Berapa lama perjalanan astronot kembali ke Bumi?

Merdeka.com - Jika Anda ingin menjadi lebih muda dari umur Anda sekarang, satu-satunya hal yang bisa dilakukan adalah pergi ke ruang angkasa. Mengapa?

Karena seperti dikutip dari Wired, ini adalah efek dari teori relativitas, di mana astronot di stasiun ruang angkasa usianya akan bertambah dengan lebih lambat daripada kita yang berada di Bumi. Hal ini disebabkan oleh kecepatan orbit dari pesawat ruang angkasa yang tinggi.

Hal ini disebut 'pelebaran waktu.' Hal ini berarti, jika seseorang kembali dari ruang angkasa, orang tersebut akan menjadi lebih muda dari umur sebenarnya layaknya mereka melakukan perjalanan waktu ke masa depan. Namun berbeda dengan apa yang kita lihat di film fiksi ilmiah, efeknya sangat-sangat kecil. Dibutuhkan waktu 100 tahun berada di stasiun ruang angkasa untuk menjadi lebih muda satu detik.

Namun tidak selamanya perjalanan ruang angkasa membuat Anda sedikit 'awet muda.' Layaknya kecepatan, gravitasi pun juga mampu melambatkan waktu. Sehingga waktu akan benar-benar berjalan lebih cepat jika Anda makin menjauh dari sumber gravitasi seperti Bumi. Contohnya adalah satelit yang orbitnya makin menjauh dari Bumi, maka akan makin cepat pula satelit tersebut menjadi lebih tua.

Hanya satu tempat di luar sana yang mampu memberikan sensasi gravitasi yang melemah namun tidak memberikan efek apa-apa bagi usia kita. Yakni tepat di 3.174 kilometer di atas permukaan Bumi. Di titik tersebut, efek dari kecepatan yang tinggi dan berkurangnya tarikan gravitasi tetap saling mempengaruhi, namun nilainya seimbang.

Berikut adalah beberapa astronot yang jadi lebih muda karena bertahun-tahun di luar angkasa. Di laman selanjutnya ya!

Cara astronot kembali ke Bumi setelah menyelesaikan misi, bagaimana? Cara astronot untuk kembali ke Bumi ini menjadi pertanyaan besar. Karena mereka sudah menghabiskan beberapa waktu di luar angkasa, apakah mereka bisa kembali ke Bumi dengan normal?

Astronot adalah sebutan untuk mereka yang melakukan perjalanan ke luar angkasa. Untuk berangkat ke luar angkasa, astronot akan mempersiapkan banyak hal.

Mereka bisa melakukan misi di luar angkasa selama beberapa hari bahkan hingga hitungan tahun. Hal yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana mereka akan kembali lagi ke Bumi.

Baca Juga: Cara Astronot Mendapatkan Oksigen di Luar Angkasa, Ini Dia!

Bagaimana Cara Astronot Kembali ke Bumi?

Para astronot akan melakukan misi luar angkasa dan meninggalkan Bumi pada beberapa waktu. Mereka akan berdiam diri di tempat tujuan mereka.

Di luar angkasa terdapat tempat yang bernama Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Tempat itulah yang astronot gunakan untuk menetap selama di luar angkasa.

Selama beberapa bulan, bahkan hingga beberapa tahun para astronot dari berbagai negara akan menjalani kehidupan mereka sambil menjalani misi khusus di luar angkasa.

Jika misi tersebut sudah selesai, maka mereka akan kembali ke Bumi. Karena itulah setiap astronot harus memiliki bekal pengetahuan agar dapat bertahan hidup tidak hanya di luar angkasa, tetapi juga harus paham bagaimana cara untuk kembali ke Bumi.

Baca Juga: Baju Antariksa Misi Bulan Artemis III, NASA Pilih Axiom Space!

Tidak Menggunakan Roket

Mengutip dari laman BBC, para astronot menggunakan cara khusus untuk bisa mendarat hingga ke Bumi.

Kenyataannya, cara astronot kembali ke Bumi sangat jauh berbeda dari keberangkatannya. Jika untuk berangkat mereka membutuhkan pesawat roket khusus, maka astronot justru hanya akan menggunakan parasut untuk pulang.

Tentunya parasut yang astronot gunakan akan berbeda. Parasut tersebut terbuat dari bahan khusus yang dapat menembus lapisan atmosfer di luar angkasa dan juga Bumi.

Penggunaan parasut ini bukan tanpa alasan. Itu karena tekanan pada atmosfer Bumi yang berbeda jauh dari luar angkasa justru dapat menghancurkan pesawat apabila tidak memiliki material yang kuat.

Baca Juga: Pangkalan Astronot di Bulan Menggunakan Material Urine

Berapa Lama Perjalanannya?

Untuk dapat kembali ke Bumi, astronot akan menempuh perjalanan selama 3-5 jam. Mereka harus memasuki sebuah rangkaian kapsul roket luar angkasa yang memiliki ruang terbatas dan penutup rapat.

Kapsul ini kemudian akan meluncur dari stasiun luar angkasa dan selanjutnya dikendalikan melalui teknologi komputer.

Kapsul roket yang astronot gunakan terdiri dari tiga bagian yaitu orbital module, instrument module, dan instrument compartment.

Orbital dan instrument akan terbakar di lapisan atmosfer, jadi astronot akan kembali ke Bumi hanya dengan descent modul. Kapsul inilah yang melindungi astronot dari suhu panas dan berbagai tekanan serta benturan.

Di ketinggian sekitar 8,5 km, sebagai cara astronot kembali ke Bumi, parasut yang terdapat di dalam kapsul akan terbuka secara otomatis. Sehingga tidak menghantam permukaan bumi dengan keras dan para astronot dapat kembali merasakan gravitasi. (R10/HR-Online)

Berapa lama astronot kembali ke Bumi?

Para astronaut ini kembali mendarat di Bumi pada Jumat (14/10) setelah hampir 6 bulan berada di Stasiun Luar Angkasa sejak April 2022. Para astronaut ini melakukan pendaratan di Atlantik di lepas pantai Florida.

Berapa lama waktu untuk pergi ke Bulan?

Para astronot mendarat di Bulan pada 20 Juli 1969, sehingga perjalanan memakan waktu 75 jam 49 menit. Ada juga misi Apollo 8 yang merupakan rekor perjalanan terpendek yang membawa astronot ke dalam pesawat: 69 jam 8 menit.

Berapa gaji seorang astronot?

Adapun GS-13 dapat menghasilkan hingga USD103.309 per tahun atau setara dengan Rp1,48 miliar, sementara GS-14 dapat memperoleh USD122.077 atau setara dengan Rp1,75 miliar menurut FederalPay.org. Selain itu, gaji GS-15 tingkat atas yakni USD143.598 per tahun atau setara dengan Rp2 miliar.

1 jam di luar angkasa berapa?

1 jam di luar angkasa tentu sama dengan 1 jam di Bumi. Karena definisi jam tersebut adalah sama sama 60 menit dan 3600 detik sebagaimana yang berlaku di Bumi, framework atau kerangka acuannya sama.