Apakah yang menjadi penyebab manusia sulit melawan godaan Iblis

RENUNGAN SORE : Cara Setan Menyesatkan Manusia Dan Cara mengatasinya

Edisi 3 rajab 1442 H. / 15 Februari 2014

Oleh : Muh. Hanafi, SS. M. Sy 

Setan merupakan musuh terbesar umat manusia. Setan masuk ke dalam hati setiap orang, apakah dia seorang mukmin atau pun kafir. Setan terus melakukan upaya untuk membawa hasutan, keburukan, dan kejahatan ke dalam dada manusia.

Nabi Adam, bapak manusia, harus keluar dari surga karena tergoda oleh bujuk rayuannya (QS al-Baqarah: 36). Dikatakan, setan akan memukul dan meyerang manusia dari segala arah, sehingga manusia tak berdaya dan menjadi kufur kepada Allah.''Kemudian saya (setan/iblis) akan mendatangi mereka (manusia) dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur/taat.'' (QS al-A'raaf: 17).

Allah SWT berfirman:

“Ia (Iblis) berkata, “Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka. Dia (Allah) berfirman, “Ini adalah jalan yang lurus (menuju) kepada-Ku”. Sesungguhnya kamu (Iblis) tidak kuasa atas hamba-hambaKu, kecuali mereka yang mengikutimu, yaitu orang yang sesat.” (QS Al Hijr: 39-42). 

Ada banayak cara yang dilakukan setan dalam mengoda,merayu dan menyesatkan anak adam, dan berikut beberapa di antaranya: 

1. Tazyin, atau kamuflase menghiasi perkara seolah baik. 

Setan tidak mengarahkan seseorang kepada dosa dan kejahatan, melainkan menghiasinya secara bertahap, misalnya ketika seseorang mendengar azan pada malam musim dingin dan berkata kepadanya, “Tetap santai di tempat tidur, kamu lelah dan capek”. 

2. Talbis, atau menipu. 

Setan mencoba menipu pikiran manusia dengan meyakinkan dia bahwa larangan sebenarnya diperbolehkan. Sebagai contoh, seseorang ingin mendapatkan pinjaman berbasis bunga dari bank untuk membeli rumah atau apartemen. Maka setan mengatakan kepadanya bahwa ini pinjaman diperbolehkan, karena tidak berbuat jahat kepada orang lain. 

3. Taswif, setan turut berupaya menghasut orang lain agar menunda untuk bertobat. Setan membuat manusia terus menunda untuk bertobat, dengan mengatakan masa muda merupakan tahap yang terindah, dan taubat bisa dilakukan di lain waktu. 

4. Tahwin, meremehkan hal kecil seperti dosa kecil. 

Setan juga mengajak manusia untuk meremehkan dosa-dosa kecil. Setan menyatakan bahwa orang lain jauh lebih banyak melakukan dosa besar. 

5. Setan berupaya membuat manusia tidak berada dalam jalan yang lurus. 

Hal ini karena mereka harus lebih taat, sedangkan orang lain akan memusuhi dan mengejeknya. 

6. At-Taiys, upaya lainnya yakni membuat manusia putus asa dalam bertaubat. 

Dia menyatakan bahwa dosa yang dimiliki seorang hamba besar, sehingga sulit untuk diampuni. 

7. Setan turut dapat hadir pada manusia yang dalam keadaan marah. 

Dia datang melawan pikiran orang yang waras. 

8. Dia menjadikan manusia tinggi angan-angan, mendorong manusia takut akan kemiskinan, kemudian dia menghasut manusia untuk dapat kaya dengan jalan yang haram. 

9. Setan juga membuat indah keburukan manusia, dan tidak toleran terhadap yang lain. Dia terus membuat orang lebih fanatik, dan memotivasi manusia agar merendahkan orang lain. 

Maka menurut Imam Al-Gozali untuk menjaga dan menyelamatkan diri dari langkah tipu daya setan, orang mukmin harus menutup semua jalan masuk atau aksesnya, sehingga setan tak dapat mendekat dan menguasai kita.

Imam Ghazali njuga menejaskan, tak mungkin seseorang bisa menutup akses itu bila tidak mengetahui jalan masuk atau pintu-pintunya. Ini berarti, tugas pertama yang harus dilakukan adalah mengenali pintu-pintunya, lalu menutupnya rapat-rapat sehingga musuh tidak bisa mendekat karena kehilangan akses.

Di antara pintu-pintu yang harus dikenali itu, menurut Imam Ghazali, adalah pintu amarah dan syahwat, pintu dengki dan iri hati, pintu makan minum secara berlebihan, pintu cinta dunia, pintu tergesa-gesa, dan pintu buruk sangka kepada sesama umat Islam.

Dalam pendapat lain, Imam Ghazali juga menggambarkan setan seperti anjing kelaparan yang selalu mendekat. Kalau hati kita kotor, dalam arti banyak ''santapan setan'' di dalamnya, maka ia akan terus menyerang.

Ia tidak akan lari hanya dengan gertakan atau dengan membaca ta'awwuz atau hawqalah. Tapi, kalau hati kita bersih, maka dengan hanya menyebut asma Allah, ia sudah lari terbirit-birit.

Jadi, tipu daya setan sesungguhnya tidak berpengaruh bagi orang takwa yang jiwa dan hatinya bersih. Firman Allah, ''Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuatannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya.'' (Qs an-Nahl: 99). 

Maka dari uraian diatas sebagai peringatan dan pedoman agar umat Islam tidak mudah mengikuti dan bagaimana cara menjaga dan mebentengi diri dari langkah-langkah setan. ''Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.'' (QS al-Baqarah: 168).

Semoga Alloh SWT senantiasa menjaga dan melindungi kita dari segala tipu daya dan godaan setan Aamiin Ya Robbal ‘Alamain

Wallohu’alam

Apakah yang menjadi penyebab manusia sulit melawan godaan Iblis

MATIUS 4:1-11 MARKUS 1:12,13 LUKAS 4:1-13

  • SETAN MENGGODA YESUS

Segera setelah dibaptis oleh Yohanes, kuasa kudus Allah membawa Yesus ke Padang Belantara Yudea. Ada banyak yang harus dia renungkan. Sewaktu Yesus dibaptis, ”langit terbuka”. (Matius 3:16) Jadi, Yesus sekarang bisa mengingat kembali hal-hal yang pernah dia lakukan dan pelajari di surga. Itu pasti banyak sekali!

Yesus berada di padang belantara selama 40 hari dan 40 malam. Selama itu, dia sama sekali tidak makan sehingga sekarang dia sangat lapar. Saat itulah Setan si Iblis menggodanya dan mengatakan, ”Kalau kamu putra Allah, suruh batu-batu ini menjadi roti.” (Matius 4:3) Yesus tahu dia tidak boleh menggunakan kuasanya demi kepentingan diri sendiri. Jadi, dia tidak mau melakukannya.

Meski begitu, Iblis tidak menyerah. Dia mencoba cara lain. Dia menantang Yesus untuk menjatuhkan diri dari pagar tembok di atap bait. Tapi, Yesus tidak tergoda untuk memamerkan kehebatannya. Dengan mengutip Kitab Suci, Yesus berkata bahwa kita tidak boleh menguji Allah seperti itu.

Sebagai godaan ketiga, Iblis memperlihatkan kepada Yesus ”semua kerajaan di dunia dan kemuliaannya” lalu mengatakan, ”Semua ini akan kuberikan kepadamu kalau kamu sujud menyembah aku satu kali.” Sekali lagi, Yesus menolak dengan mengatakan, ”Pergi, Setan!” (Matius 4:8-10) Dia tidak menyerah pada godaan itu karena dia tahu bahwa pelayanan suci hanya boleh diberikan kepada Yehuwa. Yesus memilih untuk tetap setia kepada Allah.

Kita bisa menyimpulkan beberapa hal dari godaan yang Yesus alami. Misalnya, kita jadi tahu bahwa Iblis adalah makhluk roh yang benar-benar ada. Kalau Iblis hanyalah sifat jahat seperti anggapan beberapa orang, dia tidak mungkin bisa menggoda Yesus. Kisah ini juga memperlihatkan bahwa seluruh pemerintahan dunia sebenarnya milik Iblis dan ada di bawah kendalinya. Kalau tidak, mana mungkin dia menawarkan semua itu kepada Yesus? Selain itu, kita bisa belajar dari cara Yesus menghadapi godaan Iblis.

Iblis berkata bahwa dia akan memberikan imbalan kalau Yesus mau menyembah dia sekali saja. Dia bahkan mau memberi Yesus semua kerajaan dunia. Iblis mungkin menggoda kita dengan cara yang sama, misalnya dengan menyodorkan kesempatan yang menggiurkan untuk menjadi orang penting, kaya, atau berkuasa. Tirulah teladan Yesus yang tetap setia meski digoda! Tapi ingatlah, setelah meninggalkan Yesus, Iblis mencari ”kesempatan lain yang tepat”. (Lukas 4:13) Dia juga tidak akan menyerah dalam menggoda kita, jadi kita harus selalu waspada.

  • Apa saja yang mungkin Yesus renungkan selama 40 hari di padang belantara?

  • Godaan apa saja yang Iblis lancarkan kepada Yesus?

  • Apa yang bisa kita simpulkan dari godaan yang Yesus alami? Apa yang bisa kita pelajari dari cara dia menghadapinya?

Manusia menurut kodratnya cenderung melakukan dosa. “ Semua orang “ merasakan dorongan melakukan dosa terkadang karena berbuat dosa memberikan keuntungan nyata dan cepat yang mengorbankan moral dan spiritual. Godaan adalah dorongan berbuat dosa. Kita dihakimi berdasarkan tingkat dimana kita mengacuhkan godaan. Karena kodrat dosa manusia, setiap orang, terkadang, gagal untuk menahan godaan. Untungnya, kita tidak pernah sendiri dalam mengacuhkan godaan. Dalam ayat di Alkitab: “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia.” (1 Korintus 10:13) Dengan tuntunan ini, Anda akan belajar beberapa strategi untuk menghindari godaan dan untuk melawannya.

  1. 1

    Identifikasi godaan Anda dan kelemahan pribadi yang menciptakannya. Semua orang memiliki godaan sendiri. Untuk itu, cari tahu sifat pribadi yang membuat Anda tergoda, mungkin rasa khawatir atau tidak pernah puas dengan diri sendiri. Mungkin Anda lebih mengutamakan kesenangan daripada tanggung jawab. Tidak ada orang yang benar-benar sama. Godaan Anda mungkin mirip dengan teman, keluarga, atau kerabat lain. Namun, bisa juga godaaan seperti itu hanya dirasakan oleh Anda. Pendeta, konselor, atau orang lain yang Anda percaya bisa membantu Anda mengenali godaan spesifik dan kelemahan pribadi yang memicunya.

  2. 2

    Dalam ajaran Kriten, walaupun Yesus tidak pernah berbuat dosa, bahkan “ Ia “ pernah tergoda. (Ibrani 4:15)[1] X Teliti sumber Kunjungi sumber Luangkan waktu beberapa saat untuk merenung dan mengetahui godaan pribadi Anda.[2] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Jika Anda sulit menentukan apa godaan Anda sebenarnya, mulailah dengan mengamati hal-hal dalam hidup yang membuat Anda sedih. Setelah itu, cari tahu alur berpikir atau kebiasaan Anda yang memicu hal-hal ini. Misalnya, katakanlah Anda berkomitmen menjalani hubungan dengan seorang wanita yang Anda cintai, tetapi sering kali merasa sangat bersalah karena merayu wanita lain. Selami hati Anda. Tanyakan kepada diri sendiri, "Apa yang aku lakukan atau pikirkan sehingga ingin berlaku seperti ini?" Setelah merenung beberapa saat, Anda mungkin sadar, bahwa misalnya, Anda takut tidak tampak menarik lagi. Sumber godaan Anda dalam kasus ini adalah kekhawatiran Anda sendiri.

  3. 3

    Buatlah tujuan yang masuk akal untuk melawan godaan. Tujuan Anda saat melawan godaan harus mencakup fakta bahwa, sebagai manusia, Anda tidak mampu sempurna. Jangan membuat tujuan yang tidak dapat dicapai seperti “saya tidak akan berdosa lagi.” Jika Anda melakukan dosa, Anda akan merasa kecewa. Sadari bahwa Anda pasti akan berdosa lagi (dan lagi dan lagi). Buatlah tujuan yang realistis.

    • Contohnya, jika Anda mengabaikan pertunjukan vokal anak Anda demi menghabiskan malam menonton TV dirumah, Anda dapat membuat tujuan seperti tidak akan melewatkan pertunjukan vokal lagi (kecuali untuk keadaan darurat) dan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk menonton TV setiap minggu dengan 4 jam. Tujuan ini tepat didalam genggaman Anda.
    • Untuk beberapa dosa yang serius, “ sangatlah penting “ untuk membuat tujuan tanpa toleransi – contohnya, Anda seharusnya tidak pernah membunuh atau melakukan ketidaksetiaan terhadap pasangan. Dosa seperti ini akan mengakibatkan luka yang tidak dapat disembuhkan pada hidup orang lain.

  4. 4

    Bertanggung jawablah terhadap diri sendiri. Anda diberkati dengan keinginan bebas untuk suatu alasan. Jangan sia-siakan kesempatan Anda dengan sadar melakukan hal yang bertentangan dengan godaan pribadi Anda dengan melakukan godaan lainnya yaitu tidak melakukan apapun! Bertahanlah dan berbuatlah ‘’’ sekarang. ’’’ Buatlah itu sebagai tujuan Anda untuk terus maju dan tidak melakukan godaan. Hal tersulit untuk melalui godaan adalah saat memulainya. Jangan merusak perjalanan Anda sebelum dimulai dengan mengatakan Anda tidak bisa.

    • Saat Yesus mati, Ia memberikan kita wewenang atas kuasa maut. (Markus 16:17) Jangan takut atau lari dari kuasa maut dalam hidup Anda. Dengan kerja keras dan iman yang tulus, tidak ada yang melebihi kemampuan Anda.

  5. 5

    Lupakan dosa lama. Satu hal yang tidak dapat Anda ubah mengenai Anda adalah masa lalu Anda. Jangan biarkan diri Anda terus menyesali dosa yang Anda lakukan dimasa lalu. Jalan yang benar hanya kedepan, menuju kebenaran. Jika masa lalu Anda dinodai dosa, ketahuilah kesalahan Anda tanpa rasa bersalah yang berlebihan. Bangunlah berdasarkan dosa lama Anda. Berjuang untuk tidak melakukan kesalahan sama. Bahkan jika Anda mengulanginya, Anda telah membuat kemajuan dari dosa masa lalu Anda.

    • Jika Anda belum melakukannya, dengan tulus mintalah pengampunan dari Tuhan. Tuhan Mahapengampun. Dimata-Nya, sekali Anda dimaafkan, itu seperti Anda tidak pernah melakukannya: “Dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka.” (Ibrani 10:17)

  1. 1

    Hindari situasi dan orang-orang yang menuntun pada dosa. Orang-orang, tempat, dan situasi tertentu membuat berdosa menjadi mudah. Beberapa dosa “ mustahil “ tanpa peralatan, latar, atau orang yang tepat. Pastikan Anda menjauhi hal-hal yang menuntun pada dosa. Jika Anda memiliki ketergantungan obat, jauhilah bagian kota yang menjual barang tersebut. Jika Anda seringkali terbujuk untuk melakukan perusakan oleh teman tertentu, jangan bergaul dengan orang tersebut. Dengan menjauhi diri Anda dari orang dan hal yang berhubungan dengan dosa, Anda menghilangkan kesempatan untuk berdosa dan memberikan kemungkinan kecil bagi diri Anda untuk gagal.

    • Secara umum, merupakan ide yang baik untuk menolong orang melalui dosa mereka. Namun, jika Anda sedang bergumul dengan godaan Anda, orang yang berdosa dapat membuat Anda sulit untuk keluar. Tunggu sampai Anda dapat mengontrol godaan Anda sebelum menolong orang dengan dosa mereka.
    • Anda perlu, dalam beberapa kasus, menghilangkan gangguan dari rumah Anda. Contohnya, buang koleksi pornografi atau keluarkan teman sekamar Anda yang seringkali mengajak Anda mengabaikan tanggung jawab Anda.

  2. 2

    Carilah pertolongan. Anda tidak perlu melawan godaan Anda sendirian. Anda tidak perlu malu untuk mencari pertolongan Tuhan atau orang lain. Jika Anda kesulitan untuk menghindari godaan Anda, jangan ragu untuk meminta pertolongan kepada imam, pendeta, penasihat, atau teman terpercaya. Menerima pertolongan adalah hal yang perlu dilakukang dan sebagian dari pekerjaan orang-orang ini adalah membantu Anda saat Anda membutuhkan.

    • Godaan tertentu (seperti, contohnya, godaan menonton pornografi) tidak dilihat berdosa oleh sebagian besar komunitas. Jika Anda mencari pertolongan dengan godaan tersebut, mungkin lebih tepat untuk berkonsultasi dengan pendeta, rabbi, imam, dll. daripada penolong sekuler.

  3. 3

    Sibukan diri Anda. Ada perkataan lama berkata “Tangan yang diam adalah alat permainan iblis.” Jika Anda terus sibuk dengan pekerjaan yang baik, berbudi luhur atau sekumpulan kesenangan, Anda akan memiliki sedikit waktu untuk diri Anda dan untuk merasakan godaan karena bosan. Curahkan diri Anda kedalam pekerjaan atau belajar dengan mengambil jam lebih untuk tutor, contohnya. Habiskan waktu belajar musik atau bahasa baru. Jika Anda memiliki waktu luang yang banyak, lakukan “ apapun “ yang Anda bisa untuk mengisi waktu Anda dengan aktivitas yang dapat membuat Anda lebih sehat, lebih kaya, atau lebih baik.

    • Jika Anda kesulitan untuk menemukan hal yang dapat Anda lakukan, tempat yang cocok untuk memulai adalah penampungan tuna wisma, pusat krisis, atau pusat komunitas yang tidak terjangkau. Bicara dengan pengelola – ada kesempatan yang dapat mereka gunakan dari talenta unik Anda untuk membantu yang tidak beruntung di komunitas Anda.

  4. 4

    Gigihlah. Godaan, sayangnya, tidak pergi begitu saja ketika Anda memilih untuk menahannya. Godaan menetap. Terkadang pilihan sadar untuk melawan godaan membuatnya lebih kuat. Jika Anda memutuskan untuk menahan godaan untuk memakan coklat, contohnya, Anda akan mulai mengidamkannya setelah sehari atau dua hari tanpanya. Memerlukan waktu sampai godaan hilang – beberapa “ tidak hilang. ” Ini tidak berarti bahwa Anda harus menyerah! Lawan godaan Anda. Jangan berhenti, bahkan jika Anda mengalami kemunduran atau mengulangi kesalahan. Semakin gigih Anda melawan, semakin besar kemungkinan Anda melawannya.

    • Jangan pernah menghadiahi diri Anda dengan “upah” atau “istirahat” yang berdosa. Tahan kegembiraan yang licin tersebut.
    • Perlakukan godaan Anda seperti kebiasaan buruk yang harus dibuang. Buatlah kebiasaan baru yang baik untuk menggantikan yang lama dengan mengulangi kelakuan baik yang berbudi berulang-ulang kali.

  1. 1

    Terimalah bahwa godaan tak dapat terelakan. Ketahuilah, seberapa keras Anda berjuang, mustahil untuk hidup tanpa godaan. Kita akan selalu, pada titik tertentu, merasakan godaan untuk berdosa – apakah itu tidak berbahaya seperti berbohong tentang alasan Anda terlambat kesebuah pertemuan atau serius seperti menyerang orang yang mengganggu Anda. Itu juga tak terelakan bahwa kita akan melakukannya terkadang. ‘’’ Namun, ‘’’ itu mungkin, dengan usaha kita, untuk mengurangi cengkraman godaan tersebut. Perlawanan terhadap godaan seperti menggoyangkan perang seumur hidup – bersiaplah untuk merayakan kemenangan Anda dan belajar dari kekalahan Anda.

  2. 2

    Jangan berkecil hati karena ketidaksempurnaan Anda. Jangan membenci diri Anda sendiri. Anda tidak menjijikan atau menyedihkan karena Anda merasakan godaan. Tuhan “ selalu “ mengampuni. Jangan menghukum diri sendiri, bahkan jika Anda merasa Anda berulang kali melakukan godaan Anda. Gunakan waktu Anda dengan lebih cerdas dengan meminta pengampunan Tuhan dan berusaha untuk meninggalkan dosa Anda.

  3. 3

    Belajarlah Alkitab. Kitab suci umat Kristen penuh dengan cerita, pengajaran, dan peribahasa yang dapat gunakan saat kita mencoba melawan godaan berdosa. Kodrat dosa dan godaan adalah pembahasan yang sering terdapat dalam alkitab – seperti dalam Roma 7:18 untuk menggambarkan cara pandang dalam kesulitan melawan godaan: “Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik."

    • Banyak dari tokoh Alkitab memiliki pergumulan berat dengan godaan (seringkali ditandai dengan kegagalan.) Adam dan Hawa melakukan dosa pertama mereka dengan memakan buah yang dilarang. Raja Daud, salah satu tokoh yang penting dalam Alkitab, membiarkan salah satu tentaranya mati sehingga ia dapat mencuri istrinya! Membaca Alkitab dapat membantu kita mengerti seberapa sulit penderitaan mereka – dan menghadapi – godaan mereka.

    KIAT PAKAR

    Zachary Rainey

    Pendeta yang Ditahbiskan

    Rev. Zachary B. Rainey adalah pendeta yang ditahbiskan dengan lebih dari 40 tahun masa pelayanan dan kegiatan pastoral, termasuk 10 tahun sebagai pendeta rumah sakit. Dia merupakan lulusan Northpoint Bible College dan anggota Dewan Umum Sidang Jemaat Allah.

    Zachary Rainey
    Pendeta yang Ditahbiskan

    Dengan mempelajari ayat suci, Anda bisa mengetahui apa yang diajarkan Alkitab. Zachary Rainey, pendeta yang ditahbiskan, mengatakan: "Sebagian orang menjauh dari iman karena kebohongan. Ada orang yang mengatakan sesuatu yang tidak benar mengenai Yesus atau Gereja, atau Alkitab. Ada baiknya Anda memastikan kebenaran klaim yang mencurigakan sebelum memercayainya."

  4. 4

    Ingatlah untuk mempercayai Tuhan walaupun sedang tergoda. Menghiraukan godaan adalah pekerjaan berat. Sangat mudah untuk menyerah dan bahkan berpikir bahwa Tuhan meninggalkan kita. Tidak ada yang dapat lebih jauh dari kebenaran. Pikiran seperti “Hidup ini sulit, berarti Tuhan membenci saya” bukan hanya salah, itu berbahaya. Ketika Anda berjuang melawan godaan, Tuhan menarik Anda lebih dari waktu-waktu sebelumnya. Tuhan ingin melihat Anda berhasil. Ia tidak menginginkan yang lain selain Anda melewati godaan Anda. Jadi, jika Tuhan mencobai Anda, jangan kehilangan kepercayaan padanya. Malah, selesaikanlah ujian tersebut.

  5. 5

    Ikutilah teladan Kristus. Jika Anda bukan umat Kristen (atau tidak religius sama sekali), merupakan sesuatu yang bijaksana untuk berjuang untuk mengapai kesempurnaan Kristus, tokoh yang dikagumi oleh orang-orang diluar Kekristenan, juga didalamnya. Yesus menghidupi hidup yang suci dan sempurna. Ia mengabdikan hidup-Nya untuk membantu orang lain. Ia tidak menunjukan kekerasan, bahkan ia rela menderita. Ia juga tergoda, namun menahannya setiap kali. Berjuanglah kepada kesempuraan Yesus – manusia biasa tidak dapat mencapainya, namun akan lebih baik jika mencoba.

    • Umat Kristen percaya bahwa, dengan pengorbanannya, dosa kita dihapuska: (1 Yohanes 1:7) “Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.” Jika Anda tertarik dalam keselamatan yang dari Kristus, hubungi pendeta, imam, atau pastur lainnya diarea Anda.

  • Terus pikirkan TUHAN.
  • Selalu beriman dan tetap mengasihi dan mengampuni orang lain.
  • Saat Anda gagal dan jatuh dalam godaan, berdoalah. Mintalah ampun, lalu lanjutkan hidup Anda dengan Yesus. Saat Tuhan mengampuni Anda, Ia melupakan apa yang Anda lakukan.
  • Berdoa sebelum membuat keputusan.
  • Berdoalah. Ikutilah Tuhan dan hindari orang-orang yang menyebabkan masalah atau yang memiliki dampak buruk terhadap Anda.
  • Anda dapat melakukan apa saja dalam Kristus yang menguatkan Anda. Nama-Nya “’sangat”’ kuat. Saat Anda ingin menghilangkan emosi “’apapun”’, keraguan “’apapun”’, penyakit “’apapun”’, katakan kata-kata iman dengan hati yang beriman. Kutiplah ayat alkitab, mintalah yang Anda inginkan, dan gunakan “Dalam nama Yesus” atau “Dengan darah Yesus.” Katakan kata-kata ini dengan keyakinan!
  • Ingatlah, “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus." (Roma 8:1)

  • Kita harus yakin dengan Perkataan Tuhan. Dalam 1 Korintus 10:13 dikatakan Tuhan tidak akan mencobaimu dengan hal yang melampaui kekuatanmu. Walaupun Anda gagal, ketahuilah bahwa Anda mungkin dapat menang.
  • Jangan berkecimpung di kesalahan masa lalu. Berkecimpung dalam dosa lama yang mana telah diampuni Tuhan hanya akan membuat pengaruh Setan lebih kuat ataas Anda. Diampuni dan berjalan terus. Dan ingatlah dalam kitab Amsal pasal kedua, dikatakan bahwa orang yang mengaku dosa kepada Tuhan akan diampuni dan yang tidak akan melihat kematian.

  • Kitab suci
  • Iman
  • Pengharapan
  • Kasih
  • Disiplin

wikiHow adalah suatu "wiki", yang berarti ada banyak artikel kami yang disusun oleh lebih dari satu orang. Untuk membuat artikel ini, 65 penyusun, beberapa di antaranya anonim, menyunting dan memperbaiki dari waktu ke waktu. Artikel ini telah dilihat 37.281 kali.

Daftar kategori: Agama

Halaman ini telah diakses sebanyak 37.281 kali.