Lihat Foto Show
KOMPAS.com - Tumbuhan monokotil merupakan tumbuhan yang memiliki biji tunggal tidak terbelah atau berkeping satu. Tumbuhan monokotil diakui sebagai takson dalam berbagai sistem klasifikas tumbuhan dan mendapat beberapa nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae. Dilanjir Encyclopaedia Britannica (2015), monokotil salah satu dari kelompok besar tanaman berbunga. Ada sekitar 60.000 spesies monokotil termasuk rumput sejati dan anggrek. Sebagian besar dari mereka dibedakan oleh keberadaan satu daun biji dalam embrio yang terkandung dalam biji. Baca juga: Reproduksi pada Tumbuhan: Macam, Penjelasan dan Contohnya Ciri-ciri monokotilTumbuhan monokotil ditandai oleh biji-biji dengan kotiledon (bakal daun yang terbentuk pada embrio) tunggal, daun-daun yang berurat pararel. Bagian bunga biasanya datang dalam kelipatan tiga dan butiran serbuk sari memiliki fitur bukan tunggal. Berikut ciri-ciri tumbuhan monokil: Akar serabutAkar pada tumbuhan monokotil merupakan akar serabut. Akar serabut akan terjadi ketika akar primer membentuk cabang banyak. Cabang akar yang terbentuk tidak membesar tapi tumbuh muda lagi. Kenapa dinamai akar serabut, karena terdapat rumpun mirip serabut yang banyak. Memiliki tudung akarPada tumbuhan monokotil memiliki tudung akar yang sifatnya melindungi akar.
Lihat Foto KOMPAS.com - Dalam dunia tumbuhan terdapat tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokil. Monokotil disebut tumbuhan yang memiliki biji satu dan atau tunggal. Sementara dikotil adalah tumbuhan yang memiliki biji berkeping. Tahukan kamu perbedaan monokotil dan dikotil meski sama-sama tumbuhan berbiji? Baca juga: Mengenal Organ Utama Tumbuhan Tumbuhan monokotilTumbuhan monokotil merupakan tumbuhan yang memiliki biji tunggal tidak terbelah atau hanya berkeping satu. Dilanjir Encyclopaedia Britannica (2015), monokotil salah satu dari kelompok besar tanaman berbunga. Ada sekitar 60.000 spesies monokotil termasuk rumput sejati dan anggrek. Sebagian besar dari mereka dibedakan oleh keberadaan satu daun biji dalam embrio yang terkandung dalam biji. Karakter fisik tumbuhan monokotil ditandai oleh biji-biji dengan kotiledon tunggal, daun-daun yang berjajar paralel. Bagian bunga biasanya datang dalam kelipatan tiga, dan butiran serbuk sari memiliki fitur bukaan tunggal (atau alur). Akar monokotil tidak memiliki kambium vaskular. Dikutip situ resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud), ada beberapa jenis-jenis yang termasuk tumbuhan monokotil, yakni: Baca juga: Manfaat Tumbuhan
Ciri-ciri pada tumbuhan monokotil sebgai berikut: Jakarta - Tidak semua tumbuhan memiliki biji dan hanya tumbuhan berbunga yang menghasilkan biji. Kelompok tumbuhan berbunga tersebut terbagi lagi menjadi dua kelompok tumbuhan yaitu, kelompok tumbuhan monokotil dan dikotil. Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang memiliki biji berkeping satu, sementara dikotil adalah tumbuhan yang memiliki biji berkeping dua. Menurut buku Cerdas Belajar Biologi karya Oman Karmana, pada dasarnya anatomi bunga tumbuhan monokotil sama dengan anatomi bunga tumbuhan dikotil. Mahkota tumbuhan dikotil umumnya berjumlah 4-5 helai atau kelipatannya. Sedangkan mahkota tumbuhan monokotil berjumlah 3-6 helai atau kelipatannya. Untuk lebih jelasnya, seperti yang dilansir dari buku Biologi Interaktif untuk SMA/MA oleh Tetty Setiowati dan Deswaty Furqonita dan buku Biology oleh Suyitno A dan Sukirman, simak perbedaan sekaligus ciri tumbuhan monokotil dan dikotil berikut. Perbedaan Tumbuhan Monokotil dan Dikotil1. Tumbuhan Monokotil Adapun ciri-ciri yang dimiliki tumbuhan monokotil, di antaranya:
2. Tumbuhan Dikotil Tumbuhan dikotil didefinisikan sebagai tumbuhan yang memiliki biji berkeping dua. Contoh tumbihan yang masuk dalam kelompok dikotil yaitu, mangga, pepaya, cempedak, sirih, belimbing, tanaman karet, pohon jarak, tumbuhan kacang-kacangan, cabai, hingga tomat. Untuk ciri-ciri tumbuhan dikotil, antara lain:
Itu dia ciri-ciri sekaligus menjelaskan perbedaan dari tumbuhan monokotil dan dikotil. Bagaimana detikers, sudah paham bukan? Simak Video "Zelenskiy Bantah Tuduhan Rusia tentang Program Senjata Biologi" (rah/lus)
Ciri-Ciri dan Contoh Tumbuhan Monokotil – Jika berbicara soal alam sekitar, pembahasannya bisa jadi sangat luas sekali. Namun, tahukah kamu bahwa pada dasarnya kelompok biji tumbuhan itu terbagi menjadi dua. Ada tumbuhan berkeping satu dan juga tumbuhan berkeping dua. Dalam artikel kali ini kita akan membahas lebih jauh tentang tumbuhan berkeping satu atau yang biasa kita kenal dengan tumbuhan monokotil. Selain itu, kita juga akan membahas ciri-ciri dan contoh tumbuhan monokotil. Pengertian Tumbuhan MonokotilMonokotil atau tumbuhan berkeping satu merupakan tumbuhan yang berbunga, tetapi bijinya tidak bisa membelah karena hanya mempunyai satu daun lembaga. Kelompok tumbuhan monokotil ini diakui sebagai takson dalam sistem klasifikasi tumbuhan yang mempunyai beberapa variasi nama seperti Monocotyledoneae, Liliidae, dan Liliopsida. Akan tetapi, ada satu suku dengan jumlah anggota terbesar dalam dunia tumbuhan berbunga, yaitu suku Orchidaceae. Orchidaceae ini merupakan suku anggrek-anggrekan dan ada sekitar lima puluh ribu sampai enam puluh ribu jenis tumbuhan monokotil yang satu ini. Perlu kamu ketahui juga bahwa tumbuhan monokotil merupakan tumbuhan yang paling banyak manfaatnya untuk manusia. Contohnya bisa digunakan sebagai sumber energi nabati, sumber sandang, sumber pangan, sumber bahan baku industri serta masih banyak lagi. Namun, apa saja ya kira-kira hal yang harus diperhatikan agar kamu bisa mengetahui sebuah tumbuhan masuk ke dalam kelompok monokotil? Nah, untuk menjawabnya, di bawah ini akan disebutkan dan dijelaskan apa saja ciri-ciri dan contoh tumbuhan monokotil. Ciri-Ciri Tumbuhan MonokotilSeperti yang sudah dibahas sebelumnya, monokotil merupakan tumbuhan berkeping satu. Artinya tumbuhan ini hanya mempunyai satu kotiledon yang terdapat di dalam benihnya. Lalu bagian tulang daun mempunyai bentuk yang sejajar atau melengkung. Tumbuhan monokotil juga mempunyai batang berkas pengangkut yang tersebar luas. Di bagian bunganya, ada kelopak yang terdiri dari tiga, enam, atau sembilan kelopak. Sementara di bagian akar, tumbuhan jenis ini mempunyai akar serabut yang hampir semua bagiannya bersentuhan secara langsung dengan tanah. Untuk lebih rinci lagi, beragam ciri dari tumbuhan monokotil akan dijelaskan sebagai berikut:
Mengidentifikasi tumbuhan bisa juga dilakukan dengan cara lain, seperti yang tertuang dalam buku Dendrologi : Teori & Praktek Menyidik Pohon karya Indriyanto. Setelah membahas ciri-ciri tumbuhan monokotil, maka berikut ini akan dijelaskan lebih rinci contoh dari tumbuhan monokotil beserta penjelasannya agar kamu lebih memahaminya. Contoh Tumbuhan MonokotilSupaya pembahasan ciri-ciri dan contoh tumbuhan monokotil semakin lengkap, maka di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang beberapa contoh dari tumbuhan monokotil yang ada di sekitar kamu. 1. Jagung (Zea Mays)Jagung adalah tumbuhan monokotil yang bernama latin Zea Mays sp. Sebab kandungan karbohidratnya yang cukup tinggi, jagung juga bisa menjadi alternatif jika kamu kehabisan beras untuk dimakan. Jagung sendiri memiliki berbagai macam manfaat seperti menyehatkan jantung, mencegah anemia, sebagai antioksidan penyakit kanker, menyehatkan mata, serta kaya akan vitamin B kompleks yang baik untuk memecah lemak dan karbohidrat menjadi energi. Jadi jagung juga sangat cocok buat kamu yang sedang melaksanakan program diet. Zea Mays sebagai tumbuhan monokotil memiliki beberapa ciri sebagai berikut:
Jagung juga termasuk tumbuhan yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Oleh karena itu, jagung bisa menjadi sumber penghasilan jika kamu berhasil menanamnya dengan baik. Baca buku Panduan Lengkap Dan Praktis Budidaya Jagung Manis Yang Paling Menguntungkan karya Imroatus Sholikha. 2. Bawang MerahAllium cepa L. var aggregatum atau yang sederhananya kita panggil bawang merah merupakan bumbu wajib untuk semua masakan terutama masakan Iran, Pakistan, dan pegunungan sebelah utaranya. Allium cepa L. var. Aggregatum memiliki ciri sebagai berikut:
Selain dari kegunaannya untuk memasak, terdapat khasiat untuk kesehatan yang terkandung dalam bawang merah jika kamu mengkonsumsinya.
Berlangganan Gramedia Digital Baca SEMUA koleksi buku, novel terbaru, majalah dan koran yang ada di Gramedia Digital SEPUASNYA. Konten dapat diakses melalui 2 perangkat yang berbeda. Rp. 89.000 / Bulan 3. KeladiKeladi merupakan kelompok tumbuhan yang menjadi bagian dari genus Caladium (suku talas-talasan, Araceae). Dalam bahasa keseharian keladi sering juga dipakai untuk menyebut beberapa tumbuhan lain yang masih sekerabat namun tidak termasuk Caladium, seperti talas (Colocasia). Keladi sejati tidak terlalu sering membentuk umbi yang besar. Dalam tumbuhan monokotil, keladi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Dengan penjelasan diatas, Grameds dapat lebih memahami bagaimana tumbuhan monokotil dengan memperhatikan ciri fisik sesuai yang telah dijelaskan. Selain dari ciri-ciri dan contoh tumbuhan monokotil, terdapat hal yang dapat kita pahami lagi yaitu klasifikasi tumbuhan monokotil. Berikut adalah penjelasan mengenai klasifikasi tumbuhan monokotil. Klasifikasi Tumbuhan MonokotilTumbuhan berkeping satu ini selain memiliki beberapa ciri-ciri, juga memiliki beberapa pembagian klasifikasi. Berikut akan dijelaskan klasifikasi pada tumbuhan berkeping satu. 1. Zingiberaceae (Suku Jahe-Jahean)Seperti yang kita ketahui, terdapat beberapa rempah-rempah yang sering digunakan dan ditanam di Indonesia ini seperti jahe, kunyit, temu hitam, lengkuas, kencur, dan temu lawak. Nah beberapa tumbuhan tersebut ternyata merupakan bagian dari klasifikasi tumbuhan monokotil yaitu Zingiberaceae atau bisa dikenal juga dengan suku jahe-jahean. Sudah jelas dari contoh-contoh yang telah disebutkan, pada suku jahe-jahean ini biasanya digunakan manusia untuk bumbu masak atau obat herbal. Sebagai contoh, pada keluarga yang tinggal di pegunungan biasanya menggunakan jahe sebagai penghangat tubuh. Pada kelas tumbuhan ini terdapat senyawa keton yang kuat sehingga menimbulkan rasa pedas saat dikonsumsi. Selain sebagai penghangat, jahe juga bermanfaat untuk mencegah perut buncit, mencegah kanker, mengobati batuk, mengatasi perut kembung serta dapat menjadi antioksidan. Jahe sendiri terbagi menjadi tiga macam berdasarkan aroma, warna, bentuk, dan besar rimpangnya yaitu jahe putih, jahe merah, dan jahe gajah. Diantara ketiga jenis tersebut, jenis yang paling sering ditemui yaitu jahe putih atau bisa disebut juga dengan jahe emprit. Aroma dari jahe emprit ini kurang tajam dibanding jahe merah. Namun rimpangnya lebih besar dari jahe merah. Jahe merah atau jahe sunti memiliki rasa yang sangat pedas dan aroma yang sangat tajam. Memiliki rimpang kemerahan namun ukurannya lebih kecil dari jenis jahe yang lain. karena rasa pedasnya, jahe jenis ini sering digunakan untuk minyak jahe dan bahan obat-obatan. Terakhir yaitu jahe gajah. Disebut sebagai jahe gajah karena jahe ini yang memiliki ukuran yang besar. Bentuknya yang besar ternyata rasa yang dimilikinya kurang pedas serta aromanya kurang tajam dibandingkan jenis yang lain. Zingiberaceae mempunyai ciri-ciri yaitu di dalam bunganya terdapat sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Selain itu pelepah daunnya memeluk batang tumbuh dari dalam tanah atau rimpang dan kelopak bunganya berbentuk seperti tabung. Saat ini, menjaga kesehatan tubuh sangatlah penting apalagi sedang banyak virus yang bisa menyerang kesehatan kita. Salah satu asupan untuk meningkatkan imunitas tubuh agar terhindar dari virus dan tidak mudah sakit adalah jahe. Kandungan-kandungan yang ada di dalam jahe sangat baik untuk kesehatan kamu, sehingga tak jarang kalau banyak yang membeli jahe untuk diseduh. Banyaknya orang yang ingin membeli jahe bisa dijadikan sebagai peluan bisnis yang cukup menguntungkan. Jika, kamu ingin budidaya jahe, maka buku “Jahe” sangat pas untuk dijadikan sebagai referensi. Kamu bisa membelinya dengan klik tombol “beli sekarang” yang ada di bawah ini. 2. Orchidaceae (Suku Anggrek-Anggrekan)Suku anggrek-anggrekan ini atau Orchidaceae merupakan bagian dari klasifikasi tumbuhan monokotil. Bunga anggrek yang termasuk dalam suku ini ternyata merupakan jenis bunga yang beraneka ragam. Habitat dari anggrek sendiri yaitu di lingkungan tropis. Jadi untuk budidaya anggrek di Indonesia ini sudah tidak perlu diragukan lagi, sebab anggrek tergolong bunga yang mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Selain itu anggrek dapat tahan di tempat yang lembab. Orchidaceae ini memiliki ciri khas tersendiri yang dapat kita identifikasikan. Ciri khas tersebut yaitu bunga anggrek memiliki daun dengan tepi yang rata dan berdaging dengan letak selang-seling dua baris. Pangkal batang dari bunga anggrek yang menggembung ini bermanfaat untuk menyimpan cadangan air. Pada bagian akar, anggrek memiliki akar yang rimpang. Dalam satu bunga, terdapat 2 sel kelamin yaitu jantan dan betina. Umumnya anggrek ini bisa digolongkan menjadi dua jenis, yaitu epifit dan terestrial. Untuk jenis epifit, anggrek jenis ini tumbuhnya menempel dengan tanaman lain. Walaupun tumbuh menempel dengan tanaman lain, anggrek tidak bersifat parasit atau merugikan tanaman yang ditumpanginya. Sedangkan jenis terestrial, anggrek ini hidupnya di tanah, tidak menumpang pada tanaman lain. Kamu juga bisa membudidayakan anggrek dalam botol dengan menggunakan teknik yang ada di dalam buku Usaha pembibitan Anggrek Dalam Botol (Teknik In Vitro) karya Yulia Andiani. Teknik ini sangat cocok diaplikasikan di rumah kamu tanpa memerlukan lahan yang terlalu luas. 3. Musaceae (Suku Pisang-pisangan)Klasifikasi monokotil selanjutnya yaitu musaceae atau bisa disebut juga sebagai suku pisang-pisangan. Pisang memiliki nama latin Musa sp yang keberadaannya dapat kita temukan dengan mudah di wilayah Indonesia. Tanaman pisang memiliki berbagai macam manfaat yang dapat diambil dengan mengkonsumsi langsung ataupun dengan diolah. Dimulai dari buahnya yang bisa langsung dikonsumsi dan kamu akan mendapatkan beberapa manfaat seperti menurunkan tekanan darah, membantu fungsi pembuluh darah dalam mengangkut oksigen ke otak, menjaga kestabilan detak jantung. Manfaat tersebut didapatkan dari kandungan kalium yang ada pada pisang. Selanjutnya pada bagian jantung pisang dapat diolah menjadi masakan, baik digoreng ataupun dikukus ataupun diolah menjadi obat luar. Sedangkan pada bagian bonggol pisang ini dapat diolah menjadi makanan seperti keripik. Bagian ini memiliki serat yang tinggi sehingga sangat baik untuk pencernaan. Dengan manfaatnya yang banyak seperti yang telah disebutkan tadi, sehingga tak heran jika hal ini menarik minat banyak orang untuk membudidayakannya. Jenis keluarga monokotil ini juga memiliki beragam jenis, seperti pisang ambon, pisang raja, pisang mas, pisang tanduk, pisang kepok, pisang uli, pisang klutuk, pisang lampung dan masih banyak lagi jenis pisang lainnya. Selain dari jenisnya, suku pisang-pisangan juga memiliki ciri-ciri yang dapat kita kenali. Dimulai dari daunnya yang berpelepah, tulang daunnya menyirip seperti lancet, bunga yang tunggal berupa karangan, serta batangnya yang semu. 4. Arecaceae (Suku Palem-Paleman)Suku Arecaceae ini biasanya berbentuk pohon yang tidak bercabang dengan daunnya yang terdapat di ujung-ujung batang seperti mahkota. Batang dari suku palem ini jarang bercabang dan tumbuh tegak ke atas. Tidak hanya berbentuk pohon yang tidak bercabang, Arecaceae juga memiliki tumbuhan yang berumpun seperti salak. Beberapa anggotanya setengah merambat seperti rotan. Bagian akar suku ini berbentuk silinder, tumbuh akar dari pangkal batang, dan kurang bercabang namun tumbuh dengan banyak serta masif atau padat. Dengan akarnya ini yang mampu menancap dalam ke tanah, batang yang tumbuh tinggi dapat ditopang dengan baik. Batang bisa tumbuh setinggi 20 meter atau lebih. Selain itu, batangnya juga beruas-ruas dan tidak memiliki kambium sejati. Pada beberapa kelompok suku palem-paleman ini memiliki duri di bagian daunnya. Tangkai daunnya terdapat pelepah daun yang membungkus bagian batang. Untuk populasi palem di Indonesia sendiri, sudah jelas sangat baik. Bahkan Indonesia menduduki peringkat kedua di dunia karena memiliki keanekaragaman jenis dari tumbuhan palem ini. Kebanyakan dari suku ini tumbuh di daerah pesisir, namun ada juga beberapa yang tumbuh di daerah hutan. Hampir seluruh bagian dari suku ini seperti kelapa yang bagian tubuhnya dapat dimanfaatkan manusia. Air kelapa dapat bermanfaat untuk manusia, yakni sebagai obat alergi. Bagian endapan dari air kelapa yang membentuk daging kelapa juga bermanfaat untuk masakan seperti santan dan minyak kelapa. Sedangkan pada bagian daunnya dapat dijadikan sebagai anyaman yang hasilnya bisa dimanfaatkan untuk tas atau kerajinan lainnya. 5. Poaceae atau Gramineae (Suku Rerumputan)Terakhir, klasifikasi dari monokotil yang satu ini disebut Poaceae. Poaceae termasuk ke dalam famili tumbuhan terbesar kelima setelah Orchidaceae, Asteraceae, Rubiaceae, dan Fabaceae. Suku rerumputan ini memiliki beberapa ciri yang dapat dikenali dari fisiknya seperti tulang daun yang sejajar serta melekat di batang, memiliki akar serabut, batang yang tidak memiliki rongga, mudah terbang ketika tertiup angin, serta bentuk bunganya berupa kulit. Selain itu, pada gramineae proses penyerbukan dapat terjadi dengan bantuan angin. Suku ini sangat bermanfaat bagi manusia, terutama dalam bentuk makanan seperti gula, nasi, roti, dan lain sebagainya yang dapat menjadi contoh makanan yang dibuat dari suku ini. Bentuk contoh dari suku ini antara lain seperti padi (Oryza Sativa), jagung (Zea mays), tebu (Saccharum officianarum), serta gandum (Trinitium sativum). Selain makanan, poaceae atau gramineae memiliki tanaman yang bisa dijadikan produk lain seperti Andropogon nardus atau serai yang dapat dijadikan bahan baku tali, Dendrocalamus Asper atau bambu betung yang dapat digunakan untuk membuat bahan perabotan rumah serta bangunan. Sebab banyak kegunaannya seperti yang telah disebutkan, Poaceae menempatkan kedudukan sebagai keluarga tumbuhan yang paling penting secara ekonomi. Setelah mengetahui lima klasifikasi dari tumbuhan monokotil, ternyata sangat mudah untuk menemukannya di sekitar kita. Salah satunya adalah pisang. Dapat diketahui dari keberadaannya yang merajalela di seluruh Indonesia serta banyak olahan pisang yang sudah diperjual belikan sejak lama. KesimpulanSampai sudah pada bagian akhir dari ciri-ciri dan contoh tumbuhan monokotil, dari pembahasan ciri-ciri dan tumbuhan monokotil yang sudah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa setiap jenis tumbuhan monokotil hampir semuanya berakar serabut, batang dan akar tidak ada kambium, umumnya berdaun tunggal, serta biasanya tumbuhan monokotil tidak bercabang. Sementara itu, klasifikasi pada tumbuhan monokotil ada lima, yaitu Zingiberaceae (suku jahe-jahean), Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan), Musaceae (suku pisang-pisangan, Arecaceae (suku palem-paleman), dan Poaceae atau Gramineae (suku rerumputan). Selesai sudah pembahasan tentang pengertian, klasifikasi, ciri-ciri dan contoh tumbuhan monokotil. Semoga bermanfaat dan dapat membantu kamu dalam mengenali tumbuhan yang ada disekitarmu. Sampai berjumpa lagi, ya! Penulis: Gilang Oktaviana Putra [sc_fs_faq html=”true” headline=”h4″ img=”” question=”Tumbuhan monokotil berakar apa?” img_alt=”” css_class=””] Tumbuhan Monokotil memiliki akar yang serabut, pada bagian ujungnya dilindungi oleh koleoriza sedangkan ujung batang monokotil dilindungi oleh koleoptil. [/sc_fs_faq] [sc_fs_faq html=”true” headline=”h4″ img=”” question=”Apakah monokotil berakar tunggang?” img_alt=”” css_class=””] Tidak, tumbuhan monokotil berakar serabut. [/sc_fs_faq] [sc_fs_faq html=”true” headline=”h4″ img=”” question=”Apa saja ciri ciri tumbuhan monokotil dan dikotil?” img_alt=”” css_class=””] Akar: Umumnya tumbuhan monokotil memiliki akar dengan jenis serabut. Sedangkan, tumbuhan dikotil mempunyai sistem perakaran dengan jenis akar tunggang. Biji: Tumbuhan monokotil yang berarti tumbuhan dengan biji tunggal. Tumbuhan dikotil yang memiliki arti tumbuhan dengan biji berkeping ganda. [/sc_fs_faq] [sc_fs_faq html=”true” headline=”h4″ img=”” question=”Apa ciri batang monokotil?” img_alt=”” css_class=””] Tumbuhan monokotil juga mempunyai batang berkas pengangkut yang tersebar luas. Di bagian bunganya, ada kelopak yang terdiri dari tiga, enam, atau sembilan kelopak. Sementara di bagian akar, tumbuhan jenis ini mempunyai akar serabut yang hampir semua bagiannya bersentuhan secara langsung dengan tanah [/sc_fs_faq] BACA JUGA:
Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.
|