Bagaimana Kondisi masyarakat Indonesia setelah kedatangan bangsa barat

Penjajahan di Era Kolonialisme. Foto: Pinterest

Masa penjajahan Belanda merupakan bagian dari sejarah yang tidak dapat dilupakan oleh bangsa Indonesia. Kolonialisme dan imperialisme yang diterapkan pemerintah Belanda selama kurang lebih 350 tahun mengakibatkan terjadinya perubahan masyarakat di berbagai bidang.

Tujuan utama Belanda datang ke Indonesia adalah untuk memperkaya diri mereka sendiri. Namun, kebijakan yang diberlakukan oleh Belanda sangat menyengsarakan dan merugikan masyarakat Indonesia kala itu.

Gubernur Belanda seperti Willem Daendels dan Van Den Bosch memiliki kebijakan-kebijakan yang menyengsarakan rakyat. Dua kebijakan yang paling dikenal adalah kerja rodi dan tanam paksa.

Di bawah ini akan dijelaskan soal bagaimana kondisi rakyat yang mengalami penjajahan di era kolonialisme.

Penjajahan di Era Kolonialisme. Foto: Pinterest

Penderitaan, Kelaparan, dan Kemiskinan

Salah satu tujuan kedatangan Belanda ke Indonesia adalah keinginan meraup kekayaan yang berasal dari rempah-rempah. Pada saat itu, harga rempah-rempah sangat mahal. Belanda pun memonopoli perdagangan rempah-rempah di pasaran.

Pendapatan rempah-rempah masyarakat Indonesia terus menurun karena harga yang ditentukan VOC. Imbasnya, produksi pangan non rempah juga ikut menurun.

Jika tidak tunduk pada ketentuan VOC, masyarakat Indonesia akan disiksa, tidak diberi makanan hingga kelaparan dan menjadi kurus kering. Akibatnya, angka kemiskinan meningkat dan membuat rakyat semakin menderita.

Ilustrasi Willem Daendels. Foto: Pinterest

Tersiksa Secara Batin dan Fisik

Rakyat Indonesia menjadi takut dan tertekan dengan kebijakan yang diberlakukan Belanda. Kebijakan pertama di bawah kepemimpinan Daendels adalah mengumpulkan uang dari rakyat, caranya dipaksa menjual hasil bumi dengan harga murah.

Tidak hanya itu, Deandels juga membuat kebijakan kerja rodi, termasuk pembangunan jalan dari Anyer hingga Panarukan. Para pekerja juga tidak mendapatkan upah, bahkan menerima tindakan di luar batas perikemanusian.

Proses pembangunan jalan raya Anyer hingga Panarukan pada tahun 1809 memakan korban hingga 12.000 jiwa. Puluhan ribu pekerja kehilangan nyawa dalam periode kerja paksa setelah pembangunan memasuki tahap kedua. Tahap pertama dilakukan pekerjaan kontruksi biasa, lalu dilanjutkan pasukan kumpeni.

Kerja rodi tahap kedua dilakukan setelah pasukan kumpeni kehabisan biaya untuk membayar tentara dan pekerja profesional. Alhasil, rakyat pun dipekerjakan semena-mena. Mengutip dari buku Ekspedisi Anjer-Panaroekan (2008), pembangunan jalan yang menghubungkan ujung barat dan timur Jawa ini hanya untuk memenuhi kepentingan pertahanan militer semata.

Terjadinya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia tak dimungkiri sangat merugikan dan membuat kondisi bangsa Indonesia memprihatinkan. Sejarah kelam tersebut pun tak ayal  berdampak pada berbagai perubahan masyarakat Indonesia baik secara aspek geografis, budaya, ekonomi, pendidikan, maupun politik.

Secara umum, akibat adanya penjajahan berabad-abad lamanya di nusantara berdampak kepada perubahan masyarakat Indonesia. Ada perubahan yang memiliki dampak negatif dan adapula perubahan yang berdampak positif. Setidaknya ada 7 perubahan masyarakat Indonesia yang dirasakan akibat terjadinya kolonialisme dan imperialisme, diantaranya :

  1. Perluasan dalam Penggunaan Lahan

Keadaan Indonesia yang saat itu masih banyak hutan belantara dibuka untuk dijadikan perkebunan dan pemukiman. Berkat pembukaan hutan tersebut, wilayah Indonesia banyak ditanami tanaman ekspor yang bernilai tinggi.

Komoditas tanaman yang ditanam di perkebunan Indonesia tidak hanya tanaman asli Indonesia, banyak juga tanaman-tanaman baru yang dibawa dan bernilai tinggi. Berkat hal itu, wawasan rakyat Indonesia mengalami peningkatan dan bermanfaat dalam pengembangan perkebunan Indonesia.

  1. Persebaran Penduduk dan Urbanisasi

Kebijakan politik etis juga membawa dampak dan perubahan bagi masyarakat Indonesia. Banyak penduduk Jawa dikirim ke pulau-pulau lain seperti Kalimantan dan Sumatera untuk dijadikan pekerja murah. Meskipun begitu, persebaran penduduk di Indonesia menjadi lebih merata dan muncul daerah-daerah baru yang menjadi pusat industri dan ekonomi.

  1. Ditemukannya Tambang-tambang

Dalam pembukaan lahan pada masa penjajahan juga dilakukan untuk pertambangan batu bara, minyak bumi dan hasil pertambangan lainnya.

  1. Fasilitas Transportasi dan Komunikasi

Perubahan lain yang dirasakan masyarakat Indonesia adalah semakin banyaknya fasilitas transportasi dan komunikasi. Pembangunan jalan-jalan raya serta rel-rel kereta api menjadikan daerah-daerah yang jauh lebih mudah dan cepat untuk dicapai.

(Baca juga: Pengertian Perubahan Kebudayaan)

Selain itu, jaringan komunikasi yang semakin modern menjadikan komunikasi antar masyarakat menjadi lebih mudah, dengan begitu pergerakan nasional rakyat Indonesia menjadi semakin gencar.

Akulturasi budaya juga terjadi pada saat bangsa barat datang ke Indonesia. Budaya barat yang masuk ke Indonesia ini kemudian dipadukan dengan budaya asli Indonesia oleh masyarakat. Budaya barat yang masuk ke Indonesia banyak berpengaruh pada arsitektur bangunan, pakaian, kesenian, bahasa, teknologi, bahkan agama.

Perubahan politik juga dirasakan oleh masyarakat pada masa penjajahan bangsa barat. Sistem politik bangsa barat yang lebih modern membuat bangsa Indonesia mengenal sistem pemerintahan. Sebelum mengenal politik barat, Indonesia belum memiliki sistem pemerintahan seperti sekarang. Perubahan politik juga membuat banyak organisasi pergerakan nasional berdiri.

Bagaimana Kondisi masyarakat Indonesia setelah kedatangan bangsa barat
Bagaimana Kondisi masyarakat Indonesia setelah kedatangan bangsa barat

Kondisi Masyarakat Indonesia Pada Masa Penjajahan, Apakah Ananda tahu apa saja yang dialami oleh masyarakat Indonesia pada masa penjajahan? Pemerintah kolonial dengan berbagai kebijakannya telah mengubah masyarakat Indonesia di berbagai bidang.

Penderitaan dan kesengsaraan masyarakat Indonesia dialami pada saat masa penjajahan, sehingga bangsa Indonesai bangkit melakukan perlawanan untuk mengusir para penjajah dari bumi Indonesia.

Materi ini penting Ananda pelajari, selain untuk menambah pengetahuan juga dapat meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air.

Menganalisis Pengaruh Monopoli dalam Perdagangan

Apakah Ananda pernah melihat tanaman lada dan cengkih di lingkungan tempat tinggal? Lada dan cengkih termasuk produk tanaman yang dimonopoli oleh bangsa Barat/VOC ketika mereka menjajah Indonesia. Masih banyak lagi hasil bumi berupa rempah-rempah lainnya yang dimonopoli oleh VOC.

Cengkih dan lada merupakan salah satu hasil utama masyarakat Maluku. Kedua jenis tanaman itu sangat di butuhkan masyarakat Eropa. Perusahaan dagang Belanda yang bernama VOC berusaha menguasai pasarannya. Hanya VOC yang boleh mengatur harga rempah-rempah.

Para petani tidak boleh menjual lada dan cengkihnya kepada pedagang lainnya, mereka harus menjual kepada VOC. Sedangkan VOC membelinya dengan harga yang sangat murah, padahal jika petani menjual kepada pedagang lain akan mendapatkan harga yang lebih tinggi.

Pedagang lainnya pun tidak diperbolehkan membeli dari para petani di Maluku. VOC telah melakukan praktik monopoli yang membuat masyarakat Indonesia saat itu sangat menderita.

Menganalisis Hak Oktroi/Istimewa VOC

Pada awalnya masyarakat Indonesia menyambut baik kedatangan bangsa Eropa. Hubungan dagang terjalin diantara mereka. Tetapi ternyata bangsa Eropa dan VOC berusaha memperoleh kekuasaan yang lebih dari sekedar hubungan dagang, mereka menguasai masyarakat Indonesia dan menjajah.

VOC meminta hak istimewa yang sering disebut dengan hak Oktroi. Dalam perkembangannya VOC menjadi penguasa pasar (monopoli). Bukan hanya menguasai daerah perdagangan, tetapi VOC dan bangsa Eropa menguasai politik atau pemerintahan.

Menganalisis Praktik Adu Domba dalam Perdagangan

Kondisi Masyarakat Indonesia Pada Masa Penjajahan, Tentunya Ananda sudah terbiasa mendengar istilah monopoli kan? Apa yang disebut dengan monopoli? Iya benar, monopoli adalah penguasaan pasar yang dilakukan oleh satu atau sedikit perusahaan.

Ananda sudah tahu pada aktivitas pembelajaran kesatu, bahwa praktik monopoli yang dilakukan oleh VOC sangat merugikan masyarakat Indonesia. Tetapi kenapa hal itu bisa terjadi? Mengapa penguasa atau raja-raja pada saat itu membiarkan praktik monopoli terjadi? Iya benar, hal itu bisa terjadi karena keterpaksaan.

Belanda memaksa para raja yang ada di Indonesia untuk menandatangani kontrak monopoli dengan cara tidak baik. Belanda melakukan politik adu domba, memecah belah, supaya kerajaan-kerajaan tersebut berperang.

Bagaimana Kondisi masyarakat Indonesia setelah kedatangan bangsa barat
Ilustrasi Proses kedatangan Bangsa Belanda Ke Indonesia (ilustrasi foto/adalah.top)

Pada saat terjadi perang antar kerajaan, Belanda membantu salah satu kerajaan tersebut. Setelah kerajaan yang didukung menang, Belanda kemudian meminta balas jasa atau imbalan berupa monopoli perdagangan dan penguasaan atas beberapa lahan atau daerah yang ada di kerajaan tersebut.

Rakyat kerajaan tersebut terpaksa menjual hasil bumi mereka kepada VOC dengan harga yang sangat murah. Padahal jika rakyat menjual kepada pedagang yang lain harganya bisa jauh lebih tinggi.

Ahirnya VOC dibubarkan pada tanggal 13 Desember 1799, tetapi rakyat Indonesia tetap menderita karena tanggal 1 Januari 1800 Indonesia menjadi jajahan Belanda dan Belanda resmi menjalankan pemerintahan kolonial dalam arti yang sebenarnya.

Baca juga Pluralitas Masyarakat Indonesia Dalam Kehidupan Sehari-hari

Referensi : MODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA MASA PANDEMI COVID-19 UNTUK JENJANG SMP/MTs Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas VIII Semester Gasal. Direktorat Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.