Hadis yang didalamnya terdapat perbedaan harakat sedangkan bentuk tulisannya tetap disebut

BAB II

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman setelah wafatnya Nabi Muhammad  SAW begitu banyak hadis yang dhaif.  dengan begitu banyak sebab diantaranya, karena perawinya yang cacat dalam kedhabitannya. Semakin banyak hadis yang dhaif ini dengan banyak sebab membuat banyak orang bingung mana hadis dhaif, mana hadis yang hasan serta sahih.

Sehingga banyak ulama muhaddisin yang mempelajari dan mengajarkan ilmunya lewat buka ataupun secara tatap muka agar orang-oarang tidak salah jalan, tidak salah hadis untuk dijadikan hujah ataupun landasan dalam kehidupan.

Dan sini akan membahas tentang hadis dhaif karena perawinya yang cacat dalam kedhabitannya. Dalam hadis yang cacat dalam kedhabitannya ini dibagi menjadi 8 macam dalam ilmu hadis diantaranya hadis munkar, hadis mu’allal, hadis mudraj, hadis maqlub, hadis mudhtharib, hadis mushahhaf, hadis mudharraf dan yang terakhir hadis syadzdz.

Hadis dhoif karena kedhabithan yaitu hadis yang lemah akan ingatan seorang perawi dalam redaksi ataupun dalam sanadnya.

B.     Tujuan

Tujuan dari pembahasan ini agar:

1.      Mahasiswa dapat memahami hadis yang dhoif karena cacat kedhabithan.

2.      Mahasiswa dapat mengetahui definisi masing-masing dari hadis karena cacat kedhabithan

3.      Mahasiswa dapat mengetahui dan mennyebutkan macam-macam dari hadis karena cacat kedhabithan

4.      Agar mengetahui ciri-cirinya dari masing-masing hadis dhaif karena kedhabithan.

5.      Agar mahasiswa mengetahui contohnya dari hadis dhaif karena kedhabithan.

PEMBAHASAN

A.    Definisi hadits dhaif

Hadits dhaif, menurut bahasa berarti hadits yang lemah, yakni para ulama memiliki dugaan yang lemah tentang benarnya hadist itu berasal dari Rasullah.

Dari sumber lain hadist dhaif juga diartikan sebagai hadist yang tidak memenuhi kriteria hadist maqbul. Sekalipun dhaif namun kualitas kedhaifan sebuah hadis terkadang berfariasi, ada yang ringan, sedang dan ada pula yang tergolong parah.

B.     Dhaif Sebab Cacat Ke-dhabithan

1.      Hadits Munkar

a.       Pengertian

Kata munkar dari kata inkar yang artinya menolak atau hadis yang tidak dikenal. Para ulama memberi batasan hadis munkar adalah hadis yang diriwayatkan oleh rawi yang yang lemah yang menyalahi rawi yang kuat.

Dalam istilah ada berpendapat bahwa hadis munkar adalah hadist yang pada sanadnya ada seorang perawi yang parah kesalahannya atau banyak kelupaan atau nampak kefasikannya.

b.      Contoh Hadis Munkar

من اقام الصلاة واتيالزكاة وحجوصام وقرى الضيف (اضافه واكرمه)دخل الجنة        (رواه ابن ابي حاتم)

Artinya:

“Barang siapa yang mendirikan sholat, membayar zakat, mengerjakan haji, berpuasa dan menghormati tamu, niscaya masuk surga.”(H.R Ibnu Abi Hatim)

Hadis di atas dikatakan berasal dari Rasulullah, dan diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari serangkaian rawi-rawi yang lemah. Ibnu Abi Hatim sendiri memandang hadis tersebut sebagai hadis munkar, karena rawi-rawinya lemah dan matannya berlainan dengan matan hadis-hadis yang lebih kuat.

2.      Hadis Muallal

a.       Pengertian

Dalam bahasa mu’allal  berasal dari kata ‘illah yang diartikan al-maradh yang artinya penyakit. Seolah-olah hadis ini terdapat penyakit yang membuat tidak sehat dan tidak kuat. Para ulama memberi batasan hadis muallal adalah hadis yang mengandung sebab-sebab tersembunyi dan cacat itu mengurangi atau menghilangkan kesahihan suatu hadis. Jika cacat itu tidak tersembunyi dan tidak mengurangi keabsahan suatu hadis tidak disebut ‘illah. Namun, bagi selain muhadditsin ‘illah terkadang diartikan cacat secara umum dalam hadits. ‘illah bisa terjadi pada sanad saja dan ini yang lebih banyak. Serta terjadi juga pada matan.

b.      Contoh Hadits Mu’allal

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: البيعا ن بالخيارمالم يتفرقا

Artinya:

“Rasulullah bersabda, “penjual dan pembeli boleh berkhiyar, selama mereka belum terpisah.”

Hadis tersebut diriwayatkan oleh yala bin ubaid bersanad sufyan ats-Tsauri, dari Amru bin Dinar, dari Ibnu Umar. Matan hadis diatas sahih, tetapi sanadnya memiliki illat. Seharusnya bukan dari Amru bin Dinar melainkan dari Abdullah bin Dinar.

Mengetahui illah hadis termasuk ilmu hadis yang sangat tinggi, karena tidak semua orang mampu menyikap cacat yang tersembunyi dan tidak mudah mengetahuinyakecuali bagi para ahli hadis yang memiliki ketajaman dan kejernihan dalam berfikir. Diantara mereka Ibnu Al-Madini, Ahmad, Al-Bukhari, Abi Hatim dan Ad-Daruquthni.



3.      Hadis Mudraj

a.       Pengertian

Hadis mudraj, dalam segi bahasa berarti hadis yang dimasuki sisipan. Dari segi istilah hadis mudraj adalah hadis yang dimasuki sisipan, yang sebenarnya bukan bagian dari hadis itu.

Sisispan itu bisa terjadi pada sanad, bisa pada matan, dan bisa pada keduanya. Tambahan atau sisispan pada matan ini bisa terjadi pada awal, di tengah atau di akhir matan, tetapi pada umumnya di akhir matan sekalipun kadang juga ada di depan dan di tengah matan. Diantara faktor penyebab kemungkinan terjadinya mudraj karena seorang perawi menjelaskan hukum syara’ yang berkaitan atau istinbath hukum atau memberikan syarah lafaz hadis yang gharib(sulit dipahami). Penjelasan dan syarah itu diduga oleh pendengar bahwa hal itu bagian dari hadis.

b.      Contoh Hadis Mudraj

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: انازعيم والزعيم الحميل لمن ا من بي واسلم وجا هد في سبيل الله يبيت في ريض الجنة.

Artinya:

“Rasulullah bersabda,”saya adalah zaim dan zaim itu adalah penanggung jawab bagi orang yang beriman kepadaku, taat dan berjuang di jalan Allah, dia bertempat tinggal di taman suraga.”(H.R Nasai)

Hadis tersebut diriwayatkan oleh Nasai, dan disebut hadis Mudraj, karena ungkapan wajaimul hamilu  ( والزعيم الحميل)  adalah sisipan, tidak berasal dari sabda Rasulullah.

Hukum periwayatan sisispan atau tambahan ke dalam hadis Mudraj haram menurut ijma’ ulama kecuali jika dimaksudkan memberikan tafsir lafaz hadis yang sulit dipahami maknanya.

4.      Hadis Maqlub

a.       Pengertian

Dari segi bahasa, hadis Maqlub berarti hadis yang diputar balik. Dari segi istilah hadis maqlub adalah hadis yang terjadi  pemutar balikan pada matannya atau pada nama rawi dalam sanadnya atau penukaran suatu sanad untuk matan yang lain.

Bila hadis yang sebenarnya diriwayatkan oleh kaab bin murrah (misalnya), tetapi kaab bin murrah itu dibalik menjadi murrah bin kaab, maka hadis itu disebut hadis maqlub.

b.      Contoh Hadis Maqlub

قال رسول الله ص .م اذا  امرتكم بشء فا’توه واذ نهيتكم عن شيء فاجتنبوه ما اشتطعتم

(رواه الطبرانى)

Artinya:

“Rasulullah bersabda, “Apabila aku menyuruh kamu menerjakan sesuatu, maka kerjakanlah dia; apabila aku melarang kamu dari sesuatu, maka jauhilah dia sesuai dengan kesanggupanmu.”(H.R Thabrani)

            Matan hadis diatas, merupakan pemutarbalikan. Berdasarkan hadis bukhari dan Muslim, seharusnya hadis itu berbunyi:

 ان ابي هريرت رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله ص . م : ما نهيتكم انه فا جتنبوه وما امرتكم به فا فعلوه منه ما استطعتم.

( رواه بخاري ومسلم )

Artinya:

“Dari Abu Hurairah berkata, saya mendengar Rasulullah SAW bersabda,”Apa-apa yang kami cegah dari kamu semua maka jauhilah dan Apa-apa yang kami perintahkan kepadamu sekalian perbuatlah menurut kemampuan kalian.”(HR. Bukhari-Muslim)

5.      Hadis Mudhtharib

a.       Pengertian

Mudhtharib goncang dan bergetar, seperti goncangannya ombak dilaut. Kegoncangan hadis karena terjadi kontra antara satu hadis dengan hadis lain, berkualitas sama dan tidak dapat dipecahkan secara ilmiah. Menurut istilah hadis mudhtharib adalah hadis yang diriwayatkan pada beberapa segi yang berbeda, tetapi sama dalam kualitasnya.

Hadis mudhtharib adalah hadis yang kontra antara satu dengan yang lain tidak dapat dikompromikan dan tidak dapat ditarjihkan.

b.      Contoh Hadis mudhtharib

Mudhtharib kebanyakan terjadi pada sanad dan sedikit pada matan. Contoh mudhtharib pada sanad, seperti pada hadis Abu Bakar berkata: ya Rasulullah aku melihat engkau beruban. Rasulullah menjawab: membuat surah Hud dan saudara-saudaranya. (HR. At-Tirmidzi)

Ad-Daruquthni berkata: “Hadis ini mudhtharib, karena hanya diriwayatkan melalui abu ishaq dan diperselisihkan dalam sekitar 10 segi masalah.diantara mereka ada yang meriwayatkan secara mursal dan ada pula yang mawshul.

Contoh hadis mudhtharib dalam matan, seperti hadis yangdiriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari syarik dari Abu Hamzah dari Asy-Sya’bi dari Fatimah binti Qays berkata: Rasulullah ditanya tentang zakat menjawab:

ان فى المال لحقا سوى الزكاة

Sesungguhnya pada harta itu ada hak selain zakat.

Sementara pada riwayat Ibnu Majah melalui jalan ini Rasulullah bersabda:

Tidak ada hak pada harta selain zakat.

ليس فى المال حق سوى الزكاة

Al-Iraqi berkata:”hadis di atas terjadi idhthirab tidak mungkin dita’wilkan.” Hadis pertama menyatakan adanya hak bagi harta selain zakat. Sementara hadis kedua menyatakan sebaliknya, yakni tidak ada hak selain zakat.

6.      Hadis Mushahhaf

a.     Pengertian

Dalam bahasa Mushahhaf berarti salah baca tulisan. Kesalahan baca ini bisa jadi karena salah melihat atau salah mendengar. Perubahan yang terjadi pada hadis ini yaitu, perubahan itu berupa titik pada suatu huruf atau beberapa huruf.

Definisi Hadis Mushahhaf menurut istilah yaitu hadis yang terdapat perbedaan di dalamnya dengan mengubah beberapa titik sedangkan bentuk tulisannya tetap.

b.    Contoh Hadis Mushahhaf

Contoh hadis mushahhaf, hadis Nabi:

من صام رمضان واتبعه ستامن شوال كان كصوم الدهر

“barang siapa yang berpuasa yang berpuasa ramadhan dan diikuti dengan enam hari dari bulan syawal, maka ia sama dengan berpuasa satu tahun.

Hadis ini di-tashhif-kan oleh Abu Bakar Ash-Shuli dengan ungkapan:

من صام رمضان واتبعه شيئا من شوال كان كصوم الدهر

Tashhif bisa terjadi karena pendengaran perawi yang yang kurang. Misalnya nama ‘Ashim Al-Ahwal عاصم الاحولdiriwayatkan oleh sebagian oleh mereka dibaca Washil Al-Ahdab واصل الاحدب  karena ada persamaan dalam notatau wazan dalam ilmu shorof. Atau karena penglihatan yang kurang terang. Meskipun berbagai sebab terjadinya Mushahhaf, tetapi yang umum adalah karena mengambil hadis dari isi kitab hadis tidak bertemu langsung dengan syaikhnya.

7.      Hadis Muharraf

a.       Pengertian

Dalam bahasa arab muharraf berarti mengubah atau mengganti. Perubahan yang terjadi pada hadis ini yaitu, perubahan itu berbentuk syakal/harakat huruf.

Definisi hadis muharraf dalam istilah yaitu hadis yang terdapat perbedaan di dalamnya dengan mengubah syakal/harakat sedang tulisannya tetap.

b.      Contoh Hadis Muharraf

Hadis jabir berkata:

رمي اابي يوم الاحزاب على اكحله فكواه رسول الله صلى ا لله عليه وسلم

“Ubay di panah pada peperangan ahzab di urat lengannya maka Rasulullah mengobati dengan besi panas.(HR.Ad-Daruquthni)

Hadis di atas di tahhrif oleh Ghandar pada kata Ubay menjadi Abi. Maksud jabir menjelaskan yang terpanah pada peperangan ahzab adalah Ubay bin ka’ab bukan ayahnya sendiri, bapaknya meninggal dunia pada perang Uhud sebelum perang Ahzab.

8.      Hadis Syadzdz

a.       pengertian

Dari segi bahasa, hadis syadz berarti hadis yang ganjil. Para ulama memberi batasan hadis syadz adalah hadis yang diriwayatkan oleh rawi yang dipercaya, tetapi hadisnya itu berlainan dengan hadis-hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah rawi yang juga dipercaya. Hadis tersebut mengandung keganjilan dibandingkan dengan hadis-hadis lain yang kuat. Keganjilan itu bisa terjadi pada sanad, matan atau pada keduanya.

b.      Contoh

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: يوم عرفة وايام التشريق ايام اكل وشرب(رواه موسى بن على)

Artinya:

“Rasulullah bersabda, “Hari Arafah dan hari tasyrik adalah hari-hari makan dan minum.”(HR. Musa bin Ali)

Hadis diatas diriwayatkan oleh Musa bin Ali bin Kubah dengan sanad dari serentetan rawi yang dipercaya, namun matan hadistersebut ganjil ataupun rancu, jika dibandingkan dengan hadis-hadis yang diriwayatkan oleh rawi-rawi yang juga dipercaya. Pada hadis-hadis lain tidak dijumpai ungkapan يوم عرفة keganjilan hadis di atas terletak pada adanya ungkapan tersebut.

PENUTUP

KESIMPULAN

Hadits dhaif, menurut bahasa berarti hadits yang lemah, yakni para ulama memiliki dugaan yang lemah tentang benarnya hadist itu berasal dari Rasullah. Dalam pembagiannya hadis dhaif dibagi menjadi 3 tempat yaitu yang pertama karena gugur sanad dan matannya, kedua karena keadilan para perawi dan yang terakhir karna cacat kedhabithan para perawinya.

Dalam dhaif cacat kedhabithan dibagi menjadi 8 yaitu hadis munkar, hadis mu’allal, hadis mudraj, hadis maqlub, hadis mudhtharib, hadis mushahhaf, hadis mudharraf dan yang terakhir hadis syadzdz.

Pengertian dari 8 macam hadis yang dhoif karena cacat kedhabithannya. Hadis munkar yaitu hadist yang pada sanadnya ada seorang perawi yang parah kesalahannya atau banyak kelupaan atau nampak kefasikannya. Hadis mu’allah adalah hadis yang mengandung sebab-sebab tersembunyi dan cacat itu mengurangi atau menghilangkan kesahihan suatu hadis. Hadis mudraj adalah hadis yang dimasuki sisipan, yang sebenarnya bukan bagian dari hadis itu.

Kemudian yang selanjutnya hadis maqlub adalah hadis yang terjadi  pemutar balikan pada matannya atau pada nama rawi. Hadis mudhtharib adalah hadis yang diriwayatkan pada beberapa segi yang berbeda, tetapi sama dalam kualitasnya. Hadis mushahhaf yaitu hadis yang terdapat perbedaan di dalamnya dengan mengubah beberapa titik sedangkan bentuk tulisannya tetap. Hadis muharraf yaitu hadis yang terdapat perbedaan di dalamnya dengan mengubah syakal/harakat sedang tulisannya tetap. Sedangkan yang terakhir yatu hadis syadzdz yaitu hadis yang didalamnya terdapat keganjalan ataupun rancu dan ganjil dalam sanad atau matannya.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Muhammad dan mudasir, Ulimul Hadis, CV Pustaka Setia, Bandung, 2004.

Khon Abdul Majid, Ulumul Hadis, Amzah, Jakarta, 2010.

Smeer Zeid B, Ulumul Hadis, Malang Press, UIN, 2008.



Page 2