Bubur bayi tahan berapa lama di suhu ruang

Menyiapkan MPASI untuk Bayi

Makanan pendamping ASI (MPASI) merupakan makanan yang dibutuhkan bayi dengan usia di atas 6 bulan. Ini karena kebutuhan nutrisi bayi semakin meningkat seiring bertambahnya usia dan tidak dapat dipenuhi dari ASI saja.

Bertambahnya nafsu makan bayi di atas usia 7 bulan bisa jadi membuat Bunda kelimpungan. Membuat MPASI dalam porsi lebih banyak tidak apa-apa, Bun. Namun, tetap pastikan Bunda tidak membuat terlalu banyak sehingga tidak perlu disimpan dalam waktu lama.

Beberapa bahan makanan mungkin akan kehilangan nutrisinya jika terlalu lama disimpan. Supaya nutrisinya tetap terjaga, berikut beberapa hal cara menyimpan mpasi yang perlu Bunda perhatikan saat menyiapkan MPASI untuk bayi.

Kalau Bunda hendak menyiapkan MPASI untuk bepergian dengan bayi Bunda, otomatis makanan tersebut akan sering terkena suhu ruang. Perlu Bunda perhatikan, kandungan gizi makanan segar akan menyusut bahkan hilang jika sudah melebihi 6 jam.

MPASI juga bisa disiapkan untuk beberapa porsi sekaligus. Dengan cara ini, Bunda tak perlu memasak setiap kali buah hati ingin makan. Pastikan Bunda menyimpan MPASI yang sudah matang dalam freezer. MPASI bayi sebaiknya diawetkan pada suhu minimal minus 18 derajat Celcius. Nutrisi dalam MPASI akan lebih terjaga dalam keadaan beku. Bunda pun dapat dengan mudah menghangatkannya setiap kali buah hati ingin makan.

Sebagai camilan buah hati, Bunda bisa selalu menyediakan buah segar. Buah mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi tumbuh kembang bayi. Buah juga termasuk MPASI paling awet jika disimpan dalam kulkas. Bunda tidak perlu khawatir menyediakan buah segar dalam jumlah banyak.

Jika Bunda menyiapkan beberapa menu MPASI siap makan, sebaiknya disimpan wadah terpisah. Selain menghindari MPASI terkontaminasi, menyimpan berbagai menu dalam wadah terpisah juga menjaga cita rasanya. Bunda bisa mulai menyiapkan banyak wadah kecil dengan tutup kedap udara untuk menyimpan MPASI. Pastikan tiap wadah hanya menyimpan satu jenis menu MPASI.

Tentu Bunda ingin selalu memberikan yang terbaik untuk buah hati. Selalu cicipi MPASI bayi yang Bunda siapkan. Terutama jika Bunda memberikan MPASI yang sudah disiapkan sebelumnya dan disimpan dalam freezer. Ada kemungkinan rasa MPASI sedikit berubah sehingga Bunda mungkin perlu menyesuaikan kembali sebelum diberikan kepada buah hati. Pastikan rasa MPASI yang diberikan pas dengan selera buah hati agar ia semangat menyantapnya.

Bubur bayi tahan berapa lama di suhu ruang

Ilustrasi balita dan MPASI. (Shutterstock)

Jangan sampai salah menyimpan MPASI yang dibawa mudik.

Suara.com - Mudik merupakan tradisi yang sudah dilakukan masyarakat Indonesia secara rutin jelang hari raya besar seperti lebaran. Nah, bagi Anda yang memiliki bayi dalam fase MPASI, tentu merasakan kerepotan bagaimana menyiapkan makanan bagi si kecil selama perjalanan mudik.

Disampaikan dr. Frieda Handayani, SpA(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi, jika perjalanan mudik hanya berlangsung dua jam, maka Anda bisa menyiapkannya sebelum berangkat mudik. Menu MPASI rumahan, kata dr. Frieda, bisa bertahan dalam suhu ruang selama dua jam.

"Kalau mudiknya cuma dua jam, misalnya naik pesawat, itu bisa disiapkan dulu. Cuma batas waktu makannya hanya dua jam. Kalau lebih dari dua jam, takutnya sudah bercampur dengan bakteri," ujar dr. Frieda dalam temu media Bicara Gizi di Jakarta, Selasa (28/5/2019).

Jika dimungkinkan membawa lemari pendingin portable, maka MPASI yang mengandung daging, telur, atau ikan bisa dikonsumsi dalam 24 jam, sementara MPASI berupa sayur dan buah aman dikonsumsi dalam 48 jam.

Baca Juga: Banyak Pilihan Metode Pemberian MPASI, Mana yang Paling Terbaik?

"Segera pisahkan MPASI yang telah dimasak, dan jangan berkontak dengan alat makan seperti sendok yang telah digunakan. Pastikan pula suhu kulkas untuk penyimpanan MPASI di bawah 4 derajat celcius atau freezer di bawah 18 derajat celcius," imbuhnya.

Namun bila tidak yakin, dr. Frieda mengatakan bahwa MPASI fortifikasi bisa jadi alternatif. Menurut dr. Frieda, makanan bayi yang sudah difortifikasi atau dalam kemasan itu sudah mengikuti Codex atau diatur mengikuti kebutuhan gizi bayi.

"Kalau untuk sehari-hari di rumah, yang penting seimbangkan antara makanan rumahan dengan fortifikasi. Jangan diberi yang fortifikasi terus, karena sejak dini anak harus mengenal makanan rumahan," tandasnya.

Ibu sebaiknya memanaskan makanan dengan sempurna dan kemudian mendinginkannya, sebelum memberikan makanan tersebut pada bayi. Berikut adalah panduan penyimpanan makanan bayi.

Cara Memanaskan Makanan Bayi

Si Kecil biasanya tidak akan menolak makanan yang hangat atau makanan yang memiliki suhu ruangan. Dengan cara memanaskan dan menyimpan yang tepat, maka nutrisi yang terkandung di dalam makanan juga akan bertahan dan dapat dimanfaatkan oleh tubuh si Kecil dengan optimal.

Ikuti langkah-langkah pada panduan di bawah ini untuk memanaskan makanan si Kecil dengan tepat.

Bubur bayi tahan berapa lama di suhu ruang

Bubur bayi tahan berapa lama di suhu ruang

Bubur bayi tahan berapa lama di suhu ruang

Bubur bayi tahan berapa lama di suhu ruang

  • Panaskan makanan dengan microwave atau dengan panci di atas kompor sampai mendidih. Jangan tergoda untuk mengangkat makanan jika suhunya belum panas atau masih terbilang hangat. Periksa dengan baik apakah makanan itu sudah matang. Kemudian, pastikan agar makanan tidak terlalu panas sebelum diberikan pada si Kecil.
  • Jika Ibu menggunakan kontainer makanan, letakkan kontainer tersebut dalam air panas untuk memanaskannya.  
  • Jangan memanaskan makanan lebih dari sekali dan buanglah makanan yang tersisa. Makanan yang telah disentuh mulut bayi atau sendok mungkin telah mengandung bakteri.
  • Jika Ibu sudah memanaskan makanan itu sebelumnya, jangan terlalu lama membiarkankannya berada dalam suhu ruang. Bakteri mulai berkembang dalam dua jam dan akan berlipat ganda dengan cepat.

”Jangan biarkan wadah dibiarkan terbuka pada suhu ruangan lebih dari dua jam, karena dengan suhu seperti ini makanan cair akan menjadi tempat bagi bakteri berkembang biak. Ketahui selengkapnya di sini.“

Cara Menyimpan Makanan Buatan Sendiri

Pada awalnya, bayi Ibu mungkin hanya makan sedikit saja dari makanan lumat yang Ibu masak. Namun, ada baiknya membuat persediaan dan membekukannya untuk menghemat waktu keesokan harinya. Pembekuan menyimpan vitamin sehingga bayi tidak kehilangan manfaatnya, tapi beberapa petunjuk pengamanan yang perlu diperhatikan:

  • Setelah dingin, bekukan makanan secepat mungkin.
 
  • Suhu freezer harus 18°C atau lebih dingin.
 
  • Gunakan wadah plastik dengan tutup yang rapat atau gunakan kontainer makanan. Tandai dengan jelas isi dan tanggalnya tanggal pembuatannya. 


  • Makanan bayi tidak mengalami perubahan apapun selama tiga bulan dalam freezer. Bila ingin menggunakannya, Ibu dapat mencairkan atau memanaskannya. 
  • Jangan membekukan ulang makanan yang telah dihangatkan. Bila sudah dipanaskan, berikan pada bayi atau buang.
  

Tips Menyimpan MPASI agar Tidak Terkontaminasi Bakteri

Setelah bayi Anda berusia 6 bulan, sudah saatnya bagi Moms memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) untuknya. MPASI yang dianjurkan tentu saja yang dibuat dari bahan makanan bergizi dan mudah dicerna bayi.

Di samping itu, bahan-bahan untuk membuat MPASI sebaiknya merupakan bahan-bahan yang masih freshalias masih dalam keadaan segar. Dan setelah Anda selesai membuatkan MPASI untuk bayi Anda, segera berikan pada Si Kecil.

Meskipun begitu, ada kemungkinan bahwa MPASI yang Anda buat tidak akan langsung habis diberikan pada bayi. Bisa juga karena alasan kepraktisan, Moms membuat MPASI dalam jumlah cukup banyak, lalu disimpan untuk nantinya diberikan pada Si Kecil.

Masalahnya, penyimpanan makanan berkaitan erat dengan kandungan nutrisi dan kehigienisan makanan. MPASI yang tidak tersimpan dengan baik berisiko kehilangan nutrisi penting yang terkandung di dalamnya.

Di samping itu, MPASI yang Moms simpan haruslah terjamin dari kontaminasi bakteri. Hal ini perlu dilakukan agar makanan buat Si Kecil tetap terjaga kebersihan dan kesehatannya. Berikut ini cara menyimpan MPASI yang benar agar tidak terkontaminasi bakteri, Moms.

1. Simpan MPASI di dalam freezer atau suhu di bawah 6 derajat Celsius

Bagi Moms yang tidak mau repot, Anda tetap bisa membuat MPASI dalam jumlah yang cukup banyak untuk kemudian disimpan, kok. Namun, setelah MPASI untuk Si Kecil selesai dimasak, dinginkan makanan, lalu tuang ke dalam wadah-wadah kecil, lalu simpan di dalam freezer yang bersuhu di bawah 6 derajat Celsius. Hal ini bisa mencegah MPASI Si Kecil terkontaminasi bakteri.

Sesuaikan wadah penyimpanan dengan porsi makanan Si Kecil, misalnya satu porsi untuk satu wadah. Saat Anda mengeluarkan 1 wadah untuk diberikan pada bayi, pastikan semuanya habis dimakan Si Kecil. Jika ada sisa, jangan taruh sisanya kembali ke dalam freezer karena berisiko mengundang bakteri dari bekas air liur yang telah menempel di makanan.

Jangan lupa memberikan label pada wadah bertuliskan keterangan isi dan tanggal yang disesuaikan dengan jadwal MPASI Si Kecil. Untuk durasi penyimpanan, MPASI yang diolah dengan cara dimasak tidak disarankan disimpan lebih dari seminggu karena dikhawatirkan akan berubah rasanya. Sedangkan untuk MPASI dari buah, Moms bisa menyimpannya lebih lama.

Yang juga perlu diperhatikan, taruhlah MPASI Si Kecil di bagian tersendiri. Meletakkan MPASI bercampur atau berdampingan dengan bahan makanan yang mentah tidak disarankan, karena MPASI berpotensi tercemar atau terkontaminasi oleh bakteri dari bahan makanan yang mentah.

2. Hindari Menyimpan MPASI di suhu ruangan lebih dari 2 jam

Jika ada kelebihan dalam menu MPASI Si Kecil, segera taruh di dalam freezer. Jika Anda tidak ingin menyimpannya di dalam lemari es, pastikan Anda tidak menyimpannya di suhu ruangan lebih dari 2 jam, karena di rentang waktu tersebut MPASI Si Kecil dikhawatirkan akan sudah terkontaminasi oleh bakteri. Jadi, jika tidak dihabiskan, lebih baik simpan sisanya yang belum terkena mulut bayi, di dalam freezer dan bisa Anda panaskan nantinya bila ingin diberikan pada Si Kecil kembali.

3. Panaskan MPASI sebelum diberikan pada anak

Saat akan memberikan makanan pada Si Kecil, ambil MPASI dari dalam freezer dan taruh di kulkas bawah beberapa jam, lalu keluarkan hingga makanan mencapai suhu ruangan dan cair secara perlahan. Jadi pindahkan makanan beberapa waktu sebelum disajikan buat Si Kecil.

Anda juga bisa mencairkan MPASI yang diolah dengan cara dimasak (MPASI yang tidak dibuat dari buah-buahan) dengan cara menghangatkannya menggunakan kukusan atau steamer. Moms juga bisa merendam wadah MPASI dalam mangkuk atau baskom berisi air panas. Hindari menghangatkan MPASI lebih dari dua kali karena bakteri dapat tumbuh subur selama periode penghangatan kembali ini.

Jika ingin menghangatkan dengan microwave, pastikan panasnya merata, jangan hanya di satu bagian saja. Hindari menghangatkan MPASI dengan cara dipanaskan memakai api karena dikhawatirkan akan merusak kandungan gizinya.

Yang perlu diingat, setelah MPASI dikeluarkan dari freezer, makanan tersebut hanya bisa diberikan pada Si Kecil dalam waktu 1 x 24 jam ya, Moms. Pastikan juga Anda mengecek suhu makanan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada Si Kecil. (M&B/SW/Dok. Freepik)