Berapa jumlah surat di juz 29?

Juz 01 - 148 ayat.
Juz 02 - 111 ayat.
Juz 03 - 126 ayat.
Juz 04 - 131 ayat.
Juz 05 - 124 ayat.
Juz 06 - 110 ayat.
Juz 07 - 149 ayat.
Juz 08 - 142 ayat.
Juz 09 - 159 ayat.
Juz 10 - 127 ayat.
Juz 11 - 151 ayat.
Juz 12 - 170 ayat.
Juz 13 - 154 ayat.
Juz 14 - 227 ayat.
Juz 15 - 185 ayat.
Juz 16 - 269 ayat.
Juz 17 - 190 ayat.
Juz 18 - 202 ayat.
Juz 19 - 339 ayat.
Juz 20 - 171 ayat.
Juz 21 - 178 ayat.
Juz 22 - 169 ayat.
Juz 23 - 357 ayat.
Juz 24 - 175 ayat.
Juz 25 - 246 ayat.
Juz 26 - 195 ayat.
Juz 27 - 399 ayat.
Juz 28 - 137 ayat.
Juz 29 - 431 ayat.
Juz 30 - 564 ayat.

Jumlah keseluruhan ayat di dalam Al-quran ialah 6236.

Jadi, jika kome ingin khatam bermula dari 10 juz terakhir (Juz 20 - 30).
Boleh la ikut di bawah:

Juz 20 - 171 ayat.
Juz 21 - 178 ayat.
Juz 22 - 169 ayat.
Juz 23 - 357 ayat.
Juz 24 - 175 ayat.
Juz 25 - 246 ayat.
Juz 26 - 195 ayat.
Juz 27 - 399 ayat.
Juz 28 - 137 ayat.
Juz 29 - 431 ayat.
Juz 30 - 564 ayat.
TOTAL ayat = 3022

Anggaran:
18 ayat setiap kali solat x 6 solat (termasuk dhuha) = 108 ayat sehari x 7 hari = 756 ayat x 4 weeks = ~3024 ayat

atau

Kalo untuk 5 solat, ~ 22 ayat untuk setiap solat.

Tapi untuk saya, saya senang baca 20 ayat setiap kali solat....lebih mudah nak kira...hehe

Tapi, ini adalah hanya jika anda mahu khatam sebelum syawal bermula dari 10 juz yang terakhir.
Namun, disarankan bacalah Al-quran setiap hari, fahamilah juga maksudnya, jangan terburu2....bersama2 kite mendapatkan keredhaanNya...Amin....Selamat beramal

ReferenceJazakallah

Juz 29 dalam bahasa Arab:الجزء ٢٩[lower-alpha 1] atau lebih dikenal sebagai Tabarak alladzi (bahasa Arab:تبارك الذي) merupakan bagian Juz yang terakhir dalam Al-Qur'an.[1] Juz ini ditandai dengan kata pertama تبارك الذي (trans: tabarak alladzi) pada surah Al-Mulk ayat satu dan berakhir dalam Surah Al-Mursalat ayat 50.[2] Sebagian besar surah dalam juz ini adalah surah-surah pendek dari surah Makiyyah, yakni surah yang diturunkan di Mekkah.[3] Hanya satu Surah yang turun di Madinah, yakni Surah Al-Insan, (biasa disebut juga Surah Ad-Dahr).[lower-alpha 2][4] Pembacaan Alquran pada bagian ini banyak dilakukan, beberapa surah pendek yang mudah dihafal berada dalam satu juz sebelum deretan terakhir bagian belakang dari Juz, bersamaan dengan Juz 30. Surah dengan ayat terbanyak dalam surah ini adalah Surah Al-Muddassir dengan 56 ayat, diikuti Surah Al-Qalam dan Surah Al-Haqqah dengan 52 ayat, kemudian Surah Al-Mursalat dengan jumlah 50 ayat dan disusul Surah Al-Ma’arij dengan keseluruhan 44 ayat.[5] Surah terpendek yang terdapat dalam bagian juz ini, yakni Surah Al-Muzzammil dengan jumlah 20 ayat.[6] Dalam pengkhataman Alquran, Juz 29 dibaca pada hari ke dua puluh sembilan sesuai dengan nomor juz.[7] Selain di baca pada satu hari terakhir di akhir bulan Islam dalam pengkhataman, kebanyakan imam[lower-alpha 3] dalam salat baik wajib (Subuh, Magrib, dan Isya) maupun sunnah secara berjamaah (Tarawih atau Witir) membacakan ayat-ayat dalam Juz ini setelah pembacaan Surah Al-Fatihah.[lower-alpha 4][8] Dalam tradisi rakyat Indonesia, Juz 29 atau Juz Tabarak lebih banyak diketahui dari surah awalnya, yakni Surah Tabarak[9] Jumlah Ruku' dalam Juz ini adalah 22 dengan jumlah 11 Surah dan 431 ayat. Urutan nomor surah Alquran yang tercantum adalah surah 67 hingga 77.[10]

Berkas:Al-Mulk.pngHalaman depan Surah Al-Mulk, Surah ini merupakan awal dari salah satu Juz dalam Alquran, yakni Juz 29 atau lebih dikenal dengan Tabarak al-Ladzi. Terlihat potongan ayat-ayat pendek disana.

Al Quran Juz 29 dimulai dari Surat Al-Mulk Ayat 1 hingga Surat Al-Mursalat Ayat 50. Untuk mulai membaca, silahkan klik salah satu judul surat dibawah ini untuk membuka seluruh surat dan ayat, dan klik lagi jika ingin menutupnya.

Surat Al Mulk | Al Quran Juz 29

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

  1. تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙtabārakallażī biyadihil-mulku wa huwa ‘alā kulli syai`ing qadīrMahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
  2. ۨالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙallażī khalaqal-mauta wal-ḥayāta liyabluwakum ayyukum aḥsanu ‘amalā, wa huwal-‘azīzul-gafụrYang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.
  3. الَّذِيْ خَلَقَ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًاۗ مَا تَرٰى فِيْ خَلْقِ الرَّحْمٰنِ مِنْ تَفٰوُتٍۗ فَارْجِعِ الْبَصَرَۙ هَلْ تَرٰى مِنْ فُطُوْرٍ allażī khalaqa sab’a samāwātin ṭibāqā, mā tarā fī khalqir-raḥmāni min tafāwut, farji’il-baṣara hal tarā min fuṭụrYang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?
  4. ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنْقَلِبْ اِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا وَّهُوَ حَسِيْرٌ ṡummarji’il-baṣara karrataini yangqalib ilaikal-baṣaru khāsi`aw wa huwa ḥasīrKemudian ulangi pandangan(mu) sekali lagi (dan) sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan ia (pandanganmu) dalam keadaan letih.
  5. وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاۤءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيْحَ وَجَعَلْنٰهَا رُجُوْمًا لِّلشَّيٰطِيْنِ وَاَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيْرِ wa laqad zayyannas-samā`ad-dun-yā bimaṣābīḥa wa ja’alnāhā rujụmal lisy-syayāṭīni wa a’tadnā lahum ‘ażābas-sa’īrDan sungguh, telah Kami hiasi langit yang dekat, dengan bintang-bintang dan Kami jadikannya (bintang-bintang itu) sebagai alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka azab neraka yang menyala-nyala.
  6. وَلِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُwa lillażīna kafarụ birabbihim ‘ażābu jahannam, wa bi`sal-maṣīrDan orang-orang yang ingkar kepada Tuhannya akan mendapat azab Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.
  7. اِذَآ اُلْقُوْا فِيْهَا سَمِعُوْا لَهَا شَهِيْقًا وَّهِيَ تَفُوْرُۙiżā ulqụ fīhā sami’ụ lahā syahīqaw wa hiya tafụrApabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu membara,
  8. تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِۗ كُلَّمَآ اُلْقِيَ فِيْهَا فَوْجٌ سَاَلَهُمْ خَزَنَتُهَآ اَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيْرٌۙtakādu tamayyazu minal-gaīẓ, kullamā ulqiya fīhā faujun sa`alahum khazanatuhā a lam ya`tikum nażīrhampir meledak karena marah. Setiap kali ada sekumpulan (orang-orang kafir) dilemparkan ke dalamnya, penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, “Apakah belum pernah ada orang yang datang memberi peringatan kepadamu (di dunia)?”
  9. قَالُوْا بَلٰى قَدْ جَاۤءَنَا نَذِيْرٌ ەۙ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللّٰهُ مِنْ شَيْءٍۖ اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍ كَبِيْرٍqālụ balā qad jā`anā nażīrun fa każżabnā wa qulnā mā nazzalallāhu min syai`in in antum illā fī ḍalāling kabīrMereka menjawab, “Benar, sungguh, seorang pemberi peringatan telah datang kepada kami, tetapi kami mendustakan(nya) dan kami katakan, “Allah tidak menurunkan sesuatu apa pun, kamu sebenarnya di dalam kesesatan yang besar.”
  10. وَقَالُوْا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ اَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِيْٓ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِwa qālụ lau kunnā nasma’u au na’qilu mā kunnā fī aṣ-ḥābis-sa’īrDan mereka berkata, “Sekiranya (dahulu) kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala.”
  11. فَاعْتَرَفُوْا بِذَنْۢبِهِمْۚ فَسُحْقًا لِّاَصْحٰبِ السَّعِيْرِ fa’tarafụ biżambihim, fa suḥqal li`aṣ-ḥābis-sa’īrMaka mereka mengakui dosanya. Tetapi jauhlah (dari rahmat Allah) bagi penghuni neraka yang menyala-nyala itu.
  12. اِنَّ الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّاَجْرٌ كَبِيْرٌ innallażīna yakhsyauna rabbahum bil-gaibi lahum magfiratuw wa ajrung kabīrSesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak terlihat oleh mereka, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar.
  13. وَاَسِرُّوْا قَوْلَكُمْ اَوِ اجْهَرُوْا بِهٖۗ اِنَّهٗ عَلِيْمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُوْرِ wa asirrụ qaulakum awij-harụ bih, innahụ ‘alīmum biżātiṣ-ṣudụrDan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati.
  14. اَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَۗ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ alā ya’lamu man khalaq, wa huwal-laṭīful-khabīrApakah (pantas) Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Mahahalus, Maha Mengetahui.
  15. هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ huwallażī ja’ala lakumul-arḍa żalụlan famsyụ fī manākibihā wa kulụ mir rizqih, wa ilaihin-nusyụrDialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.
  16. ءَاَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَاۤءِ اَنْ يَّخْسِفَ بِكُمُ الْاَرْضَ فَاِذَا هِيَ تَمُوْرُۙa amintum man fis-samā`i ay yakhsifa bikumul-arḍa fa iżā hiya tamụrSudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan membuat kamu ditelan bumi ketika tiba-tiba ia terguncang?
  17. اَمْ اَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَاۤءِ اَنْ يُّرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًاۗ فَسَتَعْلَمُوْنَ كَيْفَ نَذِيْرِ am amintum man fis-samā`i ay yursila ‘alaikum ḥāṣibā, fa sata’lamụna kaifa nażīrAtau sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan mengirimkan badai yang berbatu kepadamu? Namun kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku.
  18. وَلَقَدْ كَذَّبَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيْرِ wa laqad każżaballażīna ming qablihim fa kaifa kāna nakīrDan sungguh, orang-orang yang sebelum mereka pun telah mendustakan (rasul-rasul-Nya). Maka betapa hebatnya kemurkaan-Ku!
  19. اَوَلَمْ يَرَوْا اِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صٰۤفّٰتٍ وَّيَقْبِضْنَۘ مَا يُمْسِكُهُنَّ اِلَّا الرَّحْمٰنُۗ اِنَّهٗ بِكُلِّ شَيْءٍۢ بَصِيْرٌ a wa lam yarau ilaṭ-ṭairi fauqahum ṣāffātiw wa yaqbiḍn, mā yumsikuhunna illar-raḥmān, innahụ bikulli syai`im baṣīrTidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pengasih. Sungguh, Dia Maha Melihat segala sesuatu.
  20. اَمَّنْ هٰذَا الَّذِيْ هُوَ جُنْدٌ لَّكُمْ يَنْصُرُكُمْ مِّنْ دُوْنِ الرَّحْمٰنِۗ اِنِ الْكٰفِرُوْنَ اِلَّا فِيْ غُرُوْرٍۚ am man hāżallażī huwa jundul lakum yanṣurukum min dụnir-raḥmān, inil-kāfirụna illā fī gurụrAtau siapakah yang akan menjadi bala tentara bagimu yang dapat membelamu selain (Allah) Yang Maha Pengasih? Orang-orang kafir itu hanyalah dalam (keadaan) tertipu.
  21. اَمَّنْ هٰذَا الَّذِيْ يَرْزُقُكُمْ اِنْ اَمْسَكَ رِزْقَهٗ ۚ بَلْ لَّجُّوْا فِيْ عُتُوٍّ وَّنُفُوْرٍ am man hāżallażī yarzuqukum in amsaka rizqah, bal lajjụ fī ‘utuwwiw wa nufụrAtau siapakah yang dapat memberimu rezeki jika Dia menahan rezeki-Nya? Bahkan mereka terus-menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri (dari kebenaran).
  22. اَفَمَنْ يَّمْشِيْ مُكِبًّا عَلٰى وَجْهِهٖٓ اَهْدٰىٓ اَمَّنْ يَّمْشِيْ سَوِيًّا عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ a fa may yamsyī mukibban ‘alā waj-hihī ahdā am may yamsyī sawiyyan ‘alā ṣirāṭim mustaqīmApakah orang yang merangkak dengan wajah tertelungkup yang lebih terpimpin (dalam kebenaran) ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?
  23. قُلْ هُوَ الَّذِيْٓ اَنْشَاَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ qul huwallażī ansya`akum wa ja’ala lakumus-sam’a wal-abṣāra wal-af`idah, qalīlam mā tasykurụnKatakanlah, “Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati nurani bagi kamu. (Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.”
  24. قُلْ هُوَ الَّذِيْ ذَرَاَكُمْ فِى الْاَرْضِ وَاِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ qul huwallażī żara`akum fil-arḍi wa ilaihi tuḥsyarụnKatakanlah, “Dialah yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi, dan hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan.”
  25. وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْوَعْدُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ wa yaqụlụna matā hāżal-wa’du ing kuntum ṣādiqīnDan mereka berkata, “Kapan (datangnya) ancaman itu jika kamu orang yang benar?”
  26. قُلْ اِنَّمَا الْعِلْمُ عِنْدَ اللّٰهِ ۖوَاِنَّمَآ اَنَا۠ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌ qul innamal-‘ilmu ‘indallāhi wa innamā ana nażīrum mubīnKatakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya ilmu (tentang hari Kiamat itu) hanya ada pada Allah. Dan aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan.”
  27. فَلَمَّا رَاَوْهُ زُلْفَةً سِيْۤـَٔتْ وُجُوْهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَقِيْلَ هٰذَا الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تَدَّعُوْنَ fa lammā ra`auhu zulfatan sī`at wujụhullażīna kafarụ wa qīla hāżallażī kuntum bihī tadda’ụnMaka ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat) sudah dekat, wajah orang-orang kafir itu menjadi muram. Dan dikatakan (kepada mereka), “Inilah (azab) yang dahulunya kamu minta.”
  28. قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ اَهْلَكَنِيَ اللّٰهُ وَمَنْ مَّعِيَ اَوْ رَحِمَنَاۙ فَمَنْ يُّجِيْرُ الْكٰفِرِيْنَ مِنْ عَذَابٍ اَلِيْمٍ qul ara`aitum in ahlakaniyallāhu wa mam ma’iya au raḥimanā fa may yujīrul-kāfirīna min ‘ażābin alīmKatakanlah (Muhammad), “Tahukah kamu jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersamaku atau memberi rahmat kepada kami, (maka kami akan masuk surga), lalu siapa yang dapat melindungi orang-orang kafir dari azab yang pedih?”
  29. قُلْ هُوَ الرَّحْمٰنُ اٰمَنَّا بِهٖ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَاۚ فَسَتَعْلَمُوْنَ مَنْ هُوَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ qul huwar-raḥmānu āmannā bihī wa ‘alaihi tawakkalnā, fa sata’lamụna man huwa fī ḍalālim mubīnKatakanlah, “Dialah Yang Maha Pengasih, kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya kami bertawakal. Maka kelak kamu akan tahu siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata.”
  30. قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ اَصْبَحَ مَاۤؤُكُمْ غَوْرًا فَمَنْ يَّأْتِيْكُمْ بِمَاۤءٍ مَّعِيْنٍ qul ara`aitum in aṣbaḥa mā`ukum gauran fa may ya`tīkum bimā`im ma’īnKatakanlah (Muhammad), “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapa yang akan memberimu air yang mengalir?”

Surat Al Qalam | Al Quran Juz 29

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

  1. نۤ ۚوَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُوْنَۙnūn, wal-qalami wa mā yasṭurụnNun. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan,
  2. مَآ اَنْتَ بِنِعْمَةِ رَبِّكَ بِمَجْنُوْنٍ mā anta bini’mati rabbika bimajnụndengan karunia Tuhanmu engkau (Muhammad) bukanlah orang gila.
  3. وَاِنَّ لَكَ لَاَجْرًا غَيْرَ مَمْنُوْنٍۚwa inna laka la`ajran gaira mamnụnDan sesungguhnya engkau pasti mendapat pahala yang besar yang tidak putus-putusnya.
  4. وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ wa innaka la’alā khuluqin ‘aẓīmDan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.
  5. فَسَتُبْصِرُ وَيُبْصِرُوْنَۙfa satubṣiru wa yubṣirụnMaka kelak engkau akan melihat dan mereka (orang-orang kafir) pun akan melihat,
  6. بِاَيِّىكُمُ الْمَفْتُوْنُ bi`ayyikumul-maftụnsiapa di antara kamu yang gila?
  7. اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖۖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ inna rabbaka huwa a’lamu biman ḍalla ‘an sabīlihī wa huwa a’lamu bil-muhtadīnSungguh, Tuhanmu, Dialah yang paling mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dialah yang paling mengetahui siapa orang yang mendapat petunjuk.
  8. فَلَا تُطِعِ الْمُكَذِّبِيْنَ fa lā tuṭi’il-mukażżibīnMaka janganlah engkau patuhi orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah).
  9. وَدُّوْا لَوْ تُدْهِنُ فَيُدْهِنُوْنَۚwaddụ lau tud-hinu fa yud-hinụnMereka menginginkan agar engkau bersikap lunak maka mereka bersikap lunak (pula).
  10. وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَّهِيْنٍۙwa lā tuṭi’ kulla ḥallāfim mahīnDan janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah dan suka menghina,
  11. هَمَّازٍ مَّشَّاۤءٍۢ بِنَمِيْمٍۙhammāzim masysyā`im binamīmsuka mencela, yang kian ke mari menyebarkan fitnah,
  12. مَّنَّاعٍ لِّلْخَيْرِ مُعْتَدٍ اَثِيْمٍۙmannā’il lil-khairi mu’tadin aṡīmyang merintangi segala yang baik, yang melampaui batas dan banyak dosa,
  13. عُتُلٍّۢ بَعْدَ ذٰلِكَ زَنِيْمٍۙ‘utullim ba’da żālika zanīmyang bertabiat kasar, selain itu juga terkenal kejahatannya,
  14. اَنْ كَانَ ذَا مَالٍ وَّبَنِيْنَۗang kāna żā māliw wa banīnkarena dia kaya dan banyak anak.
  15. اِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِ اٰيٰتُنَا قَالَ اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَۗiżā tutlā ‘alaihi āyātunā qāla asāṭīrul-awwalīnApabila ayat-ayat Kami dibacakan kepadanya, dia berkata, “(Ini adalah) dongeng-dongeng orang dahulu.”
  16. سَنَسِمُهٗ عَلَى الْخُرْطُوْمِ sanasimuhụ ‘alal-khurṭụmKelak dia akan Kami beri tanda pada belalai(nya).
  17. اِنَّا بَلَوْنٰهُمْ كَمَا بَلَوْنَآ اَصْحٰبَ الْجَنَّةِۚ اِذْ اَقْسَمُوْا لَيَصْرِمُنَّهَا مُصْبِحِيْنَۙinnā balaunāhum kamā balaunā aṣ-ḥābal-jannah, iż aqsamụ layaṣrimunnahā muṣbiḥīnSungguh, Kami telah menguji mereka (orang musyrik Mekah) sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah pasti akan memetik (hasil)nya pada pagi hari,
  18. وَلَا يَسْتَثْنُوْنَ wa lā yastaṡnụntetapi mereka tidak menyisihkan (dengan mengucapkan, “Insya Allah”).
  19. فَطَافَ عَلَيْهَا طَاۤىِٕفٌ مِّنْ رَّبِّكَ وَهُمْ نَاۤىِٕمُوْنَ fa ṭāfa ‘alaihā ṭā`ifum mir rabbika wa hum nā`imụnLalu kebun itu ditimpa bencana (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur.
  20. فَاَصْبَحَتْ كَالصَّرِيْمِۙfa aṣbaḥat kaṣ-ṣarīmMaka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita,
  21. فَتَنَادَوْا مُصْبِحِيْنَۙfa tanādau muṣbiḥīnlalu pada pagi hari mereka saling memanggil.
  22. اَنِ اغْدُوْا عَلٰى حَرْثِكُمْ اِنْ كُنْتُمْ صَارِمِيْنَ anigdụ ‘alā ḥarṡikum ing kuntum ṣārimīn”Pergilah pagi-pagi ke kebunmu jika kamu hendak memetik hasil.”
  23. فَانْطَلَقُوْا وَهُمْ يَتَخَافَتُوْنَۙfanṭalaqụ wa hum yatakhāfatụnMaka mereka pun berangkat sambil berbisik-bisik.
  24. اَنْ لَّا يَدْخُلَنَّهَا الْيَوْمَ عَلَيْكُمْ مِّسْكِيْنٌۙal lā yadkhulannahal-yauma ‘alaikum miskīn”Pada hari ini jangan sampai ada orang miskin masuk ke dalam kebunmu.”
  25. وَّغَدَوْا عَلٰى حَرْدٍ قَادِرِيْنَ wa gadau ‘alā ḥarding qādirīnDan berangkatlah mereka pada pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin) padahal mereka mampu (menolongnya).
  26. فَلَمَّا رَاَوْهَا قَالُوْٓا اِنَّا لَضَاۤلُّوْنَۙfa lammā ra`auhā qālū innā laḍāllụnMaka ketika mereka melihat kebun itu, mereka berkata, “Sungguh, kita ini benar-benar orang-orang yang sesat,
  27. بَلْ نَحْنُ مَحْرُوْمُوْنَ bal naḥnu maḥrụmụnbahkan kita tidak memperoleh apa pun,”
  28. قَالَ اَوْسَطُهُمْ اَلَمْ اَقُلْ لَّكُمْ لَوْلَا تُسَبِّحُوْنَ qāla ausaṭuhum a lam aqul lakum lau lā tusabbiḥụnberkatalah seorang yang paling bijak di antara mereka, “Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, mengapa kamu tidak bertasbih (kepada Tuhanmu).”
  29. قَالُوْا سُبْحٰنَ رَبِّنَآ اِنَّا كُنَّا ظٰلِمِيْنَ qālụ sub-ḥāna rabbinā innā kunnā ẓālimīnMereka mengucapkan, “Mahasuci Tuhan kami, sungguh, kami adalah orang-orang yang zalim.”
  30. فَاَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلٰى بَعْضٍ يَّتَلَاوَمُوْنَ fa aqbala ba’ḍuhum ‘alā ba’ḍiy yatalāwamụnLalu mereka saling berhadapan dan saling menyalahkan.
  31. قَالُوْا يٰوَيْلَنَآ اِنَّا كُنَّا طٰغِيْنَ qālụ yā wailanā innā kunnā ṭāgīnMereka berkata, “Celaka kita! Sesungguhnya kita orang-orang yang melampaui batas.
  32. عَسٰى رَبُّنَآ اَنْ يُّبْدِلَنَا خَيْرًا مِّنْهَآ اِنَّآ اِلٰى رَبِّنَا رَاغِبُوْنَ ‘asā rabbunā ay yubdilanā khairam min-hā innā ilā rabbinā rāgibụnMudah-mudahan Tuhan memberikan ganti kepada kita dengan (kebun) yang lebih baik daripada yang ini, sungguh, kita mengharapkan ampunan dari Tuhan kita.”
  33. كَذٰلِكَ الْعَذَابُۗ وَلَعَذَابُ الْاٰخِرَةِ اَكْبَرُۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ każālikal-‘ażāb, wa la’ażābul-ākhirati akbar, lau kānụ ya’lamụnSeperti itulah azab (di dunia). Dan sungguh, azab akhirat lebih besar se-kiranya mereka mengetahui.
  34. اِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتِ النَّعِيْمِ inna lil-muttaqīna ‘inda rabbihim jannātin na’īmSungguh, bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) surga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya.
  35. اَفَنَجْعَلُ الْمُسْلِمِيْنَ كَالْمُجْرِمِيْنَۗa fa naj’alul-muslimīna kal-mujrimīnApakah patut Kami memperlakukan orang-orang Islam itu seperti orang-orang yang berdosa (orang kafir)?
  36. مَا لَكُمْۗ كَيْفَ تَحْكُمُوْنَۚmā lakum, kaifa taḥkumụnMengapa kamu (berbuat demikian)? Bagaimana kamu mengambil keputusan?
  37. اَمْ لَكُمْ كِتٰبٌ فِيْهِ تَدْرُسُوْنَۙam lakum kitābun fīhi tadrusụnAtau apakah kamu mempunyai kitab (yang diturunkan Allah) yang kamu pelajari?
  38. اِنَّ لَكُمْ فِيْهِ لَمَا تَخَيَّرُوْنَۚinna lakum fīhi lamā takhayyarụnsesungguhnya kamu dapat memilih apa saja yang ada di dalamnya.
  39. اَمْ لَكُمْ اَيْمَانٌ عَلَيْنَا بَالِغَةٌ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِۙ اِنَّ لَكُمْ لَمَا تَحْكُمُوْنَۚam lakum aimānun ‘alainā bāligatun ilā yaumil-qiyāmati inna lakum lamā taḥkumụnAtau apakah kamu memperoleh (janji-janji yang diperkuat dengan) sumpah dari Kami, yang tetap berlaku sampai hari Kiamat; bahwa kamu dapat mengambil keputusan (sekehendakmu)?
  40. سَلْهُمْ اَيُّهُمْ بِذٰلِكَ زَعِيْمٌۚsal-hum ayyuhum biżālika za’īmTanyakanlah kepada mereka, “Siapakah di antara mereka yang bertanggung jawab terhadap (keputusan yang diambil itu)?”
  41. اَمْ لَهُمْ شُرَكَاۤءُۚ فَلْيَأْتُوْا بِشُرَكَاۤىِٕهِمْ اِنْ كَانُوْا صٰدِقِيْنَ am lahum syurakā`, falya`tụ bisyurakā`ihim ing kānụ ṣādiqīnAtau apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu? Kalau begitu hendaklah mereka mendatangkan sekutu-sekutunya jika mereka orang-orang yang benar.
  42. يَوْمَ يُكْشَفُ عَنْ سَاقٍ وَّيُدْعَوْنَ اِلَى السُّجُوْدِ فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَۙyauma yuksyafu ‘an sāqiw wa yud’auna ilas-sujụdi fa lā yastaṭī’ụn(Ingatlah) pada hari ketika betis disingkapkan dan mereka diseru untuk bersujud; maka mereka tidak mampu,
  43. خَاشِعَةً اَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ۗوَقَدْ كَانُوْا يُدْعَوْنَ اِلَى السُّجُوْدِ وَهُمْ سَالِمُوْنَ khāsyi’atan abṣāruhum tar-haquhum żillah, wa qad kānụ yud’auna ilas-sujụdi wa hum sālimụnpandangan mereka tertunduk ke bawah, diliputi kehinaan. Dan sungguh, dahulu (di dunia) mereka telah diseru untuk bersujud pada waktu mereka sehat (tetapi mereka tidak melakukan).
  44. فَذَرْنِيْ وَمَنْ يُّكَذِّبُ بِهٰذَا الْحَدِيْثِۗ سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُوْنَۙfa żarnī wa may yukażżibu bihāżal-ḥadīṡ, sanastadrijuhum min ḥaiṡu lā ya’lamụnMaka serahkanlah kepada-Ku (urusannya) dan orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al-Qur’an). Kelak akan Kami hukum mereka berangsur-angsur dari arah yang tidak mereka ketahui,
  45. وَاُمْلِيْ لَهُمْۗ اِنَّ كَيْدِيْ مَتِيْنٌ wa umlī lahum, inna kaidī matīndan Aku memberi tenggang waktu kepada mereka. Sungguh, rencana-Ku sangat teguh.
  46. اَمْ تَسْـَٔلُهُمْ اَجْرًا فَهُمْ مِّنْ مَّغْرَمٍ مُّثْقَلُوْنَۚ am tas`aluhum ajran fa hum mim magramim muṡqalụnAtaukah engkau (Muhammad) meminta imbalan kepada mereka, sehingga mereka dibebani dengan utang?
  47. اَمْ عِنْدَهُمُ الْغَيْبُ فَهُمْ يَكْتُبُوْنَ am ‘indahumul-gaibu fa hum yaktubụnAtaukah mereka mengetahui yang gaib, lalu mereka menuliskannya?
  48. فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تَكُنْ كَصَاحِبِ الْحُوْتِۘ اِذْ نَادٰى وَهُوَ مَكْظُوْمٌۗfaṣbir liḥukmi rabbika wa lā takung kaṣāḥibil-ḥụt, iż nādā wa huwa makẓụmMaka bersabarlah engkau (Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah engkau seperti (Yunus) orang yang berada dalam (perut) ikan ketika dia berdoa dengan hati sedih.
  49. لَوْلَآ اَنْ تَدَارَكَهٗ نِعْمَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖ لَنُبِذَ بِالْعَرَاۤءِ وَهُوَ مَذْمُوْمٌ lau lā an tadārakahụ ni’matum mir rabbihī lanubiża bil-‘arā`i wa huwa mażmụmSekiranya dia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, pastilah dia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela.
  50. فَاجْتَبٰىهُ رَبُّهٗ فَجَعَلَهٗ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ fajtabāhu rabbuhụ fa ja’alahụ minaṣ-ṣāliḥīnLalu Tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk orang yang saleh.
  51. وَاِنْ يَّكَادُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَيُزْلِقُوْنَكَ بِاَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُوْلُوْنَ اِنَّهٗ لَمَجْنُوْنٌ ۘwa iy yakādullażīna kafarụ layuzliqụnaka bi`abṣārihim lammā sami’uż-żikra wa yaqụlụna innahụ lamajnụnDan sungguh, orang-orang kafir itu hampir-hampir menggelincirkanmu dengan pandangan mata mereka, ketika mereka mendengar Al-Qur’an dan mereka berkata, “Dia (Muhammad) itu benar-benar orang gila.”
  52. وَمَا هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعٰلَمِيْنَ wa mā huwa illā żikrul lil-‘ālamīnPadahal (Al-Qur’an) itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam.

Surat Al Haqqah | Al Quran Juz 29

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

  1. اَلْحَاۤقَّةُۙal-ḥāqqahHari Kiamat,
  2. مَا الْحَاۤقَّةُ ۚ mal-ḥāqqahapakah hari Kiamat itu?
  3. وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْحَاۤقَّةُ ۗ wa mā adrāka mal-ḥāqqahDan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?
  4. كَذَّبَتْ ثَمُوْدُ وَعَادٌ ۢبِالْقَارِعَةِ każżabaṡ ṡamụdu wa ‘ādum bil-qāri’ahKaum Samud, dan ‘Ad telah mendustakan hari Kiamat.
  5. فَاَمَّا ثَمُوْدُ فَاُهْلِكُوْا بِالطَّاغِيَةِ fa ammā ṡamụdu fa uhlikụ biṭ-ṭāgiyahMaka adapun kaum Samud, mereka telah dibinasakan dengan suara yang sangat keras,
  6. وَاَمَّا عَادٌ فَاُهْلِكُوْا بِرِيْحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍۙwa ammā ‘ādun fa uhlikụ birīḥin ṣarṣarin ‘ātiyahsedangkan kaum ‘Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin,
  7. سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَّثَمٰنِيَةَ اَيَّامٍۙ حُسُوْمًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيْهَا صَرْعٰىۙ كَاَنَّهُمْ اَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍۚsakhkharahā ‘alaihim sab’a layāliw wa ṡamāniyata ayyāmin ḥusụman fa taral-qauma fīhā ṣar’ā ka`annahum a’jāzu nakhlin khāwiyahAllah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus; maka kamu melihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk).
  8. فَهَلْ تَرٰى لَهُمْ مِّنْۢ بَاقِيَةٍ fa hal tarā lahum mim bāqiyahMaka adakah kamu melihat seorang pun yang masih tersisa di antara mereka?
  9. وَجَاۤءَ فِرْعَوْنُ وَمَنْ قَبْلَهٗ وَالْمُؤْتَفِكٰتُ بِالْخَاطِئَةِۚwa jā`a fir’aunu wa mang qablahụ wal-mu`tafikātu bil-khāṭi`ahKemudian datang Fir‘aun dan orang-orang yang sebelumnya dan (penduduk) negeri-negeri yang dijungkirbalikkan karena kesalahan yang besar.
  10. فَعَصَوْا رَسُوْلَ رَبِّهِمْ فَاَخَذَهُمْ اَخْذَةً رَّابِيَةً fa ‘aṣau rasụla rabbihim fa akhażahum akhżatar rābiyahMaka mereka mendurhakai utusan Tuhannya, Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat keras.
  11. اِنَّا لَمَّا طَغَا الْمَاۤءُ حَمَلْنٰكُمْ فِى الْجَارِيَةِۙinnā lammā ṭagal-mā`u ḥamalnākum fil-jāriyahSesungguhnya ketika air naik (sampai ke gunung), Kami membawa (nenek moyang) kamu ke dalam kapal,
  12. لِنَجْعَلَهَا لَكُمْ تَذْكِرَةً وَّتَعِيَهَآ اُذُنٌ وَّاعِيَةٌ linaj’alahā lakum tażkirataw wa ta’iyahā użunuw wā’iyahagar Kami jadikan (peristiwa itu) sebagai peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar.
  13. فَاِذَا نُفِخَ فِى الصُّوْرِ نَفْخَةٌ وَّاحِدَةٌ ۙfa iżā nufikha fiṣ-ṣụri nafkhatuw wāḥidahMaka apabila sangkakala ditiup sekali tiup,
  14. وَّحُمِلَتِ الْاَرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَّاحِدَةًۙwa ḥumilatil-arḍu wal-jibālu fa dukkatā dakkataw wāḥidahdan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali benturan.
  15. فَيَوْمَىِٕذٍ وَّقَعَتِ الْوَاقِعَةُۙfa yauma`iżiw waqa’atil-wāqi’ahMaka pada hari itu terjadilah hari Kiamat,
  16. وَانْشَقَّتِ السَّمَاۤءُ فَهِيَ يَوْمَىِٕذٍ وَّاهِيَةٌۙwansyaqqatis-samā`u fa hiya yauma`iżiw wāhiyahdan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi rapuh.
  17. وَّالْمَلَكُ عَلٰٓى اَرْجَاۤىِٕهَاۗ وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَىِٕذٍ ثَمٰنِيَةٌ ۗwal-malaku ‘alā arjā`ihā, wa yaḥmilu ‘arsya rabbika fauqahum yauma`iżin ṡamāniyahDan para malaikat berada di berbagai penjuru langit. Pada hari itu delapan malaikat menjunjung ‘Arsy (singgasana) Tuhanmu di atas (kepala) mereka.
  18. يَوْمَىِٕذٍ تُعْرَضُوْنَ لَا تَخْفٰى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ yauma`iżin tu’raḍụna lā takhfā mingkum khāfiyahPada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tidak ada sesuatu pun dari kamu yang tersembunyi (bagi Allah).
  19. فَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِيَمِيْنِهٖ فَيَقُوْلُ هَاۤؤُمُ اقْرَءُوْا كِتٰبِيَهْۚ fa ammā man ụtiya kitābahụ biyamīnihī fa yaqụlu hā`umuqra`ụ kitābiyahAdapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kanannya, maka dia berkata, “Ambillah, bacalah kitabku (ini).”
  20. اِنِّيْ ظَنَنْتُ اَنِّيْ مُلٰقٍ حِسَابِيَهْۚinnī ẓanantu annī mulāqin ḥisābiyahSesungguhnya aku yakin, bahwa (suatu saat) aku akan menerima perhitungan terhadap diriku.
  21. فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۚfa huwa fī ‘īsyatir rāḍiyahMaka orang itu berada dalam kehidupan yang diridai,
  22. فِيْ جَنَّةٍ عَالِيَةٍۙfī jannatin ‘āliyahdalam surga yang tinggi,
  23. قُطُوْفُهَا دَانِيَةٌ quṭụfuhā dāniyahbuah-buahannya dekat,
  24. كُلُوْا وَاشْرَبُوْا هَنِيْۤـًٔا ۢبِمَآ اَسْلَفْتُمْ فِى الْاَيَّامِ الْخَالِيَةِ kulụ wasyrabụ hanī`am bimā aslaftum fil-ayyāmil-khāliyah(kepada mereka dikatakan), “Makan dan minumlah dengan nikmat karena amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.”
  25. وَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِشِمَالِهٖ ەۙ فَيَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ لَمْ اُوْتَ كِتٰبِيَهْۚwa ammā man ụtiya kitābahụ bisyimālihī fa yaqụlu yā laitanī lam ụta kitābiyahDan adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kirinya, maka dia berkata, “Alangkah baiknya jika kitabku (ini) tidak diberikan kepadaku.
  26. وَلَمْ اَدْرِ مَا حِسَابِيَهْۚwa lam adri mā ḥisābiyahSehingga aku tidak mengetahui bagaimana perhitunganku.
  27. يٰلَيْتَهَا كَانَتِ الْقَاضِيَةَۚyā laitahā kānatil-qāḍiyahWahai, kiranya (kematian) itulah yang menyudahi segala sesuatu.
  28. مَآ اَغْنٰى عَنِّيْ مَالِيَهْۚ mā agnā ‘annī māliyahHartaku sama sekali tidak berguna bagiku.
  29. هَلَكَ عَنِّيْ سُلْطٰنِيَهْۚhalaka ‘annī sulṭāniyahKekuasaanku telah hilang dariku.”
  30. خُذُوْهُ فَغُلُّوْهُۙkhużụhu fa gullụh(Allah berfirman), “Tangkaplah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya.”
  31. ثُمَّ الْجَحِيْمَ صَلُّوْهُۙṡummal-jaḥīma ṣallụhKemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala.
  32. ثُمَّ فِيْ سِلْسِلَةٍ ذَرْعُهَا سَبْعُوْنَ ذِرَاعًا فَاسْلُكُوْهُۗṡumma fī silsilatin żar’uhā sab’ụna żirā’an faslukụhKemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta.
  33. اِنَّهٗ كَانَ لَا يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ الْعَظِيْمِۙinnahụ kāna lā yu`minu billāhil-‘aẓīmSesungguhnya dialah orang yang tidak beriman kepada Allah Yang Mahabesar.
  34. وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗwa lā yaḥuḍḍu ‘alā ṭa’āmil-miskīnDan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin.
  35. فَلَيْسَ لَهُ الْيَوْمَ هٰهُنَا حَمِيْمٌۙfa laisa lahul-yauma hāhunā ḥamīmMaka pada hari ini di sini tidak ada seorang teman pun baginya.
  36. وَّلَا طَعَامٌ اِلَّا مِنْ غِسْلِيْنٍۙwa lā ṭa’āmun illā min gislīnDan tidak ada makanan (baginya) kecuali dari darah dan nanah.
  37. لَّا يَأْكُلُهٗٓ اِلَّا الْخَاطِـُٔوْنَ lā ya`kuluhū illal-khāṭi`ụnTidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.
  38. فَلَآ اُقْسِمُ بِمَا تُبْصِرُوْنَۙfa lā uqsimu bimā tubṣirụnMaka Aku bersumpah demi apa yang kamu lihat,
  39. وَمَا لَا تُبْصِرُوْنَۙwa mā lā tubṣirụndan demi apa yang tidak kamu lihat.
  40. اِنَّهٗ لَقَوْلُ رَسُوْلٍ كَرِيْمٍۙinnahụ laqaulu rasụling karīmSesungguhnya ia (Al-Qur’an) itu benar-benar wahyu (yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia,
  41. وَّمَا هُوَ بِقَوْلِ شَاعِرٍۗ قَلِيْلًا مَّا تُؤْمِنُوْنَۙwa mā huwa biqauli syā’ir, qalīlam mā tu`minụndan ia (Al-Qur’an) bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya.
  42. وَلَا بِقَوْلِ كَاهِنٍۗ قَلِيْلًا مَّا تَذَكَّرُوْنَۗwa lā biqauli kāhin, qalīlam mā tażakkarụnDan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran darinya.
  43. تَنْزِيْلٌ مِّنْ رَّبِّ الْعٰلَمِيْنَ tanzīlum mir rabbil-‘ālamīnIa (Al-Qur’an) adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan seluruh alam.
  44. وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ الْاَقَاوِيْلِۙwalau taqawwala ‘alainā ba’ḍal-aqāwīlDan sekiranya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami,
  45. لَاَخَذْنَا مِنْهُ بِالْيَمِيْنِۙla`akhażnā min-hu bil-yamīnpasti Kami pegang dia pada tangan kanannya.
  46. ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ الْوَتِيْنَۖṡumma laqaṭa’nā min-hul-watīnKemudian Kami potong pembuluh jantungnya.
  47. فَمَا مِنْكُمْ مِّنْ اَحَدٍ عَنْهُ حَاجِزِيْنَۙfa mā mingkum min aḥadin ‘an-hu ḥājizīnMaka tidak seorang pun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami untuk menghukumnya).
  48. وَاِنَّهٗ لَتَذْكِرَةٌ لِّلْمُتَّقِيْنَ wa innahụ latażkiratul lil-muttaqīnDan sungguh, (Al-Qur’an) itu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
  49. وَاِنَّا لَنَعْلَمُ اَنَّ مِنْكُمْ مُّكَذِّبِيْنَۗwa innā lana’lamu anna mingkum mukażżibīnDan sungguh, Kami mengetahui bahwa di antara kamu ada orang yang mendustakan.
  50. وَاِنَّهٗ لَحَسْرَةٌ عَلَى الْكٰفِرِيْنَۚwa innahụ laḥasratun ‘alal-kāfirīnDan sungguh, (Al-Qur’an) itu akan menimbulkan penyesalan bagi orang-orang kafir (di akhirat).
  51. وَاِنَّهٗ لَحَقُّ الْيَقِيْنِ wa innahụ laḥaqqul-yaqīnDan Sungguh, (Al-Qur’an) itu kebenaran yang meyakinkan.
  52. فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيْمِfa sabbiḥ bismi rabbikal-‘aẓīmMaka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahaagung.

Surat Al Ma’arij | Al Quran Juz 29

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

  1. سَاَلَ سَاۤىِٕلٌۢ بِعَذَابٍ وَّاقِعٍۙsa`ala sā`ilum bi’ażābiw wāqi’Seseorang bertanya tentang azab yang pasti terjadi,
  2. لِّلْكٰفِرِيْنَ لَيْسَ لَهٗ دَافِعٌۙlil-kāfirīna laisa lahụ dāfi’bagi orang-orang kafir, yang tidak seorang pun dapat menolaknya,
  3. مِّنَ اللّٰهِ ذِى الْمَعَارِجِۗminallāhi żil-ma’ārij(Azab) dari Allah, yang memiliki tempat-tempat naik.
  4. تَعْرُجُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ اِلَيْهِ فِيْ يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهٗ خَمْسِيْنَ اَلْفَ سَنَةٍۚta’rujul-malā`ikatu war-rụḥu ilaihi fī yauming kāna miqdāruhụ khamsīna alfa sanahPara malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun.
  5. فَاصْبِرْ صَبْرًا جَمِيْلًاfaṣbir ṣabran jamīlāMaka bersabarlah engkau (Muhammad) dengan kesabaran yang baik.
  6. اِنَّهُمْ يَرَوْنَهٗ بَعِيْدًاۙinnahum yaraunahụ ba’īdāMereka memandang (azab) itu jauh (mustahil).
  7. وَّنَرٰىهُ قَرِيْبًاۗwa narāhu qarībāSedangkan Kami memandangnya dekat (pasti terjadi).
  8. يَوْمَ تَكُوْنُ السَّمَاۤءُ كَالْمُهْلِۙyauma takụnus-samā`u kal-muhl(Ingatlah) pada hari ketika langit men-jadi bagaikan cairan tembaga,
  9. وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِۙwa takụnul-jibālu kal-‘ihndan gunung-gunung bagaikan bulu (yang beterbangan),
  10. وَلَا يَسْـَٔلُ حَمِيْمٌ حَمِيْمًاۚ wa lā yas`alu ḥamīmun ḥamīmādan tidak ada seorang teman karib pun menanyakan temannya,
  11. يُبَصَّرُوْنَهُمْۗ يَوَدُّ الْمُجْرِمُ لَوْ يَفْتَدِيْ مِنْ عَذَابِ يَوْمِىِٕذٍۢ بِبَنِيْهِۙyubaṣṣarụnahum, yawaddul-mujrimu lau yaftadī min ‘ażābi yaumi`iżim bibanīhsedang mereka saling melihat. Pada hari itu, orang yang berdosa ingin sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab dengan anak-anaknya,
  12. وَصَاحِبَتِهٖ وَاَخِيْهِۙwa ṣāḥibatihī wa akhīhdan istrinya dan saudaranya,
  13. وَفَصِيْلَتِهِ الَّتِيْ تُـْٔوِيْهِۙwa faṣīlatihillatī tu`wīhdan keluarga yang melindunginya (di dunia),
  14. وَمَنْ فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًاۙ ثُمَّ يُنْجِيْهِۙwa man fil-arḍi jamī’an ṡumma yunjīhdan orang-orang di bumi seluruhnya, kemudian mengharapkan (tebusan) itu dapat menyelamatkannya.
  15. كَلَّاۗ اِنَّهَا لَظٰىۙkallā, innahā laẓāSama sekali tidak! Sungguh, neraka itu api yang bergejolak,
  16. نَزَّاعَةً لِّلشَّوٰىۚnazzā’atal lisy-syawāyang mengelupaskan kulit kepala.
  17. تَدْعُوْا مَنْ اَدْبَرَ وَتَوَلّٰىۙtad’ụ man adbara wa tawallāYang memanggil orang yang membelakangi dan yang berpaling (dari agama),
  18. وَجَمَعَ فَاَوْعٰى wa jama’a fa au’ādan orang yang mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya.
  19. ۞ اِنَّ الْاِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوْعًاۙinnal-insāna khuliqa halụ’āSungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh.
  20. اِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوْعًاۙiżā massahusy-syarru jazụ’āApabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah,
  21. وَّاِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوْعًاۙwa iżā massahul-khairu manụ’ādan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir,
  22. اِلَّا الْمُصَلِّيْنَۙillal-muṣallīnkecuali orang-orang yang melaksanakan salat,
  23. الَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَاتِهِمْ دَاۤىِٕمُوْنَۖallażīna hum ‘alā ṣalātihim dā`imụnmereka yang tetap setia melaksanakan salatnya,
  24. وَالَّذِيْنَ فِيْٓ اَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَّعْلُوْمٌۖwallażīna fī amwālihim ḥaqqum ma’lụmdan orang-orang yang dalam hartanya disiapkan bagian tertentu,
  25. لِّلسَّاۤىِٕلِ وَالْمَحْرُوْمِۖlis-sā`ili wal-maḥrụmbagi orang (miskin) yang meminta dan yang tidak meminta,
  26. وَالَّذِيْنَ يُصَدِّقُوْنَ بِيَوْمِ الدِّيْنِۖwallażīna yuṣaddiqụna biyaumid-dīndan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan,
  27. وَالَّذِيْنَ هُمْ مِّنْ عَذَابِ رَبِّهِمْ مُّشْفِقُوْنَۚwallażīna hum min ‘ażābi rabbihim musyfiqụndan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya,
  28. اِنَّ عَذَابَ رَبِّهِمْ غَيْرُ مَأْمُوْنٍۖinna ‘ażāba rabbihim gairu ma`mụnsesungguhnya terhadap azab Tuhan mereka, tidak ada seseorang yang merasa aman (dari kedatangannya),
  29. وَّالَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَۙwallażīna hum lifurụjihim ḥāfiẓụndan orang-orang yang memelihara kemaluannya,
  30. اِلَّا عَلٰٓى اَزْوَاجِهِمْ اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُمْ فَاِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَۚillā ‘alā azwājihim au mā malakat aimānuhum fa innahum gairu malụmīnkecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka tidak tercela.
  31. فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَاۤءَ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْعٰدُوْنَۚfa manibtagā warā`a żālika fa ulā`ika humul-‘ādụnMaka barangsiapa mencari di luar itu (seperti zina, homoseks dan lesbian), mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
  32. وَالَّذِيْنَ هُمْ لِاَمٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُوْنَۖwallażīna hum li`amānātihim wa ‘ahdihim rā’ụnDan orang-orang yang memelihara amanat dan janjinya,
  33. وَالَّذِيْنَ هُمْ بِشَهٰدٰتِهِمْ قَاۤىِٕمُوْنَۖwallażīna hum bisyahādātihim qā`imụndan orang-orang yang berpegang teguh pada kesaksiannya,
  34. وَالَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَاتِهِمْ يُحَافِظُوْنَۖwallażīna hum ‘alā ṣalātihim yuḥāfiẓụndan orang-orang yang memelihara salatnya.
  35. اُولٰۤىِٕكَ فِيْ جَنّٰتٍ مُّكْرَمُوْنَ ۗulā`ika fī jannātim mukramụnMereka itu dimuliakan di dalam surga.
  36. فَمَالِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا قِبَلَكَ مُهْطِعِيْنَۙfa mālillażīna kafarụ qibalaka muhṭi’īnMaka mengapa orang-orang kafir itu datang bergegas ke hadapanmu (Muhammad),
  37. عَنِ الْيَمِيْنِ وَعَنِ الشِّمَالِ عِزِيْنَ ‘anil-yamīni wa ‘anisy-syimāli ‘izīndari kanan dan dari kiri dengan berkelompok-kelompok?
  38. اَيَطْمَعُ كُلُّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ اَنْ يُّدْخَلَ جَنَّةَ نَعِيْمٍۙa yaṭma’u kullumri`im min-hum ay yudkhala jannata na’īmApakah setiap orang dari orang-orang kafir itu ingin masuk surga yang penuh kenikmatan?
  39. كَلَّاۗ اِنَّا خَلَقْنٰهُمْ مِّمَّا يَعْلَمُوْنَ kallā, innā khalaqnāhum mimmā ya’lamụnTidak mungkin! Sesungguhnya Kami menciptakan mereka dari apa yang mereka ketahui.
  40. فَلَآ اُقْسِمُ بِرَبِّ الْمَشَارِقِ وَالْمَغٰرِبِ اِنَّا لَقٰدِرُوْنَۙfa lā uqsimu birabbil-masyāriqi wal-magāribi innā laqādirụnMaka Aku bersumpah demi Tuhan yang mengatur tempat-tempat terbit dan terbenamnya (matahari, bulan dan bintang), sungguh, Kami pasti mampu,
  41. عَلٰٓى اَنْ نُّبَدِّلَ خَيْرًا مِّنْهُمْۙ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوْقِيْنَ ‘alā an nubaddila khairam min-hum wa mā naḥnu bimasbụqīnuntuk mengganti (mereka) dengan kaum yang lebih baik dari mereka, dan Kami tidak dapat dikalahkan.
  42. فَذَرْهُمْ يَخُوْضُوْا وَيَلْعَبُوْا حَتّٰى يُلٰقُوْا يَوْمَهُمُ الَّذِيْ يُوْعَدُوْنَۙfa żar-hum yakhụḍụ wa yal’abụ ḥattā yulāqụ yaumahumullażī yụ’adụnMaka biarkanlah mereka tenggelam dan bermain-main (dalam kesesatan) sampai mereka menjumpai hari yang diancamkan kepada mereka,
  43. يَوْمَ يَخْرُجُوْنَ مِنَ الْاَجْدَاثِ سِرَاعًا كَاَنَّهُمْ اِلٰى نُصُبٍ يُّوْفِضُوْنَۙyauma yakhrujụna minal-ajdāṡi sirā’ang ka`annahum ilā nuṣubiy yụfiḍụn(yaitu) pada hari ketika mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia),
  44. خَاشِعَةً اَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ۗذٰلِكَ الْيَوْمُ الَّذِيْ كَانُوْا يُوْعَدُوْنَ khāsyi’atan abṣāruhum tar-haquhum żillah, żālikal-yaumullażī kānụ yụ’adụnpandangan mereka tertunduk ke bawah diliputi kehinaan. Itulah hari yang diancamkan kepada mereka.

Surah Nuh | Al Quran Juz 29

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

  1. اِنَّآ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖٓ اَنْ اَنْذِرْ قَوْمَكَ مِنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ innā arsalnā nụhan ilā qaumihī an anżir qaumaka ming qabli ay ya`tiyahum ‘ażābun alīmSesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan perintah), “Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih.”
  2. قَالَ يٰقَوْمِ اِنِّيْ لَكُمْ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌۙqāla yā qaumi innī lakum nażīrum mubīnDia (Nuh) berkata, “Wahai kaumku! Sesungguhnya aku ini seorang pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu,
  3. اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاتَّقُوْهُ وَاَطِيْعُوْنِۙ ani’budullāha wattaqụhu wa aṭī’ụn(yaitu) sembahlah Allah, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku,
  4. يَغْفِرْ لَكُمْ مِّنْ ذُنُوْبِكُمْ وَيُؤَخِّرْكُمْ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّىۗ اِنَّ اَجَلَ اللّٰهِ اِذَا جَاۤءَ لَا يُؤَخَّرُۘ لَوْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ yagfir lakum min żunụbikum wa yu`akhkhirkum ilā ajalim musammā, inna ajalallāhi iżā jā`a lā yu`akhkhar, lau kuntum ta’lamụnniscaya Dia mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu (memanjangkan umurmu) sampai pada batas waktu yang ditentukan. Sungguh, ketetapan Allah itu apabila telah datang tidak dapat ditunda, seandainya kamu mengetahui.”
  5. قَالَ رَبِّ اِنِّيْ دَعَوْتُ قَوْمِيْ لَيْلًا وَّنَهَارًاۙqāla rabbi innī da’autu qaumī lailaw wa nahārāDia (Nuh) berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku siang dan malam,
  6. فَلَمْ يَزِدْهُمْ دُعَاۤءِيْٓ اِلَّا فِرَارًا fa lam yazid-hum du’ā`ī illā firārātetapi seruanku itu tidak menambah (iman) mereka, justru mereka lari (dari kebenaran).
  7. وَاِنِّيْ كُلَّمَا دَعَوْتُهُمْ لِتَغْفِرَ لَهُمْ جَعَلُوْٓا اَصَابِعَهُمْ فِيْٓ اٰذَانِهِمْ وَاسْتَغْشَوْا ثِيَابَهُمْ وَاَصَرُّوْا وَاسْتَكْبَرُوا اسْتِكْبَارًاۚ wa innī kullamā da’autuhum litagfira lahum ja’alū aṣābi’ahum fī āżānihim wastagsyau ṡiyābahum wa aṣarrụ wastakbarustikbārāDan sesungguhnya aku setiap kali menyeru mereka (untuk beriman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jarinya ke telinganya dan menutupkan bajunya (ke wajahnya) dan mereka tetap (mengingkari) dan sangat menyombongkan diri.
  8. ثُمَّ اِنِّيْ دَعَوْتُهُمْ جِهَارًاۙṡumma innī da’autuhum jihārāLalu sesungguhnya aku menyeru mereka dengan cara terang-terangan.
  9. ثُمَّ اِنِّيْٓ اَعْلَنْتُ لَهُمْ وَاَسْرَرْتُ لَهُمْ اِسْرَارًاۙṡumma innī a’lantu lahum wa asrartu lahum isrārāKemudian aku menyeru mereka secara terbuka dan dengan diam-diam,
  10. فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙfa qultustagfirụ rabbakum innahụ kāna gaffārāmaka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun,
  11. يُّرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًاۙyursilis-samā`a ‘alaikum midrārāniscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu,
  12. وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ جَنّٰتٍ وَّيَجْعَلْ لَّكُمْ اَنْهٰرًاۗwa yumdidkum bi`amwāliw wa banīna wa yaj’al lakum jannātiw wa yaj’al lakum an-hārādan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.”
  13. مَا لَكُمْ لَا تَرْجُوْنَ لِلّٰهِ وَقَارًاۚmā lakum lā tarjụna lillāhi waqārāMengapa kamu tidak takut akan kebesaran Allah?
  14. وَقَدْ خَلَقَكُمْ اَطْوَارًا wa qad khalaqakum aṭwārāDan sungguh, Dia telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan (kejadian).
  15. اَلَمْ تَرَوْا كَيْفَ خَلَقَ اللّٰهُ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًاۙa lam tarau kaifa khalaqallāhu sab’a samāwātin ṭibāqāTidakkah kamu memperhatikan bagai-mana Allah telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis?
  16. وَّجَعَلَ الْقَمَرَ فِيْهِنَّ نُوْرًا وَّجَعَلَ الشَّمْسَ سِرَاجًا wa ja’alal-qamara fīhinna nụraw wa ja’alasy-syamsa sirājāDan di sana Dia menciptakan bulan yang bercahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita (yang cemerlang)?
  17. وَاللّٰهُ اَنْۢبَتَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ نَبَاتًاۙwallāhu ambatakum minal-arḍi nabātāDan Allah menumbuhkan kamu dari tanah, tumbuh (berangsur-angsur),
  18. ثُمَّ يُعِيْدُكُمْ فِيْهَا وَيُخْرِجُكُمْ اِخْرَاجًا ṡumma yu’īdukum fīhā wa yukhrijukum ikhrājākemudian Dia akan mengembalikan kamu ke dalamnya (tanah) dan mengeluarkan kamu (pada hari Kiamat) dengan pasti.
  19. وَاللّٰهُ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ بِسَاطًاۙwallāhu ja’ala lakumul-arḍa bisāṭāDan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan,
  20. لِّتَسْلُكُوْا مِنْهَا سُبُلًا فِجَاجًا litaslukụ min-hā subulan fijājāagar kamu dapat pergi kian kemari di jalan-jalan yang luas.
  21. قَالَ نُوْحٌ رَّبِّ اِنَّهُمْ عَصَوْنِيْ وَاتَّبَعُوْا مَنْ لَّمْ يَزِدْهُ مَالُهٗ وَوَلَدُهٗٓ اِلَّا خَسَارًاۚ qāla nụḥur rabbi innahum ‘aṣaunī wattaba’ụ mal lam yazid-hu māluhụ wa waladuhū illā khasārāNuh berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka durhaka kepadaku, dan mereka mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya hanya menambah kerugian baginya,
  22. وَمَكَرُوْا مَكْرًا كُبَّارًاۚwa makarụ makrang kubbārādan mereka melakukan tipu daya yang sangat besar.”
  23. وَقَالُوْا لَا تَذَرُنَّ اٰلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَّلَا سُوَاعًا ەۙ وَّلَا يَغُوْثَ وَيَعُوْقَ وَنَسْرًاۚwa qālụ lā tażarunna ālihatakum wa lā tażarunna waddaw wa lā suwā’aw wa lā yagụṡa wa ya’ụqa wa nasrāDan mereka berkata, “Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwa‘, Yagus, Ya‘uq dan Nasr.”
  24. وَقَدْ اَضَلُّوْا كَثِيْرًا ەۚ وَلَا تَزِدِ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا ضَلٰلًاwa qad aḍallụ kaṡīrā, wa lā tazidiẓ-ẓālimīna illā ḍalālāDan sungguh, mereka telah menyesatkan banyak orang; dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kesesatan.
  25. مِمَّا خَطِيْۤـٰٔتِهِمْ اُغْرِقُوْا فَاُدْخِلُوْا نَارًا ەۙ فَلَمْ يَجِدُوْا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَنْصَارًاmimmā khaṭī`ātihim ugriqụ fa udkhilụ nāran fa lam yajidụ lahum min dụnillāhi anṣārāDisebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke neraka, maka mereka tidak mendapat penolong selain Allah.
  26. وَقَالَ نُوْحٌ رَّبِّ لَا تَذَرْ عَلَى الْاَرْضِ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ دَيَّارًا wa qāla nụḥur rabbi lā tażar ‘alal-arḍi minal-kāfirīna dayyārāDan Nuh berkata, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.
  27. اِنَّكَ اِنْ تَذَرْهُمْ يُضِلُّوْا عِبَادَكَ وَلَا يَلِدُوْٓا اِلَّا فَاجِرًا كَفَّارًا innaka in tażar-hum yuḍillụ ‘ibādaka wa lā yalidū illā fājirang kaffārāSesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka hanya akan melahirkan anak-anak yang jahat dan tidak tahu bersyukur.
  28. رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَّلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِۗ وَلَا تَزِدِ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا تَبَارًاrabbigfir lī wa liwālidayya wa liman dakhala baitiya mu`minaw wa lil-mu`minīna wal-mu`mināt, wa lā tazidiẓ-ẓālimīna illā tabārāYa Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku, dan siapa pun yang memasuki rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kehancuran.”

Surat Al Jin | Al Quran Juz 29

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

  1. قُلْ اُوْحِيَ اِلَيَّ اَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ الْجِنِّ فَقَالُوْٓا اِنَّا سَمِعْنَا قُرْاٰنًا عَجَبًاۙqul ụḥiya ilayya annahustama’a nafarum minal-jinni fa qālū innā sami’nā qur`ānan ‘ajabāKatakanlah (Muhammad), “Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan (bacaan),” lalu mereka berkata, “Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan (Al-Qur’an),
  2. يَّهْدِيْٓ اِلَى الرُّشْدِ فَاٰمَنَّا بِهٖۗ وَلَنْ نُّشْرِكَ بِرَبِّنَآ اَحَدًاۖyahdī ilar-rusydi fa āmannā bih, wa lan nusyrika birabbinā aḥadā(yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami,
  3. وَّاَنَّهٗ تَعٰلٰى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَّلَا وَلَدًاۖwa annahụ ta’ālā jaddu rabbinā mattakhaża ṣāḥibataw wa lā waladādan sesungguhnya Mahatinggi keagungan Tuhan kami, Dia tidak beristri dan tidak beranak.”
  4. وَّاَنَّهٗ كَانَ يَقُوْلُ سَفِيْهُنَا عَلَى اللّٰهِ شَطَطًاۖwa annahụ kāna yaqụlu safīhunā ‘alallāhi syaṭaṭāDan sesungguhnya orang yang bodoh di antara kami dahulu selalu mengucapkan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah,
  5. وَّاَنَّا ظَنَنَّآ اَنْ لَّنْ تَقُوْلَ الْاِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى اللّٰهِ كَذِبًاۙwa annā ẓanannā al lan taqụlal-insu wal-jinnu ‘alallāhi każibādan sesungguhnya kami mengira, bahwa manusia dan jin itu tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah,
  6. وَّاَنَّهٗ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْاِنْسِ يَعُوْذُوْنَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوْهُمْ رَهَقًاۖwa annahụ kāna rijālum minal-insi ya’ụżụna birijālim minal-jinni fa zādụhum rahaqādan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat.
  7. وَّاَنَّهُمْ ظَنُّوْا كَمَا ظَنَنْتُمْ اَنْ لَّنْ يَّبْعَثَ اللّٰهُ اَحَدًاۖwa annahum ẓannụ kamā ẓanantum al lay yab’aṡallāhu aḥadāDan sesungguhnya mereka (jin) mengira seperti kamu (orang musyrik Mekah) yang juga mengira bahwa Allah tidak akan membangkitkan kembali siapa pun (pada hari Kiamat).
  8. وَّاَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاۤءَ فَوَجَدْنٰهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيْدًا وَّشُهُبًاۖwa annā lamasnas-samā`a fa wajadnāhā muli`at ḥarasan syadīdaw wa syuhubāDan sesungguhnya kami (jin) telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api,
  9. وَّاَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِۗ فَمَنْ يَّسْتَمِعِ الْاٰنَ يَجِدْ لَهٗ شِهَابًا رَّصَدًاۖwa annā kunnā naq’udu min-hā maqā’ida lis-sam’, fa may yastami’il-āna yajid lahụ syihābar raṣadādan sesungguhnya kami (jin) dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mencuri dengar (berita-beritanya). Tetapi sekarang siapa (mencoba) mencuri dengar (seperti itu) pasti akan menjumpai panah-panah api yang mengintai (untuk membakarnya).
  10. وَّاَنَّا لَا نَدْرِيْٓ اَشَرٌّ اُرِيْدَ بِمَنْ فِى الْاَرْضِ اَمْ اَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًاۙwa annā lā nadrī asyarrun urīda biman fil-arḍi am arāda bihim rabbuhum rasyadāDan sesungguhnya kami (jin) tidak mengetahui (adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan baginya.
  11. وَّاَنَّا مِنَّا الصّٰلِحُوْنَ وَمِنَّا دُوْنَ ذٰلِكَۗ كُنَّا طَرَاۤىِٕقَ قِدَدًاۙwa annā minnaṣ-ṣāliḥụna wa minnā dụna żālik, kunnā ṭarā`iqa qidadāDan sesungguhnya di antara kami (jin) ada yang saleh dan ada (pula) kebalikannya. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda.
  12. وَّاَنَّا ظَنَنَّآ اَنْ لَّنْ نُّعْجِزَ اللّٰهَ فِى الْاَرْضِ وَلَنْ نُّعْجِزَهٗ هَرَبًاۖwa annā ẓanannā al lan nu’jizallāha fil-arḍi wa lan nu’jizahụ harabāDan sesungguhnya kami (jin) telah menduga, bahwa kami tidak akan mampu melepaskan diri (dari kekuasaan) Allah di bumi dan tidak (pula) dapat lari melepaskan diri (dari)-Nya.
  13. وَّاَنَّا لَمَّا سَمِعْنَا الْهُدٰىٓ اٰمَنَّا بِهٖۗ فَمَنْ يُّؤْمِنْۢ بِرَبِّهٖ فَلَا يَخَافُ بَخْسًا وَّلَا رَهَقًاۖwa annā lammā sami’nal-hudā āmannā bih, fa may yu`mim birabbihī fa lā yakhāfu bakhsaw wa lā rahaqāDan sesungguhnya ketika kami (jin) mendengar petunjuk (Al-Qur’an), kami beriman kepadanya. Maka barangsiapa beriman kepada Tuhan, maka tidak perlu ia takut rugi atau berdosa.
  14. وَّاَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُوْنَ وَمِنَّا الْقَاسِطُوْنَۗ فَمَنْ اَسْلَمَ فَاُولٰۤىِٕكَ تَحَرَّوْا رَشَدًا wa annā minnal-muslimụna wa minnal-qāsiṭụn, fa man aslama fa ulā`ika taḥarrau rasyadāDan di antara kami ada yang Islam dan ada yang menyimpang dari kebenaran. Siapa yang Islam, maka mereka itu telah memilih jalan yang lurus.
  15. وَاَمَّا الْقَاسِطُوْنَ فَكَانُوْا لِجَهَنَّمَ حَطَبًاۙwa ammal-qāsiṭụna fa kānụ lijahannama ḥaṭabāDan adapun yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi bahan bakar bagi neraka Jahanam.”
  16. وَّاَنْ لَّوِ اسْتَقَامُوْا عَلَى الطَّرِيْقَةِ لَاَسْقَيْنٰهُمْ مَّاۤءً غَدَقًاۙwa al lawistaqāmụ ‘alaṭ-ṭarīqati la`asqaināhum mā`an gadaqāDan sekiranya mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), niscaya Kami akan mencurahkan kepada mereka air yang cukup.
  17. لِّنَفْتِنَهُمْ فِيْهِۗ وَمَنْ يُّعْرِضْ عَنْ ذِكْرِ رَبِّهٖ يَسْلُكْهُ عَذَابًا صَعَدًاۙlinaftinahum fīh, wa may yu’riḍ ‘an żikri rabbihī yasluk-hu ‘ażāban ṣa’adāDengan (cara) itu Kami hendak menguji mereka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan Tuhannya, niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang sangat berat.
  18. وَّاَنَّ الْمَسٰجِدَ لِلّٰهِ فَلَا تَدْعُوْا مَعَ اللّٰهِ اَحَدًاۖwa annal-masājida lillāhi fa lā tad’ụ ma’allāhi aḥadāDan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah untuk Allah. Maka janganlah kamu menyembah apa pun di dalamnya selain Allah.
  19. وَّاَنَّهٗ لَمَّا قَامَ عَبْدُ اللّٰهِ يَدْعُوْهُ كَادُوْا يَكُوْنُوْنَ عَلَيْهِ لِبَدًاۗ wa annahụ lammā qāma ‘abdullāhi yad’ụhu kādụ yakụnụna ‘alaihi libadāDan sesungguhnya ketika hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (melaksanakan salat), mereka (jin-jin) itu berdesakan mengerumuninya.
  20. قُلْ اِنَّمَآ اَدْعُوْا رَبِّيْ وَلَآ اُشْرِكُ بِهٖٓ اَحَدًا qul innamā ad’ụ rabbī wa lā usyriku bihī aḥadāKatakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan-Nya.”
  21. قُلْ اِنِّيْ لَآ اَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَّلَا رَشَدًا qul innī lā amliku lakum ḍarraw wa lā rasyadāKatakanlah (Muhammad), “Aku tidak kuasa menolak mudarat maupun mendatangkan kebaikan kepadamu.”
  22. قُلْ اِنِّيْ لَنْ يُّجِيْرَنِيْ مِنَ اللّٰهِ اَحَدٌ ەۙ وَّلَنْ اَجِدَ مِنْ دُوْنِهٖ مُلْتَحَدًا ۙqul innī lay yujīranī minallāhi aḥaduw wa lan ajida min dụnihī multaḥadāKatakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya tidak ada sesuatu pun yang dapat melindungiku dari (azab) Allah dan aku tidak akan memperoleh tempat berlindung selain dari-Nya.
  23. اِلَّا بَلٰغًا مِّنَ اللّٰهِ وَرِسٰلٰتِهٖۗ وَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَاِنَّ لَهٗ نَارَ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًاۗillā balāgam minallāhi wa risālātih, wa may ya’ṣillāha wa rasụlahụ fa inna lahụ nāra jahannama khālidīna fīhā abadā(Aku hanya) menyampaikan (peringatan) dari Allah dan risalah-Nya. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia akan mendapat (azab) neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.”
  24. حَتّٰىٓ اِذَا رَاَوْا مَا يُوْعَدُوْنَ فَسَيَعْلَمُوْنَ مَنْ اَضْعَفُ نَاصِرًا وَّاَقَلُّ عَدَدًاۗḥattā iżā ra`au mā yụ’adụna fa saya’lamụna man aḍ’afu nāṣiraw wa aqallu ‘adadāSehingga apabila mereka melihat (azab) yang diancamkan kepadanya, maka mereka akan mengetahui siapakah yang lebih lemah penolongnya dan lebih sedikit jumlahnya.
  25. قُلْ اِنْ اَدْرِيْٓ اَقَرِيْبٌ مَّا تُوْعَدُوْنَ اَمْ يَجْعَلُ لَهٗ رَبِّيْٓ اَمَدًا qul in adrī a qarībum mā tụ’adụna am yaj’alu lahụ rabbī amadāKatakanlah (Muhammad), “Aku tidak mengetahui, apakah azab yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat ataukah Tuhanku menetapkan waktunya masih lama.”
  26. عٰلِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلٰى غَيْبِهٖٓ اَحَدًاۙ‘ālimul-gaibi fa lā yuẓ-hiru ‘alā gaibihī aḥadāDia Mengetahui yang gaib, tetapi Dia tidak memperlihatkan kepada siapa pun tentang yang gaib itu.
  27. اِلَّا مَنِ ارْتَضٰى مِنْ رَّسُوْلٍ فَاِنَّهٗ يَسْلُكُ مِنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ رَصَدًاۙillā manirtaḍā mir rasụlin fa innahụ yasluku mim baini yadaihi wa min khalfihī raṣadāKecuali kepada rasul yang diridai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di depan dan di belakangnya.
  28. لِّيَعْلَمَ اَنْ قَدْ اَبْلَغُوْا رِسٰلٰتِ رَبِّهِمْ وَاَحَاطَ بِمَا لَدَيْهِمْ وَاَحْصٰى كُلَّ شَيْءٍ عَدَدًاliya’lama ang qad ablagụ risālāti rabbihim wa aḥāṭa bimā ladaihim wa aḥṣā kulla syai`in ‘adadāAgar Dia mengetahui bahwa rasul-rasul itu sungguh telah menyampaikan risalah Tuhannya, sedang (ilmu-Nya) meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.

Surat Al Muzzammil | Al Quran Juz 29

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

  1. يٰٓاَيُّهَا الْمُزَّمِّلُۙyā ayyuhal-muzzammilWahai orang yang berselimut (Muhammad)!
  2. قُمِ الَّيْلَ اِلَّا قَلِيْلًاۙqumil-laila illā qalīlāBangunlah (untuk salat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil,
  3. نِّصْفَهٗٓ اَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيْلًاۙniṣfahū awingquṣ min-hu qalīlā(yaitu) separuhnya atau kurang sedikit dari itu,
  4. اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗau zid ‘alaihi wa rattilil-qur`āna tartīlāatau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan.
  5. اِنَّا سَنُلْقِيْ عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيْلًاinnā sanulqī ‘alaika qaulan ṡaqīlāSesungguhnya Kami akan menurunkan perkataan yang berat kepadamu.
  6. اِنَّ نَاشِئَةَ الَّيْلِ هِيَ اَشَدُّ وَطْـًٔا وَّاَقْوَمُ قِيْلًاۗinna nāsyi`atal-laili hiya asyaddu waṭ`aw wa aqwamu qīlāSungguh, bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa); dan (bacaan pada waktu itu) lebih berkesan.
  7. اِنَّ لَكَ فِى النَّهَارِ سَبْحًا طَوِيْلًاۗinna laka fin-nahāri sab-ḥan ṭawīlāSesungguhnya pada siang hari engkau sangat sibuk dengan urusan-urusan yang panjang.
  8. وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ اِلَيْهِ تَبْتِيْلًاۗważkurisma rabbika wa tabattal ilaihi tabtīlāDan sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan sepenuh hati.
  9. رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيْلًاrabbul-masyriqi wal-magribi lā ilāha illā huwa fattakhiż-hu wakīlā(Dialah) Tuhan timur dan barat, tidak ada tuhan selain Dia, maka jadikanlah Dia sebagai pelindung.
  10. وَاصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَاهْجُرْهُمْ هَجْرًا جَمِيْلًا waṣbir ‘alā mā yaqụlụna wahjur-hum hajran jamīlāDan bersabarlah (Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan dan tinggalkanlah mereka dengan cara yang baik.
  11. وَذَرْنِيْ وَالْمُكَذِّبِيْنَ اُولِى النَّعْمَةِ وَمَهِّلْهُمْ قَلِيْلًا wa żarnī wal-mukażżibīna ulin-na’mati wa mahhil-hum qalīlāDan biarkanlah Aku (yang bertindak) terhadap orang-orang yang mendustakan, yang memiliki segala kenikmatan hidup, dan berilah mereka penangguhan sebentar.
  12. اِنَّ لَدَيْنَآ اَنْكَالًا وَّجَحِيْمًاۙinna ladainā angkālaw wa jaḥīmāSungguh, di sisi Kami ada belenggu-belenggu (yang berat) dan neraka yang menyala-nyala,
  13. وَّطَعَامًا ذَا غُصَّةٍ وَّعَذَابًا اَلِيْمًا wa ṭa’āman żā guṣṣatiw wa ‘ażāban alīmādan (ada) makanan yang menyumbat di kerongkongan dan azab yang pedih.
  14. يَوْمَ تَرْجُفُ الْاَرْضُ وَالْجِبَالُ وَكَانَتِ الْجِبَالُ كَثِيْبًا مَّهِيْلًا yauma tarjuful-arḍu wal-jibālu wa kānatil-jibālu kaṡībam mahīlā(Ingatlah) pada hari (ketika) bumi dan gunung-gunung berguncang keras, dan menjadilah gunung-gunung itu seperti onggokan pasir yang dicurahkan.
  15. اِنَّآ اَرْسَلْنَآ اِلَيْكُمْ رَسُوْلًا ەۙ شَاهِدًا عَلَيْكُمْ كَمَآ اَرْسَلْنَآ اِلٰى فِرْعَوْنَ رَسُوْلًا ۗinnā arsalnā ilaikum rasụlan syāhidan ‘alaikum kamā arsalnā ilā fir’auna rasụlāSesungguhnya Kami telah mengutus seorang Rasul (Muhammad) kepada kamu, yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus seorang Rasul kepada Fir‘aun.
  16. فَعَصٰى فِرْعَوْنُ الرَّسُوْلَ فَاَخَذْنٰهُ اَخْذًا وَّبِيْلًاۚfa ‘aṣā fir’aunur-rasụla fa akhażnāhu akhżaw wabīlāNamun Fir‘aun mendurhakai Rasul itu, maka Kami siksa dia dengan siksaan yang berat.
  17. فَكَيْفَ تَتَّقُوْنَ اِنْ كَفَرْتُمْ يَوْمًا يَّجْعَلُ الْوِلْدَانَ شِيْبًاۖfa kaifa tattaqụna ing kafartum yaumay yaj’alul-wildāna syībāLalu bagaimanakah kamu akan dapat menjaga dirimu jika kamu tetap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban.
  18. ۨالسَّمَاۤءُ مُنْفَطِرٌۢ بِهٖۗ كَانَ وَعْدُهٗ مَفْعُوْلًاas-samā`u munfaṭirum bih, kāna wa’duhụ maf’ụlāLangit terbelah pada hari itu. Janji Allah pasti terlaksana.
  19. اِنَّ هٰذِهٖ تَذْكِرَةٌ ۚ فَمَنْ شَاۤءَ اتَّخَذَ اِلٰى رَبِّهٖ سَبِيْلًا inna hāżihī tażkirah, fa man syā`attakhaża ilā rabbihī sabīlāSungguh, ini adalah peringatan. Barangsiapa menghendaki, niscaya dia mengambil jalan (yang lurus) kepada Tuhannya.
  20. ۞ اِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ اَنَّكَ تَقُوْمُ اَدْنٰى مِنْ ثُلُثَيِ الَّيْلِ وَنِصْفَهٗ وَثُلُثَهٗ وَطَاۤىِٕفَةٌ مِّنَ الَّذِيْنَ مَعَكَۗ وَاللّٰهُ يُقَدِّرُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَۗ عَلِمَ اَنْ لَّنْ تُحْصُوْهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ فَاقْرَءُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْاٰنِۗ عَلِمَ اَنْ سَيَكُوْنُ مِنْكُمْ مَّرْضٰىۙ وَاٰخَرُوْنَ يَضْرِبُوْنَ فِى الْاَرْضِ يَبْتَغُوْنَ مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ ۙوَاٰخَرُوْنَ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۖفَاقْرَءُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُۙ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاَقْرِضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًاۗ وَمَا تُقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللّٰهِ ۙهُوَ خَيْرًا وَّاَعْظَمَ اَجْرًاۗ وَاسْتَغْفِرُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ inna rabbaka ya’lamu annaka taqụmu adnā min ṡuluṡayil-laili wa niṣfahụ wa ṡuluṡahụ wa ṭā`ifatum minallażīna ma’ak, wallāhu yuqaddirul-laila wan-nahār, ‘alima al lan tuḥṣụhu fa tāba ‘alaikum faqra`ụ mā tayassara minal-qur`ān, ‘alima an sayakụnu mingkum marḍā wa ākharụna yaḍribụna fil-arḍi yabtagụna min faḍlillāhi wa ākharụna yuqātilụna fī sabīlillāhi faqra`ụ mā tayassara min-hu wa aqīmuṣ-ṣalāta wa ātuz-zakāta wa aqriḍullāha qarḍan ḥasanā, wa mā tuqaddimụ li`anfusikum min khairin tajidụhu ‘indallāhi huwa khairaw wa a’ẓama ajrā, wastagfirullāh, innallāha gafụrur raḥīmSesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau (Muhammad) berdiri (salat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersamamu. Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menentukan batas-batas waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur’an; Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit, dan yang lain berjalan di bumi mencari sebagian karunia Allah; dan yang lain berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur’an dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Surat Al Muddasir | Al Quran Juz 29

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

  1. يٰٓاَيُّهَا الْمُدَّثِّرُۙyā ayyuhal-muddaṡṡirWahai orang yang berkemul (berselimut)!
  2. قُمْ فَاَنْذِرْۖqum fa anżirbangunlah, lalu berilah peringatan!
  3. وَرَبَّكَ فَكَبِّرْۖwa rabbaka fa kabbirdan agungkanlah Tuhanmu,
  4. وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْۖwa ṡiyābaka fa ṭahhirdan bersihkanlah pakaianmu,
  5. وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْۖ war-rujza fahjurdan tinggalkanlah segala (perbuatan) yang keji,
  6. وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُۖ wa lā tamnun tastakṡirdan janganlah engkau (Muhammad) memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.
  7. وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْۗ wa lirabbika faṣbirDan karena Tuhanmu, bersabarlah.
  8. فَاِذَا نُقِرَ فِى النَّاقُوْرِۙ fa iżā nuqira fin-nāqụrMaka apabila sangkakala ditiup,
  9. فَذٰلِكَ يَوْمَىِٕذٍ يَّوْمٌ عَسِيْرٌۙ fa żālika yauma`iżiy yaumun ‘asīrmaka itulah hari yang serba sulit,
  10. عَلَى الْكٰفِرِيْنَ غَيْرُ يَسِيْرٍ ‘alal-kāfirīna gairu yasīrbagi orang-orang kafir tidak mudah.
  11. ذَرْنِيْ وَمَنْ خَلَقْتُ وَحِيْدًاۙ żarnī wa man khalaqtu waḥīdāBiarkanlah Aku (yang bertindak) terhadap orang yang Aku sendiri telah menciptakannya,
  12. وَّجَعَلْتُ لَهٗ مَالًا مَّمْدُوْدًاۙ wa ja’altu lahụ mālam mamdụdādan Aku beri kekayaan yang melimpah,
  13. وَّبَنِيْنَ شُهُوْدًاۙ wa banīna syuhụdādan anak-anak yang selalu bersamanya,
  14. وَّمَهَّدْتُّ لَهٗ تَمْهِيْدًاۙ wa mahhattu lahụ tamhīdādan Aku beri kelapangan (hidup) seluas-luasnya.
  15. ثُمَّ يَطْمَعُ اَنْ اَزِيْدَۙ ṡumma yaṭma’u an azīdKemudian dia ingin sekali agar Aku menambahnya.
  16. كَلَّاۗ اِنَّهٗ كَانَ لِاٰيٰتِنَا عَنِيْدًاۗ kallā, innahụ kāna li`āyātinā ‘anīdāTidak bisa! Sesungguhnya dia telah menentang ayat-ayat Kami (Al-Qur’an).
  17. سَاُرْهِقُهٗ صَعُوْدًاۗ sa`ur-hiquhụ ṣa’ụdāAku akan membebaninya dengan pendakian yang memayahkan.
  18. اِنَّهٗ فَكَّرَ وَقَدَّرَۙ innahụ fakkara wa qaddarSesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya),
  19. فَقُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَۙ fa qutila kaifa qaddarmaka celakalah dia! Bagaimana dia menetapkan?
  20. ثُمَّ قُتِلَ كَيْفَ قَدَّرَۙ ṡumma qutila kaifa qaddarSekali lagi, celakalah dia! Bagaimana dia menetapkan?
  21. ثُمَّ نَظَرَۙ ṡumma naẓarKemudian dia (merenung) memikirkan,
  22. ثُمَّ عَبَسَ وَبَسَرَۙ ṡumma ‘abasa wa basarlalu berwajah masam dan cemberut,
  23. ثُمَّ اَدْبَرَ وَاسْتَكْبَرَۙ ṡumma adbara wastakbarkemudian berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri,
  24. فَقَالَ اِنْ هٰذَآ اِلَّا سِحْرٌ يُّؤْثَرُۙ fa qāla in hāżā illā siḥruy yu`ṡarlalu dia berkata, “(Al-Qur’an) ini hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu).
  25. اِنْ هٰذَآ اِلَّا قَوْلُ الْبَشَرِۗ in hāżā illā qaulul-basyarIni hanyalah perkataan manusia.”
  26. سَاُصْلِيْهِ سَقَرَsa`uṣlīhi saqarKelak, Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar,
  27. وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا سَقَرُۗ wa mā adrāka mā saqardan tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu?
  28. لَا تُبْقِيْ وَلَا تَذَرُۚ lā tubqī wa lā tażarIa (Saqar itu) tidak meninggalkan dan tidak membiarkan,
  29. لَوَّاحَةٌ لِّلْبَشَرِۚ lawwāḥatul lil-basyaryang menghanguskan kulit manusia.
  30. عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَۗ ‘alaihā tis’ata ‘asyarDi atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).
  31. وَمَا جَعَلْنَآ اَصْحٰبَ النَّارِ اِلَّا مَلٰۤىِٕكَةً ۖوَّمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ اِلَّا فِتْنَةً لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْاۙ لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَيَزْدَادَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِيْمَانًا وَّلَا يَرْتَابَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَالْمُؤْمِنُوْنَۙ وَلِيَقُوْلَ الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ وَّالْكٰفِرُوْنَ مَاذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِهٰذَا مَثَلًاۗ كَذٰلِكَ يُضِلُّ اللّٰهُ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَمَا يَعْلَمُ جُنُوْدَ رَبِّكَ اِلَّا هُوَۗ وَمَا هِيَ اِلَّا ذِكْرٰى لِلْبَشَرِwa mā ja’alnā aṣ-ḥāban-nāri illā malā`ikataw wa mā ja’alnā ‘iddatahum illā fitnatal lillażīna kafarụ liyastaiqinallażīna ụtul-kitāba wa yazdādallażīna āmanū īmānaw wa lā yartāballażīna ụtul-kitāba wal-mu`minụna wa liyaqụlallażīna fī qulụbihim maraḍuw wal-kāfirụna māżā arādallāhu bihāżā maṡalā, każālika yuḍillullāhu may yasyā`u wa yahdī may yasyā`, wa mā ya’lamu junụda rabbika illā huw, wa mā hiya illā żikrā lil-basyarDan yang Kami jadikan penjaga neraka itu hanya dari malaikat; dan Kami menentukan bilangan mereka itu hanya sebagai cobaan bagi orang-orang kafir, agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin, agar orang yang beriman bertambah imannya, agar orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu; dan agar orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (berkata), “Apakah yang dikehendaki Allah dengan (bilangan) ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang Dia kehendaki. Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. Dan Saqar itu tidak lain hanyalah peringatan bagi manusia.
  32. كَلَّا وَالْقَمَرِۙkallā wal-qamarTidak! Demi bulan,
  33. وَالَّيْلِ اِذْ اَدْبَرَۙwal-laili iż adbardan demi malam ketika telah berlalu,
  34. وَالصُّبْحِ اِذَآ اَسْفَرَۙwaṣ-ṣub-ḥi iżā asfardan demi subuh apabila mulai terang,
  35. اِنَّهَا لَاِحْدَى الْكُبَرِۙinnahā la`iḥdal-kubarsesunggunya (Saqar itu) adalah salah satu (bencana) yang sangat besar,
  36. نَذِيْرًا لِّلْبَشَرِۙnażīral lil-basyarsebagai peringatan bagi manusia,
  37. لِمَنْ شَاۤءَ مِنْكُمْ اَنْ يَّتَقَدَّمَ اَوْ يَتَاَخَّرَۗliman syā`a mingkum ay yataqaddama au yata`akhkhar(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang ingin maju atau mundur.
  38. كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْ رَهِيْنَةٌۙkullu nafsim bimā kasabat rahīnahSetiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya,
  39. اِلَّآ اَصْحٰبَ الْيَمِيْنِ ۛ illā aṣ-ḥābal-yamīnkecuali golongan kanan,
  40. فِيْ جَنّٰتٍ ۛ يَتَسَاۤءَلُوْنَۙfī jannātiy yatasā`alụnberada di dalam surga, mereka saling menanyakan,
  41. عَنِ الْمُجْرِمِيْنَۙ‘anil-mujrimīntentang (keadaan) orang-orang yang berdosa,
  42. مَا سَلَكَكُمْ فِيْ سَقَرَ mā salakakum fī saqar”Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?”
  43. قَالُوْا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّيْنَۙqālụ lam naku minal-muṣallīnMereka menjawab, “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang me-laksanakan salat,
  44. وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِيْنَۙwa lam naku nuṭ’imul-miskīndan kami (juga) tidak memberi makan orang miskin,
  45. وَكُنَّا نَخُوْضُ مَعَ الْخَاۤىِٕضِيْنَۙwa kunnā nakhụḍu ma’al-khā`iḍīnbahkan kami biasa berbincang (untuk tujuan yang batil), bersama orang-orang yang membicarakannya,
  46. وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّيْنِۙwa kunnā nukażżibu biyaumid-dīndan kami mendustakan hari pembalasan,
  47. حَتّٰىٓ اَتٰىنَا الْيَقِيْنُۗḥattā atānal-yaqīnsampai datang kepada kami kematian.”
  48. فَمَا تَنْفَعُهُمْ شَفَاعَةُ الشَّافِعِيْنَۗfa mā tanfa’uhum syafā’atusy-syāfi’īnMaka tidak berguna lagi bagi mereka syafaat (pertolongan) dari orang-orang yang memberikan syafaat.
  49. فَمَا لَهُمْ عَنِ التَّذْكِرَةِ مُعْرِضِيْنَۙfa mā lahum ‘anit-tażkirati mu’riḍīnLalu mengapa mereka (orang-orang kafir) berpaling dari peringatan (Allah)?
  50. كَاَنَّهُمْ حُمُرٌ مُّسْتَنْفِرَةٌۙka`annahum ḥumurum mustanfirahseakan-akan mereka keledai liar yang lari terkejut,
  51. فَرَّتْ مِنْ قَسْوَرَةٍۗfarrat ming qaswarahlari dari singa.
  52. بَلْ يُرِيْدُ كُلُّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ اَنْ يُّؤْتٰى صُحُفًا مُّنَشَّرَةًۙbal yurīdu kullumri`im min-hum ay yu`tā ṣuḥufam munasysyarahBahkan setiap orang dari mereka ingin agar diberikan kepadanya lembaran-lembaran (kitab) yang terbuka.
  53. كَلَّاۗ بَلْ لَّا يَخَافُوْنَ الْاٰخِرَةَۗkallā, bal lā yakhāfụnal-ākhirahTidak! Sebenarnya mereka tidak takut kepada akhirat.
  54. كَلَّآ اِنَّهٗ تَذْكِرَةٌ ۚkallā innahụ tażkirahTidak! Sesungguhnya (Al-Qur’an) itu benar-benar suatu peringatan.
  55. فَمَنْ شَاۤءَ ذَكَرَهٗۗfa man syā`a żakarahMaka barangsiapa menghendaki, tentu dia mengambil pelajaran darinya.
  56. وَمَا يَذْكُرُوْنَ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ ۗهُوَ اَهْلُ التَّقْوٰى وَاَهْلُ الْمَغْفِرَةِwa mā yażkurụna illā ay yasyā`allāh, huwa ahlut-taqwā wa ahlul-magfirahDan mereka tidak akan mengambil pelajaran darinya (Al-Qur’an) kecuali (jika) Allah menghendakinya. Dialah Tuhan yang patut (kita) bertakwa kepada-Nya dan yang berhak memberi ampunan.

Surat Al Qiyamah | Al Quran Juz 29

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

  1. لَآ اُقْسِمُ بِيَوْمِ الْقِيٰمَةِۙlā uqsimu biyaumil-qiyāmahAku bersumpah dengan hari Kiamat,
  2. وَلَآ اُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ wa lā uqsimu bin-nafsil-lawwāmahdan aku bersumpah demi jiwa yang selalu menyesali (dirinya sendiri).
  3. اَيَحْسَبُ الْاِنْسَانُ اَلَّنْ نَّجْمَعَ عِظَامَهٗ ۗa yaḥsabul-insānu allan najma’a ‘iẓāmahApakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya?
  4. بَلٰى قَادِرِيْنَ عَلٰٓى اَنْ نُّسَوِّيَ بَنَانَهٗ balā qādirīna ‘alā an nusawwiya banānah(Bahkan) Kami mampu menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna.
  5. بَلْ يُرِيْدُ الْاِنْسَانُ لِيَفْجُرَ اَمَامَهٗۚbal yurīdul-insānu liyafjura amāmahTetapi manusia hendak membuat maksiat terus-menerus.
  6. يَسْـَٔلُ اَيَّانَ يَوْمُ الْقِيٰمَةِۗyas`alu ayyāna yaumul-qiyāmahDia bertanya, “Kapankah hari Kiamat itu?”
  7. فَاِذَا بَرِقَ الْبَصَرُۙfa iżā bariqal-baṣarMaka apabila mata terbelalak (ketakutan),
  8. وَخَسَفَ الْقَمَرُۙwa khasafal-qamardan bulan pun telah hilang cahayanya,
  9. وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُۙwa jumi’asy-syamsu wal-qamarlalu matahari dan bulan dikumpulkan,
  10. يَقُوْلُ الْاِنْسَانُ يَوْمَىِٕذٍ اَيْنَ الْمَفَرُّۚyaqụlul-insānu yauma`iżin ainal-mafarrpada hari itu manusia berkata, “Ke mana tempat lari?”
  11. كَلَّا لَا وَزَرَۗkallā lā wazarTidak! Tidak ada tempat berlindung!
  12. اِلٰى رَبِّكَ يَوْمَىِٕذِ ِۨالْمُسْتَقَرُّۗilā rabbika yauma`iżinil-mustaqarrHanya kepada Tuhanmu tempat kembali pada hari itu.
  13. يُنَبَّؤُا الْاِنْسَانُ يَوْمَىِٕذٍۢ بِمَا قَدَّمَ وَاَخَّرَۗyunabba`ul-insānu yauma`iżim bimā qaddama wa akhkharPada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya.
  14. بَلِ الْاِنْسَانُ عَلٰى نَفْسِهٖ بَصِيْرَةٌۙbalil-insānu ‘alā nafsihī baṣīrahBahkan manusia menjadi saksi atas dirinya sendiri,
  15. وَّلَوْ اَلْقٰى مَعَاذِيْرَهٗۗwalau alqā ma’āżīrahdan meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya.
  16. لَا تُحَرِّكْ بِهٖ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهٖۗlā tuḥarrik bihī lisānaka lita’jala bihJangan engkau (Muhammad) gerakkan lidahmu (untuk membaca Al-Qur’an) karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya.
  17. اِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهٗ وَقُرْاٰنَهٗ ۚinna ‘alainā jam’ahụ wa qur`ānahSesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya (di dadamu) dan membacakannya.
  18. فَاِذَا قَرَأْنٰهُ فَاتَّبِعْ قُرْاٰنَهٗ ۚfa iżā qara`nāhu fattabi’ qur`ānahApabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.
  19. ثُمَّ اِنَّ عَلَيْنَا بَيَانَهٗ ۗṡumma inna ‘alainā bayānahKemudian sesungguhnya Kami yang akan menjelaskannya.
  20. كَلَّا بَلْ تُحِبُّوْنَ الْعَاجِلَةَۙkallā bal tuḥibbụnal-‘ājilahTidak! Bahkan kamu mencintai kehidupan dunia,
  21. وَتَذَرُوْنَ الْاٰخِرَةَۗwa tażarụnal-ākhirahdan mengabaikan (kehidupan) akhirat.
  22. وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ نَّاضِرَةٌۙwujụhuy yauma`iżin nāḍirahWajah-wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri-seri,
  23. اِلٰى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ ۚilā rabbihā nāẓirahmemandang Tuhannya.
  24. وَوُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍۢ بَاسِرَةٌۙwa wujụhuy yauma`iżim bāsirahDan wajah-wajah (orang kafir) pada hari itu muram,
  25. تَظُنُّ اَنْ يُّفْعَلَ بِهَا فَاقِرَةٌ ۗtaẓunnu ay yuf’ala bihā fāqirahmereka yakin bahwa akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang sangat dahsyat.
  26. كَلَّآ اِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيَۙkallā iżā balagatit-tarāqīTidak! Apabila (nyawa) telah sampai ke kerongkongan,
  27. وَقِيْلَ مَنْ ۜرَاقٍۙwa qīla man rāqdan dikatakan (kepadanya), “Siapa yang dapat menyembuhkan?”
  28. وَّظَنَّ اَنَّهُ الْفِرَاقُۙwa ẓanna annahul-firāqDan dia yakin bahwa itulah waktu perpisahan (dengan dunia),
  29. وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِۙwaltaffatis-sāqu bis-sāqdan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan),
  30. اِلٰى رَبِّكَ يَوْمَىِٕذِ ِۨالْمَسَاقُ ۗilā rabbika yauma`iżinil-masāqkepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau.
  31. فَلَا صَدَّقَ وَلَا صَلّٰىۙfa lā ṣaddaqa wa lā ṣallāKarena dia (dahulu) tidak mau membenarkan (Al-Qur’an dan Rasul) dan tidak mau melaksanakan salat,
  32. وَلٰكِنْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۙwa lāking każżaba wa tawallātetapi justru dia mendustakan (Rasul) dan berpaling (dari kebenaran),
  33. ثُمَّ ذَهَبَ اِلٰٓى اَهْلِهٖ يَتَمَطّٰىۗṡumma żahaba ilā ahlihī yatamaṭṭākemudian dia pergi kepada keluarganya dengan sombong.
  34. اَوْلٰى لَكَ فَاَوْلٰىۙaulā laka fa aulāCelakalah kamu! Maka celakalah!
  35. ثُمَّ اَوْلٰى لَكَ فَاَوْلٰىۗṡumma aulā laka fa aulāSekali lagi, celakalah kamu (manusia)! Maka celakalah!
  36. اَيَحْسَبُ الْاِنْسَانُ اَنْ يُّتْرَكَ سُدًىۗa yaḥsabul-insānu ay yutraka sudāApakah manusia mengira, dia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?
  37. اَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِّنْ مَّنِيٍّ يُّمْنٰى a lam yaku nuṭfatam mim maniyyiy yumnāBukankah dia mulanya hanya setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim),
  38. ثُمَّ كَانَ عَلَقَةً فَخَلَقَ فَسَوّٰىۙṡumma kāna ‘alaqatan fa khalaqa fa sawwākemudian (mani itu) menjadi sesuatu yang melekat, lalu Allah menciptakannya dan menyempurnakannya,
  39. فَجَعَلَ مِنْهُ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْاُنْثٰىۗfa ja’ala min-huz-zaujainiż-żakara wal-unṡālalu Dia menjadikan darinya sepasang laki-laki dan perempuan.
  40. اَلَيْسَ ذٰلِكَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنْ يُّحْيِ َۧ الْمَوْتٰىa laisa żālika biqādirin ‘alā ay yuḥyiyal-mautāBukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati?

Surat Al Insan | Al Quran Juz 29

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

  1. هَلْ اَتٰى عَلَى الْاِنْسَانِ حِيْنٌ مِّنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْـًٔا مَّذْكُوْرًا hal atā ‘alal-insāni ḥīnum minad-dahri lam yakun syai`am mażkụrāBukankah pernah datang kepada manusia waktu dari masa, yang ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?
  2. اِنَّا خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ نُّطْفَةٍ اَمْشَاجٍۖ نَّبْتَلِيْهِ فَجَعَلْنٰهُ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا innā khalaqnal-insāna min nuṭfatin amsyājin nabtalīhi fa ja’alnāhu samī’an baṣīrāSungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.
  3. اِنَّا هَدَيْنٰهُ السَّبِيْلَ اِمَّا شَاكِرًا وَّاِمَّا كَفُوْرًا innā hadaināhus-sabīla immā syākiraw wa immā kafụrāSungguh, Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur.
  4. اِنَّآ اَعْتَدْنَا لِلْكٰفِرِيْنَ سَلٰسِلَا۟ وَاَغْلٰلًا وَّسَعِيْرًا innā a’tadnā lil-kāfirīna salāsila wa aglālaw wa sa’īrāSungguh, Kami telah menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu dan neraka yang menyala-nyala.
  5. اِنَّ الْاَبْرَارَ يَشْرَبُوْنَ مِنْ كَأْسٍ كَانَ مِزَاجُهَا كَافُوْرًاۚinnal-abrāra yasyrabụna ming ka`sing kāna mizājuhā kāfụrāSungguh, orang-orang yang berbuat kebajikan akan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur,
  6. عَيْنًا يَّشْرَبُ بِهَا عِبَادُ اللّٰهِ يُفَجِّرُوْنَهَا تَفْجِيْرًا ‘ainay yasyrabu bihā ‘ibādullāhi yufajjirụnahā tafjīrā(yaitu) mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya.
  7. يُوْفُوْنَ بِالنَّذْرِ وَيَخَافُوْنَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهٗ مُسْتَطِيْرًا yụfụna bin-nażri wa yakhāfụna yaumang kāna syarruhụ mustaṭīrāMereka memenuhi nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.
  8. وَيُطْعِمُوْنَ الطَّعَامَ عَلٰى حُبِّهٖ مِسْكِيْنًا وَّيَتِيْمًا وَّاَسِيْرًا wa yuṭ’imụnaṭ-ṭa’āma ‘alā ḥubbihī miskīnaw wa yatīmaw wa asīrāDan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan,
  9. اِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللّٰهِ لَا نُرِيْدُ مِنْكُمْ جَزَاۤءً وَّلَا شُكُوْرًا innamā nuṭ’imukum liwaj-hillāhi lā nurīdu mingkum jazā`aw wa lā syukụrā(sambil berkata), “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridaan Allah, kami tidak mengharap balasan dan terima kasih dari kamu.
  10. اِنَّا نَخَافُ مِنْ رَّبِّنَا يَوْمًا عَبُوْسًا قَمْطَرِيْرًا innā nakhāfu mir rabbinā yauman ‘abụsang qamṭarīrāSungguh, kami takut akan (azab) Tuhan pada hari (ketika) orang-orang berwajah masam penuh kesulitan.”
  11. فَوَقٰىهُمُ اللّٰهُ شَرَّ ذٰلِكَ الْيَوْمِ وَلَقّٰىهُمْ نَضْرَةً وَّسُرُوْرًاۚfa waqāhumullāhu syarra żālikal-yaumi wa laqqāhum naḍrataw wa surụrāMaka Allah melindungi mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka keceriaan dan kegembiraan.
  12. وَجَزٰىهُمْ بِمَا صَبَرُوْا جَنَّةً وَّحَرِيْرًاۙwa jazāhum bimā ṣabarụ jannataw wa ḥarīrāDan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabarannya (berupa) surga dan (pakaian) sutera.
  13. مُّتَّكِـِٕيْنَ فِيْهَا عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِۚ لَا يَرَوْنَ فِيْهَا شَمْسًا وَّلَا زَمْهَرِيْرًاۚmuttaki`īna fīhā ‘alal-arā`ik, lā yarauna fīhā syamsaw wa lā zamharīrāDi sana mereka duduk bersandar di atas dipan, di sana mereka tidak melihat (merasakan teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang berlebihan.
  14. وَدَانِيَةً عَلَيْهِمْ ظِلٰلُهَا وَذُلِّلَتْ قُطُوْفُهَا تَذْلِيْلًا wa dāniyatan ‘alaihim ẓilāluhā wa żullilat quṭụfuhā tażlīlāDan naungan (pepohonan)nya dekat di atas mereka dan dimudahkan semudah-mudahnya untuk memetik (buah)nya.
  15. وَيُطَافُ عَلَيْهِمْ بِاٰنِيَةٍ مِّنْ فِضَّةٍ وَّاَكْوَابٍ كَانَتْ قَوَارِيْرَا۠ wa yuṭāfu ‘alaihim bi`āniyatim min fiḍḍatiw wa akwābing kānat qawārīrāDan kepada mereka diedarkan bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana kristal,
  16. قَوَارِيْرَا۟ مِنْ فِضَّةٍ قَدَّرُوْهَا تَقْدِيْرًا qawārīra min fiḍḍating qaddarụhā taqdīrākristal yang jernih terbuat dari perak, mereka tentukan ukurannya yang sesuai (dengan kehendak mereka).
  17. وَيُسْقَوْنَ فِيْهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنْجَبِيْلًاۚwa yusqauna fīhā ka`sang kāna mizājuhā zanjabīlāDan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe.
  18. عَيْنًا فِيْهَا تُسَمّٰى سَلْسَبِيْلًا ‘ainan fīhā tusammā salsabīlā(Yang didatangkan dari) sebuah mata air (di surga) yang dinamakan Salsabil.
  19. ۞ وَيَطُوْفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُّخَلَّدُوْنَۚ اِذَا رَاَيْتَهُمْ حَسِبْتَهُمْ لُؤْلُؤًا مَّنْثُوْرًاwa yaṭụfu ‘alaihim wildānum mukhalladụn, iżā ra`aitahum ḥasibtahum lu`lu`am manṡụrāDan mereka dikelilingi oleh para pemuda yang tetap muda. Apabila kamu melihatnya, akan kamu kira mereka, mutiara yang bertaburan.
  20. وَاِذَا رَاَيْتَ ثَمَّ رَاَيْتَ نَعِيْمًا وَّمُلْكًا كَبِيْرًا wa iżā ra`aita ṡamma ra`aita na’īmaw wa mulkang kabīrāDan apabila engkau melihat (keadaan) di sana (surga), niscaya engkau akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar.
  21. عٰلِيَهُمْ ثِيَابُ سُنْدُسٍ خُضْرٌ وَّاِسْتَبْرَقٌۖ وَّحُلُّوْٓا اَسَاوِرَ مِنْ فِضَّةٍۚ وَسَقٰىهُمْ رَبُّهُمْ شَرَابًا طَهُوْرًا ‘āliyahum ṡiyābu sundusin khuḍruw wa istabraquw wa ḥullū asāwira min fiḍḍah, wa saqāhum rabbuhum syarāban ṭahụrāMereka berpakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan memakai gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih (dan suci).
  22. اِنَّ هٰذَا كَانَ لَكُمْ جَزَاۤءً وَّكَانَ سَعْيُكُمْ مَّشْكُوْرًا inna hāżā kāna lakum jazā`aw wa kāna sa’yukum masykụrāInilah balasan untukmu, dan segala usahamu diterima dan diakui (Allah).
  23. اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ تَنْزِيْلًاۚinnā naḥnu nazzalnā ‘alaikal-qur`āna tanzīlāSesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an kepadamu (Muhammad) secara berangsur-angsur.
  24. فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تُطِعْ مِنْهُمْ اٰثِمًا اَوْ كَفُوْرًاۚfaṣbir liḥukmi rabbika wa lā tuṭi’ min-hum āṡiman au kafụrāMaka bersabarlah untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, dan janganlah engkau ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antara mereka.
  25. وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًاۚważkurisma rabbika bukrataw wa aṣīlāDan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang.
  26. وَمِنَ الَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهٗ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيْلًا wa minal-laili fasjud lahụ wa sabbiḥ-hu lailan ṭawīlāDan pada sebagian dari malam, maka bersujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari.
  27. اِنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ يُحِبُّوْنَ الْعَاجِلَةَ وَيَذَرُوْنَ وَرَاۤءَهُمْ يَوْمًا ثَقِيْلًا inna hā`ulā`i yuḥibbụnal-‘ājilata wa yażarụna warā`ahum yauman ṡaqīlāSesungguhnya mereka (orang kafir) itu mencintai kehidupan (dunia) dan meninggalkan hari yang berat (hari akhirat) di belakangnya.
  28. نَحْنُ خَلَقْنٰهُمْ وَشَدَدْنَآ اَسْرَهُمْۚ وَاِذَا شِئْنَا بَدَّلْنَآ اَمْثَالَهُمْ تَبْدِيْلًا naḥnu khalaqnāhum wa syadadnā asrahum, wa iżā syi`nā baddalnā amṡālahum tabdīlāKami telah menciptakan mereka dan menguatkan persendian tubuh mereka. Tetapi, jika Kami menghendaki, Kami dapat mengganti dengan yang serupa mereka.
  29. اِنَّ هٰذِهٖ تَذْكِرَةٌ ۚ فَمَنْ شَاۤءَ اتَّخَذَ اِلٰى رَبِّهٖ سَبِيْلًا inna hāżihī tażkirah, fa man syā`attakhaża ilā rabbihī sabīlāSungguh, (ayat-ayat) ini adalah peringatan, maka barangsiapa menghendaki (kebaikan bagi dirinya) tentu dia mengambil jalan menuju kepada Tuhannya.
  30. وَمَا تَشَاۤءُوْنَ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيْمًا حَكِيْمًاۖwa mā tasyā`ụna illā ay yasyā`allāh, innallāha kāna ‘alīman ḥakīmāTetapi kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali apabila Allah kehendaki Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.
  31. يُّدْخِلُ مَنْ يَّشَاۤءُ فِيْ رَحْمَتِهٖۗ وَالظّٰلِمِيْنَ اَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا اَلِيْمًاyudkhilu may yasyā`u fī raḥmatih, waẓ-ẓālimīna a’adda lahum ‘ażāban alīmāDia memasukkan siapa pun yang Dia kehendaki ke dalam rahmat-Nya (surga). Adapun bagi orang-orang zalim disediakan-Nya azab yang pedih.

Surat Al Mursalat | Al Quran Juz 29

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

  1. وَالْمُرْسَلٰتِ عُرْفًاۙwal-mursalāti ‘urfāDemi (malaikat-malaikat) yang diutus untuk membawa kebaikan,
  2. فَالْعٰصِفٰتِ عَصْفًاۙfal-‘āṣifāti ‘aṣfādan (malaikat-malaikat) yang terbang dengan kencangnya,
  3. وَّالنّٰشِرٰتِ نَشْرًاۙwan-nāsyirāti nasyrādan (malaikat-malaikat) yang menyebarkan (rahmat Allah) dengan seluas-luasnya,
  4. فَالْفٰرِقٰتِ فَرْقًاۙfal-fāriqāti farqādan (malaikat-malaikat) yang membedakan (antara yang baik dan yang buruk) dengan sejelas-jelasnya,
  5. فَالْمُلْقِيٰتِ ذِكْرًاۙfal-mulqiyāti żikrādan (malaikat-malaikat) yang menyampaikan wahyu,
  6. عُذْرًا اَوْ نُذْرًاۙ‘użran au nużrāuntuk menolak alasan-alasan atau memberi peringatan.
  7. اِنَّمَا تُوْعَدُوْنَ لَوَاقِعٌۗinnamā tụ’adụna lawāqi’Sungguh, apa yang dijanjikan kepadamu pasti terjadi.
  8. فَاِذَا النُّجُوْمُ طُمِسَتْۙfa iżan-nujụmu ṭumisatMaka apabila bintang-bintang dihapuskan,
  9. وَاِذَا السَّمَاۤءُ فُرِجَتْۙwa iżas-samā`u furijatdan apabila langit terbelah,
  10. وَاِذَا الْجِبَالُ نُسِفَتْۙwa iżal-jibālu nusifatdan apabila gunung-gunung dihancurkan menjadi debu,
  11. وَاِذَا الرُّسُلُ اُقِّتَتْۗwa iżar-rusulu uqqitatdan apabila rasul-rasul telah ditetapkan waktunya.
  12. لِاَيِّ يَوْمٍ اُجِّلَتْۗli`ayyi yaumin ujjilat(Niscaya dikatakan kepada mereka), “Sampai hari apakah ditangguhkan (azab orang-orang kafir itu)?”
  13. لِيَوْمِ الْفَصْلِۚliyaumil-faṣlSampai hari keputusan.
  14. وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا يَوْمُ الْفَصْلِۗwa mā adrāka mā yaumul-faṣlDan tahukah kamu apakah hari ke-putusan itu?
  15. وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَ wailuy yauma`iżil lil-mukażżibīnCelakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan (kebenaran).
  16. اَلَمْ نُهْلِكِ الْاَوَّلِيْنَۗa lam nuhlikil-awwalīnBukankah telah Kami binasakan orang-orang yang dahulu?
  17. ثُمَّ نُتْبِعُهُمُ الْاٰخِرِيْنَ ṡumma nutbi’uhumul-ākhirīnLalu Kami susulkan (azab Kami terhadap) orang-orang yang datang kemudian.
  18. كَذٰلِكَ نَفْعَلُ بِالْمُجْرِمِيْنَ każālika naf’alu bil-mujrimīnDemikianlah Kami perlakukan orang-orang yang berdosa.
  19. وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَ wailuy yauma`iżil lil-mukażżibīnCelakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan (kebenaran).
  20. اَلَمْ نَخْلُقْكُّمْ مِّنْ مَّاۤءٍ مَّهِيْنٍۙa lam nakhlukkum mim mā`im mahīnBukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina (mani),
  21. فَجَعَلْنٰهُ فِيْ قَرَارٍ مَّكِيْنٍfa ja’alnāhu fī qarārim makīnkemudian Kami letakkan ia dalam tempat yang kokoh (rahim),
  22. اِلٰى قَدَرٍ مَّعْلُوْمٍۙilā qadarim ma’lụmsampai waktu yang ditentukan,
  23. فَقَدَرْنَاۖ فَنِعْمَ الْقٰدِرُوْنَ fa qadarnā fa ni’mal-qādirụnlalu Kami tentukan (bentuknya), maka (Kamilah) sebaik-baik yang menentukan.
  24. وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَ wailuy yauma`iżil lil-mukażżibīnCelakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan (kebenaran).
  25. اَلَمْ نَجْعَلِ الْاَرْضَ كِفَاتًاۙa lam naj’alil-arḍa kifātāBukankah Kami jadikan bumi untuk (tempat) berkumpul,
  26. اَحْيَاۤءً وَّاَمْوَاتًاۙaḥyā`aw wa amwātābagi yang masih hidup dan yang sudah mati?
  27. وَّجَعَلْنَا فِيْهَا رَوَاسِيَ شٰمِخٰتٍ وَّاَسْقَيْنٰكُمْ مَّاۤءً فُرَاتًاۗwa ja’alnā fīhā rawāsiya syāmikhātiw wa asqainākum mā`an furātāDan Kami jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi, dan Kami beri minum kamu dengan air tawar?
  28. وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَ wailuy yauma`iżil lil-mukażżibīnCelakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan (kebenaran).
  29. اِنْطَلِقُوْٓا اِلٰى مَا كُنْتُمْ بِهٖ تُكَذِّبُوْنَۚinṭaliqū ilā mā kuntum bihī tukażżibụn(Akan dikatakan), “Pergilah kamu mendapatkan apa (azab) yang dahulu kamu dustakan.
  30. اِنْطَلِقُوْٓا اِلٰى ظِلٍّ ذِيْ ثَلٰثِ شُعَبٍ inṭaliqū ilā ẓillin żī ṡalāṡi syu’abPergilah kamu mendapatkan naungan (asap api neraka) yang mempunyai tiga cabang,
  31. لَا ظَلِيْلٍ وَّلَا يُغْنِيْ مِنَ اللَّهَبِۗlā ẓalīliw wa lā yugnī minal-lahabyang tidak melindungi dan tidak pula menolak nyala api neraka.”
  32. اِنَّهَا تَرْمِيْ بِشَرَرٍ كَالْقَصْرِۚinnahā tarmī bisyararing kal-qaṣrSungguh, (neraka) itu menyemburkan bunga api (sebesar dan setinggi) istana,
  33. كَاَنَّهٗ جِمٰلَتٌ صُفْرٌۗka`annahụ jimālatun ṣufrseakan-akan iring-iringan unta yang kuning.
  34. وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَ wailuy yauma`iżil lil-mukażżibīnCelakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan (kebenaran).
  35. هٰذَا يَوْمُ لَا يَنْطِقُوْنَۙhāżā yaumu lā yanṭiqụnInilah hari, saat mereka tidak dapat berbicara,
  36. وَلَا يُؤْذَنُ لَهُمْ فَيَعْتَذِرُوْنَ wa lā yu`żanu lahum fa ya’tażirụndan tidak diizinkan kepada mereka mengemukakan alasan agar mereka dimaafkan.
  37. وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَ wailuy yauma`iżil lil-mukażżibīnCelakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan (kebenaran).
  38. هٰذَا يَوْمُ الْفَصْلِ جَمَعْنٰكُمْ وَالْاَوَّلِيْنَ hāżā yaumul-faṣli jama’nākum wal-awwalīnInilah hari keputusan; (pada hari ini) Kami kumpulkan kamu dan orang-orang yang terdahulu.
  39. فَاِنْ كَانَ لَكُمْ كَيْدٌ فَكِيْدُوْنِ fa ing kāna lakum kaidun fa kīdụnMaka jika kamu punya tipu daya, maka lakukanlah (tipu daya) itu terhadap-Ku.
  40. وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَ wailuy yauma`iżil lil-mukażżibīnCelakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan (kebenaran).
  41. اِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِيْ ظِلٰلٍ وَّعُيُوْنٍۙinnal-muttaqīna fī ẓilāliw wa ‘uyụnSungguh, orang-orang yang bertakwa berada dalam naungan (pepohonan surga yang teduh) dan (di sekitar) mata air,
  42. وَّفَوَاكِهَ مِمَّا يَشْتَهُوْنَۗwa fawākiha mimmā yasytahụndan buah-buahan yang mereka sukai.
  43. كُلُوْا وَاشْرَبُوْا هَنِيْۤـًٔا ۢبِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ kulụ wasyrabụ hanī`am bimā kuntum ta’malụn(Katakan kepada mereka), “Makan dan minumlah dengan rasa nikmat sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan.”
  44. اِنَّا كَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ innā każālika najzil-muḥsinīnSungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
  45. وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَ wailuy yauma`iżil lil-mukażżibīnCelakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan (kebenaran).
  46. كُلُوْا وَتَمَتَّعُوْا قَلِيْلًا اِنَّكُمْ مُّجْرِمُوْنَ kulụ wa tamatta’ụ qalīlan innakum mujrimụn(Katakan kepada orang-orang kafir), “Makan dan bersenang-senanglah kamu (di dunia) sebentar, sesungguhnya kamu orang-orang durhaka!”
  47. وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَ wailuy yauma`iżil lil-mukażżibīnCelakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan (kebenaran).
  48. وَاِذَا قِيْلَ لَهُمُ ارْكَعُوْا لَا يَرْكَعُوْنَ wa iżā qīla lahumurka’ụ lā yarka’ụnDan apabila dikatakan kepada mereka, “Rukuklah,” mereka tidak mau rukuk.
  49. وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَ wailuy yauma`iżil lil-mukażżibīnCelakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan (kebenaran)!
  50. فَبِاَيِّ حَدِيْثٍۢ بَعْدَهٗ يُؤْمِنُوْنَ ۔fa bi`ayyi ḥadīṡim ba’dahụ yu`minụnMaka kepada ajaran manakah (selain Al-Qur’an) ini mereka akan beriman?

Kita sudah sampai pada akhir artikel bacaan al quran juz 29 latin, arab, dan terjemahan Indonesia. Mudah-mudahan menjadi amal kebaikan bagi pembaca dan juga bagi admin. Aamiin

Quranindo.com adalah website al quranul karim tercepat dan hemat kuota internet di Indonesia.

Berapa surah yg ada di juz 29?

Dalam tradisi rakyat Indonesia, Juz 29 atau Juz Tabarak lebih banyak diketahui dari surah awalnya, yakni Surah Tabarak Jumlah Ruku' dalam Juz ini adalah 22 dengan jumlah 11 Surah dan 431 ayat. Urutan nomor surah Alquran yang tercantum adalah surah 67 hingga 77.

Berapa jumlah surat dalam juz 28?

Dalam tradisi rakyat Indonesia, Juz 28 atau Juz Qad Sami'Allah lebih banyak diketahui dari salah satu surahnya, yakni Surah Al-Jumu'ah yang biasa dibacakan setiap pengadaan Salat Jum'at Juz ini terdapat sejumlah 9 Surah dan 137 ayat.

Berapa jumlah surat dalam juz 30?

Total keseluruhan surat pendek yang dikandung juz 30 berjumlah 37 surat. Masing-masing surat disusun sesuai dengan urutan dalam mushaf Al Quran yang dimulai dengan surah An Naba hingga urutan surat terakhir, surah An Naas.

Ayat terbanyak juz berapa?

Juz Amma 30 mungkin sudah tidak terdengar asing lagi bagi ummat muslim. Juz Amma merupakan bagian juz terakhir dalam kitab suci Alquran. Juz ini berjumlah sebanyak 37 surat dengan 564 ayat. Sebagian besar surat dalam Juz Amma merupakan surah Makkiyah yang turun ketika Nabi Muhammad SAW sedang berada di Mekkah.