Selain memiliki akal budi dan kehendak, manusia masih memiliki keunggulan lain dibandingkan dengan makhluk ciptaan yang lainnya, yaitu bahwa manusia memiliki HATI NURANI. Hati nurani adalah undang-undang yang diciptakan Tuhan dalam hati setiap manusia; undang-undang
yang menunjukkan kepada manusia mana yang baik, mana yang jahat, mana yang benar, dan mana yang salah. Show Arti dan Makna Hati Nurani Hati nurani dapat diartikan secara luas dan secara sempit.
Segi-Segi Hati Nurani Segi Waktu
Segi benar-tidaknya
Segi pasti-tidaknya
Pedoman yang dapat dipegang
Cara kerja hati nurani
Fungsi hati nurani dan sikap kita terhadapnya
Arti dan Peranan Hati Nurani dalam Kitab Suci Perjuangan Hukum TauratRm. 7:14-267:14 Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat 1 adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, o terjual p di bawah kuasa dosa 2 . q 7:15 Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat 3 , tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat. r 7:16 Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik. s 7:17 Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di dalam aku. t 7:18 Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, u tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik. 7:19 Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. v 7:20Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa w yang diam di dalam aku. 7:21 Demikianlah aku dapati hukum ini: x jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku. 7:22 Sebab di dalam batinku y aku suka akan hukum Allah 4 , z 7:23 tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang a melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa b yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku. 7:24 Aku, manusia celaka 5 ! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? c 7:25 Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. d (7-26) Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, e tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa. f Pesan teks Kitab Suci di atas tentang hati nurani adalah sebagai berikut:
Arti dan Peranan Hati Nurani dalam Gaudium et Spes, Art. 16 “Di lubuk hati nuraninya manusia menemukan hukum, yang tidak diterimanya dari dirinya sendiri, tetapi harus ditaatinya. Suara hati itu selalu menyerukan kepadanya untuk mencintai dan melaksanakan apa yang baik, dan untuk menghindari apa yang jahat. Bilamana perlu, suara itu menggemakan dalam lubuk hatinya: jauhkanlah ini, elakkanlah itu. Sebab dalam hatinya manusia menemukan hukum yang ditulis oleh Allah. Martabatnya ialah mematuhi hukum itu,… Hati nurani ialah inti manusia yang paling rahasia, sanggar sucinya; di situ ia seorang diri bersama Allah, yang sapaan-Nya menggema dalam batinnya” Bagaimana peranan suara hati pada saat membuat keputusan?Hati Nurani atau suara hati berperan terutama saat kita mau mengambil sebuah keputusan. Ia dapat didefinisikan sebagai suatu kesadaran moral seseorang dalam situasi yang konkret.
Bagaimana cara membina hati nurani kita?Cara-cara untuk membina hati nurani, antara lain:. Mengikuti hati nurani dalam segala hal. Seseorang yang selalu berbuat sesuai dengan suara hatinya, maka hati nuraninya akan semakin terang, tepat, dan berwibawa. ... . Mencari keterangan pada sumber yang baik. ... . Koreksi diri atau introspeksi.. Apa itu hati nurani dan bagaimana cara kerjanya dalam tindakan moral manusia?Hati nurani adalah suatu proses kognitif yang menghasilkan perasaan dan pengaitan secara rasional berdasarkan pandangan moral atau sistem nilai seseorang. Hati nurani berbeda dengan emosi atau pikiran yang muncul akibat persepsi indrawi atau refleks secara langsung, seperti misalnya tanggapan sistem saraf simpatis.
Jelaskan apa yang membuat keputusan hati nurani keliru atau salah?Jawaban. Hati nurani bisa keliru karena ketidaktahuan yang tidak dapat teratasi, namun karena itu membuat tidak akan kehilangan martabatnya. Hal itu sebenarnya tidak perlu, karena manusia selalu berikhtiar untuk selalu dan mencari yang benar dan hal baik. Maka hendaknya kita selalu mendengarkan suara dari hati.
|