Bagaimana pendapatmu tentang budaya disiplin dalam kehidupan sehari-hari

Oleh: Muhammad Ariq Nizar Daffa Kusmana

(SMP Negeri 1 Sukadana, Kayong Utara, Kalbar)

Apapun yang kita inginkan agar menjadi baik jelas harus dimulai dari diri sendiri. Begitu juga jika kita menginginkan suatu kenyamanan di tempat umum, maka dari diri kita sendiri yang harus memulai agar tercipta kenyamanan tersebut. Salah satu kondisi yang pernah saya alami dalam menciptakan kenyamanan yang dimulai dari diri sendiri adalah budaya antri. Melalui pengalaman saya, saya meyakini dan berani menyimpukan dari uraian saya berikut ini bahwa  tertib itu keren!.

Saya ingin memulai pengalaman saya sewaktu Idul Fitri tahun lalu.  Bersama keluarga, saya berkunjung ke tempat Nini (Nenek) saya di Bandung. Di Bandara Supadio Pontianak dan Bandara Soekarno Hatta Jakarta saya melihat budaya antri sudah mulai tercipta mulai dari antri check-in hingga antri  untuk boarding pass guna masuk ke pesawat.

Ketika tiba di Jakarta dan berkesempatan jalan-jalan, saya juga melihat budaya antri sudah cukup baik dijalankan. Saat saya berkunjung ke tugu Monas, dimana kami mengantri untuk membeli tiket masuk ke Monas, dan juga antri saat kami naik bus Trans Jakarta, yang datang lebih dulu adalah yang berhak memasuki kendaraan terlebih dahulu dan yang belum kebagian masuk bus maka menunggu kedatangan armada bus berikutnya.

Berlaku tertib memang sebuah perbuatan yang terdengar mudah namun tidak semua orang dengan mudah pula menerapkannya. Dorongan emosi yang tidak terkontrol kadang membuat seseorang selalu ingin menjadi yang pertama dalam setiap proses menunggu.

Di negara kita sudah banyak kisah dan berita mengenai korban tewas akibat mengantri jatah Beras Miskin (Raskin) atau bantuan dana dari pemerintah untuk fakir miskin. Terjadi  saling berebutan bahkan rela saling mendorong sehingga orang yang lebih lemah menjadi terjatuh.

Sudah saatnya kita miliki budaya tertib, termasuk sabar dalam urusan mengantri. Mari membiasakan berserah diri dan sabar. Sebab tertib untuk  mengantri adalah simbol dari pada umat muslim yang taat akan nilai peraturan dan tatanan dalam berinteraksi dengan manusia untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan masing-masing.

Islam sangat memperhatikan kedisiplinan dengan menekankan pentingnya membiasakan budaya antri di segala lini kehidupan. Kita tahu, dalam nilai yang terkandung dalam fiqih terdapat pemahaman yang mengajarkan ketertiban, misalkan dalam hal setiap ibadah yang mengharuskan urutan dan ketertiban. Dalam berwudhu, misalnya, membasuh muka harus didahulukan daripada membasuh kedua tangan. Menyalahi urutan ini bisa menjadikan wudhu tidak sah. Demikian seterusnya.  

Budaya antri akan menciptakan masyarakat yang bermartabat, dimana disiplin antri mampu menumbuhkan sikap untuk saling memahami  dan saling menghormati sesama. Mekipun kelihatannya sepele, namun kalau kita mau memperhatikan dengan seksama, dalam aktivitas mengantri kita, kita melihat setiap orang saling memahami dan saling menghormati antara satu dengan yang lain. Orang yang datang belakangan memahami bahwa orang yang  hadir lebih dahulu berhak untuk berada di depan dan dengan sadar menghormati hak tersebut. Ada wujud kesalehan disana. Kesalehan yang benar-benar melembaga dalam diri manusia sehingga terwujud pula dalam kesehariannya.

Kadar kesalehan tidak hanya ditunjukkan oleh kekhusyukan dalam ibadah langsung dengan Allah (hablun minallah) saja, melainkan juga dalam bermasyarakat (hablun minannas). Hubungan langsung dengan Allah adalah urusan pribadi masing-masing dan hanya Allah yang berhak memberikan penilaian. Akan tetapi, dalam kerangka hidup bermasyarakat, orang lain dapat memberikan penilaian mengenai kesalehan seseorang. Orang yang saleh semestinya berperilaku saleh, bukan sebaliknya.

Mencontoh Jepang dalam Berdisiplin

Perilaku warga masyarakat yang dapat kita ambil sebagai pembelajaran dalam menciptakan ketertiban, salah satunya adalah negara Jepang. Orang-orang Jepang sangat terkenal dengan perilaku disiplin, teratur, sangat menjaga kebersihan. Mereka saling menghormati dan saling menghargai, sangat tertib dalam mematuhi rambu-rambu lalu lintas, dan bisa kita lihat budaya antri yang mereka lakukan dalam setiap gerak langkah kehidupan mereka.

Mengenai displin ini, saya teringat pada sebuah kisah yang diceritakan guru saya di kelas. Dikisahkan oleh beliau, seorang guru di Australia pernah berkata:

“Kami tidak terlalu khawatir jika anak-anak sekolah dasar kami tidak pandai Matematika” kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri”.

Sewaktu ditanya “mengapa dan kok bisa begitu?” Inilah jawabannya: “Kita hanya perlu melatih anak selama 3 (tiga) bulan saja secara intensif untuk bisa Matematika, sementara kita perlu melatih anak hingga 12 (dua belas tahun) atau lebih untuk bisa mengantri dan selalu ingat pelajaran beharga di balik proses mengantri,” kata guru tersebut.  

“Tidak semua anak kelak akan berprofesi menggunakan ilmu matematika kecuali tambah, kali, Kurang, dan bagi. Sebagian anak akan menjadi penari, atlet Olimpiade, penyanyi, musisi, pelukis, dan sebagainya. Biasanya hanya sebagian kecil saja dari murid-murid dalam satu kelas yang kelak akan memilih profesi di bidang yang berhubungan dengan matematika.” Sang guru tersebut menjelaskan lebih lanjut.  

Namun demikian, “Semua murid dalam satu kelas ini pasti akan membutuhkan etika, moral, dan pelajaran beharga dari mengantri di sepanjang hidupnya kelak,” Pak guru Australia itu menyimpulkan.

Dari apa yang disampaikan Pak Guru di kelas, kita jadi paham bahwa disiplin untuk mengantri itu perlu ditanamkan dari dini dan berlaku untuk semua. Displin menjadi modal penting bagi semua siswa dalam mengembangkan kepekaan dan interaksi sosial.  

Ada banyak manfaat yang dapat kita petik dari budaya mengantri diantaranya:

  1. Kita belajar mengatur waktu. Jika ingin mengantri paling depan datang lebih awal dan persiapan lebih awal. Manajemen waktu ini sangat penting ditanamkan terutama dinegara kita yang masih banyak menganut waktu karet (ngaret). Janji jam delapan hadir jam sembilan.
  2. Kita belajar bersabar menunggu gilirannya tiba terutama jika ia di antrian paling belakang. Di negara kita sering terjadi saling dorong, saling injak bahkan saling pukul bisa terjadi kapan saja demi mendapat giliran pertama. Dengan kesabaran yang terlatih sejak dini diharakpan kejadian seperti diatas tidak terulang lagi.
  3. Kita belajar menghormati hak orang lain, yang datang lebih awal dapat giliran lebih awal dan kita belajar untuk disiplin dan tidak menyerobot hak orang lain. Begitu juga dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menerima dengan senang hati apa yang telah diperoleh oleh orang lain, tanpa ada rasa dengki dan iri sedikitpun.
  4. Kita belajar disiplin, dimana kedisiplinan ini akan menentukan kesuksesan kita di masa mendatang.
  5. Kita belajar kreatif untuk memikirkan kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebosanan saat mengantri (di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri). Kita dapat memanfaatkan waktu menunggu giliran untuk berzikir, membaca Al-Quran, dan membaca buku-buku yang bermanfaat.
  6. Kita bisa belajar bersilaturrahmi, menyapa dan mengobrol dengan orang lain di antrian. Dalam agama islam silaturrahim merupakan akhlak mulia dan orang yang selalu bersilaturrahin akan mendapat syurga Allah SWT.
  7. Kita belajar tabah dan sabar menjalani proses dalam mencapai tujuan. Kita lebih menghargai proses daripada hasil, sehingga budaya instan (ingin cepat memperoleh hasil tanpa menempuh proses), Rasulullah shallahu’alaihi wassalam memberi kita bimbingan “ Barang siapa yang terus berlatih bersabar maka Allah akan menjadikannya penyabar”. (Muttafaqun’alaih).
  8. Kita belajar hukum sebab akibat, bahwa jika datang terlambat harus menerima konsekuensinya di antrian belakang. Kita belajar disiplin, teratur dan kerapihan.
  9. Kita belajar memiliki rasa malu, jika menyerobot antrian dan menyerobot hak orang lain.

10. Kita belajar bekerjasama dengan orang-orang yang ada di dekat kita jika di saat mengantri kita harus keluar antrian sebentar untuk ke kamar kecil.

11. Kita belajar jujur pada diri sendiri dan pada orang lain. Nilai-nilai kejujuran belakangan mulai terkikis oleh kepentingan. Orang gampang sekali berbohong demi kepentingan pribadi.

Semoga budaya antri, budaya tertib ini, menjadi pelajaran berharga bagi diri saya pribadi dan bagi kita semua. Hal ini penting agar kita segera menyadari bahwa mengantri adalah pelajaran sederhana namun sangat penting karena terkait dengan pembiasaan. Mari kita generasi muda untuk mengantri, demi Indonesia yang lebih baik.

Disiplin merupakan hal yang sulit dilakukan oleh sebagian orang, banyak alasan atau dalih yang membuat kita malas untuk mereset ulang kehidupan kita dan menjalankan sesuai dengan aturan-aturan berdisiplin baru. Namun jika sudah terbiasa menerapkan disiplin dalam hidup, maka karakter kita akan terbentuk dengan sendirinya, dan mengantarkan kita pada kesuksesan.

Sebenarnya apa saja makna disiplin dalam hidup kita, dan apa pentingnya penerapan disiplin itu? Kami akan rangkumkan jawabannya untuk Anda.

1. Disiplin Membuat Tugas Kita Selesai Tepat Waktu

Hal pertama yang wajib kita pahami mengenai disiplin adalah: Disiplin tidak pernah menjadi suatu batasan, namun sejatinya disiplin membantu kita untuk menyelesaikan tugas (baik itu besar maupun kecil) sesuai dengan batasan waktu yang ada.

Dalam hal ini, Anda dapat mulai membiasakan diri untuk menetapkan batasan waktu pada apa yang Anda lakukan, sekalipun itu terlihat tidak perlu. Anda akan melihat sendiri bahwa metode ini akan membawa stabilitas dan struktur yang pasti dalam kehidupan kita.

Memang awalnya butuh pengorbanan, namun saat sudah fasih menerapkannya, maka semua akan terasa ringan, sementara tugas-tugas kita akan selesai sesuai dengan target, bahkan melebihinya.

2. Disiplin Memberi Anda Kekuatan untuk Mengendalikan Hidup

Misalkan saja Anda membuat tujuan sederhana dalam jangka pendek, menengah, dan juga panjang. Tujuan tersebut dapat berupa latihan kebugaran, diet, menabung, menyelesaikan membaca novel, bahkan mengatur waktu berkencan bersama pasangan.

Setelah berhasil mempertahankan tekad untuk melakukan tugas-tugas berat tersebut, dan benar-benar melakukannya, Anda akan menemukan diri sendiri menjadi lebih kuat. Tidak ada lagi rasa bosan atau pun penyesalan karena melewatkan sesuatu di hari ini.

Anda akan bersemangat menantikan hari esok sambil membuat daftar rencana yang harus dikerjakan untuk esok hari. Semakin banyak gol, semakin banyak tantangan, semakin terlatih pula Anda untuk hidup disiplin.

Yang menarik adalah, Anda akan merasa ketagihan untuk membuat rincian tugas yang harus diselesaikan hari ini,besok, dan juga jangka waktu panjang. Jangan pernah meragukan kemampuan  Anda dalam hal ini sebelum Anda mencobanya lebih dulu.

3. Disiplin Membawa Kebahagiaan

Sekolah atau pekerjaan yang membelenggu mungkin akan menghadapkan kita pada rasa jenuh serta kekuatan fisik yang menurun. Tetapi lain halnya jika Anda memiliki sikap disiplin tinggi dari dalam diri. Hal tersebut secra otomatis akan memberi kekuatan mental, dan hati yang tertantang untuk menyelesaikan semua rintangan dengan baik.

Tidak ada lagi kata bosan atau rasa berat yang Anda rasakan saat bangun pagi, namun justeru perasan senang karena hari ini Anda akan mulai menyelesaikan tantangan baru.

4. Disiplin Mengajarkan untuk Memulai di Waktu yang Tepat.

Ada kalanya kita menalami kegagalan. Namun dengan adanya disiplin dalam diri, maka kegagalan tersebut tidak akan pernahmenjadi sebuah batu sandungan. Sebaliknya, hal tersebut akan menantang kita untuk memulai dan mencoba lagi.

Membuat sebuah perencanaan baru yang lebih matang, serta melakukannya pada waktu yang tepat. Kapan harus bekerja, kapan harus belajar, kapan pula waktunya bermain dan bersenang-senang.

Dengan disiplin dalam diri, kita akan terus berusaha meningkatkan hasil yang kita peroleh sebelumya. Tidak pernah menyerah, hingga batas akhir dan mendapatkan apa yang kita cita-citakan dalam hidup.

5. Disiplin Melekat pada Perencanaan Hidup Kita

Selama kita menjalankan gaya hidup disiplin, kita tidak akan merasa terganggu atau tertekan, karena disiplin dan tujuan hidup kita akan berjalan beriringan. Disiplin hanyalah melekat pada perencanaan hidup kita. Maka secara otomatis,  jika kita tidak memiliki perencaan hidup, maka tidak akan ada disiplin yang kita kerjakan.

Dan sebaliknya, memiliki rencana besar dalam hidup tanpa sebuah kedisiplinan untuk mewujudkannya, akan membawa kita dalam sebuah kesia-siaan belaka, sama halnya dengan bermimpi tanpa terbeban untuk melakukan suatu tindakan demi mewujudkannya menjadi nyata.

6. Disiplin Merupakan Lambang Kesetiaan pada Diri Sendiri

Lambat laun disiplin yang kita jalankan setiap harinya akan berubah menjadi gaya hidup positif kita. Ketika kita mau bangun lebih pagi di setiap harinya, menyelesaikan tugas-tugas sedini mungkin, tetap menghubungi kawan-kawan lama, atau sekedar menjaga barang-barang tetap berada pada tempatnya.

Tidak hanya itu, namun gaya hidup disiplin akan menjadi pengingat kita tentang hubungan dengan kedua orang tua dan juga keluarga besar. Bayangkan saja, bagaimana hidup kita jika kita tidak memiliki disiplin dalam diri? Betapa banyak yang akan kita lupakan, dan betapa kita akan mengalami kehilangan tak terkira.

Sekali lagi, disiplin tidak pernah menjadi sebuah batasan dalam hidup. Para penentangnya kerap berpendapat bahwa manusia haruslah hidup bebas tanpa ada sekat-sekat yang mengaturnya. Melakukan banyak hal yang kita mau, pergi kemana saja dan kapan saja, atau tidak terbeban dengan tugas-tugas lainnya.

Well, justru dengan disiplin itulah kita dapat melakukan lebih banyak lagi, sebab semuanya sudah diatur secara otomatis oleh sistem yang bekerja di dalam otak kita. Dan hebatnya lagi, hal tersebut terjadi dengan lebih baik lagi.

Ketika kita menjalankan sebuah disiplin dengan penuh tanggung jawab dan kesadaran, maka tidak ada kata berat atau pun tidak mampu melakukannya. Sebaliknya, disiplin akan terasa menyenangkan, lebih memudahkan kita, dan membuat kita nyaman dengan diri sendiri.

Disiplin hanya akan melekat pada rencana kita dan jadwal yang telah kita susun. Gaya hidup disiplin penting untuk diterpakan karena mampu memastikan apa yang kita inginkan dalam hidup ini, tercapai pada waktu yang tepat.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang alasan mengapa disiplin itu penting, semoga bermanfaat bagi Anda semua.