Berapa lama orang bertahan hidup tanpa makan

Suara.com - Banyak orang beranggapan jika manusia bisa bertahan hidup berminggu-minggu tanpa makanan, namun hanya bisa bertahan 2 hingga 4 hari tanpa air. Benarkah itu? Sebenarnya, berapa lama manusia bisa bertahan tidak makan dan minum?

Anggapan di atas memang belum dapat dibuktikan, karena belum ada penelitian yang memastikan hal tersebut. Sehingga untuk mencari tahu hal ini, penelitian dilakukan terhadap orang-orang yang berada dalam situasi darurat untuk bertahan hidup.

Salah satu contoh kasus saat seorang lelaki Austria yang dipenjara dan menjalani 18 hari tanpa makanan dan air akibat selnya terlupakan. Peristiwa ini adalah waktu terlama sepanjang sejarah manusia bisa bertahan tanpa makanan dan air.

Tapi situasi akan berbeda ketika seseorang sengaja membatasi tidak makan dan minum untuk menurunkan berat badan, atau mereka yang sedang mogok makan. Hal ini akan menyebabkan kerusakan serius pada tubuh.

Baca Juga: Penemuan DNA Manusia Purba di Maros Mengungkap Asal Usul Manusia Indonesia

Seorang ahli bedah bariatrik sekaligus direktur medis pusat penurunan berat badan di Orange Coast Medical Center, Mir Ali, MD, mengatakan bahwa umumnya orang bisa bertahan selama berminggu-minggu tanpa makanan.

Tapi menurut dia, daya tahan manusia ini sangat bergantung pada jenis kelamin, komposisi tubuh, hal terakhir yang dimakan dan diminum, serta lingkungan sekitar.

Misalnya, orang dengan cadangan lemak lebih banyak bisa bertahan lebih lama karena tubuh bisa membakar lemak yang disimpan sebagai bahan bakar saat terjadi kelaparan ekstrem.

Bahkan jika seseorang yang tetap memiliki akses air, tetapi tidak punya makanan, maka ia bisa bertahan hidup hingga dua bulan lamanya.

Faktanya, dalam penelitian mogok makan atau orang yang sukarela tidak makan tapi mereka tetap mendapatkan pasokan air, dari tiga orang ini, mereka mampu bertahan 28, 36, dan 38 hari tanpa makanan.

Baca Juga: Peneliti Sebut Manusia Sulawesi Punya DNA Sama Dengan Suku Aborigin dan Papua

Sedangkan pada orang lain, mereka yang sengaja tidak makan, meninggal 45 hingga 61 hari tanpa makanan.

Di tahap ini, Anda akan mulai memiliki penglihatan ganda dan berhalusinasi. Demi tetap “menyala”, otak akan terus menggunakan simpanan glukosa yang tersisa dalam tubuh Anda hingga tetes terakhir, terutama di hati. Hal ini akan memberikan sekitar 30 persen energi untuk otak. Ini adalah suatu respon penyesuaian tubuh yang penting selama kelaparan.

Setelah 3 hari, Anda akan membutuhkan air untuk bisa bertahan hidup atau ini adalah hari terakhir Anda di dunia.

Tidak makan lebih dari tiga hari

Di hari keempat, otak Anda akan mendapatkan hampir 70 persen dari energi dari proses ketosis. Setelah 3 hari, bahan bakar cadangan yang ada di hati akan terkuras habis. Dengan hanya air untuk bertahan hidup, tubuh kita pada dasarnya memakan dirinya dirinya sendiri — dikenal sebagai autophagy.

Autophagy adalah proses pemecahan protein dalam tubuh yang akan digunakan sebagai bahan bakar untuk semua sistem tubuh. Protein yang dipecah berasal dari penghancuran jaringan otot, yang merupakan salah satu jaringan tubuh yang mengandung paling banyak protein. Menariknya, tubuh akan kehilangan paling banyak protein dalam 72 jam pertama sebelum prosesnya melambat lagi demi melestarikan persediaan energi terakhir. Namun demikian, meskipun otak Anda akan mampu bertahan hanya dari memakan protein tubuh, otot Anda akan perlahan menghilang.

BACA JUGA: Pentingnya Mindful Eating, Makan dengan Kesadaran Penuh

Setelah 3 minggu tidak makan

Setelah 3 minggu tidak makan, tubuh terus mencari sumber protein untuk diubah menjadi bahan bakar. Setelah otot hilang, satu-satunya sumber energi tersisa adalah jaringan dan organ tubuh sebagai penyimpan protein terbesar kedua dalam tubuh. Dengan memecah protein jaringan dan organ tubuh, Anda mungkin dapat bertahan hingga tiga minggu atau bahkan sampai 70 hari, tergantung pada apakah Anda tetap terhidrasi atau masih memiliki banyak cadangan lemak untuk digunakan sebagai energi.

Namun, pada titik tertentu, sistem kekebalan tubuh Anda akan mulai mati karena kurangnya vitamin dan mineral. Tanpa persediaan vitamin atau mineral, bersamaan dengan “kematian” sistem imun, fungsi tubuh ‘yang tidak perlu’, seperti menstruasi dan libido juga akan berhenti total.

BACA JUGA: 5 Vitamin yang Anda Perlukan untuk Hati yang Sehat

Biasanya, dua penyakit dapat terjadi pada stadium akhir kelaparan: marasmus dan kwashiorkor. Marasmus adalah bentuk parah malnutrisi dan defisiensi energi, ditandai dengan hilangnya massa otot dan edema, atau perut kembung. Kwashiorkor adalah bentuk paling umum dari kekurangan gizi di negara berkembang, disebabkan oleh tidak adanya cukup asupan protein dan juga ditandai dengan kelelahan, edema, dan penurunan massa otot.

Jika dengan suatu keajaiban Anda tidak jatuh sakit dari kelaparan ekstrem, tubuh Anda akan perlahan jatuh ke dalam keadaan vegetatif — fungsi biologisnya sebagai manusia masih bekerja baik, namun otak Anda secara umum tidak berfungsi lagi — yang kemudian diikuti dengan kematian.

Tidak, ini tidak berarti Anda harus mencobanya untuk membuktikan.

Yuk konsultasikan masalahmu dengan ahli gizi atau berbagi tips bersama di Komunitas Berat Badan Ideal!

tim | CNN Indonesia

Selasa, 07 Sep 2021 06:02 WIB

Berapa lama orang bertahan hidup tanpa makan

Tubuh manusia disebut bisa bertahan walau tak menerima asupan makanan berhari-hari. Namun berapa lama tubuh dapat bertahan? Dan apa dampak yang bisa terjadi? (iStockphoto/ Tharakorn)

Jakarta, CNN Indonesia --

Manusia membutuhkan asupan makanan dan minum untuk bertahan hidup. Ini penting untuk menjaga stabilitas seluruh organ tubuh yang memerlukan asupan gizi dan mineral.

Meski demikian, tubuh manusia disebut bisa tetap bertahan walau tak menerima asupan makanan berhari-hari.

Lalu, berapa lama tubuh manusia dapat bertahan tanpa makan dan minum? Dan apa yang terjadi pada tubuh saat berhenti makan dan minum?

Sebagaimana dilansir Insider, Pendiri Health Media Experts dan konsultan kesehatan, Andrea Paul mengatakan, jenis kelamin, komposisi tubuh hingga lingkungan sangat berpengaruh terhadap berapa lama tubuh Anda dapat bertahan tanpa asupan makanan dan minuman.

Misal, orang dengan cadangan lemak lebih banyak disebut dapat bertahan lebih lama karena tubuh akan membakar lemak yang tersimpan. Apalagi, jika penghentian asupan makanan ini tak disertai dengan penghentian asupan minuman, maka tubuh bisa bertahan kurang lebih hingga dua bulan tanpa makan.

Faktanya, penelitian tentang mogok makan dan puasa sukarela meneliti kasus di mana orang tetap minum air, tetapi tidak makan.

Dalam tiga kasus, orang-orang melakukan selama 28, 36, dan 38 hari tanpa makanan, sebelum menjadi terlalu sakit untuk melanjutkan aksi mogok mereka.

Dalam kasus lain, mereka yang mogok makan meninggal setelah 45 hingga 61 hari tanpa makanan.

Secara umum, wanita dapat menahan kelaparan lebih lama daripada pria dan bertahan pada BMI yang lebih rendah.

Ini mungkin karena fakta bahwa wanita secara alami memiliki persentase lemak tubuh yang lebih tinggi, tetapi juga bahwa tubuh mereka cenderung menggunakan lemak daripada otot tanpa lemak untuk energi selama periode kelaparan.

Pengaruh kelaparan terhadap tubuh

Kendati demikian, saat tak ada asupan makanan, tahap pertama yang akan dialami tubuh adalah kelaparan. Hal ini lantaran tak ada kalori dan nutrisi yang masuk ke tubuh.

Meski begitu, tubuh tak serta merta mati atau tak berfungsi. Organ akan mencari cadangan lain yang tersimpan di tubuh, misalnya penggunaan glukosa dalam darah, glukogen dalam hati hingga benar-benar habis.

Selain itu, tubuh juga akan melakukan ketosis yakni pembakaran glukosa melalui lemak-lemak yang tersimpan. Saat ini terjadi Anda mulai mengalami penurunan berat badan yang signifikan hingga gejala awal kelaparan seperti pusing, kabut otak, hingga kelelahan.

Proses ini bisa terjadi berminggu-minggu, tergantung seberapa banyak lemak yang tersimpan dalam tubuh.

"Tapi begitu seluruh lemak menghilang, maka tubuh akan mulai membakar protein yang ada di dalam otot, termasuk otot jantung. Ini beresiko terjadi serangan jantung," kata dia.

Berbagai masalah kesehatan juga bisa muncul seperti penyakit kardiovaskular, kegagalan organ, hingga kematian.

Jika tak ada asupan makanan bisa bertahan berhari-hari, lalu berapa lama tubuh Anda bisa bertahan jika tanpa minum?

Dalam sebuah studi yang dilakukan Archive Fur Kriminologie seperti dilansir Healthline, paling lama manusia bisa bertahan hingga delapan hari tanpa minum.

Setelah itu bisa meninggal dunia jika tak menerima penanganan lebih lanjut.

Berbeda dengan makanan, kebutuhan tubuh akan air memang lebih besar. Manusia bisa menahan rasa lapar namun tak benar-benar bertahan dalam kehausan.

Tak ada proses memecah protein atau gula darah oleh organ tubuh saat kekurangan asupan air.

Dalam beberapa jam saja saat Anda berhenti minum, maka beberap hal bisa dialami. Di antaranya:

- kulit kering- pusing- kebingungan- detak jantung cepat- dehidrasi

- dan yang terparah, kematian.

(tst/agn)

Saksikan Video di Bawah Ini: