Show
TEMPO.CO, Jakarta - Musim pancaroba terjadi saat peralihan dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya. Perubahan udara dan suhu sedikit banyak berpengaruh pada tubuh karena otomatis akan berusaha keras menyesuaikan dengan temperatur sekitar. Saat itu pula imunitas atau daya tahan tubuh terhadap penyebab penyakit berkurang sehingga sering menyebabkan orang sakit. Selain itu, temperatur yang berubah-ubah adalah salah satu kondisi yang memacu virus dan bakteri untuk lebih cepat berkembang biak. Jadi, tidak heran lebih banyak orang terserang penyakit di musim pancaroba dibanding di musim yang temperaturnya relatif stabil. Musim pancaroba berkaitan erat dengan beberapa gangguan kesehatan seperti flu, batuk, pilek, demam, gangguan saluran napas, masuk angin, influenza, gangguan pencernaan, seperti diare dan tifus abdominalis. Kemunculan penyakit-penyakit tersebut menjadi tinggi pada awal perubahan musim atau pancaroba karena banyaknya kotoran yang menjadi vektor bagi bakteri dan virus penyebab penyakit, juga tak lepas dari pola konsumsi makanan. Penyakit tersebut dapat timbul karena adanya bakteri atau virus yang mencemari makanan atau minuman. Chlara Yunita Prabawati, dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), menjelaskan musim pancaroba adalah durasi transisi dari musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Karakteristik musim pancaroba adalah fenomena alam yang fluktuatif dan tidak menentu, seperti hujan deras yang tiba-tiba disertai angin kencang, bahkan fenomena hujan es. Dia mengatakan faktor lingkungan yang ekstrem seperti kelembaban udara yang sangat kering, cuaca dengan suhu tiba-tiba menurun, dan paparan perubahan temperatur di lingkungan meningkatkan risiko terserang penyakit dan penurunan daya tahan tubuh pada individu. Berikut daftar penyakit yang menyerang di musim pancaroba. Influenza Demam berdarah dengue Tifus ISPA Kuman ini akan melekat pada sel epitel hidung dengan mengikuti proses pernapasan dan masuk ke bronkus kemudian ke saluran pernapasan, yang mengakibatkan demam, batuk, pilek, sakit kepala, infeksi telinga, nadi cepat, dan tenggorokan memerah. Hal yang bisa dilakukan saat terserang ISPA adalah dengan meminta pertolongan tenaga kesehatan agar segera dilakukan pemeriksaan fisik, klinis, laboratorium, serta diberikan terapi farmakologis dan nonfarmakologis. Ada beberapa cara untuk mencegah penyakit akibat musim pancaroba, antara lain: -Menjaga kebersihan makanan dan minuman, membersihkan tangan secara baik sesudah buang air besar atau menjelang makan. -Hati-hati mengonsumsi makanan, jangan jajan sembarangan. -Minum air yang bersih dan matang. -Menjaga kebersihan lingkungan, memberantas lalat, nyamuk, kecoa, dan semut. -Makan makanan yang bergizi dan seimbang, istirahat cukup, serta hidup yang teratur untuk meningkatkan daya tahan tubuh. -Bila terjadi keluhan serius, segera pergi ke dokter. Baca juga: Tips Cegah Demam Berdarah di Musim Pancaroba dari Dokter
Musim pancaroba adalah musim peralihan dari satu musim ke musim yang lain, biasanya merupakan masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Musim ini juga dikaitkan dengan datangnya berbagai jenis penyakit. Mengapa di musim pancaroba tubuh lebih rentan terkena penyakit? Apa saja macam-macam penyakitnya? Simak ulasannya di bawah ini.
Perubahan cuaca yang terjadi begitu cepat dapat meningkatkan risiko tubuh terserang penyakit. Hal ini tidak lepas dari berbagai faktor, seperti peralihan suhu yang ekstrem. Lalu, mengapa tubuh menjadi lebih rentan terkena penyakit? Virus lebih mudah bertahan dan lebih cepat berkembang biak berkali lipat di suhu yang dingin sehingga lebih mudah menyerang manusia. Selain itu, udara dingin juga berdampak buruk pada kinerja sistem imun dalam melindungi tubuh dari virus-virus tersebut. Ketika tubuh terpapar udara dingin, pembuluh darah menyempit sebagai upaya mempertahankan suhu di organ-organ tubuh. Akibatnya, sistem imun tubuh secara tidak langsung dapat terganggu dalam melawan infeksi virus. Berbagai jenis penyakit yang menyerang saat musim pancarobaSaat musim pancaroba melanda, waspadalah karena ada berbagai penyakit yang rentan muncul dan menyerang. Di bawah ini adalah berbagai penyakit yang rentan terjadi ketika musim pancaroba. 1. Sakit kepalaSaat musim pancaroba, turunnya tekanan udara, kenaikan tajam kelembapan udara, atau turunnya suhu udara secara tiba-tiba dapat memicu terjadinya sakit kepala, terutama migrain. Selain itu, cuaca dingin yang ekstrem atau sinar matahari yang terlalu panas juga dapat memicu ketidakstabilan komponen kimiawi dalam otak sehingga memicu sakit kepala. Cuaca yang terlalu dingin juga dapat membuat pembuluh darah menyempit sehingga menghambat suplai darah yang menuju ke otak. 2. Batuk pilekPenyakit lain yang sangat umum muncul di musim pancaroba adalah batuk pilek. Salah satu virus yang perkembangbiakannya semakin bertambah di musim ini adalah virus influenza dan rhinovirus. Selain itu, saat terjadi perubahan cuaca dari dingin ke cuaca yang lebih hangat, orang-orang menjadi lebih sering keluar rumah, berjalan-jalan, dan berkumpul bersama. Ketika banyak orang berkumpul, penyebaran penyakit menjadi lebih mudah terjadi. Batuk pilek biasanya ditandai dengan gejala batuk, hidung meler atau tersumbat, bersin, meriang, dan demam. Pastikan Anda selalu mengenakan masker untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari penularan batuk pilek.
Meskipun belum dapat dibuktikan, penurunan tekanan udara dicurigai dapat menyebabkan nyeri sendi. Anda dapat membayangkan jaringan yang berada di sekitar persendian Anda seperti balon. Tekanan udara yang normal akan menahan balon tersebut sehingga tidak mengembang. Namun, tekanan udara yang rendah dapat menyebabkan balon tidak tertahan sehingga perlahan-lahan balon atau jaringan di sekeliling persendian Anda akan mengembang. Inilah yang menyebabkan rasa sakit pada persendian. 4. Serangan asmaPenyakit selanjutnya yang banyak dikeluhkan muncul di musim pancaroba adalah kambuhnya penyakit asma. Serangan asma terjadi karena saluran udara mengalami peradangan. Ketika suhu sekitar rendah, udara dingin yang masuk ke saluran udara juga menjadi lebih dingin. Saluran udara akan bereaksi terhadap udara dingin ini dan terjadi peradangan. Hal ini diperparah terutama jika Anda melakukan aktivitas berat atau berolahraga di ruang terbuka. Pertukaran udara yang cepat saat Anda beraktivitas berat menyebabkan udara tidak dapat dihangatkan terlebih dahulu. Ini bisa meningkatkan risiko inflamasi yang diakibatkan oleh udara dingin. 5. Demam berdarahDemam berdarah adalah penyakit infeksi yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Penyakit ini juga tergolong rentan muncul di musim pancaroba. Saat memasuki musim hujan, suhu udara yang turun menyebabkan lingkungan menjadi lebih lembap. Genangan air pun terbentuk di mana-mana akibat hujan. Kondisi ini yang menjadi tempat ideal bagi nyamuk Aedes untuk berkembang biak. Akibatnya, penularan DBD pun lebih mudah terjadi di musim ini. 6. Sakit mataSakit mata alias konjungtivitis terjadi akibat peradangan atau infeksi pada selaput transparan yang melapisi kelopak mata dan bagian putih mata Anda. Akibatnya, mata jadi terasa gatal, tampak kemerahan, selalu berair, dan lebih mudah mengeluarkan kotoran (belek). Penyakit ini biasanya sembuh sendiri dalam waktu 7–14 hari seiring meningkatnya kekebalan tubuh Anda. Namun, sakit mata akibat infeksi virus mungkin butuh 2–3 minggu untuk hilang sepenuhnya.
Tips menjaga kesehatan selama musim pancarobaAgar tubuh senantiasa terlindungi, berikut adalah beberapa tips yang perlu Anda terapkan untuk mencegah terkena penyakit di musim pancaroba:
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. SumberFlu Virus Fortified In Colder Weather – National Institutes of Health. (n.d.). Retrieved November 16, 2021, from https://www.nih.gov/news-events/nih-research-matters/flu-virus-fortified-colder-weather Waspada Terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD) di Musim Pancaroba – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat. (2020). Retrieved November 16, 2021, from https://dinkes.kalbarprov.go.id/waspada-terhadap-demam-berdarah-dengue-dbd-di-musim-pancaroba/ Chakour, K. (2021). It’s cold outside! Do your joints hurt? – UChicago Medicine. Retrieved November 16, 2021, from https://www.uchicagomedicine.org/forefront/prevention-and-screening-articles/its-cold-outside-do-your-joints-hurt Colds and flu – Asthma UK. (2021). Retrieved November 16, 2021, from https://www.asthma.org.uk/advice/triggers/colds-and-flu/ How to boost your immune system – Harvard Health Publishing. (2021). Retrieved November 16, 2021, from https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/how-to-boost-your-immune-system Out in the cold – Harvard Health Publishing. (2021). Retrieved November 16, 2021, from https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/out-in-the-cold Sore throat – Mayo Clinic. (2021). Retrieved November 16, 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sore-throat/symptoms-causes/syc-20351635 Common cold – Mayo Clinic. (2021). Retrieved November 16, 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/common-cold/symptoms-causes/syc-20351605 Dorleijn, D., Luijsterburg, P., Burdorf, A., Rozendaal, R. M., Verhaar, J., Bos, P. K., & Bierma-Zeinstra, S. (2014). Associations between weather conditions and clinical symptoms in patients with hip osteoarthritis: a 2-year cohort study. Pain, 155(4), 808–813. https://doi.org/10.1016/j.pain.2014.01.018 Pergantian Musim, Masyarakat Diimbau Waspadai ISPA dan Penyakit Mata. (2022). Retrieved 23 June 2022, from https://jatengprov.go.id/beritadaerah/pergantian-musim-masyarakat-diimbau-waspadai-ispa-dan-penyakit-mata/ Pink eye (conjunctivitis) – Symptoms and causes. (2022). Retrieved 23 June 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pink-eye/symptoms-causes/syc-20376355 |