Dalam memberikan argumentasi dalam diskusi sikap kita harus

Dalam memberikan argumentasi dalam diskusi sikap kita harus
Berikut cara sederhana agar Anda tetap bisa mengatasi  perbedaan pendapat ketika sedang berdiskusi. Foto: Quipper

Dalam memberikan argumentasi dalam diskusi sikap kita harus

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Kehidupan dengan kemajemukan latar belakang, membuat setiap orang mempunyai cara pandang yang berbeda-beda.

Hal ini tak jarang ditemui di kehidupan kampus, terutama dalam sebuah forum diskusi.

Menurunkan ego pribadi merupakan sikap toleransi yang harus kita terapkan, demi kehidupan yang rukun dan damai.

Namun, sebagian mahasiswa seringkali sulit mempraktikkan hal ini.

Misalnya ketika berdiskusi, beberapa mahasiswa tidak menghargai pendapat kawannya, bahkan sengaja mencari celah kesalahan.

Menjadi mahasiswa sukses bukan soal menang dan kalah dalam berargumen.

Apa lagi sampai tidak menghargai pendapat orang lain.

Berikut cara sederhana agar Anda tetap bisa mengatasi  perbedaan pendapat ketika sedang berdiskusi.

Dalam memberikan argumentasi dalam diskusi sikap kita harus


Page 2

Dalam memberikan argumentasi dalam diskusi sikap kita harus

Ajak Orang Lain Berempati

Tak hanya Anda saja yang mencoba berempati.

Anda bisa ajak orang lain juga untuk melakukannya.

Jangan sungkan untuk meminta tanggapan orang lain tentang pendapat Anda.

Dinginkan Kembali Suasana

Emosi yang ikut bermain saat diskusi, biasanya akan membuat suasana menjadi ‘memanas’.

Jika hal ini Anda temui dalam suatu forum, baiknya Anda kembali bersabar dan menunggu suasana menjadi dingin kembali.

Baru setelah itu, Anda bisa lanjutkan mencari solusi perbedaan pendapat lebih jauh.

Dengarkan Pendapat Lawan Bicara

Mendengarkan nampak seperti perbuatan yang sepele, tetapi nyatanya sulit juga dilakukan oleh sebagian orang.

Penting bagi Anda untuk belajar mendengarkan penjelasan orang lain.

Jangan langsung memotong saat masih berbicara.

Peduli dengan Lawan Bicara

Lawan bicara yang berbeda pandangan merupakan entitas yang terpisah, bukan duplikat dari kepribadian Anda.

Jadi, jangan coba-coba untuk mengevaluasi, menghakimi, atau memaksakan pandangan Anda kepada lawan bicara.

Membaca Bahasa Tubuh Lawan Bicara

Tidak hanya sebagai cara memahami situasi, membaca bahasa tubuh lawan bicara dapat membantu meredakan ketegangan.

Misalnya dengan melihat gerakan tangan, nada bicara, dan tatapan mata.

Mampu mengatasi perbedaan pendapat, bisa membuat hubungan Anda dengan orang lain tetap terjaga baik. (Kinanthi)

Dalam memberikan argumentasi dalam diskusi sikap kita harus


Page 3

Dalam memberikan argumentasi dalam diskusi sikap kita harus

Berpikir dulu sebelum berbicara

Hal ini cukup membantu Anda dalam mengatasi perbedaan pendapat. Bersikap reaktif terhadap semua perbuatan dan perkataan orang, menjadi kesalahan awal Anda dalam menemukan pemecahan masalah. Sebab, pada saat itu emosi Anda ikut bermain.

Megklarifikasi Pernyataan

Penting bagi Anda untuk mengulangi dan memperjelas pendapat Anda.

Bisa dimulai dengan menjelaskan lebih detail lagi peristiwa yang Anda lihat.

Ini semacam klarifikasi antara yang Anda saksikan dengan yang dipikirkan.

Hal ini dilakukan agar tidak terjadi perbedaan persepsi dan menghindari misunderstanding dengan lawan bicara.

Gunakan Nada dan Volume Suara Rendah

Nada dan volume suara saat menyampaikan pendapat mempengaruhi reaksi lawan bicara.

Jika Anda meninggikan nada dan volume suara, lawan bicara bisa saja tersinggung.

Untuk itu rendahkan nada volume suara, supaya penekanan kata-kata dalam penjelasan Anda dapat disampaikan dengan baik tanpa membuat orang lain sakit hati.

Bersikap Empati

Bila memungkinkan, cobalah untuk berempati dengan orang lain.

Bayangkan seolah-olah Anda berada di posisi mereka.

Anda tidak akan berhasil jika tidak mencoba dan dibiasakan.

Dalam memberikan argumentasi dalam diskusi sikap kita harus

Dalam memberikan argumentasi dalam diskusi sikap kita harus

Dalam memberikan argumentasi dalam diskusi sikap kita harus
Lihat Foto

Tangkap layar

Debat Pilkada Serang

KOMPAS.com - Pernahkah kalian bertukar pendapat dengan teman? Bila terjadi perbedaan pendapat dan masing-masing bertahan dengan argumennya, maka itu disebut debat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, debat diartikan sebagai pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

Dilansir dari Debat: Berpikir Kritis, Berwawasan Luas, Persuasif, Argumentatif  (2018) karya Fegy Lestari, debat adalah aktivitas untuk membahas sesuatu dan mempertahankan pendapat. Dalam setiap debat, pasti ada argumentasi.

Pengertian argumentasi

Argumentasi dalam debat adalah bagian yang menjelaskan alasan mengapa setuju atau tidak setuju akan suatu hal.

Argumentasi disertai dengan ide, analisis, dan bukti yang mendukung. Fakta atau bukti tersebut harus sejalan agar argumen menjadi logis.

Baca juga: Debat: Pengertian, Tujuan, Manfaat, Unsur, Struktur, Jenis, Contoh

Ciri-ciri argumentasi

  • Berisi ide, gagasan, sudut pandang, atau tanggapan seseorang mengenai suatu permasalahan.
  • Argumentasi disertai dengan bukti dan analisis.
  • Permasalahan yang dibahas, dianalisis secara kritis dan logis.
  • Disertai dengan kesimpulan. Dapat berupa solusi atau pandangan menyeluruh dari permasalahan yang diperdebatkan.

Sifat argumentasi

Terdapat dua sifat argumentasi dalam debat, yaitu pro dan kontra. Dalam debat konvensional, formal, atau yang biasa kita temui dalam lomba debat pelajar, kita mengenalnya dengan afirmasi dan oposisi.

Argumentasi yang bersifat afirmasi ialah pendapat yang mendukung gagasan dari permasalahan yang diperdebatkan. Sedangkan oposisi ialah pendapat yang menentang permasalahan tersebut.

Cara yang baik untuk mengemukakan argumentasi agar pihak lain merasa yakin adalah dengan cara santun dalam mengemukakan pendapat.

Argumentasi yang baik harus disertai dengan AREL (Assertion, Reasoning, Evidence, Link back). Berikut pejelasannya:

  • Assertion: berisi pernyataan sepakat atau tidak sepakat. Peserta debat harus memperjelas posisinya di awal. Hal ini berguna agar tidak terjadi kebimbangan atau salah persepsi dalam menentukan keberpihakan.
  • Reasoning: alasan kenapa sepakat atau tidak sepakat. Alasan yang disampaikan harus logis.
  • Evidence: sertakan bukti. Bukti dapat berupa data resmi, surat, hasil riset, laporan penelitian, karya ilmiah, pandangan para ahli, buku, berita, atau sumber pustaka lainnya.
  • Link back: penjelasan terhadap relevansi argumentasi dengan permasalahan pokok yang dibahas dalam debat. Bagian ini menegaskan bahwa argumentasi tidak melenceng dari topik debat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya