Berapa lama narkoba terdeteksi di tubuh

dokter saya ingin tau berapa lama zat adiktif / sabu sabu hilang dari tubuh .

pria, 18 Tahun20 Apr 2016, 11:37 WIB

Berapa lama narkoba terdeteksi di tubuh
Berapa lama narkoba terdeteksi di tubuh

Dijawab oleh:

dr. Mega Putri

Terima kasih telah menggunakan layanan e-konsultasi Klikdokter.

Shabu-shabu merupakan jenis narkoba dari golongan Amfetamin. Efek amfetamin hampir mirip seperti adrenalin namun mempunyai efek kerja yang lebih lama. Obat ini bekerja dengan cara yang mirip dengan kokain dimana akan membuat penggunanya merasa energik. Amfetamin bekerja dengan cara seperti adrenalin, yaitu sebuah hormon yang diproduksi secara alami dalam tubuh manusia.

Lamanya kadar zat ini bertahan dalam tubuh tergantung dari jumlah zat amfetamin yang digunakan dan tes apa yang akan dijalan.

Pada umumnya zat ini dapat terdeteksi hingga 1-3 hari dalam urin, 1- 2 hari dalam darah, dan hingga 90 hari pada rambut.

Demikian, semoga informasi ini bermanfaat.

Salam,

Korban penyalahguna sabu akan merasa senang yang berlebihan, lebih bernergi, dan merasa tidak perlu makan dan istirahat. Efek negatif pada sabu saat digunaan dapat dilihat dalam 12 jam setelah penggunaanya, namun berapa lama sabu bertahan di dalam tubuh? Baca artikel ini hingga selesai.

Berapa lama narkoba terdeteksi di tubuh
berapa lama sabu bertahan dalam tubuh

Jenis narkoba sabu atau methampitamine dilarang penggunaannya karena dapat menyebabkan kerusakan di dalam tubuh, seperti terjadinya gangguan otak kognitif, terjadinya gangguan jantung, stroke, dan psikologis.

Sabu atau methamphetamine

Sabu atau methamphetamine merupakan salah satu jenis narkotika yang banyak sekali disalahgunakan oleh para penyalahguna narkoba. Sabu atau methamphetamine memiliki karakteristik bentuknya seperti Kristal berwarna putih dan tidak memiliki bau. 

Berapa lama narkoba terdeteksi di tubuh

Sabu atau methamphetamine bisa menimbulkan berbagai gangguan pada tubuh. Salah satunya adalah bisa menyebabkan masalah jantung seperti tekanan darah yang tidak normal, detak jantung yang tidak normal serta komplikasi jantung lainnya. 

Tak hanya itu bagi penyalahguna sabu yang ingin berhenti maka bisa mengalami sakau sabu dengan gejala yang tidak mudah. Sehingga banyak penyalahguna yang kesulitan untuk keluar dari penyalahgunaan sabu. 

Dampak buruk sabu dalam tubuh 

Korban penyalahguna sabu dapat merasakan beberapa gangguan pada tubuh diantaranya :

  • Menyebabkan kecanduan
  • Gangguan pada jantung dan pembuluh darah seperti hipertensi, nyeri dada dan sesak napas, serangan jantung, dan jantung coroner.
  • Gangguan pada gigi dan mulut seperti mulut kering, gigi tanggal dan gigi berlubang.
  • Merusak stuktur otak yang menyebabkan gangguan koordinasi, gangguan kognitif dan sulit memahami informasi.
  • Parkinson
  • Dapat menyebabkan stroke.
  • Ganguan psikologis seperti kecemasan, paranoid, depresi, halusinasi dan paranoid.
  • Kematian.

Baca juga Ini Perbedaan Dampak Penggunaan Ekstasi dan Sabu

Lamanya sabu bertahan dalam tubuh

Sabu dapat bertahan selama beberapa waktu pada tubuh seperti:

  • Pada urin bertahan 72 jam hingga 1 minggu setelah pemakaian, tergantung lama dan banyaknya sabu yang dikonsumi.
  • Pada air liur bertahan 1 hari hingga 4 hari setelah penggunaan terakhir.
  • Pada rambut, paling lama bertahan yaitu 90 hari atau 3 bulan, bisa juga lebih dari itu.
  • Pada darah dan asi dapat bertahan 1 hingga 4 hari sejak terakhir dikonsumsi.

Baca juga Ciri-ciri Pemakai Sabu: Kondisi Fisik dan Tingkah Laku

Cara mengatasi efek sabu yang terjadi di dalam tubuh

Efek sabu yang dialami oleh para penyalahguna sabu sangat bervariasi. Namun banyak penyalahguna yang mengalami kesulitan untuk mengatasi efek sabu yang dialami ketika menyalahgunakan narkoba jenis sabu ini. Orang yang menggunakan sabu juga bisa dilihat dari wajahnya.

Baca juga Bagaimana Cara Menghilangkan Efek Sabu dalam Tubuh?

Berikut ini cara mengatasi efek sabu yang terjadi di dalam tubuh agar segera hilang:

  • Melakukan reorientasi tujuan hidup

Cara untuk menghilangkan efek sabu bisa dilakukan dengan melakukan reorientasi tujuan hidup. Biasanya banyak para penyalahguna narkoba yang menyalahgunakan sabu dikarenakan sebagai pelarian.

Biasanya sabu dijadikan pelarian dari masalah yang sedang dialami seperti broken home, depresi dan masalah lainnya yang menjadikan penyalahguna memerlukan pelarian. Namun banyak penyalahguna yang menyalahartikan sabu sebagai solusi.

Justru yang sebenarnya adalah sabu merupakan akar masalah yang akan memperburuk keadaan para penyalahguna sabu. Sehingga dengan melakukan reorientasi tujuan hidup maka akan menghilangkan efek sabu di dalam tubuh. 

  •  Konsumsi makanan yang bisa menghilangkan efek sabu

Untuk menghilangkan efek sabu ternyata bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang bisa meredakan hangover. Menurut sebuah penelitian pun ada yang menyebutkan bahwa telur, sayur, roti, kacang-kacangan dan daging bisa menghilangkan efek sabu. 

Data tersebut berdasarkan pada penelitian Oxford. Tak hanya itu bisa juga dilakukan dengan mengonsumsi air yang banyak dan minum vitamin. 

  • Dukungan orang-orang terdekat

Dukungan dari orang-orang terdekat merupakan salah satu cara untuk menghilngkan efek sabu yang dialami. Biasanya dukungan dari orang-orang terdekat sangat penting dan mampu membawa penyalahguna narkoba kembali pada jalan yang benar.

Selain itu pun para penyalahguna akan merasakan dukungan berarti, rasa empati dari keluarga. Tak hanya itu keluarga atau orang-orang terdekat pun bisa mengajak penyalahguna sabu untuk melakukan hal-hal yang disenangi penyalahguna. 

Kegiatan yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan sesuai dengan hobi dan minat para penyalahguna sehingga mampu mengalihkan penyalahguna sabu menuju pada hal-hal yang positif. 

Rehabilitasi bagi para penyalahguna sabu bisa dilakukan untuk menghilangkan efek yang sedang dirasakan oleh para penyalahguna. Jika dukungan oleh orang-orang terdekat terasa sulit maka bisa dilakukan dengan melakukan rehabilitasi. 

Ketika melakukan rehabilitasi maka bisa dilakukan dengan pengobatan, detoksifikasi dan juga melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat. Pengobatan bisa dilakukan dengan menggunakan obat untuk mengatasi efek yang sedang dialami. 

Detoksifikasi bisa dilakukan dengan mengurangi dosis dan menghentikan penyalahgunaan sabu. Selanjutnya, penyalahguna sabu bisa melakukan kegiatan sesuai dengan hobi dan minat para penyalahguna sehingga mampu mengalikan perhatian para penyalahguna narkoba untuk keluar dari narkoba. 

Konsultasikan masalah penyalahgunaan sabu Anda ke pusat rehabilitasi narkoba Ashefa Griya Pusaka untuk mendapatkan program rehab yang cepat dan tepat.

Kesimpulan 

Sabu yang berbentuk Kristal putih sering disalahgunakan orang, karena mampu memberikan efek lebih berenergi, senang yang berlebihan, dan tidak mudah lapar dan lelah. Namun efek samping jangka pendek dan panjang nya perlu diwaspadai karena banyak menimbulkan efek buruk pada tubuh.

Nah itu dia berapa lama sabu bertahan dalam tubuh, waktu bertahan sabu di dalam tubuh berbeda beda diantaranya pada urin 72 jam hingga 1 minggu, pada air liur, darah dan asi pada ibu menyusui 1 hari hingga 4 hari, dan yang paling lama di rambut yaitu sekitar 3 bulan. 

Namun lamanya sabu bertahan dalam tubuh juga dipengaruhi oleh banyak dan lamanya dikonsumsi dan masuk ke dalam tubuh. Untuk itu hindari penggunaan sabu karena hanya akan merusak tubuh.

Berapa lama narkoba terdeteksi di tubuh

Berapa lama narkoba hilang di urine? Tentunya Anda penasaran, sampai kapan efek obat ini bisa bertahan. Simak penjelasan lengkapnya dan ketahui tips detoksifikasi tubuh disini!

Narkoba atau zat psikotropika memiliki durasi lamanya bertahan dalam tubuh. Semakin banyak dosis yang digunakan dan semakin lama  maka semakin kuat efek obat yang dirasakan. Untuk itu diperlukan tes darah dan urin agar mengetahui narkoba yang masuk dalam tubuh.

Berapa lama narkoba terdeteksi di tubuh

Tes urine dan darah dapat memberi informasi apakah seseorang itu pengguna aktif atau bukan. Jika hasilnya negatif berarti tidak ditemukan narkoba dalam sistem tubuh. Jenis narkoba pun menentukan berapa lamanya bertahan dalam urine dan darah. Untuk mengetahuinya baca artikel ini hingga selesai.

Tes Toksikologi untuk mendeteksi narkoba

Narkoba dapat masuk dalam tubuh dengan cara diminum langsung, dihirup, disuntikan atau diserap melalui kulit. Tes untuk mendeteksi narkoba dalam tubuh disebut tes toksikologi. Tes ini dilakukan untuk mengecek kandungan obat obatan atau  bahan kimia seperti narkoba dalam urine, darah atau air liur.

Berapa lama narkoba terdeteksi di tubuh

Tes toksikologi bisa mendeteksi hingga 30 obat-obatan yang berbeda dalam satu kali tes. Tidak hanya golongan narkotika saja, namun dapat mendeteksi residu obat resmi untuk keperluan pengobatan medis.

Prosedur tes urine dan darah untuk mendeteksi narkoba

Skrining narkoba dengan tes urine dengan cara sama seperti saat cek urine untuk penyakit tertentu. Tidak ada persiapan yang berbeda sebelum menjalani tes ini, tetapi biasanya diawasi oleh tenaga kesehatan yang berjenis kelamin sama dengan orang yang akan diperiksa untuk memastikan tidak memasukan campuran apapun dalam urine.

Skrining narkoba dengan tes darah dilakukan dengan cara yang sama seperti saat diambil darah di pembuluh darah tangan. Tes ini juga sama sekali tidak ada persiapan khusus.

Berapa lama narkoba bertahan dan hilang di dalam urine dan darah

Pada point ini Anda akan mempelajari berapa lama narkoba hilang di urine. Ada beberapa faktor yang menyebabkan lamanya obat-obatan narkoba bertahan dalam sistem tubuh diantaranya :

Berapa lama narkoba terdeteksi di tubuh
Berapa Lama Narkoba Bertahan dalam Urine & Darah, dan Tips Detoksifikasi Tubuh

  • Metabolisme tubuh
  • Dosis narkoba yang dikonsumsi
  • Tipe tes yang dilakukan
  • Toleransi tubuh  terhadap narkoba
  • Kondisi medis tertentu

Berikut berapa lama jenis jenis narkoba dapat bertahan dalam urine dan darah

  • Ganja bertahan dalam urine 7 hingga 30 hari dan bertahan dalam darah 5 hingga 2 minggu
  • Amfetamin bertahan dalam urine 1 hingga 3 hari dan dalam darah 12 jam.
  • Kokain bertahan dalam urine 3 hingga 4 hari dan dalam darah 1 hingga 2 hari.
  • LSD bertahan dalam urine 1 hingga 3 hari dan dalam darah bertahan 2 hingga 3 jam.
  • Alkohol bertahan dalam urine 3 hingga 5 hari dan dalam darah bertahan 10 hingga 12 jam.
  • Barbiturat bertahan dalam urine 2 hingga 4 hari dan dalam darah bertahan 1 hingga 2 hari.
  • Morfin bertahan dalam urine 2 hingga 3 hari dan dalam darah 6 hingga 8 jam.
  • Ekstasi atau MDMA bertahan dalam urine 3 hingga 4 hari dan dalam darah 1 hingga 2 hari.
  • Metafetamin bertahan dalam urine 3 hingga 6 hari dan dalam darah 2 hingga 3 hari.
  • Metadon bertahan dalam urine 3 hingga 4 hari dan dalam darah 24 hingga 36 jam.
  • Kodein bertahan dalam urine 1 hari dan dalam darah hingga 12 jam.
  • Heroin bertahan dalam urine 3 hingga 4 hari dan dalam darah hingga 12 jam.
  • Benzodiazepine bertahan dalam urine 3 hingga 6 minggu dan dalam darah  2 hingga 3 hari.

Jenis tes yang paling akurat untuk mendeteksi narkoba yang tertinggal dalam tubuh adalah melalui analisa rambut, yang dapat memberi detail riwayat penggunaan heroin, ganja, morfin dan lainnya dalam 90 hari terakhir.

Detoksifikasi Narkoba Dalam Tubuh

Langkah awal untuk mendetok narkoba dalam tubuh adalah dengan menghentikan konsumsi tersebut. Semakin cepat berhenti menggunakan narkoba maka semakin cepat pula tubuh untuk membuang racun. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membersihkan tubuh dari zat racun diantaranya :

  • Minum air putih yang banyak 

Detoks narkoba dengan mengkonsumsi air putih dapat membantu hati melakukan detoksifikasi. Penuhi frekuensi minum air putih yang cukup, agar zat zat yang tidak berguna dapat keluar dari tubuh. Selain itu proses metabolisme akan lebih baik.

Penelitian menyebutkan bahwa olahraga dapat meringankan gejala depresi pada korban penyalahguna narkoba. Sehingga korban penyalahguna tidak akan kembali menyalahgunakannya. 

Olahraga yang dilakukan harus teratur dan berulang ulang agar menjaga kebugaran tubuh. Contohnya seperti olahraga ringan gerakan aerobic, berjalan atau berlari dan mind body exercises seperti yoga.

  • Pola makan yang seimbang dan bernutrisi 

Asupan nutrisi yang seimbang berfungsi untuk meningkatkan kesehatan tubuh serta psikologis. Lakukan pola hidup sehat seperti :

  • Makan teratur
  • Makan dengan kandungan karbohidrat, protein dan serat tinggi.
  • Konsumsi makanan rendah lemak.
  • Minum vitamin dan mineral yang mengandung zinc, B complex, vitamin A dan C

Biasanya dokter meresepkan obat buprenorfin dan metadon untuk pasien penyalahguna narkoba yang ingin berhenti menggunakannya. Obat tersebut efektif untuk mengobati kecanduan opioid.

Obat buprenorfin dan metadon membuat otak stabil sehingga keinginan mengkonsumsi narkoba menjadi berkurang.

Gaya hidup sehat dapat dilakukan dengan beberapa tindakan diantaranya :

  • Mengelola stres dengan baik
  • Hindari konsumsi kopi dan rokok dalam jumlah yang banyak.
  • Tidur yang cukup yaitu 8 hingga 9 jam perhari untuk menjaga imunitas tubuh.
  • Pijat untuk mendapatkan efek relaksasi, mengurangi stres.
  • Libatkan dukungan dari orang-orang terdekat seperti keluarga.

Lalu apakah pecandu bisa pulih setelah melakukan cara ini? Untuk pulih dari masalah penyalahgunaan, detoksifikasi saja tidak cukup, akan tetapi Anda memerlukan niat yang kuat untuk berhenti menggunakan narkoba.

Cara yang selama ini paling ampuh, dengan cara mengikuti program rehabilitasi narkoba. Program rehab juga diharapkan bisa membantu korban penyalahguna pulih dan mencegahnya relapse kembali.

Kesimpulan 

Berapa lama narkoba hilang di urine? Durasi lamanya zat narkoba yang masuk dalam tubuh berbeda-beda. Semakin banyak dosis dan waktu yang lama maka akan semakin kuat efek obatnya. Untuk mengetahui kandungan narkoba dalam tubuh bisa dilakukan tes toksikologi.

Prosedur tes urine dan darah dalam tubuh untuk mendeteksi narkoba sama seperti pemeriksaan penyakit lainnya, tidak ada hal khusus yang harus disiapkan. Jenis jenis narkoba akan berbeda waktunya bertahan dalam tubuh.

Proses detoksifikasi dapat membantu mengeluarkan zat berbahaya dari narkoba misalnya dengan banyak minum air putih, olahraga teratur, pola makan dengan nutrisi yang seimbang, pemberian jenis obat tertentu dan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

Berapa lama narkoba terdeteksi di tubuh