Bacaaan mad iwad terdapat pada lafaz ....

Reporter : Arini Saadah

Salah satu hukum bacaan dalam ilmu tajwid adalah Mad Iwad.

Dream Ilmu tajwid sudah seharusnya dikenalkan sejak dini kepada umat Muslim. Setelah merasa sudah lancar membaca bahasa arab dan cara pelafalannya, Sahabat Dream sudah waktunya meningkatkan kemampuan dengan mengetahui tajwid Quran.

Tata cara membaca Al Quran memang sudah diatur dan diajarkan para ulama. Salah satu yang harus dipahami adalah ilmu tajwid agar pelafalannya sesuai dengan hukum membaca setiap kata dalam Quran.

10 Macam Fawatihus Suwar, Kalimat Pembuka pada Setiap Surat Al-Quran

Membaca al Quran tanpa ilmu tajwid bisa membuat kamu salah dalam cara membacaanya. Pengucapan ayat al Quran yang keliru bisa menyebabkan perubahan makna yang fatal.

Ilmu tajwid merupakan suatu ilmu yang isinya mempelajari cara mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam al Quran. Membaca ayat-ayat dalam al Quran sesuai dengan tajwid juga termasuk dalam fardlu ain.

Salah satu hukum bacaan dalam ilmu tajwid adalah Mad Iwad. Lantas apa pengertian Mad Iwad? Yuk simak ulasang selengkapnya di bawah ini, lengkap dengan contohnya dalam al Quran.

Bacaaan mad iwad terdapat pada lafaz ....
Ilustrasi Mushaf Al Quran. (Foto: Unsplash.com)

Ilustrasi membaca Alquran. Foto: Pixabay

Setiap muslim diwajibkan untuk membaca Alquran secara tartil, yakni tidak tergesa-gesa dan dengan tajwid. Oleh sebab itu, penting untuk mempelajari cara membaca lafal-lafal dalam Alquran secara tepat agar terhindar dari pelafalan yang buruk atau dapat mengubah makna bacaannya.

Salah satu hukum bacaan yang perlu dipelajari adalah mad iwad. Mad secara bahasa artinya panjang dan Iwad artinya pengganti. Mad iwad ditandai dengan adanya fathahain (tanwin) yang jatuh pada waqaf atau di akhir sebuah ayat atau juga di akhir kalimat.

Apabila di akhir ayat huruf terakhir dari kata tersebut ditanwin, maka bacaan tersebut dinamakan mad iwad. Cara membacanya yaitu bacaan tanwinnya tidak dibaca secara jelas, melainkan diganti dengan bacaan panjang satu alif atau dua harakat.

Agar makin paham, perhatikan contoh-contoh berikut ini:

Kata di atas tidak dibaca "afwaajaan", melainkan اَفْوَاجَا "afwajaa".

Kata tersebut tidak dibaca "jamaan", melainkan جَمْعَا "jamaa".

Kata tersebut tidak dibaca "tawwaaban", melainkan تَوَّابَا "tawwaabaa".

وَّ يَنْصُرَكَ اللّٰهُ نَصْرًا عَزِيْزًا

wa yanshurokallohu nashron 'aziizaa

فَسَوْفَ يَدْعُوْا ثُبُوْرًا ۙ 

Ilustrasi mad iwad. Foto: Pixabay.

Mad Iwad merupakan salah satu jenis mad dalam ilmu tajwid. Secara bahasa, mad artinya memanjangkan atau tambah, sedangkan iwad artinya ganti.

Pada dasarnya, hukum bacaan mad terbagi menjadi dua cabang, yaitu mad thabi’i dan mad far’i. Dikutip dari buku Alquran Hadis Madrasah Tsanawiyah kelas VII oleh Aminudin dan Harjan Syuhada, mad iwad termasuk ke dalam cabang mad far’i.

Mad iwad terjadi apabila harakat fathahtain yang terletak di akhir kalimat diwaqafkan. Sehingga, harakat fathahtain tersebut diganti dengan fathah biasa. Cara membacanya dengan dipanjangkan satu alif atau 2 harakat.

Sebagai umat Muslim, mengetahui hukum bacaan dalam Alquran adalah sebuah kewajiban. Sebab, salah membaca ayat Alquran karena tidak mengetahui hukum bacaan dapat mengganti makna dari ayat tersebut.

Agar lebih memahami hukum bacaannya, berikut contoh bacaan mad iwad dalam Alquran.

Contoh Hukum Bacaan Mad Iwad dalam Alquran

Ilustrasi contoh bacaan mad iwad dalam Alquran. Foto: unsplash.

وَكَانُوْا قَوْمًاۢ بُوْرًا

Ayat ini tidak dibaca wa kaanuu qawmam buuraan, tapi dibaca wa kaanuu qawmam buuraa.

اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

Ayat ini tidak dibaca innal laaha kaana 'alaikum Raqiiban, tapi dibaca innal laaha kaana 'alaikum Raqiiba.

اَوْ اَجِدُ عَلَى النَّارِ هُدًى

Ayat ini tidak dibaca aw ajidu 'alan naari hudan tetapi dibaca aw ajidu 'alan naari hudaa.

فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ

Ayat di atas tidak dibaca fii diinil laahi afwajan tetapi dibaca fii diinil laahi afwajaa

فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ

Ayat ini tidak dibaca fainna ma’al ‘usri yusron tapi dibaca fainna ma’al ‘usri yusroo.

اَلَمْ نَجْعَلِ الْاَرْضَ مِهٰدًاۙ

Ayat diatas tidak dibaca Alam naj'alil arda mihaa dan, tetapi diabca Alam naj'alil arda mihaa daa.

  • Surat Al Baqarah ayat 269

وَمَنْ يُّؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ اُوْتِيَ خَيْرًا كَثِيْرًا ۗ

Ayat tersebut tidak dibaca wa mai yutal Hikmata faqad uutiya khairan kasiiraan, tetapi dibaca wa mai yutal Hikmata faqad uutiya khairan kasiiraa.

Ayat ini dibaca Fal muuri yaati qadkhaa bukan Fal muuri yaati qadkhan.

الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ

Ayat tersebut dibaca Allazii khalaqal mawta walhayaata liyabluwakum ayyukum ahsanu 'amalaa, bukan Allazii khalaqal mawta walhayaata liyabluwakum ayyukum ahsanu 'amalan.

اَ لۡحَمۡدُ لِلّٰهِ الَّذِىۡۤ اَنۡزَلَ عَلٰى عَبۡدِهِ الۡكِتٰبَ وَلَمۡ يَجۡعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ؕ‏

Ayat ini dibaca Alhamdu lillaahil laziii anzala 'alaa 'abdihil kitaaba wa lam yaj'al lahuu 'iwajaa bukan Alhamdu lillaahil laziii anzala 'alaa 'abdihil kitaaba wa lam yaj'al lahuu 'iwajaan.