Bagaimana kecenderungan daya hantar panas dari He ke Rn

Kimia Unsur Lebih dari 100 kimia unsur telah dikenal dan diidentifikasi. Masing-masingunsur memiliki karakteristik tersendiri. Unsur-unsur tersebut umumnyaterdapat di alam, meskipun juga ada beberapa unsur yang merupakan unsurbuatan. Sebagian kecil dari unsur tersebut ditemukan dalam bentuk unsurbebas, seperti misalnya argon, oksigen, nitrogen, dan belerang. Akan tetapi,sebagian besar dari unsur-unsur ditemukan dalam bentuk senyawa, sepertimisalnya besi dalam hematit, aluminium dalam bauksit, mangan dalampirolusit, dan lain-lain. Oleh karena banyaknya kimia unsur yang ada di alam, unsur-unsur tersebutdikelompokkan berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifatdalam sistem periodik unsur. Sebagai contoh, helium, neon, argon, kripton,xenon, dan radon dikelompokkan sebagai unsur-unsur gas mulia (golonganVIIIA) yang semuanya berwujud gas pada suhu ruang.Sifat-sifat unsur dibedakan menjadi sifat atomik, sifat fisis dan sifatkimia. Sifat atomik meliputi konfigurasi elektron, jari-jari atom, energiionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifan, dan tingkat oksidasi. Sifat fisismeliputi wujud, warna, bau, kerapatan, kekerasan, titik leleh, titik didih, dayahantar panas, dan daya hantar listrik. Sifat kimia meliputi kereaktifan, dayareduksi dan oksidasi, dan sifat keasaman. Berikut akan dibahas sifat-sifatunsur dalam kelompok-kelompok unsur.• Gas Mulia Gas Mulia adalah unsur-unsur yang berada di golongan VIIIA. Hal inisebagaimana selain berfase gas pada suhu ruang, unsur-unsur ini bersifatsangat stabil (sukar bereaksi). Pada awalnya, unsur-unsur ini dikenal denganistilah gas inert karena tidak ada satupun unsur yang bereaksi dengan unsurlain membentuk senyawa. Barulah pada tahun 1962, Neil Bartlett, seorangahli kimia asal Kanada, berhasil mensintesis senyawa xenon XePtF6. Sejak saatitu, berbagai senyawa gas mulia berhasil disintesis. Unsur-unsur gas muliaterdiri dari helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), danradon (Rn).Keberadaan Gas Mulia di Alam Oleh karena sifatnya yang stabil, di alam gas mulia ditemukan dalam bentukmonoatomik (atom tunggal). Unsur-unsur gas mulia, kecuali radon, dapatditemukan di udara pada atmosfer meskipun dalam konsentrasi yang sangatkecil. Di antara gas mulia, argon merupakan yang paling banyak terdapat diudara dengan kadar 0,93% dalam udara kering (bebas uap air). Helium lebihbanyak ditemukan dalam gas alam (dengan kadar ~1%) daripada dalamudara (~0,00052%). Sementara radon berasal dari peluruhan radioaktifradium dan uranium. Radon juga bersifat radioaktif dan memiliki waktu paroyang relatif pendek sehingga radon akan kembali meluruh menjadi unsurlainnya.Sifat-sifat Gas MuliaSifat atomik Unsur-unsur gas mulia memiliki konfigurasi elektron valensi yang oktet,yaitu ns2 np6, kecuali pada He dengan konfigurasi duplet 1s2. Jari-jari atomdari He ke Rn bertambah sebagaimana bertambahnya jumlah kulit elektron.Konfigurasi elektron dengan kulit valensi terisi penuh demikian menyebabkangas mulia cenderung sangat stabil (sangat sukar bereaksi).Selain itu, unsur-unsur gas mulia memiliki energi ionisasi yang sangat besardan afinitas elektron yang sangat rendah. Energi ionisasi dari He ke Rnsemakin berkurang, sebagaimana bertambahnya jari-jari atom sehingga gayatarik inti terhadap elektron valensi semakin melemah dan energi yangdiperlukan untuk melepaskan elektron semakin berkurang.Sifat fisis Unsur-unsur gas mulia memiliki titik leleh dan titik didih yang sangatrendah. Titik didihnya hanya beberapa derajat Celcius di atas titik lelehnya.Titik leleh dan titik didih dari He ke Rn bertambah sebagaimana kekuatangaya London (gaya dispersi) bertambah seiring dengan bertambahnya massaatom dan jari-jari atom. Densitas (kerapatan) gas mulia juga cenderung bertambah dari He ke Rn.Densitas gas dipengaruhi oleh massa atom, jari-jari atom, dan gaya London.Densitas gas akan bertambah dengan bertambahnya massa atom dankekuatan gaya London, namun akan berkurang dengan bertambahnya jari-jari atom. Namun demikian, pengaruh massa atom dan gaya London lebihsignifikan dibanding pengaruh jari-jari atom dalam hal ini, sehingga densitasbertambah dari He ke Rn.Sifat fisis Unsur-unsur gas mulia memiliki titik leleh dan titik didih yang sangatrendah. Titik didihnya hanya beberapa derajat Celcius di atas titik lelehnya.Titik leleh dan titik didih dari He ke Rn bertambah sebagaimana kekuatangaya London (gaya dispersi) bertambah seiring dengan bertambahnya massaatom dan jari-jari atom. Densitas (kerapatan) gas mulia juga cenderung bertambah dari He ke Rn.Densitas gas dipengaruhi oleh massa atom, jari-jari atom, dan gaya London.Densitas gas akan bertambah dengan bertambahnya massa atom dankekuatan gaya London, namun akan berkurang dengan bertambahnya jari-jari atom. Namun demikian, pengaruh massa atom dan gaya London lebihsignifikan dibanding pengaruh jari-jari atom dalam hal ini, sehingga densitasbertambah dari He ke Rn.Sifat kimia Oleh karena konfigurasi elektron yang stabil, unsur-unsur gas muliacenderung tidak reaktif (sangat sulit bereaksi). Hal ini didukung oleh faktabahwa di alam gas mulia selalu ditemukan dalam bentuk monoatomik (atomtunggal). Namun demikian, para ahli telah berhasil mensintesis senyawa gasmulia Ar, Kr, Xe, dan Rn. Kereaktifan unsur meningkat dari Ar ke Rn, di manadalam reaksi dengan fluorin, Rn dapat bereaksi spontan, Xe memerlukanpemanasan atau penyinaran dengan sinar UV agar reaksi berlangsung, dan Krhanya bereaksi jika diberi muatan listrik atau sinar X pada suhu yang sangatrendah. Unsur He dan Ne ditemukan tidak mengalami reaksi kimia dan membentuksenyawa. Unsur Ar diketahui bereaksi dengan HF membentuk senyawa HArFpada suhu 18 K. Unsur Kr dapat bereaksi dengan F2 membentuk senyawaKrF2 dalam kondisi didinginkan pada −196°C dan diberi loncatan muatanlistrik atau radiasi sinar X. Unsur Xe dapat bereaksi dengan F2 membentuktiga senyawa fluorida biner yang berbeda—XeF2, XeF4, dan XeF6—bergantungpada kondisi reaksi dan jumlah reaktan. Unsur Rn bereaksi secara spontandengan F2 membentuk senyawa RnF2.Kegunaan Gas Mulia dalam Kehidupan Sehari-hariHelium1. Helium digunakan sebagai gas pengisi balon udara menggantikan gas hidrogen karena selain ringan juga bersifat inert.2. Helium cair digunakan untuk pendingin koil logam pada alat scanner tubuh (MRI) dan juga pendingin dalam penelitian cryogenics dan superkonduktor sebagaimana titik didihnya yang sangat rendah.3. Helium digunakan sebagai pelarut gas oksigen dalam tabung oksigen penyelam ataupun tabung oksigen rumah sakit. Helium dipilih menggantikan nitrogen karena selain sifatnya inert, kelarutan gas helium dalam darah lebih kecil dibanding gas nitrogen.Neon Neon digunakan untuk lampu reklame. Hal ini sebagaimana gas neon dalamtabung bertekanan rendah akan menghasilkan cahaya merah denganintensitas tinggi jika diberi tegangan listrik.Argon1. Argon digunakan sebagai gas pengisi dalam beberapa jenis bola lampu karena sifatnya yang tidak reaktif sehingga filamen wolfram tidak mudah putus.2. Argon digunakan sebagai atmosfer inert pada pengelasan; sintesis kristal tunggal silikon atau germanium dalam industri semikonduktor; dan eksperimen dalam glove box di laboratorium.Kripton Kripton dapat menghasilkan cahaya putih dengan intensitas tinggi jikadiberi muatan listrik sehingga banyak digunakan pada lampu landasanpesawat dan lampu fotografi berkecepatan tinggi.Xenon1. Xenon digunakan untuk lampu blitz fotografi dan beberapa jenis lampu mobil karena dapat menghasilkan cahaya putih yang sangat terang dengan adanya muatan listrik.2. Xenon dapat digunakan sebagai obat bius (anestetik). Namun, penggunaannya sangat terbatas sehubungan dengan harganya yang sangat mahal.Radon1. Radon digunakan dalam radioterapi kanker (terapi radiasi) sebagaimana sifatnya yang radioaktif.2. Radon dapat menjadi indikator keberadaan mineral radioaktif seperti bijih uranium dalam tanah, bebatuan, ataupun bahan bangunan.• Halogen Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA yang terdiri dari fluorin (F), klorin (Cl), bromin (Br), iodin (I), dan astatin (At). Nama “halogen” berasal dari bahasa Yunani yang artinya pembentuk garam, karena unsur-unsur halogen dapat bereaksi dengan unsur-unsur logam membentuk senyawa- senyawa garam. Di alam, unsur-unsur halogen ditemukan dalam bentuk molekul unsur diatomik F2, Cl2, Br2, dan I2. Titik leleh dan titik didih halogen meningkat seiring dengan kenaikan nomor atomnya. Pada suhu kamar, fluorin dan klorin berwujud gas, bromin berwujud zat cair yang mudah menguap, sedangkan iodin berwujud padatan yang mudah menyublim. Fluorin berwarna kuning muda, klorin berwarna kuning kebijauan, bromin berwarna merah kecoklatan, iodin padat berwarna hitam, sedangkan uap iodin berwarna ungu. Semua halogen berbau menusuk dan bersifat racun. Halogen merupakan kelompok unsur nonlogam yang paling reaktif. Daya oksidasi halogen dari F2 ke I2 semakin berkurang; sebaliknya, daya reduksi ion halida dari F− ke I− semakin bertambah. Oleh karena itu, halogen yang berada lebih atas dalam sistem periodik dapat mengoksidasi halida yang di bawahnya, namun tidak berlaku sebaliknya. A. Sifat fisis Golongan halogen terdiri atas fluorin, klorin, bromin, iodin, dan astatin. Astatin bersifat radioaktif 1. Struktur halogen Semua unsur halogen bersifat sebagai molekul diatomik (X2) atau tidak dapat berdiri sendiri, makanya di alam itu halogen contohnya fluor terdapat sebagai F2, bukan F saja. Halogen terdapat sebagai senyawa sehingga tidak terdapat bebas di alam Rata-rata halogen itu terdapat di air laut2. Wujud halogen Fluorin (F) dan klorin (Cl) berbentuk gas pada suhu kamar Bromin berupa zat cair yang mudah menguap pada suhu kamar Iodin berupa za padat yang mudah menyublim pada suhu kamar 3. Warna dan aroma halogen Warna: Fluor (F) = kuning muda Klorin dan larutan klorin (Cl) = hijau muda (ingat aja klorofil) Bromin (Br) = merah tua Larutan bromin = Coklat merah Iodin padat (I) = hitam Larutan iodin = cokelat Uap iodin = ungu Larutan iodin dalam pelarut tak beroksigen (ex = CCl4) = merah ungu 4. Kelarutan halogen Halogen merupakan unsur nonpolar, sehingga paling mudah larut dalam senyawa nonpolar seperti CCl4. Namun, kelarutan halogen berkurang dalam air, tapi diikuti reaksi. Reaksi dengan air yang dahsyat hanya terjadi pada fluorin: 2F2 + H2O —> HF + O2 ; menghasilkan asam fluorida (HF)B. Sifat kimia Unsur fluor merupakan unsur paling reaktif karena memiliki jari-jari yang kecil Halogen memiliki kulit terluar sebanyak 7 elektron Halogen merupakan unsur nonlogam paling reaktif karena memerlukan 1 tambahan elektron untuk mencapai kestabilan atom. Kereaktifannya menurun dari F ke I Energi ionisasi dan afinitas elektron halogen sangat tinggi, itulah sebab mengapa halogen bersifat reaktif Memiliki energi disosiasi ikatan yaitu mengubah molekul halogen menjadi atom-atomnya. Sifat ini menurun hingga unsur iodin, tapi fluor ke klorin turun drastis namun klorin hingga iodin naik Halogen memiliki sifat nonpolar, makanya gaya London bekerja pada unsur ini sehingga titik leleh dan didihnya meningkat dari F ke I. Keelektronegatifan halogen sangat tinggi dan berada pada unsur Fluor (F), menurun hingga iodin (I) C. Reaksi-reaksi halogen1. Reaksi dengan logam Reaksi ini menghasilkan garam dengan sebutan halida logam (logam + halida atau logam + halogen). Contohnya: Na(s) +1/2 Cl2(g) —> NaCl(s) 2Al(s) + 3Br2(g) —> 2AlBr3(s)2. Reaksi dengan hidrogen Reaksi ini membentuk asam kuat, namun kekuatan asam bertambah dari F ke I. Contohnya: H2 + Br2 —> 2HBr3. Reaksi dengan nonlogam dan metaloid Kecuali karbon, bereaksi membentuk senyawa halida. Contohnya: Si + 2F2 —> SiF4 2B + 3F2 —> 2BF3 P4 + 6Cl2 (klor terbatas) —> 4PCl3 P4 + 10Cl2 (klor berlebih) —> 4PCl54. Reaksi dengan air Reaksi ini membentuk asam dan membebaskan oksigen, serta menghasilkan reaksi autoredoks. Contohnya:F2 + H2O —> 2HF + 1/2O2 (asam) Cl2 + H2O —> HCl + HClO (autoredoks)5. Reaksi dengan basa Reaksi ini menghasilkan garam bersifat basa netral, dan terjadi reaksi redoks autoredoks. Contohnya Cl2 + 2NaOH —> NaCl + NaClO + H2O (autoredoks) Br2 + 2OH- —> Br- + BrO- + H2O (suhu rendah) 3I2 + 6OH- —> 5I- + IO3- + 3H2O (suhu tinggi)6. Reaksi antarhalogen Reaksi ini memiliki rumus reaksi: X2 + nY2 —> 2XYn ; n adalah bilangan ganjil: 1,3,5,dan 7. Contohnya 3F2 + Cl2 —> 2ClF3 7F2 + I2 —> 2IF7• Logam Alkali dan Alkali Tanah Unsur-unsur golongan IA (kecuali hidrogen) disebut logam alkali. Unsur-unsur golongan IIA disebut logam alkali tanah. Kata “alkali” berasal daribahasa Arab, al-qaly, yaitu abu yang dalam air bersifat basa. Oleh karenalogam-logam golongan IA dan IIA umumnya jika dilarutkan dalam airmembentuk larutan basa, maka disebut logam alkali dan alkali tanah. Sebutanalkali tanah untuk logam golongan IIA dikarenakan logam-logam tersebutumumnya ditemukan dalam bentuk senyawa sukar larut di dalam tanah.Logam alkali dan alkali tanah bersifat sangat reaktif sehingga selaluditemukan di alam dalam bentuk senyawanya, meskipun logam alkali tanahtidak sereaktif logam alkali.Logam Alkali Unsur-unsur golongan IA terdiri dari hidrogen (H), litium (Li), natrium (Na),kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr). Unsur-unsur inikecuali hidrogen, dikenal sebagai logam alkali.Keberadaan Logam Alkali di AlamSifat-sifat Logam AlkaliSifat atomik Konfigurasi elektron valensi logam alkali adalah ns1. Oleh karena itu, atomlogam alkali cenderung mudah melepaskan sebuah elektron membentuk ionbermuatan +1 dengan konfigurasi elektron stabil gas mulia. Hal tersebut jugadapat dilihat dari energi ionisasinya yang relatif rendah. Selain itu, perbedaanenergi ionisasi pertama dan kedua juga sangat besar. Secara umum,keteraturan sifat dari Li ke Fr, yaitu: jari-jari atom bertambah energi ionisasi berkurang keelektronegatifan berkurang nilai bilangan oksidasi +1 pada keadaan paling stabilSifat fisis Titik leleh, titik didih, dan kekerasan logam alkali tergolong relatif rendah.Dari Li ke Fr, titik leleh, titik didih, dan daya hantar listrik dan panas semakinmenurun, kecuali daya hantar listrik dan panas pada logam Na dan K justrubertambah. Hal ini terkait dengan ikatan logam pada logam alkali. Semakinbanyak elektron yang terlibat pada pembentukan ikatan logam, semakin kuatikatan; semakin besar jari-jari atom, semakin lemah ikatan. Pada atom Na danK elektron cenderung lebih mudah bergerak bebas.Sifat kimiaLogam alkali bersifat sangat reaktif, sebagaimana terlihat dari energiionisasinya yang relatif rendah. Kereaktifan logam alkali meningkat dari Li keFr, begitu juga dengan sifat reduktor yang semakin kuat. Hampir senyawalogam alkali bersifat ionik dan mudah larut dalam air.1. Reaksi dengan airSemua logam alkali bereaksi dengan air membentuk basa dan gas hidrogen. Libereaksi agak pelan; Na bereaksi hebat dengan percikan api; K, Rb, dan Csmeledak jika dimasukkan dalam air. Oleh karena reaksi tersebut sangateksoterm, gas hidrogen yang terbentuk akan langsung terbakar.2L(s) + 2H2O(l) → 2LOH(aq) + H2(g) (L = logam alkali)2. Reaksi dengan hidrogenJika dipanaskan, logam alkali dapat bereaksi dengan gas hidrogen membentuksenyawa ionik alkali hidrida.2L(s) + 2H2(g) → 2LH(s) (L = logam alkali)3. Reaksi dengan oksigenLogam alkali dapat bereaksi dengan oksigen membentuk oksida, peroksida,ataupun superoksida. Dalam jumlah oksigen terbatas umumnya terbentukoksida.4L(s) + O2(g) → 2L2O(s) (L = logam alkali)Namun, jika oksigen berlebihan, Na dapat membentuk peroksida, sedangkanK, Rb, dan Cs dapat membentuk superoksida.2Na(s) + O2(g) → 2Na2O2(s)K(s) + O2(g) → KO2(s)4. Reaksi dengan halogenLogam alkali bereaksi dengan halogen (F2, Cl2, Br2, I2) membentuk senyawagaram halida.2L(s) + X2 → 2LX(s) (L = logam alkali; X = halogen)Warna nyalaKetika dipanaskan dengan suhu tinggi, setiap unsur akan memancarkanradiasi elektromagnetik yang khas. Hal ini terjadi akibat elektron pada atomunsur mengalami eksitasi atau perpindahan ke tingkat energi yang lebihtinggi, dan ketika elektron tersebut kembali ke tingkat energi semula diikutipancaran foton. Keunikan spektrum radiasi elektromagnetik tersebut dapatdigunakan untuk mengenali suatu unsur.Pada pembakaran unsur atau senyawa logam alkali pada nyala api, elektronpada atom setiap unsur logam alkali akan tereksitasi dan menghasilkan warnanyala yang khas.Sifat-sifat Logam Alkali TanahSifat atomikKonfigurasi elektron valensi logam alkali tanah adalah ns2. Atom logam alkalitanah juga cenderung mudah melepaskan sepasang elektron membentuk ionbermuatan +2 dengan konfigurasi elektron stabil gas mulia. Namun, energiionisasinya lebih tinggi dibanding logam alkali karena jari-jari atomnya lebihkecil dan elektron valensinya lebih banyak. Secara umum, keteraturan sifatdari Be ke Ba, yaitu: jari-jari atom bertambah energi ionisasi berkurang keelektronegatifan berkurangSifat fisisDari Be ke Ba, titik leleh, titik didih, dan daya hantar listrik dan panascenderung menurun. Jika dibandingkan dengan logam alkali seperiode, titikleleh dan sifat-sifat fisis lainnya seperti rapatan dan kekerasan dari logamalkali tanah lebih besar.Sifat kimiaSifat kimia logam alkali tanah hampir sama dengan logam alkali, tetapi logamalkali tanah tidak sereaktif logam alkali seperiode. Kereaktifan logam alkalitanah meningkat dari Be ke Ba. Nilai potensial standar logam alkali tanahmenunjukkan bahwa logam alkali tanah merupakan reduktor yang cukupkuat, bahkan Ca, Sr, dan Ba mempunyai daya reduksi yang lebih kuat dari Na.1. Reaksi dengan airCa, Sr, dan Ba bereaksi dengan air membentuk basa dan gas hidrogen.Magnesium bereaksi sangat lambat dengan air dingin. Berilium tidak bereaksidengan air.M(s) + 2H2O(l) → M(OH)2(aq) + H2(g) (M = Mg, Ca, Sr, Ba)2. Reaksi dengan hidrogenJika dipanaskan, logam alkali tanah dapat bereaksi dengan gas hidrogenmembentuk senyawa ionik alkali hidrida.M(s) + 2H2(g) → MH2(s) (M = Mg, Ca, Sr, Ba)3. Reaksi dengan halogenLogam alkali tanah bereaksi dengan halogen membentuk senyawa garamhalida.M(s) + X2 → MX2(s) (M = logam alkali tanah; X = halogen)4. Reaksi dengan udaraJika dipanaskan, logam alkali tanah dapat bereaksi dengan nitrogen danoksigen di udara membentuk nitrida dan oksida.3M(s) + N2(g) → M3N2(s) (M = logam alkali tanah)2M(s) + O2(g) → 2MO(s)Warna nyalaLogam alkali tanah juga mempunyai warna nyala yang khas sebagaimanalogam-logam alkali.KelarutanSebagian besar senyawa-senyawa logam alkali tanah memiliki kelarutan yangkecil atau sukar larut dalam air. Hal ini membedakannya dari senyawa logamalkali yang umumnya mudah larut dalam air. Berdasarkan data tetapan hasilkali kelarutan (Ksp), kecenderungan periodik dari kelarutan senyawa-senyawalogam alkali tanah, yaitu:1. Kelarutan senyawa hidroksida (M(OH)2), senyawa karbonat (MCO3), dan senyawa okalat (MC2O4) semakin bertambah dari Be ke Ba, meskipun ada sedikit fluktuasi pada senyawa karbonat dan senyawa oksalat.2. Kelarutan senyawa sulfat (MSO4) dan senyawa kromat (MCrO4) semakin berkurang dari Be ke Ba.• Unsur-unsur Periode Ketiga Unsur-unsur periode ketiga terdiri dari logam (natrium, magnesium, danaluminium), metaloid (silikon), dan nonlogam (fosforus, sulfur, klorin, danargon). Kecenderungan sifat unsur-unsur periode ketiga dari kiri ke kanan,yaitu: Jari-jari atom berkurang Energi ionisasi cenderung bertambah Keelektronegatifan bertambah, di mana unsur paling elektronegatifterletak pada golongan VIIA Sifat logam berkurang dan sifat nonlogam bertambah Daya oksidasi bertambah dan daya reduksi berkurang, di mana oksidatorterkuat adalah F2 dan reduktor terkuat adalah Na Titik leleh naik secara bertahap dari Na sampai Si (tertinggi) kemudianturun secara drastis Struktur molekulNa, Mg, Al: kristal logam; Si: molekul kovalen raksasa; P4, S8: molekulpoliatomik; Cl2: molekul diatomik; dan Ar: monoatomik. Sifat asam bertambah dan sifat basa berkurang• Unsur-unsur Periode Ketiga Unsur-unsur transisi periode keempat terdiri dari skandium (Sc), titanium(Ti), vanadium (V), kromium (Cr), mangan (Mn), besi (Fe), kobalt (Co), nikel(Ni), tembaga (Cu), dan seng (Zn). Semua unsur tersebut merupakan unsurlogam yang bersifat reduktor dengan titik leleh dan titik didih yang umumnyarelatif tinggi. Selain itu, unsur-unsur transisi umumnya memiliki beberapabilangan oksidasi dan dapat membentuk ion kompleks dan senyawakompleks. Pada umumnya unsur-unsur transisi periode keempat di alam terdapatdalam bentuk senyawanya, kecuali tembaga yang terdapat dalam bentukunsur bebas maupun senyawanya. Unsur-unsur transisi maupun senyawanyaumumnya dapat berfungsi sebagai katalis reaksi-reaksi kimia dalam tubuhmakhluk hidup ataupun dalam industri. Senyawa-senyawa unsur-unsurtransisi tersebut umumnya berwarna, kecuali senyawa dari Sc3+, Ti4+, danZn2+.