Cara hati nurani kita untuk menjadi panduan membuat suatu keputusan

Selain memiliki akal budi dan kehendak, manusia masih memiliki keunggulan lain dibandingkan dengan makhluk ciptaan yang lainnya, yaitu bahwa manusia memiliki HATI NURANI. Hati nurani adalah undang-undang yang diciptakan Tuhan dalam hati setiap manusia; undang-undang yang menunjukkan kepada manusia mana yang baik, mana yang jahat, mana yang benar, dan mana yang salah.

Arti dan Makna Hati Nurani

Hati nurani dapat diartikan secara luas dan secara sempit.

  • Arti luas: Hati nurani berarti kesadaran moral yang tumbuh dan berkembang dalam hati manusia. Keinsafan akan adanya kewajiban.
  • Arti sempit: Hati nurani merupakan penerapan kesadaran moral di atas dalam situasi konkret. Suara hati yang menilai suatu tindakan manusia benar atau salah, baik atau buruk. Hati nurnai tampil sebagai hakim yang baik dan jujur, walaupun dapat keliru.

Segi-Segi Hati Nurani

Segi Waktu

  • Sebelum suatu tindakan dibuat: Hati nurani akan menyuruh kalau perbuatan itu baik dan melarang kalau perbuatan itu buruk.
  • Pada saat suatu tindakan dilakukan. Hati nurani akan terus menyuruh jika perbuatan itu baik dan melarang jika perbuatan itu buruk atau jahat.
  • Sesudah suatu tindakan dibuat. Hati nurani akan “memuji” jika perbuatan itu baik dan hati nurani akan membuat kita gelisah atau menyesal jika perbuatan itu buruk atau jahat.

Segi benar-tidaknya

  • Hati nurani benar, jika kata hati cocok dengan norma objektif.
  • Hati nurani keliru, jika kata hati tidak cocok dengan norma objektif.

Segi pasti-tidaknya

  • Hati nurani yang pasti, artinya secara moral dapat dipastikan tidak keliru.
  • Hati nurani yang bimbang, artinya masih ada keraguan.

Pedoman yang dapat dipegang

  • Hati nurani yang benar dan pasti. Perbuatan yang baik dapat dan harus dilakukan, atau perbuatan yang buruk harus dielakkan.
  • Hati nurani yang pasti, tetapi keliru. Perbuatan yang baik dan harus dilakukan, atau perbuatan yang buruk harus dielakkan.
  • Hati nurani yang tidak pasti. Seseorang dapat memilih yang paling menguntungkan. Jika menyangkut nyawa manusia, maka keselamatan nyawa itu harus didahulukan.

Cara kerja hati nurani

  • Pada saat-saat menjelang suatu tindakan etis, pada saat itu hati nurani akan mengatakan perbuatan itu baik atau buruk. Jika perbuatan itu baik, hati nurani muncul sebagai suara yang menyuruh. Namun, jika perbuatan itu buruk, hati nurani akan muncul sebagai suara yang melarang. Suara hati yang muncul pada saat ini disebut prakata hati (INDEKS-Petunjuk).
  • Pada saat suatu tindakan dijalankan, hati nurani masih tetap bekerja, yakni menyuruh atau melarang (IUDEKS-Hukum).
  • Sesudah suatu tindakan atau perbuatan, maka hati nurani muncul sebagai “hakim” yang memberi vonis. Untuk perbuatan yang baik, hati nurani akan memuji, sehingga membuat orang merasa bangga dan bahagia. Namun, jika perbuatan itu buruk atau jahat, maka hati nurani akan mencela/menyalahkan, sehingg orang merasa gelisah, malu, menyesal, putus asa dan sebagainya (VINDEKS-Penghukum).

Fungsi hati nurani dan sikap kita terhadapnya

  • Fungsi hati nurani adalah sebagai (1) pegangan, pedoman, atau norma untuk menilai suatu tindakan, apakah tindakan itu baik atau buruk, (2) pegangan atau peraturan-peraturan konkret di dalam kehidupan sehari-hari, (3) menyadarkan manusia akan nilai dan harga dirinya.
  • Sikap kita terhadap hati nurani antara lain: (1) menghormati setiap suara hati yang keluar dari hati nurani kita, (2) mendengarkan dengan cermat dan teliti setiap bisikan hati nurani, (3) mempertimpangkan secara mask dan dengan pikiran sehat apa yang dikatakan oleh hati nurani, (4) melaksanakan apa yang disuruh oleh hati nurani.

Arti dan Peranan Hati Nurani dalam Kitab Suci

Perjuangan Hukum Taurat

Rm. 7:14-26

7:14 Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat 1  adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, o  terjual p  di bawah kuasa dosa 2 . q 7:15 Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat 3 , tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat. r  7:16 Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik. s  7:17 Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di dalam aku. t 7:18 Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, u  tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik. 7:19 Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. v  7:20Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa w  yang diam di dalam aku. 7:21 Demikianlah aku dapati hukum ini: x  jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku. 7:22 Sebab di dalam batinku y  aku suka akan hukum Allah 4 , z  7:23 tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang a  melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa b  yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku. 7:24 Aku, manusia celaka 5 ! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? c  7:25 Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. d  (7-26) Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, e  tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa. f 

Pesan teks Kitab Suci di atas tentang hati nurani adalah sebagai berikut:

  • Dalam diri manusia terdapat dua hukum, yaitu hukum Allah dan hukum dosa. Kedua hukum itu saling bertentangan.
  • Hukum Allah menuju kepada kebaikan, sedangkan hukum dosa menuju kepada kejahatan.
  • Hati nurani adalah hukum yang berasal dari Allah.
  • Hati nurani menuntun orang untuk melaksanakan kehendak Allah bukan kehendak manusia itu sendiri.

Arti dan Peranan Hati Nurani dalam Gaudium et Spes, Art. 16

“Di lubuk hati nuraninya manusia menemukan hukum, yang tidak diterimanya dari dirinya sendiri, tetapi harus ditaatinya. Suara hati itu selalu menyerukan kepadanya untuk mencintai dan melaksanakan apa yang baik, dan untuk menghindari apa yang jahat. Bilamana perlu, suara itu menggemakan dalam lubuk hatinya: jauhkanlah ini, elakkanlah itu. Sebab dalam hatinya manusia menemukan hukum yang ditulis oleh Allah. Martabatnya ialah mematuhi hukum itu,… Hati nurani ialah inti manusia yang paling rahasia, sanggar sucinya; di situ ia seorang diri bersama Allah, yang sapaan-Nya menggema dalam batinnya”

Bagaimana peranan suara hati pada saat membuat keputusan?

Hati Nurani atau suara hati berperan terutama saat kita mau mengambil sebuah keputusan. Ia dapat didefinisikan sebagai suatu kesadaran moral seseorang dalam situasi yang konkret.

Bagaimana cara membina hati nurani kita?

Cara-cara untuk membina hati nurani, antara lain:.
Mengikuti hati nurani dalam segala hal. Seseorang yang selalu berbuat sesuai dengan suara hatinya, maka hati nuraninya akan semakin terang, tepat, dan berwibawa. ... .
Mencari keterangan pada sumber yang baik. ... .
Koreksi diri atau introspeksi..

Apa itu hati nurani dan bagaimana cara kerjanya dalam tindakan moral manusia?

Hati nurani adalah suatu proses kognitif yang menghasilkan perasaan dan pengaitan secara rasional berdasarkan pandangan moral atau sistem nilai seseorang. Hati nurani berbeda dengan emosi atau pikiran yang muncul akibat persepsi indrawi atau refleks secara langsung, seperti misalnya tanggapan sistem saraf simpatis.

Jelaskan apa yang membuat keputusan hati nurani keliru atau salah?

Jawaban. Hati nurani bisa keliru karena ketidaktahuan yang tidak dapat teratasi, namun karena itu membuat tidak akan kehilangan martabatnya. Hal itu sebenarnya tidak perlu, karena manusia selalu berikhtiar untuk selalu dan mencari yang benar dan hal baik. Maka hendaknya kita selalu mendengarkan suara dari hati.