau memberikan pendapat ketika sedang ada tugas kelompok. Hal ini juga menunjukkan bahwa kita percaya diri dalam mengutarakan hal yang ingin kita sampaikan. Namun, kita tetap harus menyampaikan pertanyaan dengan bahasa yang sopan, ya!

2. Tidak ragu mengambil risiko untuk mencoba hal baru

Ada lomba cerdas cermat tingkat kabupaten? Sedang dibuka pendaftaran untuk menjadi anggota organisasi siswa? Tim sepakbola sekolah sedang mencari anggota baru?

Ketika kita menjadi seorang siswa, kita tentunya akan menjumpai banyak kesempatan. Jangan ragu untuk mencoba hal-hal baru.

Jika memang kita berminat untuk mengikuti lomba cerdas cermat, menjadi anggota organisasi siswa, atau bergabung dengan tim sepakbola sekolah, tidak ada salahnya untuk mencoba. Lagipula, kesempatan yang sama tidak akan datang dua kali, kan?

Gunakan masa sekolah sebaik-baiknya untuk mengeksplorasi kemampuan kita. Hal ini akan sangat berguna untuk masa depan kita, lho!

3. Berani mengakui kesalahan

Mengakui kesalahan adalah suatu tindakan yang hebat. Jika kita melakukan kesalahan di sekolah, jangan ragu untuk meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.

Apabila kita berhasil mengembangkan sikap ini, kita juga akan menjadi lebih bisa mengevaluasi diri sendiri.

4. Bisa menjadi penyemangat bagi diri sendiri

Tidak segala hal yang kita rencanakan akan berhasil. Ketika hal ini terjadi, kita harus bisa menjadi penyemangat bagi diri sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa kita memiliki kepercayaan diri yang baik, bahkan ketika sedang mengalami kegagalan.

Namun, akan ada masa ketika kepercayaan diri kita sedang turun saat menghadapi kegagalan. Ketika hal ini terjadi, kita bisa berkonsultasi dengan guru Bimbingan Konseling atau dengan profesional, seperti psikolog.

Jika malu datang langsung, kamu juga bisa melakukan konsultasi psikologi online melalui aplikasi Riliv, lho! Hal ini akan memudahkan kita mengakses layanan konseling tersebut. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan orang tua terlebih dahulu, ya!

5. Yakin dengan tujuan yang ingin dicapai dan tekun berusaha juga merupakan contoh sikap percaya diri di sekolah

Cara menampilkan perilaku percaya diri tekun teliti menjadi pendengar yang baik dan visioner
(Photo by Green Chameleon on Unsplash)

Setiap orang pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai semasa sekolah. Apapun tujuan yang kita inginkan, selama hal itu positif, maka kita harus yakin dan tekun berusaha untuk mencapainya. Hal ini menunjukkan bahwa kita memiliki kepercayaan terhadap diri sendiri.

Kita patut bersyukur jika sekolah memiliki fasilitas penunjang yang lengkap, seperti perpustakaan, laboratorium, atau lapangan olahraga. Gunakan fasilitas tersebut sebaik mungkin untuk membantu kita dalam belajar secara optimal demi mencapai impian yang kita inginkan.

Itulah beberapa sikap percaya diri di sekolah yang bisa kita terapkan. Jika kita berhasil menerapkan sikap-sikap percaya diri tersebut, kita akan mendapatkan banyak manfaat! Manfaat yang akan kita dapatkan antara lain:

Berhasil menerapkan sikap percaya diri di sekolah akan menurunkan rasa takut

Bertemu dengan teman-teman hebat dari latar belakang yang berbeda terkadang akan membuat kita takut kalah bersaing. Namun, dengan percaya diri, kita justru akan melihat perbedaan ini sebagai tantangan.

Kita akan melihatnya sebagai peluang untuk mengeksplorasi banyak pengetahuan dan pengalaman baru.

Sikap percaya diri akan meningkatkan motivasi belajar dan resiliensi di sekolah

Kita tentu memiliki motivasi dan tujuan tertentu ketika sekolah. Entah berupa impian, cita-cita, ataupun target di setiap semester. Jika tidak memiliki kepercayaan diri, kita akan merasa bahwa tujuan tersebut sulit dan terlalu mustahil untuk kita raih, kan?

Cara menampilkan perilaku percaya diri tekun teliti menjadi pendengar yang baik dan visioner
Cara menampilkan perilaku percaya diri tekun teliti menjadi pendengar yang baik dan visioner
Cara menampilkan perilaku percaya diri tekun teliti menjadi pendengar yang baik dan visioner

Berbeda dengan jika kita mampu mengembangkan sikap percaya diri. Hal tersebut akan meningkatkan motivasi belajar kita di sekolah. Selain itu, kita juga akan menjadi lebih tangguh dan tidak mudah menyerah apabila menemui kegagalan berkat kepercayaan diri yang kita miliki.

Sikap percaya diri juga akan meningkatkan hubungan sosial di sekolah

Berteman dengan orang lain membutuhkan kepercayaan diri juga, lho! Kepercayaan diri akan membentengi kita dari pikiran-pikiran negatif ketika bersosialisasi dengan orang lain.

Kita akan menjadi lebih nyaman untuk berteman dan tidak mudah stres jika ada seseorang yang tidak menyukai kita. Oleh karena itu, kita akan mudah meningkatkan hubungan sosial sekaligus nyaman dalam hubungan tersebut.

Tidak hanya dengan sesama siswa, hubungan sosial yang baik dengan guru juga bisa kita dapatkan jika kita percaya diri. Seorang guru pasti suka dengan siswa yang percaya diri dan tidak ragu mengambil tantangan.

Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan, bukan? Oleh karena itu, jangan ragu untuk senantiasa bersikap percaya diri. Pilih teman dan pergaulan dengan baik yang sekiranya akan membantu kita agar bisa memanfaatkan kesempatan belajar di sekolah dengan lebih optimal. Namun jika kamu membutuhkan bantuan profesional, jangan ragu untuk melakukan konseling online dengan psikolog Riliv. Semangat!

“As is our confidence, so is our capacity,” –William Hazlitt.

Baca Juga:
Menjadi Percaya Diri: Bentuk Self-love yang Hakiki
5 Keuntungan Percaya Diri, Bikin Semangat Bangkit Lagi
Parents, Ternyata Ini 7 Penyebab Anak Tidak Percaya Diri!

Referensi:

  1. Anonim. (2019). The Importance of Healthy Self-Confidence in Students. Marlborough. Disadur dari https://www.marlborough.org/news/~board/health-and-wellness/post/the-importance-of-healthy-self-confidence-in-students
  2. Miller, D. (2003). Self Confidence in Learning. Smart Tutor Referral. Disadur dari https://www.smarttutorreferrals.com/articles/being-great-student/self-confidence
  3. Weisinger, H. (2015). The Essence of Confidence. Psychology Today. Disadur dari https://www.psychologytoday.com/us/blog/thicken-your-skin/201509/the-essence-confidence

Ditulis oleh Nur Nisrina Hanif Rifda dan disponsori oleh Indika Foundation.