Berikan contoh sikap pemaaf di lingkungan masyarakat

Baiq Nurul Nahdiat30 Sep 2021, 16:35 WIB

Fimela.com, Jakarta Semua orang pernah melakukan kesalahan, tetapi tidak semua orang bisa dengan mudah memaafkan. Bahkan ada yang mengatakan, kalau meminta maaf itu mudah tapi yang sulit itu adalah memaafkan. Makanya, sifat pemaaf ini hanya ada pada orang yang berjiwa besar, memiliki kesabaran yang tinggi dan pintar mengendalikan emosi.

Untuk mengetahui apakah kamu seorang pemaaf atau bukan, kamu bisa melihatnya dari tanda berikut ini.

1. Selalu mengingat hal positif

Separah apa pun seseorang menyakitimu, kamu selalu mengingat hal-hal baik yang pernah mereka lakukan terhadapmu atau hal positif yang dimiliki orang tersebut. Jadinya, kamu selalu punya alasan untuk memaafkan orang lain, walaupun kesalahannya sangat besar.

2. Mudah melupakan kesalahan orang lain

Kamu tidak membiarkan pengalaman pahit masa lalu menghalangi hubunganmu saat ini atau masa depan denga seseorang. Kamu cukup dewasa untuk memahami bahwa semua orang punya bebannya masing-masing dan mengerti bahwa semua orang bisa saja membuat kesalahan. Walaupun kamu bertemu dengan orang yang pernah bersalah terhadapmu, kamu akan tetap santai dan menunjukkan sikap yang hangat.

Ciri orang pemaaf. (ilustrasi/copyright by TimeImage Production/Shutterstock)

Jika kamu pemaaf, kamu menyadari bahwa kamu tidak memiliki kendali atas perilaku orang lain dan tidak berhak menghukum mereka atas tindakannya. Justru sebaliknya, daripada kamu menghabiskan energi untuk marah-marah pada seseorang, kamu akan lebih memilih untuk mencontohka bagaimana berperilaku baik agar seseorang mencontohnya darimu.

4. Kamu suka perdamaian

Daripada menyelesaikan masakah dengan konflik dan peredebatan, kamu cenderung ingin semua diselesaikan secara damai. Orang yang pemaaf sangat tidak suka dengan keributan, yang bisa membuat hubungan menjadi renggang.

Ciri orang pemaaf. (ilustrasi/Makistock/Shutterstock)

Kecerdasan emosi yang baik, sejalan dengan pola pikir kamu yang bertambah dewasa. Kamu selalu mengutamakan berpikir sebelum bertindak. Seperti saat seseorang membuatmu marah, kamu tak mudah terpancing. Karena saat kamu marah, sulit menjadi orang yang rasional. Kamu juga tidak suka mengungkit-ngungkit kesalahan orang lain setelahnya.

Orang yang pemaaf bukan berarti mereka tidak bisa marah, sedih, kecewa atau hidupnya akan selalu baik-baik saja. Tetapi, untuk mendapatkan kedamaian dalam hidupnya, dia lebih mengutamakan sifat sabar dan mengalah saat menghadapi orang lain.

Berikan contoh sikap pemaaf di lingkungan masyarakat

Ikhlas, sabar, dan pemaaf merupakan perilaku terpuji yang harus bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

1 . Perilaku Ikhlas dalam Kehidupan Sehari-hari.

Secara harfiyah, ikhlas artinya tulus dan bersih. Adapun menurut istilah, ikhlas ialah mengerjakan sesuatu kebaikan dengan semata-mata mengharap rida Allah Swt. Bagi orang yang ikhlas, suatu perbuatan baik tidak harus dikaitkan dengan imbalan atau balasan, melainkan semata-mata ingin mendapatkan rida Allah Swt. Jadi meskipun tidak mendapat imbalan apa pun dan dari pihak mana pun, akan tetap melakukan perbuatan baiknya tersebut.

إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَاعْتَصَمُوا بِاللَّهِ وَأَخْلَصُوا دِينَهُمْ لِلَّهِ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ ۖ وَسَوْفَ يُؤْتِ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ أَجْرًا عَظِيمًا

“Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar."  (QS. an-Nisa' : 146)

Perilaku ikhlas sebagai penghayatan dan pengamalan QS. an-Nisa' ayat 146 dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan dengan cara:

a. Gemar melakukan perbuatan terpuji dan tidak di pamerkan kepada orang lain;

b. Ikhlas dalam beribadah, semata-mata karena Allah Swt.;

c. Tidak mengharapkan pujian atau sanjungan dari orang lain; 

d. Selalu berhati-hati dalam bertindak atau berperilaku;

e. Tidak pernah membedakan antara amal besar dan amal kecil;

f. Tidak menghitung-hitung apalagi mengungkit-ungkit kebaikan yang pernah diberikan kepada orang lain.

2. Perilaku Sabar dalam Kehidupan Sehari-hari.

Sabar berasal dari kata “sobaro-yasbiru” yang artinya menahan. Dan menurut istilah, sabar adalah menahan diri dari kesusahan dan menyikapinya sesuai syariah dan akal, menjaga lisan dari celaan, dan menahan anggota badan dari berbuat dosa dan sebagainya.

Sabar adalah sikap hati yang muncul pertama kali ketika mendapatkan ujian maupun musibah. Bila menghadapi musibah dan respon pertama yang muncul adalah kalimat istirja (inna lillahi wa inna ilaihi roji’un) ataupun sejenisnya, maka itu adalah salah satu ukuran kesabaran.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. al- Baqarah :153)

Perilaku sabar sebagai penghayatan dan pengamalan QS. al-Baqarah ayat 153 dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan dengan cara sebagai berikut. 

a. Sabar dalam menjalankan perintah Allah Swt., seperti:

1) Ketika mendengar azan segera menuju ke masjid untuk melaksanakan £alat berjamaah;

2) Ketika bel berbunyi segera masuk kelas untuk mengikuti pelajaran;

3) Saat orang tua memanggil, segera menghadap dan menemui agar tidak mengecewakannya.

b. Sabar dalam menjauhi maksiat atau meninggalkan larangan Allah Swt., seperti:

1) Ketika diajak membolos segera menolak dan menghindari teman-teman yang bersekongkol untuk membolos;

2) Saat diajak tawuran segera menolak dan menjauhi teman-teman yang mengajaknya;

3) Tidak cepat marah dan main hakim sendiri.

c. Sabar dalam menerima dan menghadapi musibah, seperti: 

1) Ketika terkena musibah sakit tidak mengeluh dan tidak putus asa untuk berusaha mencari obatnya;

2) Ketika terkena musibah tidak mengeluh dan tidak menyalahkan Allah dan orang lain.

3. Perilaku Pemaaf dalam Kehidupan Sehari-hari.

Pemaaf berarti orang yang rela memberi maaf kepada orang lain. Sikap pemaaf berarti sikap suka memaafkan kesalahan orang lain tanpa sedikit pun ada rasa benci dan keinginan untuk membalasnya. Dalam bahasa Arab sikap pemaaf disebut al-‘afw yang juga memiliki arti bertambah (berlebih), penghapusan, ampun, atau anugerah.

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali-Imran :134)

Perilaku pemaaf sebagai penghayatan dan pengamalan QS. Ali-Imran ayat 134 dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan dengan:

a. Memberikan maaf dengan ikhlas kepada orang yang meminta maaf;

b. Meminta maaf atas kesalahan yang diperbuat;

c. Tidak memendam rasa benci dan perasaan dendam kepada orang lain.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang contoh perilaku ikhlas, sabar dan pemaaf dalam kehidupan sehari-hari. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.

tirto.id - Di antara akhlak-akhlak mulia yang dianjurkan dalam Islam adalah bersikap ikhlas, sabar, dan pemaaf.

Segala tindakan yang dilakukan dengan sikap-sikap mulia tersebut akan mendatangkan berkah dan menuai pahala di sisi Allah SWT.

Dinamika kehidupan kadang kala menempatkan seorang muslim dalam kondisi pelik. Karena itu, ia dituntut untuk ikhlas dan tabah dalam keadaan sulit.

Jika berhubungan dengan kesalahan orang lain, ia dianjurkan untuk memaafkan, serta tidak memendam dendam dalam lubuk hatinya.

Bagaimanapun juga, seorang muslim tidak berharap balasan dan ucapan terima kasih dari orang lain. Namun, harapan tertingginya adalah rida dan ganjaran dari Allah SWT.

Hal ini tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

"Sesungguhnya Allah SWT tidak memandang kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian," (H.R. Muslim).

Berikut ini penjelasan mengenai ikhlas, sabar, dan memaafkan, serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana dikutip dari uraian "Inspirasi Alquran untuk Kebaikan Hidup" yang diterbitkan Kementerian Agama RI:

Ikhlas dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam KBBI, ikhlas diartikan sebagai hati yang jujur dan tulus. Secara istilah, ikhlas berarti kejujuran hamba dalam keyakinan dan perbuatannya hanya mengharapkan rida Allah SWT.

Dalil sikap ikhlas ini dirujuk dari Alquran surah An-Nisa ayat 146:

"Kecuali orang-orang yang bertobat dan memperbaiki diri dan berpegang teguh pada [agama] Allah dan dengan tulus ikhlas [menjalankan] agama mereka karena Allah. Maka, mereka itu bersama-sama orang-orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan pahala yang besar kepada orang-orang yang beriman," (QS. An-Nisa [4]: 146).

Berdasarkan ayat di atas, terdapat beberapa contoh perilaku ikhlas yang dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari sebagai berikut:

    • Seorang muslim mesti berhati-hati dalam berbuat atau berperilaku.
    • Dalam beribadah, niatnya hanya ditujukan kepada karena Allah SWT, bukan untuk pamer, riya, atau mencari pengakuan orang lain.
    • Hendaknya mendahulukan sikap saling tolong-menolong sesama muslim karena Allah SWT.
    • Seorang muslim juga dianjurkan untuk gemar melakukan perbuatan terpuji.

Sabar dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam bahasa Arab, sabar artinya menahan diri dari keluh kesah. Maksudnya, jika seseorang bersabar, ia menahan diri atau membatasi emosinya dari hal-hal tertentu untuk mencapai tujuan yang luhur.

Sebagai misal, jika seorang muslim tertimpa musibah, maka secara naluriah, terdapat keinginan untuk berkeluh kesah.

Namun, jika ia menahan diri dari sikap tersebut, maka ia dapat dikategorikan telah bersikap sabar.

Sikap sabar ini dijanjikan pahala besar oleh Allah SWT berdasarkan firmannya dalam surah Al-Baqarah ayat 153:

"Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan [kepada Allah] dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar," (QS. Al-Baqarah [2]: 153).

Berdasarkan ayat di atas, terdapat beberapa contoh perilaku sabar yang dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari sebagai berikut:

    • Seorang muslim mesti sabar dalam menjalankan perintah Allah SWT, misalnya, ia menyegerakan diri berangkat ke masjid ketika mendengar azan dikumandangkan.
    • Sabar dalam untuk menghindari perilaku maksiat, misalnya tidak mencontek ketika ujian atau menolak perintah dari orang tua.
    • Sabar dalam menerima dan menghadapi musibah, misalnya berikhtiar untuk berobat ketika sakit, serta tidak berkeluh-kesah.

Memaafkan dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam bahasa Arab, maaf artinya menghapus atau menghilangkan. Maksudnya, dengan memaafkan, seseorang berusaha menghapus, menghilangkan, serta memberi ampun atas kesalahan orang lain.

Sikap pemaaf ini merupakan akhlak mulia yang dianjurkan dalam Islam. Dampak positif dari sikap memaafkan adalah lapang dada dan terlepas dari beban emosional negatif, baik bagi pemberi maaf atau yang dimaafkan.

Berkah dari sikap memaafkan ini tergambar dalam Alquran surah Ali Imran ayat 134:

"[yaitu] orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan [kesalahan] orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan," (QS. Ali Imran [3]: 134).

Berdasarkan ayat di atas, terdapat beberapa contoh perilaku memaafkan yang dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari sebagai berikut:

    • Seorang muslim hendaknya menghindari perilaku sombong.
    • Dianjurkan untuk meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuat.
    • Memaafkan kesalahan orang lain, serta tidak memendam rasa dendam dan benci dalam lubuk hatinya.

Baca juga:

  • Perilaku Jujur, Amanah, Istiqomah: Arti dan Hikmahnya dalam Islam
  • Apa Maksud Beriman kepada Allah Melalui Alam Semesta Menurut Islam?
  • Macam-Macam Takdir dalam Islam: Pengertian dan Perbedaannya

Baca juga artikel terkait CONTOH PERILAKU SABAR atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/tha)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Abdul Hadi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates