Berikut pengolahan makanan khas yang menggunakan proses peragian adalah

Amirul Nisa Minggu, 13 Maret 2022 | 16:30 WIB

Berikut pengolahan makanan khas yang menggunakan proses peragian adalah

Tempe adalah makanan olahan dari fermentasi kedelai yang tinggi protein. (Bintang_Galaxy/pixabay)

Bobo.id - Ada banyak teknik mengawetkan makanan, yang salah satunya adalah fermentasi.

Fermentasi merupakan teknik yang cukup kuno, tapi menghasilkan makanan yang lezat.

Bahkan ada makanan khas Indonesia yang dibuat dengan teknik fementasi hingga terkenal di banyak negara.

Di Indonesia, teknik fementasi menghasilkan banyak jenis makanan seperti tempe, peuyeum, terasi dan lain sebagainya.

Makanan hasil fermentasi tersebut juga menjadi bahan makanan yang dikonsumsi setiap hari.

Berikut akan dikenalkan lima jenis makanan hasil fermenetasi khas Indonesia.

1. Tempe

Makanan pertama adalah tempe yang berasal dari kacang kedelai yang difermentasi.

Tempe menjadi makanan yang dikonsumsi harian oleh masyarakat Indonesia dan bahkan terkenal di banyak negara.

Baca Juga: 4 Makanan dan Minuman Hasil Fermentasi yang Baik bagi Kesehatan Tubuh

Olahan dari kacang kedelai ini juga meiliki banyak kandungan gizi, seperti protein.

Selain itu, ternyata tempe adalah makanan yang sudah dikenal masyarakat Jawa sejak berabad-abad lalu, lo.


Page 2


Page 3

Berikut pengolahan makanan khas yang menggunakan proses peragian adalah

Bintang_Galaxy/pixabay

Tempe adalah makanan olahan dari fermentasi kedelai yang tinggi protein.

Bobo.id - Ada banyak teknik mengawetkan makanan, yang salah satunya adalah fermentasi.

Fermentasi merupakan teknik yang cukup kuno, tapi menghasilkan makanan yang lezat.

Bahkan ada makanan khas Indonesia yang dibuat dengan teknik fementasi hingga terkenal di banyak negara.

Di Indonesia, teknik fementasi menghasilkan banyak jenis makanan seperti tempe, peuyeum, terasi dan lain sebagainya.

Makanan hasil fermentasi tersebut juga menjadi bahan makanan yang dikonsumsi setiap hari.

Berikut akan dikenalkan lima jenis makanan hasil fermenetasi khas Indonesia.

1. Tempe

Makanan pertama adalah tempe yang berasal dari kacang kedelai yang difermentasi.

Tempe menjadi makanan yang dikonsumsi harian oleh masyarakat Indonesia dan bahkan terkenal di banyak negara.

Baca Juga: 4 Makanan dan Minuman Hasil Fermentasi yang Baik bagi Kesehatan Tubuh

Olahan dari kacang kedelai ini juga meiliki banyak kandungan gizi, seperti protein.

Selain itu, ternyata tempe adalah makanan yang sudah dikenal masyarakat Jawa sejak berabad-abad lalu, lo.

Yomi Hanna Senin, 5 Maret 2018 | 03:01 WIB

Berikut pengolahan makanan khas yang menggunakan proses peragian adalah

Lemea | Kompas.com/Firmansyah (Hanna Vivaldi)

Bobo.id - Apakah teman-teman tahu makanan fermentasi? Fermentasi adalah suatu proses pengolahan makanan dengan menggunakan bakteri, kapang, ataupun ragi.

Dalam proses nya,  bahan makanan yang akan difermentasi disimpan dalam beberapa hari, sampai akhirnya bisa dikonsumsi manusia.

Makanan fermentasi ini sangat baik untuk menjaga kesehatan usus.

Tidak hanya itu, mikroba yang ada pada makanan fermentasi, bisa membantu melancarkan pencernaan kita, lo.

Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa jenis makanan fermentasi yang sudah populer dan terkenal hingga ke luar negeri.

Apa saja, ya?

1. Tempe

Siapa yang tidak tahu tempe? Tentunya hampir semua orang Indonesia tahu makanan yang satu ini.

Tempe adalah salah satu makanan hasil fermentasi dari kacang kedelai.

Tempe dibuat dengan kapang Rhyzopus, yaitu jenis jamur yang membuat tempe mudah dicerna tubuh kita.

Dalam prosesnya, kacang kedelai direndam selama 12-18 jam. Nantinya akan dibungkus dengan daun selama 2 hari.

Tempe ini sudah dikenal di manca negara, seperti di Jepang dan Inggris.


Page 2


Page 3

Berikut pengolahan makanan khas yang menggunakan proses peragian adalah

Hanna Vivaldi

Lemea | Kompas.com/Firmansyah

Bobo.id - Apakah teman-teman tahu makanan fermentasi? Fermentasi adalah suatu proses pengolahan makanan dengan menggunakan bakteri, kapang, ataupun ragi.

Dalam proses nya,  bahan makanan yang akan difermentasi disimpan dalam beberapa hari, sampai akhirnya bisa dikonsumsi manusia.

Makanan fermentasi ini sangat baik untuk menjaga kesehatan usus.

Tidak hanya itu, mikroba yang ada pada makanan fermentasi, bisa membantu melancarkan pencernaan kita, lo.

Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa jenis makanan fermentasi yang sudah populer dan terkenal hingga ke luar negeri.

Apa saja, ya?

Berikut pengolahan makanan khas yang menggunakan proses peragian adalah

Lemea | Kompas.com/Firmansyah

Tempe dibuat dengan cara fermentasi

1. Tempe

Siapa yang tidak tahu tempe? Tentunya hampir semua orang Indonesia tahu makanan yang satu ini.

Tempe adalah salah satu makanan hasil fermentasi dari kacang kedelai.

Tempe dibuat dengan kapang Rhyzopus, yaitu jenis jamur yang membuat tempe mudah dicerna tubuh kita.

Dalam prosesnya, kacang kedelai direndam selama 12-18 jam. Nantinya akan dibungkus dengan daun selama 2 hari.

Tempe ini sudah dikenal di manca negara, seperti di Jepang dan Inggris.

Tanpa disadari, Anda mungkin sering mengonsumsi makanan hasil fermentasi setiap hari. Entah itu tempe, tahu, tauco, kecap, atau tape. Jenis makanan ini diyakini baik untuk kesehatan karena punya kandungan probiotik alias bakteri baik di dalamnya.

Akan tetapi, ternyata tidak semua makanan fermentasi itu baik dan aman untuk pencernaan, lho! Lantas, apa saja makanan fermentasi yang bisa membuat pencernaan jadi lebih lancar dan sehat? Simak informasi lengkap berikut ini.

Jenis makanan fermentasi yang baik untuk pencernaan

Makanan fermentasi merupakan jenis makanan yang diolah dengan bantuan mikroorganisme seperti bakteri dan ragi. Makanan ini meningkatkan daya simpan makanan dan kaya gizi serta membantu menambah bakteri baik dalam usus.

Semakin banyak bakteri baik dalam usus, sistem pencernaan Anda pun akan semakin lancar. Nah, berikut ini makanan fermentasi yang bisa Anda konsumsi untuk melancarkan pencernaan.

Tempe termasuk sumber protein nabati yang murah, mudah didapatkan, dan tentunya padat gizi. Pasalnya, tempe mengandung kaya asam amino esensial yang dibutuhkan untuk metabolisme dan kesehatan tubuh.

Makanan yang terbuat dari fermentasi kedelai ini juga kaya probiotik, lho! Probiotik alias bakteri baik dari tempe dapat menambah jumlah bakteri alami dalam usus.

Semakin banyak probiotik, sistem pencernaan Anda jadi semakin lancar dan terhindar dari susah buang air besar alias sembelit (konstipasi).

2. Yogurt

Yogurt terbuat dari susu yang difermentasi dengan mikroorganisme tertentu untuk menambah kandungan gizinya. Yogurt mengandung banyak nutrisi penting yang baik untuk tubuh, seperti kalsium, kalium, fosfor, vitamin B2, dan vitamin B12.

Tak hanya itu, orang dengan intoleransi laktosa diperbolehkan untuk makan yogurt dalam jumlah yang wajar. Hal tersebut dikarenakan kandungan probiotik dalam makanan fermentasi ini dapat membantu mencerna kandungan gula dalam susu (laktosa).

Dengan begitu, Anda tidak akan mengalami reaksi alergi apa pun saat dan setelah makan yogurt. Terlebih lagi, sekarang ini sudah banyak perusahaan makanan yang memproduksi yogurt bebas susu sehingga cocok dikonsumsi para vegan.

Tidak lengkap rasanya jika makan nasi goreng atau sate tanpa kehadiran menu acar.

Makanan fermentasi ini terbuat dari campuran timun, wortel, dan bawang yang dipotong-potong, kemudian difermentasi dengan gula, garam, dan cuka sehingga rasanya sangat segar saat disantap bersama makanan lainnya.

Saat sayuran tersebut difermentasi, bakteri baik di dalam cuka dapat membantu memecah gula dan selulosa yang sulit dicerna dalam makanan. Bakteri ini membantu menjaga makanan tetap awet sekaligus menambah jumlah bakteri baik dalam usus.

4. Kefir

Susu kefir terbuat dari susu yang diolah dengan biji kefir, kemudian difermentasikan dengan ragi dan bakteri. Proses fermentasi ini menghasilkan kefir dengan tekstur yang lebih cair tapi dengan rasa yang lebih tajam daripada yogurt.

Kefir justru mengandung tiga kali lebih banyak probiotik daripada yogurt yang dapat membantu memecah laktosa. Hal ini membuat kandungan gula dalam kefir lebih mudah dicerna tubuh, terutama pada orang-orang dengan intoleransi laktosa.

Sebuah penelitian kecil membuktikan sebanyak 15 orang dengan intoleransi laktosa cenderung mampu mencerna lebih baik setelah mengonsumsi kefir. Padahal, kandungan laktosa pada produk susu dapat membuat peserta mengalami kram, kembung, dan diare.

5. Sup miso Jepang

Sup miso merupakan makanan yang terbuat dari olahan gandum, beras atau kacang kedelai, dan barley. Makanan tradisional asal Jepang ini kemudian difermentasi dengan garam dan sejenis jamur yang disebut koji.

Makanan fermentasi ini bisa menjadi pilihan yang tepat untuk dikonsumsi saat Anda mengalami masalah pencernaan. Tak hanya mengandung kaya probiotik, sup miso juga mengandung antioksidan dan vitamin B yang baik untuk kesehatan tubuh.

Artikel terkait

Kombucha sering disebut teh jamur karena terbuat dari teh hitam atau teh hijau yang difermentasi dengan beberapa ragi dan bakteri. Teh kombucha mengandung zat seperti asam asetat, folat, asam amino esensial, vitamin B, vitamin C, serta alkohol.

Kandungan bakteri dalam teh kombucha membuat minuman fermentasi ini cenderung beraroma tajam. Meski begitu, hal ini justru pertanda baik karena bakteri tersebut dapat meningkatkan kesehatan usus Anda.

7. Kimchi

Bagi Anda pecinta makanan Korea, Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan kimchi. Selain rasanya segar, makanan yang terbuat dari fermentasi kubis atau lobak ini tanpa disadari bisa membuat pencernaan Anda jadi lancar, lho.

Penelitian pada 2013 dari Journal of Medicinal Food membuktikan rutin makan kimchi dapat bantu mengurangi resistensi insulin dan kolesterol darah. Bagi diabetesi dan pengidap kolesterol, tidak ada salahnya menambahkan kimchi sebagai pelengkap menu makanan.

Akan tetapi, hati-hati dengan kandungan asam dan pedas dalam kimchi. Jika Anda tidak kuat dengan rasa asam dan pedasnya, sebaiknya batasi porsi kimchi untuk mencegah asam lambung naik dalam rangka menjaga kesehatan lambung Anda.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.