Atlet harus meninggalkan lingkaran melalui.... *

bagaimana cara melakukan sit ap​

teknik start lari jarak pendek​

teknik pukulam tenis meja dengan gerakan seperti menebanh pohom dengan kapak adalah ...

set upper bertugas sebagai ...

27. Berikut tujuan dilakukannya pass- ing bawah dalam permainan bola voli adalah .... a. melakukan smash pada lawan b. mengumpan bola ke lawan c. mela … mbungkan dan memudah- kan teman menerima atau memukul bola kembali d. memudahkan lawan melakukan smash​

pengertian bola basket dan cara melakukan teknik dasar​

ketika melakukan pukulan bunyi,hasil pukulan yg seperti apakah yang di harapkan?berikan penjelasannya!​

Jawabin dong kaa pleasee

tolong dijawab yah:] ​

Teknik memukul bola yang di lakukan di atas kepala menukik tajam kebawah dengan kekuatan penuh di sebut... a. Spike b. Blocking c. Passing d. Servis

Lihat Foto

www.worldathletics.org

Atlet tolak peluru sedang melakukan tolakan. Foto: IAAF [worldathletics.org]

KOMPAS.com - Tolak peluru atau shot put merupakan salah satu nomor cabang olahraga atletik kategori lempar.

Dikutip dari Modul 10 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan [2020] terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pengertian tolak peluru adalah suatu bentuk gerakan menolak atau mendorong satu alat bundar [peluru] dengan berat tertentu yang terbuat dari logam.

Olahraga tolak peluru dilakukan dengan cara menolak atau mendorong, bukan melempar, peluru yang berbentuk bola besi bulat.

Gerakan menolak dalam olahraga tolak peluru dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

Baca juga: Ukuran Lapangan Tolak Peluru Lengkap dengan Gambarnya

Peraturan tolak peluru

Lihat Foto

kemdikbud

Ilustrasi gaya pada tolak peluru.

Dalam olahraga tolak peluru terdapat aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh atlet. Berikut ini adalah peraturan tolak peluru sesuai standar Asosiasi Federasi Atletik Internasional [IAAF]

  1. Berat peluru untuk atlet putra adalah 7,257 [7,26] kg atau 16 pon dengan diameter 125 mm, sementara untuk atlet putri beratnya adalah 4 kg atau 8,8 pon dengan diameter 103-105 mm.
  2. Durasi bagi seorang atlet sejak namanya dipanggil hingga selesai melakukan lontaran dalam area terbatas selama 60 detik.
  3. Atlet harus melempar peluru dalam area lingkaran berdiameter sekitar 2,134 meter, dilengkapi papan tumpuan setinggi 10 sentimeter di garis batasnya.
  4. Peluru yang dilempar harus jatuh dalam sektor tujuan yang memiliki radius 34,92 derajat dari area lempar, agar tidak mengalami diskualifikasi.
  5. Jika peluru jatuh di luar sektor lingkaran dalam pertandingan tolak peluru, maka pertandingan diperbolehkan.
  6. Ketika melakukan lemparan, atlet hanya boleh menggunakan satu tangan dengan posisi lebih tinggi dari bahu.
  7. Atlet dilarang keluar lingkaran sebelum peluru jatuh ke tanah. Atlet baru bisa meninggalkan lingkaran setelah peluru mendarat di area sasaran.

Baca juga: Cara Melakukan Tolakan yang Baik dan Benar dalam Tolak Peluru

Hal-hal yang membuat atlet tolak peluru didiskualifikasi

Lihat Foto

AP PHOTO/EUGENE HOSHIKO

Atlet tolak peluru kategori F20 asal Malaysia, Muhammad Ziyad Zolkefli, medali emasnya dicabut dan rekor dunianya tidak dicatat, karena didiskualifikasi di babak final Paralimpiade Tokyo 2020 pada Selasa [31/8/2021]. Ziyad datang terlambat dan masih diizinkan bertanding, tetapi setelah meraih medali emas tidak diakui panitia karena statusnya diskualifikasi.

Jika tidak mematuhi peraturan yang berlaku, seorang atlet tolak peluru akan didiskualifikasi dari perlombaan.

Sebagai contoh, seorang atlet tolak peluru dinyatakan diskualifikasi apabila dipanggil sebanyak 3 kali tidak datang.

Kapan pelempar tolak peluru dinyatakan gagal/diskualifikasi? Berikut ini adalah hal-hal yang dapat membuat seorang atlet tolak peluru didiskualifikasi dari perlombaan.

  1. Melakukan tolakan, kemudian kaki menginjak batas akhir tolakan.
  2. Menyentuh balok batas sebelah atas.
  3. Menginjak garis lingkaran lapangan.
  4. Meletakkan peluru di bagian dada atau belakang kepala.
  5. Membiarkan peluru jatuh di bawah bahu sebelum melakukan tembakan peluru.
  6. Memegang ujung papan stop, bagian atas ring besi, dan atau melangkah keluar dari garis lingkaran.
  7. Keluar lingkaran sebelum peluru menyentuh tanah [area pendaratan].
  8. Dipanggil selama 3 [tiga] menit tapi belum melakukan tolakan.
  9. Gagal melakukan tolakan setelah 3 [tiga] kali kesempatan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita berikutnya

Lihat Foto

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Ilustrasi gerak spesik tolak peluru. Sumber gambar: Tangkapan layar modul Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

KOMPAS.com - Tolak peluru adalah salah satu nomor pada cabang olahraga atletik kategori lempar.

Selain tolak peluru, cabang olahraga atletik kategori lempar adalah lempar cakram, lempar lembing, dan lontar martil.

Tolak peluru atau shot put dalam Bahasa Inggris juga dilombakan pada pesta olahraga multicabang semisal Olimpiade dan Asian Games.

Tolak peluru dilakukan dengan cara menolak atau mendorong, bukan melempar, peluru yang berbentuk bola besi bulat

Gerakan menolak dalam olahraga tolak peluru dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

Badan menyiku secara khusus dengan badan agak bersandar ke depan merupakan sikap dari olahraga atletik tolak peluru ini.

Sesuai peraturan Asosiasi Federasi Atletik Internasional [IAAF], berat peluru yang digunakan dalam perlombaan resmi adalah 7,26 kg [putra] dan 4 kg [putri].

Baca juga: Tolak Peluru: Sejarah, Peraturan, dan Jenis Gaya

Peraturan Tolak Peluru

Berikut adalah peraturan tolak peluru sesuai standar IAAF.

  1. Berat peluru untuk atlet putra adalah 7,257 [7,26] kg atau 16 pon dengan diameter 125 mm, sementara untuk atlet putri beratnya adalah 4 kg atau 8,8 pon dengan diameter 103-105 mm.
  2. Durasi bagi seorang atlet sejak namanya dipanggil hingga selesai melakukan lontaran dalam area terbatas selama 60 detik.
  3. Atlet harus melempar peluru dalam area lingkaran berdiameter sekitar 2,134 meter, dilengkapi papan tumpuan setinggi 10 sentimeter di garis batasnya.
  4. Peluru yang dilempar harus jatuh dalam sektor tujuan yang memiliki radius 34,92 derajat dari area lempar, agar tidak mengalami diskualifikasi.
  5. Jika peluru jatuh di luar sektor lingkaran dalam pertandingan tolak peluru, maka pertandingan diperbolehkan.
  6. Ketika melakukan lemparan, atlet hanya boleh menggunakan satu tangan dengan posisi lebih tinggi dari bahu.
  7. Atlet dilarang keluar lingkaran sebelum peluru jatuh ke tanah. Atlet baru bisa meninggalkan lingkaran setelah peluru mendarat di area sasaran.

Lihat Foto

www.worldathletics.org

Atlet tolak peluru sedang melakukan tolakan. Foto: IAAF [worldathletics.org]

Baca juga: 3 Cara Memegang Peluru yang Benar dalam Tolak Peluru

Teknik Dasar Tolak Peluru

Berikut adalah teknik dasar dalam olahraga tolak peluru, dikutip dari modul pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan [2020] yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Cara Memegang Peluru

  1. Peluru dipegang dengan jari-jari tangan dan terletak pada telapak tangan bagian atas.
  2. Peluru diletakkan pada telapak tangan bagian atas atau pada ujung telapak tangan yang dekat dengan jari-jari tangan.
  3. Jari-jari tangan direnggangkan atau dibuka [jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk] dipergunakan untuk menahan dan memegang peluru bagian belakang.
  4. Jari kelingking dan ibu jari digunakan untuk memegang atau menahan peluru bagian samping, yaitu agar peluru tidak tergelincir ke dalam atau ke luar.
  5. Setelah peluru tersebut dapat dipegang dengan baik, kemudian letakkan pada bahu dan menempel [melekat] di leher. Siku diangkat ke samping sedikit agak serong ke depan.
  6. Pada waktu memegang dan meletakkan peluru di bahu, usahakan agar keadaan seluruh badan dan tangan tidak kaku, tetapi harus rileks. Tangan dan lengan yang lain digunakan untuk menjaga keseimbangan.

Baca juga: Cara Melakukan Gaya O’Brien pada Tolak Peluru

Sikap Awal

  1. Berdiri tegak menyamping ke arah tolakan, kedua kaki dibuka lebar.
  2. Kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dengan lutut dibengkokkan ke depan sedikit agak serong ke samping kanan.
  3. Berat badan berada pada kaki kanan, badan agak condong ke samping kanan. Tangan kanan memegang peluru pada bahu [pundak], sementara tangan kiri dengan sikut dibengkokkan berada di depan sedikit serong ke atas dalam posisi rileks.
  4. Tangan kiri berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan.
  5. Fokus pandangan ke arah tolakan.

Sikap Menolak Peluru

  1. Bersamaan dengan memutar badan ke arah tolakan, siku ditarik serong ke atas ke belakang [ke arah samping kiri]. Pinggul dan pinggang serta perut didorong ke depan agak ke atas hingga dada terbuka, menghadap ke depan serong ke atas ke arah tolakan. Dagu diangkat atau agak ditengadahkan, pandangan tertuju ke arah tolakan.
  2. Saat seluruh badan [dada] menghadap ke arah tolakan, secepatnya peluru tersebut ditolakkan sekuat-kuatnya ke atas ke depan ke arah tolakan.
  3. Gerakan menolak peluru dilakukan dengan bantuan menolakkan kaki kanan dan melonjakkan seluruh badan ke atas serong ke depan.

Gerakan Lanjutan

Gerakan lanjutan adalah suatu bentuk gerakan setelah melakukan tolakan atau setelah peluru lepas dari tangan.

Gerakan lanjutan bertujuan untuk menjaga keseimbangan tubuh agar tidak terjatuh ke depan atau keluar lingkaran tempat melakukan tolakan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video yang berhubungan