Berikut ini adalah kelainan/gangguan pada sistem pernapasan, kecuali

Berikut ini adalah kelainan atau gangguan pada sistem pernapasan kecuali ….  asfiksi  bronkitis  sinusitis  dermatitis 

pleuritis 

kalian yang mendapat kesulitan pertanyaan tentang Berikut Ini Adalah Kelainan Atau Gangguan Pada Sistem Pernapasan Kecuali, lebih baik adik-adik mencatat ataupun bisa bookmark halaman yang tersedia, agar nanti kalau ada persoalan yang serupa, kalian bisa menjawab dengan baik dan tentu saja akan dapat mendapatkan nilai yang lebih baik. Untuk itu itu silahkan menyimak hasil dan pembahasan Berikut Ini Adalah Kelainan Atau Gangguan Pada Sistem Pernapasan Kecuali yang bisa Kamu lihat dibawah ini.

Jawaban jawaban yang tepat adalah D. 

Pembahasan: Berikut Ini Adalah Kelainan Atau Gangguan Pada Sistem Pernapasan Kecuali

Beberapa gangguan pada sistem pernapasan yaitu asfiksi, bronkitis, sinusitis, dan pleuritis. Asfiksi merupakan gangguan pengangkutan oksigen ke jaringan tubuh, bronkitis merupakan infeksi pada cabang trakea, sinusitis merupakan peradangan pada dinding sinus, dan pleuritis merupakan  peradangan pada selaput pembungkus organ paru-paru atau pleura. Keempatnya merupakan gengguan pada sistem pernapasan, sedangkan dermatitis merupakan peradangan pada kulit. Gejala dermatitis adalah ruam kemerahan serta kulit yang terasa gatal, kering, dan bersisik. 

Sehingga, jawaban yang tepat adalah D. 

Kakak berharap mudah mudahan jawaban dari pertanyaan Berikut Ini Adalah Kelainan Atau Gangguan Pada Sistem Pernapasan Kecuali diatas dapat mempermudah adik-adik mengerjakan tugas dengan sempurna.

Gangguan respirasi bisa disebabkan oleh berbagai hal. Ada yang bersifat ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi ada juga yang memerlukan penanganan dokter. Untuk mendapatkan penanganan yang tepat, ketahui apa saja gangguan respirasi yang umum terjadi.

Sistem respirasimeliputi saluran udara, pembuluh darah, paru-paru, dan otot-otot saluran pernapasan. Berbagai organ dan jaringan sistem respirasi tersebut bekerja sama dalam melakukan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh.

Berikut ini adalah kelainan/gangguan pada sistem pernapasan, kecuali

Selain membantu pertukaran gas, sistem respirasi juga menyaring, menghangatkan, dan melembapkan udara yang Anda hirup.

Jika Anda menghirup udara tidak sehat terus-menerus dan dalam jangka waktu lama, hal ini bisa menyebabkan gangguan respirasi. Oleh karena itu, Anda harus menjaga udara yang dihirup agar tetap bersih dan sehat.

BerbagaiGangguan Respirasi yang Sering Terjadi

Ada beberapa gangguan respirasi yang umum terjadi, di antaranya:9

1. Flu

Fludisebabkan oleh virus influenza yang menginfeksi hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Virus penyebab gangguan respirasi ini dapat menyebar melalui udara, benda yang telah terkontaminasi, maupun kontak fisik dengan penderita flu.

Flu dapat dicegah dengan melakukan beberapa langkah pencegahan, seperti mencuci tangan secara rutin, tidak menyentuh wajah, dan menjauhi keramaian.

2. Faringitis

Faringitisadalah peradangan pada tenggorokan atau faring. Keluhan ini disebabkan oleh infeksi bakteri maupun virus. Faringitis dapat ditangani bedasarkan penyebabnya. Misalnya, faringitis yang disebabkan oleh bakteri dapat diobati menggunakan antibiotik.

3. Laringitis

Gangguan respirasi lainnya adalahlaringitis,yaitu peradangan yang terjadi pada laring atau pita suara. Keluhan ini umumnya disebabkan oleh penggunaan laring yang berlebihan, iritasi, atau infeksi.

Gejala yang ditunjukkan laringitis biasanya berupa sakit tenggorokan, batuk, demam, suara serak, hingga kehilangan suara.

4. Asma

Asmamerupakan gangguan respirasi yang ditandai dengan peradangan pada saluran pernapasan. Keluhan ini membuat saluran napas mengalami penyempitan. Penyebabnya bisa karena alergi, paparan asap, polusi, hingga udara dingin.

Gejala khas yang umumnya dialami penderita asma adalah mengi, sesak napas, dada terasa sesak, dan batuk.

5. Bronkitis

Bronkitis terjadi ketika saluran yang membawa udara ke paru-paru atau bronkus mengalami peradangan. Akibatnya, gangguan respirasi ini menyebabkan penderitanya batuk berdahak. Bronkitis dapat terjadi akut atau kronis.

Selain batuk berdahak, gejala yang menyertaibronkitisadalah dada sesak, dahak berwarna kuning atau hijau, hingga demam.

6. Emfisema

Emfisemaadalah penyakit kronis atau jangka panjang akibat kerusakan pada alveolus, yaitu kantong udara kecil pada paru-paru. Gangguan respirasi ini lebih sering dialami oleh perokok aktif.

Penderita emfisema dapat mengalami gejala batuk kronis dan sesak napas, bahkan saat berolahraga ringan atau menaiki tangga.

7. Pneumonia

Pneumoniaadalah gangguan respirasi pada paru-paru yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur. Pneumonia juga bisa disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang menyebabkanCOVID-19.

Gejala pneumonia cukup bervariasi. Namun, pneumonia umumnya ditandai dengan gejala, seperti batuk, demam, sesak napas, dan menggigil.

8. Kanker paru-paru

Kanker paru-paru merupakan salah satu jenis kanker paling berbahaya dengan angka kematian yang tinggi. Baik perokok aktif maupun pasif berisiko tinggi terkenakanker paru-paru.

Oleh karena itu, untuk mencegah kanker paru-paru, Anda disarankan agar berhenti merokok dan menghindari paparan asap rokok.

Itulah beberapa gangguan respirasi yang sering terjadi. Untuk mencegah terjadinya gangguan tersebut, penting untuk selalu menjaga kesehatan paru-paru dan saluran pernapasan.

Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan sistem respirasi adalah mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara rutin, mencukupi waktu istirahat, mengendalikan stres, mencuci tangan secara rutin, dan tentunya menghentikan kebiasaan merokok.

Jika Anda mengalami gejala gangguan pernapasan atau dada sesak, sebaiknya periksakan diri kedokteragar dapat dilakukan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.

Ada beragam penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pernapasan. Ketika pernapasan bermasalah, tubuh akan mengalami kesulitan dalam memperoleh oksigen dan membuang karbon dioksida. Gangguan ini tentu dapat mengganggu kinerja berbagai organ tubuh.

Sistem pernapasan manusia terdiri dari hidung, mulut, rongga sinus, tenggorokan, laring atau tempat pita suara, trakea, bronkus, dan paru-paru. Selain itu, terdapat pula pembuluh darah, diafragma, otot pernapasan, pleura atau selaput paru-paru, tulang iga, dan alveoli atau kantung udara kecil.

Berikut ini adalah kelainan/gangguan pada sistem pernapasan, kecuali

Seluruh bagian dari sistem pernapasan tersebut bekerja sama untuk memastikan proses pernapasan berlangsung lancar. Tujuannya adalah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh, membuang karbon dioksida, dan menjaga keseimbangan asam-basa (pH) tubuh.

Meski begitu, sistem pernapasan terkadang bisa terganggu dan menyebabkan sulit bernapas. Gangguan ini bisa terjadi karena berbagai hal, mulai dari paparan asap rokok, polusi udara, zat penyebab alergi atau alergen, zat beracun, kecelakaan, faktor keturunan, hingga penyakit tertentu.

Macam-Macam Penyakit Penyebab Gangguan Pernapasan

Ada berbagai kondisi medis atau penyakit yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan, di antaranya:

1. Asma

Gangguan pernapasan akibat asma terjadi ketika saluran pernapasan membengkak dan menyempit akibat peradangan. Terjadinya penyakit asma diduga disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan dan kelainan sistem kekebalan tubuh.

Penderita asma dapat mengalami kekambuhan gejala ketika terpapar faktor pemicu asma, misalnya debu, bulu binatang, serbuk sari, asap rokok, dan udara dingin. Selain itu, gejala asma juga bisa muncul akibat stres atau kelelahan.

Gangguan pernapasan yang disebabkan oleh asma hingga saat ini belum dapat disembuhkan. Namun, kambuhnya gejala asma bisa dicegah dengan cara menghindari faktor pemicu asma dan menggunakan obat hirup atau inhaler untuk mengendalikan gejala asma.

Sebagian penderita asma bisa mengalami kondisi berbahaya yang disebut status asthmaticus, yaitu kondisi ketika sesak napas atau serangan asma berat tidak mereda setelah pemberian obat-obatan asma.

Kondisi ini tergolong kedaruratan medis dan perlu segera ditangani oleh dokter. Jika tidak, penderitanya berpotensi mengalami gagal napas yang dapat mengancam nyawa.

2. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

PPOK merupakan penyakit peradangan pada paru-paru yang terjadi secara bertahap dan dapat memburuk seiring berjalannya waktu. Ketika sudah parah, PPOK dapat menyebabkan kerusakan paru-paru permanen.

Penyakit penyebab gangguan pernapasan ini sering kali disebabkan oleh kebiasaan merokok atau menghirup asap rokok. Tetapi bisa juga disebabkan oleh faktor lain, seperti paparan polusi udara, asap atau gas kimia, dan debu.

Untuk menangani PPOK, dokter dapat memberikan beberapa pengobatan, seperti bronkodilator dan kortikosteroid, fisioterapi paru, serta terapi oksigen. Penderita PPOK juga disarankan untuk tidak merokok dan menghindari paparan zat kimia yang dapat merusak paru-paru.

3. Bronkitis

Bronkitis adalah penyakit penyebab gangguan pernapasan yang terjadi akibat infeksi atau peradangan pada bronkus, yaitu saluran pernapasan yang menyambungkan tenggorokan dan paru-paru. Bronkitis dapat disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri serta paparan zat iritatif, seperti asap rokok, debu, dan polusi.

Penyakit ini dapat menimbulkan gejala batuk berdahak, demam, nyeri dada, sesak napas, dan lemas.

Bronkitis akibat infeksi virus atau iritasi biasanya menimbulkan batuk berdahak yang berwarna jernih atau keputihan, sedangkan bronkitis akibat infeksi bakteri dapat menghasilkan dahak berwarna kekuningan atau kehijauan.

Pengobatan penyakit ini perlu disesuaikan dengan faktor penyebabnya. Jika bronkitis disebabkan oleh infeksi virus, gangguan pernapasan yang muncul biasanya dapat membaik dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Untuk mengatasi bronkitis akibat infeksi bakteri, diperlukan obat antibiotik sesuai resep dokter.

Dokter juga akan memberikan obat pereda batuk dan menyarankan fisioterapi paru untuk mengatasi bronkitis.

4. ARDS (acute respiratory distress syndrome)

ARDS merupakan penyakit penyebab gangguan pernapasan yang berbahaya. Penyakit ini biasanya muncul secara mendadak dan ditandai dengan gangguan pada paru-paru yang menyebabkan sesak napas dan kekurangan oksigen.

Ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang lebih berisiko mengalami ARDS, di antaranya:

  • Lansia
  • Bayi baru lahir
  • Riwayat merokok berat atau menghirup gas beracun
  • Infeksi, seperti sepsis dan pneumonia
  • Cedera atau luka berat, misalnya luka bakar luas dan cedera kepala berat
  • Overdosis obat-obatan
  • COVID-19
  • Penyumbatan pada saluran pernapasan, misalnya akibat asfiksia dan emboli paru

Penderita ARDS perlu segera mendapatkan pertolongan medis di rumah sakit. Dokter biasanya akan merawat pasien yang mengalami ARDS di ICU guna mendapatkan bantuan pernapasan, termasuk pemasangan ventilator, pemberian obat, dan pemantauan ketat hingga kondisinya membaik.

5. Syok anafilaktik

Syok anafilaktik adalah reaksi alergi berat yang muncul ketika penderita alergi terpapar zat pemicu alergi atau alergen, misalnya makanan atau obat-obatan tertentu, dan sengatan atau gigitan serangga.

Syok anafilaktik dapat menimbulkan gejala gangguan pernapasan, seperti batuk dan sesak napas, gatal-gatal, dada berdebar-debar, muntah, penurunan kesadaran, serta pembengkakan di beberapa bagian tubuh.

Meski cukup jarang terjadi, syok anafilaktik adalah kondisi berbahaya dan perlu segera mendapatkan penanganan dokter di rumah sakit. Jika tidak, kondisi ini berpotensi menyebabkan kematian.

Selain beberapa penyakit di atas, gangguan pernapasan juga dapat disebabkan oleh penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru, tuberkulosis, emfisema, dan edema paru.

Langkah Penanganan Gangguan Pernapasan

Gangguan pernapasan merupakan kondisi medis yang perlu segera diperiksakan ke dokter, karena penyebabnya bisa beragam dan berisiko menimbulkan komplikasi yang berbahaya.

Untuk menangani gangguan pernapasan yang parah, dokter akan menstabilkan kondisi pasien terlebih dahulu, misalnya dengan obat-obatan, pemberian oksigen, atau resusitasi dan pemasangan alat bantu napas, tergantung kondisi pasien.

Setelah itu, dokter akan mencari tahu penyebab gangguan pernapasan yang pasien alami dengan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti tes darah, analisis gas darah, tes fungsi paru, serta foto Rontgen, CT scan, atau MRI paru.

Setelah penyebabnya diketahui, dokter akan memberikan penanganan yang sesuai dan memantau kondisi pasien agar gangguan pernapasan dapat teratasi dan tidak menimbulkan komplikasi. Penanganan tersebut bisa berupa pemberian obat-obatan, fisioterapi, hingga operasi.

Oleh karena itu, segeralah periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami gangguan pernapasan. Apalagi bila gejalanya berat, seperti sesak napas, kulit pucat, bibir dan kulit tampak kebiruan, lemas, nyeri dada, mengi atau napas berbunyi, keringat dingin, dan pingsan.