Apakah yang dimaksud dengan mesin panas dan mesin dingin pada spesifikasi celah katup tersebut

Apakah yang dimaksud dengan mesin panas dan mesin dingin pada spesifikasi celah katup tersebut

A.  Judul Praktikum

Pengukuran dan Penyetelan Katup

B.  Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktik pengukuran dan penyetelan katup adalah:

1.        Mahasiswa mampu untuk mengetahui ukuran dari setiap komponen pada mekanisme katup

2.        Mahasiswa mampu untuk menyetel katup agar sesuai dengan standar yang diizinkan

C.  Alat dan bahan

1.        Alat

-            1 set kunci pas

-            1 set kunci ring

-            Kunci T ukuran 10 dan 12

-            Obeng +  dan –

-            Tang

-            SST

-            Feeler gauge

-            Kunci shock

-            Jangka sorong

-            Palu besi

2.        Bahan

-            Engine Stand

D.  Keselamatan Kerja

Dalam praktikum ini diperlukan keselamaan kerja sebagai berikut:

-            Memakai wearpack

-            Menggunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

-            Mengikuti prosedur sesuai SOP

 E.  Dasar Teori


Penyetelan celah katup merupakan salah satu hal penting dalam perawatan mesin mobil, hal ini dikarenakan celah katup adalah komponen yang sangat penting dalam mengatur sistem kerja dari mesin 4 tak. Mengacu pada adanya penyebaran panas (pemuaian), maka pada rocker arm dan ujung batang katup harus terdapat celah katup. Apabila celah katup terlalu longgar atau terlalu sempit, maka akan timbul masalah seperti berikut: 

a.       Jika celah katup terlalu sempit, maka katup akan membuka terlalu awal dan menutup dengan lambat, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya salah pengapian, atau pengapian balik.

b.      Jika celahnya terlalu longgar, maka katup akan membuka terlambat dan menutup terlalu cepat, sehingga dapat menimbulkan suara berisik dan getaran.

Pada praktikum ini menggunakan engine stand tipe OHV (Overhead Valve) yaitu tipe mesin dimana posisi katup berada diatas silinder block dan camshaft berada di silinder block, jadi menggunakan batang pendorong atau yang sering disebut push rod, dan juga valve lifter, seperti gambar dibawah ini:

Apakah yang dimaksud dengan mesin panas dan mesin dingin pada spesifikasi celah katup tersebut

Pada gambar diatas terlihat beberapa komponen yang digunakan pada engine stand tipe OHV, berikut fungsi dari masing-masing komponen:

1.        Rocker Arm atau lengan pengungkit digunakan untuk meneruskan daya dorong dari pushrod menuju ke batang katup.

2.        Valve Spring atau pegas katup berfungsi untuk mengembalikan posisi katup. Jika cam digunakan untuk membuka katup maka valve spring berfungsi sebaliknya untuk menutup katup.

3.        Valve (katup) berfungsi untuk mengatur saat terbuka dan tertutupnya saluran baik saluran buang maupun saluran masuk. Valve ini sangat berpengaruh besar terhadap proses-proses yang terjadi didalam ruang bakar.

4.        Crankshaft berfungsi untuk mengubah gerakan naik turun yang dihasilkan oleh piston menjadi gerakan memutar yang nantinya akan diteruskan ke transmisi.

5.        Timing Mechanism atau mekanisme penggerak berfungsi untuk menggerakan camshaft dengan meneruskan putaran dari crankshaft melalui perantara gigi (timing gear), rantai (timing chain) atau sabuk (timing belt).

6.        Cam memiliki bagian menonjol yang sering disebut cam lobe. Bagian inilah yang mengatur saat pembukaan katup. Letak cam lobe berbeda sesuai dengan urutan pembukaan katup masuk dan katup buang.

7.        Valve Lifter digunakan sebagai landasan pushrod untuk mengurangi keausan yang terjadi pada cam.

8.        Pushrod berfungsi untuk meneruskan daya dorong yang dihasilkan oleh cam lobe menuju ke rocker arm. Pushrod digunakan karena jarak antara camshaft dengan rocker arm yang berjauhan.

Karena perannya yang penting, maka dalam menyetel celah katup harus benar agar tidak menimbulkan masalah pada mesin dan tentunya agar umur dari mesin menjadi lebih panjang. Dalam mekanisme katup terdapat dua jenis katup, yaitu :

a.         Katup masuk (IN) : katup ini berfungsi untuk intake manifold

b.        Katup keluar (EX) : katup ini berfungsi untuk exhaust manifold

Dalam menstandartkan celah katup, menggunakan alat yang benama feeler gauge, biasanya untuk celah katup untuk katup masuk adalah 0,15 dan 0,2mm, sedangkan untuk katup buang adalah 0,2 dan 0,25mm.

Pengukuran katup bertujuan untuk mengetahui ukuran komponen-komponen pada katup, apakah komponen tersebut masih sesuai dengan standar pabrik kendaran tersebut atau sudah tidak sesuai standar karena penggunaan terus-menerus. Pada praktikum ini komponen yang diukur yakni push rod, pegas katup dan diameter katup. Komponen tersebut mempunyai fungsinya masing-masing, apabila ukurannya sudah tidak sesuai standar maka akan mengurangi kinerja mesin serta akan membuat mesin tidak bertahan lama.

F.   Hasil Praktikum

1.    Menyetel Celah Katup

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menyetel katup, yakni:

a.    Panaskan mesin ± 5 menit, lalu matikan

b.    Lepaskan penutup kepala silinder dan mulailah menyetel celah katup

c.    Awalnya putar poros engkol searah jarum jam hingga tanda pada puli poros engkol (coakan) tepat segaris dengan angka 0 pada tutup rantai timing.

Apakah yang dimaksud dengan mesin panas dan mesin dingin pada spesifikasi celah katup tersebut


 d.   Menentukan top kompresi silinder 1 atau 4, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Ø  Pada saat memutar poros engkol, perhatikan juga katup masuk silinder mana yang bergerak. Lihatlah rocker arm pada silinder 1 dan 4 sambil menggerak puli poros engkol.

Ø  Apabila tanda pada puli telah segris dengan angka 0 dan yang dalam posisi bebas adalah rocker arm silinder 1, berarti yang sedang mengalami top kompresi adalah silinder 1. Begitu juga sebaliknya.

e.    Menentukan katup-katup yang boleh distel pada saat top kompresi silinder 1 atau dengan cara melihat diagram/tabel proses kerja silinder atau bisa juga dengan menggerak-gerakkan rocker arm, apabila rocker arm dalam keadaan bebas berarti silinder tersebut boleh untuk distel

    Jenis TOP

       Keadaan Silinder

    1

    2

    3

    4

    TOP 1

    Rocker arm silinder nomor 1 bebas  dan piston silinder nomor 1 pada TMA akhir langkah kompresi

    IN

    O

    O

    EX

    O

    O

    TOP 4

    Rocker arm silinder nomor 4 bebas dan piston silinder nomor 4 pada TMA akhir langkah kompresi

    IN

    O

    O

    EX

    O

    O

Ket:       O      = Katup yang dapat distel

         1, 2, 3, 4 = Nomor Silinder

f.     Setelah mengetahui urutan penyetelan katup. Berikutnya menyetel katup dengan cara:

Ø  Mengendorkan mur menggunakan kunci ring 12.

Ø  Menempatkan atau memasukkan feeler gauge ke dalam celah antara rocker arm dengan batang katup.

Ø  Melakukan penyetelan dengan mengubah (mengencangkan/ mengendorkan) baut penyetel dengan obeng.

Ø  Stel celah pada katup nomor 1-2-3-6 dengan menggunakan feeler gauge, dengan ukuran :

·      Intake : 0,20 mm

·      Exhaust : 0,30 mm

Apakah yang dimaksud dengan mesin panas dan mesin dingin pada spesifikasi celah katup tersebut

Ø  Setelah celah katup benar/sesuai, kencangkan mur penahan sambil menahan baut penyetel agar tidak bergerak. Lalu cek kembali celah katup dengan merasakan tarikan/gesekan dari feeler gauge. 

Apakah yang dimaksud dengan mesin panas dan mesin dingin pada spesifikasi celah katup tersebut

g.    Ulangi cara penyetelan selanjutnya pada TOP 4 dengan cara mengetopkan poros engkol lagi. Putar poros engkol 1 putaran (360°) sehingga tanda coakan  pada puli menunjukkan segaris lagi dengan tanda angka 0 pada tutup rantai timing.

h.    Menyetel celah katup nomor 4-5-7-8 menggunakan feeler gauge, dengan ukuran :

·         Intake : 0,20 mm

·         Exhaust : 0,30 mm

i.      Setelah selesai penyetelan katup, maka tutup kembali kepala silinder, lalu pasang komponen lainnya.

2.    Cara Membuka Katup

a.    Buka tutup silinder

b.    Lepas timing belt dan gear

c.    Lepas kepala silinder menggunakan kunci T ukuran 12

d.   Lepas rocker arm dengan cara dipukul menggunakan palu besi

e.    Kemudian lepas pegas katup satu per satu

f.     Lepas katup menggunakan kunci SST, tekan pegas katup dengan kunci tersebut

Apakah yang dimaksud dengan mesin panas dan mesin dingin pada spesifikasi celah katup tersebut

g.    Ambil pin yang berada dalam pegas yang berfungsi sebagai pengunci dengan menggunakna obeng dan tang

h.    Sekarang komponen pad akatup sudah terlepas dan selanjutnya bias diukur, mulai dari panjang pegas, diameter batang katup dan diameter katup.

3.    Hasil Pengukuran

Bagian yang Diukur

1

2

3

4

IN

EX

IN

EX

IN

EX

IN

EX

Panjang Pegas (mm)

47,76

48,8

48,4

48,2

47,76

47,7

48,16

47,26

Diameter Batang Katup (mm)

7

7

7

7

6,98

6,98

7

7

Diameter Katup (mm)

31,6

27,6

31,64

27,46

31,36

27,56

31,6

27,56


G. Kesimpulan

Penyetelan celah katup merupakan salah satu hal penting dalam perawatan mesin mobil, hal ini dikarenakan celah katup adalah komponen yang sangat penting dalam mengatur sistem kerja dari mesin 4 tak. Mengacu pada adanya penyebaran panas (pemuaian), maka pada rocker arm dan ujung batang katup harus terdapat celah katup. Apabila celah katup terlalu longgar atau terlalu sempit, maka akan timbul masalah seperti berikut: 

a.      Jika celah katup terlalu sempit, maka katup akan membuka terlalu awal dan menutup dengan lambat, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya salah pengapian, atau pengapian balik.

b.  Jika celahnya terlalu longgar, maka katup akan membuka terlambat dan menutup terlalu cepat, sehingga dapat menimbulkan suara berisik dan getaran.

H.  Saran

1.    Selalu menerapkan SOP agar tidak terjadi kecelakaan kerja

2.    Menjaga peralatan praktik agar tidak hilang atau rusak