Logat Makassar atau bahasa gaul makassar adalah bahasa yang sering digunakan oleh warga makassar dan sekitarnya (sulawesi selatan dan barat). logat ini memiliki ciri khas yang unik dan berbeda dengan bahasa / logat logat daerah lainnya. Logat ini agak terdengar kasar yang menandai sebagai identitas orang yang tangguh dan perkasa. Show
Logat ini biasa dikombinasikan aksen cina. Okkot merupakan salah satu ciri khasnya, yaitu mengurangi, mengubah dan menambahkan huruf di belakang. Partikel partikel yang sering di ucapkan dalam logat ini adalah "MI,PI,JI,KI, dan MO". Di logat ini biasanya mengganti -nya menjadi -na. Daftar isi
PenggabunganTerkadang, bahasa yang di gunakan adalah lebih banyak memakai kosakata bahasa indonesia dari pada bahasa makassar atau sebaliknya / ter-influence dengan bahasa indonesia. misalnya : "Jauna rumanu, teaja' pergi" -> "Bellana rumahnu, ndak mauja' pergi" -> Jauna Rumahnu, ndak mau jeka' pergi"yang sama artinya dengan "Rumah mu jauh, saya tidak mau pergi".Subjek dan ObjekBahasa Indonesia yang dipakai sebagai bahasa pemersatu kemudian ter-influence oleh bahasa daerah itu sendiri. Beberapa istilah bahasa daerah kemudian ikut mewarnai penggunaan bahasa Indonesia, di antaranya ya partikel-partikel itu tadi. Peleburan bahasa daerah ini ke dalam bahasa Indonesia juga mengacaukan susunan kalimat, merusak tatanan MD, Subjek Objek sehingga terkadang logat di Sulawesi Selatan ini terdengar sangat kacau. Dengarkan kalimat ini “malam pi baru saya bawa bukumu nah..?”,yang dalam bahasa Indonesia yang benar seperti ini “bukumu aku bawa nanti malam saja ya ?”.Menghemat dalam penggunaan kataPenggunaan bahasa Indonesia logat ini juga terkesan sangat menghemat penggunaan kata,walau pun merusak tatanan bahasa yang benar. Sebagai contoh lagi: “kau mo yang bawaki” atau sama dengan kalimat ” nanti biar kamu aja yang bawa”..belum lagi bila diucapkan terkadang ada di singkat lagi menjadi ” ko mo yang bawaki. Partikel PartikelPartikel Mi
Partikel “mi” ini dapat ditambahkan lagu dengan partikel “ko” untuk mempertegas perintah. “Mi”+”Ko” = “Moko”. Tapi akhiran “moko” ini digunakan untuk lawan bicara seumur atau lebih muda (tidak dianjurkan untuk lawan bicara yg kita hormati), bisa di tulis menjadi "Mko" dan o awal tidak perlu di ubah menjadi e, jadi bacanya tetap di baca moko. tetapi o awal pada kata moko tidak terlalu kentara atau di baca pendek, kurang lebih seperti ini " 'Mko ".
Partikel “mi” ini dapat ditambahkan juga dgn partikel “ki’ ” untuk mempertegas perintah, “Mi”+”Ki’” = “Miki’ ”. Akhiran “miki’ ” ini kesannya lebih sopan, digunakan untuk lawan bicara yang lebih tua, atau orang yang kita hormati. Miki kebanyakan menyebutnya Meki', dan dapat di tulis "mki".
Partikel Toh
Partikel Pi
Partikel JI
Sama halnya dengan imbuhan “Mi” di atas, versi sopan(halus) “ji” + “ki’ ” = “jiki’
pembacaan jiki dan joko bisa di baca jeki' dan jeko jika partikel ji di gabung dengan ko dan ki jadi, cara penulisannya : Jki, Jko, J di baca je Partikel Ki
Partikel Mo
Partikel Ko
Partikel Wé
Partikel Toh dan Di'
Tawwa
Kodong
Bede'
Mami
Dule / Dulue
Contoh : Belikan dulue saya cemilan ka, Artinya : Mohon, belikan saya cemilan itu LaloLalo adalah kata lain dari saja. Kata lalo lebih cocok di gunakan unuk merujuk ke kata benda Contoh : Itu lalo mi yang di pake = Pakai saja lah itu Contoh 2 : Makan itu lalo, nanti pi ku kasikko = Makan itu saja, nanti saya berikan Do'Do' berasal dari bodo' / Bodoh, ini di gunakan kepada sahabat gurau, atau teman dekat yang humoris. Kata ini tidak boleh di gunakan di depan orang yang lebih tua dan baru kita kenal. karena mempunyai 3 arti yaitu Lah, Saja, dan Bodoh Contoh : Itu mo do' supaya nda menyesalko = Itu saja lah, agar kamu tidak menyesal Kesimpulan "Saja"Meskipun kata saja dalam Aksen makassar ada banyak bentuk, tetapi mempunyai cara dan penggunaan masing masing. untuk kata Lalo, di gunakan untuk kata "Menggunakan", Do' di gunakan untuk suatu sikap dan perilaku. Mo digunakan untuk mengajak sesuatu. Ketiga kata kersebut hanya boleh di gunakan ke kerabat atau sahabat dekat saja. AnuAnu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ini sangat penting dan paling sering di gunakan oleh orang Bugis makassar maupun seluruh nusantara.
kata ini sangat penting dan paling sering di gunakan oleh orang Bugis makassar maupun seluruh nusantara. Contoh kalimat anu dalam Bahasa Melayu Makassar atau Logat Makassar
Bati Bati'iBati dalam aksen ini berarti di pedulikan, memedulikan, di hiraukan, mengacuhkan. Jika kata ini berada di akhir kalimat maka akan menjadi Bati-bati'i yang artinya di peduli peduli itu (disana). Conto : Bati'i sai itu Kata Larang dan penolakanDimakassar mempunyai 3 kata larangan.
OkkotsPemakaian kata ‘Okkots’ sebenarnya merupakan penyimpangan berbahasa, baik dalam berkomunikasi maupun dalam tulisan. Okkots sendiri berarti salah ucap atau salah bahasa yang maknanya salah pengucapan dalam bahasa Indonesia karena tidak sesuai dengan ejaan yang disempurnakan dan tidak tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Okkots bisa berarti menambahkan, mengurangi atau mengubah konsonan di ujung sebuah kata. Bentuk okkots yang paling sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah Okkots “N” & “NG”. Jadi, kata yang berakhir huruf “N” bissa menjadi “NG” begitu pula sebaliknya, kata yang berakhir huruf “NG” menjadi berakhir “N”. Kata ‘Okkots’ itu kebanyakan dipopulerkan siswa dan mahasiswa Makassar yang belajar dan kuliah di luar Sulsel serta pengaruh komunikasi pergaulan mereka yang berasal dari berbagai kabupaten di Sulsel kemudian bertemu dalam komunikasi yang lebih elitis di Makassar. Bahasa ‘Okkots’ sama halnya dengan sebutan ‘ma’logat’ atau melupakan bahasa ibu-nya setelah hidup sekian lama di negeri orang, Cuma bedanya ‘Ma’logat’ merupakan cibiran atau sindiran terhadap orang yang melupakan asal usulnya, termasuk bahasa etnisnya. Hal ini berbeda dengan pemakaian bahasa ‘Okkots’ yang menurut saya merupakan ‘jalan damai’ dialek dalam Bahasa etnis (Bahasa Makassar) terhadap Bahasa nasional (Bahasa Indonesia). Sejarah OkkotsDalam bahasa Bugis Makassar sehari-hari, kita tidak mengenal adanya akhiran N di ujung sebuah kata, umumnya kata dalam Bahasa Bugis Makassar diakhiri dengan NG. Contoh nya: tudang (duduk), masserring (menyapu), dangkang (menjual), mappabbiring (beres-beres rumah) dll. & ketika Bahasa Indonesia mulai diperkenalkan, lidah orang Bugis Makassar yang terbiasa dengan NG, mencoba menyesuaikannya, namun alih-alih mampu menyesuaikan diri, yang terjadi malah kekacauan berupa kebingungan mengucapkan ujung setiap kata yang berakhiran N & NG. Kira-kira begitulah asal muasal terjadinya OKKOTS. Contoh: Kata “makan” terkadang menjadi “makang” —> penambahan konsonan “G” setelah huruf “N”Kata “kandang” bissa berubah menjadi “kandan” —> pengurangan konsonan “G”.Imbuhan lainnya
Kosakata
Normal : Sering di gunakan sehari hari. Italic : Jarang tetapi Biasa di dengar dalam percakapan sehari hari. Biasa di ucapkan di wilayah padat pemukiman di pinggiran kota. Bold : Ini adalh bukan bagian dari Aksen Makassar Pranala Luar
Sumber : Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas ensiklopedia.web.id, ensiklopedia-dunia.nomor.net, nomor.net (kodepos.nomor.net), indonesia-info.net, kota-jakarta.web.id, kuliah-karyawan.com, kucing.biz, kelas-karyawan.co.id, kelas-karyawan-bandung.com, al-quran.co, civitasbook.com (Pahlawan Indonesia), jadwal-shalat.com, gilland-ganesha.com, sepakbola.biz, gilland-group.com bahasa Bugis kamu lagi apa?Jawaban ini terverifikasi. Kalimat "Apa yang sedang kamu lakukan sekarang?" dalam Bahasa Bugis adalah "Aga mufugau makko'koe?". Kalimat tersebut memiliki arti yang kurang lebih sama dengan "Kamu lagi ngapain?" atau "Kamu sedang apa?" dalam Bahasa Indonesia.
bahasa Makassar kamu mau kemana?Contoh : "Wé Rudi! Mau ko kemana?" yang berfaedah "Hey! Rudi!...
Apa bahasanya Makassar apa kabar?Sebagaimana sudah sangat familiar di televisi nasional, jika ada pemirsa dari Makassar, maka langsung disapa dengan “Aga Kareba?” (apa kabar). Si penelepon lalu menjawab “Kareba Madeceng”.
Pakintaki artinya apa?"Pakintaki diartikan menjadi ayo sentakkan. Atau kalau halusnya, silakan engkau sentakkan.
|