Apakah yang dimaksud cetak saring

xxiii Seni rupa sebagai salah satu cabang kesenian memiliki peranan yang cukup penting dalam kehidupan manusia. Seni rupa merupakan salah satu kesenian yang mengacu pada bentuk visual atau sering disebut bentuk perupaan, yang merupakan susunan atau komposisi atau satu kesatuan dari unsur- unsur rupa. Unsur- unsur rupa diantaranya garis dan warna.

1. Garis

Garis dimulai dari sebuah titik, merupakan “jejak” yang ditimbulkan oleh titik- titik yang digerakan atau merupakan sederetan titik- titik yang berhimpit. Juga merupakan goresan atau sapuan yang sempit dan panjang sehingga membentuk seperti benang atau pita Arfial Arsad, 1997: 35.

2. Warna

Warna merupakan suatu elemen- elemen dasar yang sangat sensitif karena kualitasnya, sangat peka terhadap reaksi emosional. Warna merupakan suatu elemen yang sangat mempunyai emosi, atau mempesona langsung dan segar Ovrik, 1962: 38. Warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda- benda yang dikenainya Kamus Besar Bahasa Indonesia.

E. Pengertian Seni Grafis

Seni grafis berasal dari bahasa Yunani, yaitu graphein yang artinya tulisan. Seni Grafis adalah karya seni yang proses pembuatannya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Tiap salinan karya dikenal sebagai impression . Lukisan atau drawing , di sisi lain, menciptakan karya seni orisinil yang unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan, secara teknis disebut dengan matrix. Matrix yang umum digunakan adalah: plat logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan untuk litografi; papan kayu untuk woodcut atau cukil kayu. Masih banyak lagi bahan lain yang digunakan dalam xxiv karya seni ini. Tiap- tiap hasil cetakan biasanya dianggap sebagai karya seni orisinil, bukan sebuah salinan. Karya- karya yang dicetak dari sebuah plat menciptakan sebuah edisi, di masa seni rupa modern masing-masing karya ditandatangani dan diberi nomor untuk menandai bahwa karya tersebut adalah edisi terbatas www.art.com.

F. Ragam Seni Grafis

1. Cetak Tinggi

Cetak tinggi disebut demikian karena permukaan acuan cetak atau klise yang akan menerima tinta berada paling tinggi. Pencetakan pada umumnya dilakukan dengan gosokan. Yang termasuk dalam cetak tinggi ini antara lain, cukilan kayu woodcut , cukilan lino linocut, dan torehan kayu wood engraving . Ciri khas karya cukilan kayu terletak pada pemanfaatan efek serat kayu tekstur.

2. Cetak Dalam

Prinsip cetak ini kebalikan dari cetak tinggi. Tinta yang akan dipindah ke atas kertas berada di bagian dalam acuan cetaknya tembaga. Pencetakan dilakukan dengan mesin khusus, mesin etsa. Dari segi proses, cetak dalam dibagi atas dua bagian, yaitu yang menggunakan asam: etsa etching serta akuatin aquatint ,dan yang tanpa asam: goresan langsung drypoint , torehan logam engraving dan mezotin mezzotint . Ciri khas karya etsa terletak pada kelembutan dan keluwesan garis, akuatin berciri keragaman nada warna dan tekstur, goresan langsung berciri kekasaran garis, torehan logam berciri keragaman garis, dan mezotin berciri kepekatan nada warna yang hampir serupa dengan karya akuatin.

3. Cetak Datar

xxv Cetak datar disebut demikian karena acuan cetakannya batu lito, alumunium, ofset tidak mengalami peninggian atau pendalaman seperti pada proses cetak tinggi atau dalam. Proses ini berangkat dari pemanfaatan suatu kenyataan bahwa air dan minyak tidak dapat bersatu. Lithografi merupakan satu- satunya teknik yang mengandalkan teknik ini. Dalam hal ini, percetakan tergantung pada suatu reaksi kimiawi yaitu sifat berlawanan antara lemak dan air. Sket digambar dengan krayon berlemak pada sebuah batu lithografis atau lempengan logam yang menarik tinta. Sedang bagian- bagian yang tidak tergambari dibiarkan sehingga menolak tinta. Percetakan dilakukan dengan menggunakan alat penekan lithografis. Kertas ditaruh diatas acuan dan siap dicetak. Bagian yang berlemak adalah bagian yang menyerap tinta dan menghasilkan lukisan Ensiklopedia Nasional Indonesia jilid 6,1989:221-222.

4. Cetak Saring

Cetak Saring yang paling sederhana, cetakannya terbuat dari kertas atau plastik. Kertas atau plastik dilubangi dengan cutter kemudian ditaburi tinta diatas permukaannya. Kertas putih diletakan dibawahnya, ditekan- tekan dengan bantalan busa dan diangkat maka jadilah hasil cetak tersebut. Cetak stensil, klisenya terbuat dari kertas sheet . Proses penggambarannya dan pencetakkannya sama dengan proses cetak saring diatas, hanya bantalan busa diganti dengan kuas yang besar. Pada masa sekarang untuk cetak ini orang lebih banyak menggunakan stensil. Cetak saring yang paling popular sekarang ini adalah cetak sablon screen printing. Bahan klisenya terbuat dari kain sutra yang halus dan mempunyai ukuran pori- pori yang berbeda. Ukuran- ukuran itu membedakan penyablonan pada kain, kertas, kulit, plastik dan bahan lainnya. xxvi Proses pembuatan klise menggunakan obat afdruk dan dilakukan di kamar gelap atau tidak terkena sinar matahari. Pencetakannya menggunakan rakel dengan bahan pewarna selain tinta juga menggunakan cat sablon Napsiruddin dkk,1996:20.

G. Cetak Saring

Cetak sablon merupakan bagian dari ilmu grafika terapan yang bersifat praktis. Cetak sablon dapat diartikan sebagai kegiatan cetak- mencetak grafis dengan menggunakan kain gasa, biasa disebut screen , pada bidang yang menjadi sasaran cetak. Gambar yang tercetak pada obyek akan sesuai dengan model atau klise yang terdapat pada screen. Karenanya, model pada screen ini merupakan acuan cetak untuk menyablon obyek- obyek selanjutnya. Sejarah cetak sablon Cetak sablon atau cetak saring telah lama dikenal dan digunakan oleh bangsa Jepang sejak tahun 1664, abad ke- 17. Ketika itu, Yuzensai Miyasaki dan Zisukeo Mirose mengembangkannya dengan menyablon kain kimono beraneka warna. Penyablonan kimono dilatar belakangi oleh kebijakan kaisar Jepang yang melarang penggunaan kimono bermotif tulis tangan. Pasalnya, kaisar sangat prihatin dengan tingginya harga kimono motif tulis tangan yang beredar di pasaran. Dengan keluarnya kebijakan tersebut maka harga kimono dapat ditekan, dan kimono motif sablon mulai banyak digunakan masyarakat Jepang. Sejak itu teknik sablon mulai terus berkembang dan merambah ke berbagai Negara. Akan tetapi pada masa itu cetak sablon tidak berkembang dengan baik. Penggunaan kain gasa atau screen sebagai acuan cetak belum dikenal. Penyablonan masih menggunakan teknik pencapan atau menggunakan model cetakan atau mal. Pada tahun 1907, seorang pria berkebangsaan Inggris, Samuel Simon, mengembangkan teknik sablon dengan menggunakan chiffon sebagai pola form untuk mencetak. Chiffon merupakan bahan rajut yang terbuat dari xxvii benang sutra halus. Bahan rajut inilah yang merupakan cikal bakal kain gasa untuk menyablon. Menyablon dengan cara ini, tinta yang akan dicetak dialirkan melalui kain gasa atau kain saring. Gambar yang tercetak akan mengikuti pola gambar yang ada pada kain gasa. Itu sebabnya teknik ini dikenal juga dengan sebutan silk screen printing , yang berarti mencetak menggunakan kain sutra. Istilah teknik cetak saring di Indonesia kurang dikenal. Istilah yang lebih popular adalah cetak sablon. Konon, kata sablon berasal dari bahasa Belanda, yakni schablon . Kata ini berkulturasi dan menjadi bahasa serapan sehingga bermetamorfosis menjadi kata sablon. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata sablon sendiri didefinisikan sebagai pola berdesain yang dapat dilukis berdasarkan contoh Guntur Nusantara, 2003: 1-3.

H. Konsep Bentuk

Beranda / Seni Budaya

searchpengertian.com | Tuliskan pengertian cetak saring (screen printing) dalam ragam seni grafis? Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan tentang pengertian cetak saring (screen printing) ragam seni grafis dalam pembelajaran seni budaya kelas 9 semester 1 revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang pengertian cetak saring (screen printing) ragam seni grafis dalam pembelajaran seni budaya. Dan harapannya, apa yang admin bagikan kali ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami pengertian cetak saring (screen printing) ragam seni grafis dalam pembelajaran seni budaya.

Apakah yang dimaksud cetak saring

Cetak saring adalah ragam karya seni grafis yang dibuat dengan cetakan dari bahan screen yang dilapisi bahan peka cahaya, ditutup film, dan disinari. Lalu, screen dicuci dan terbentuklah cetakan berlubang (saring) sesuai dengan filmnya. Cat dituangkan di atas screen dan dirakel sehingg membentuk gambar sesuai dengan cetakannya.

Berikut ini adalah beberapa ragam seni grafis dalam pembelajaran seni budaya kelas 9. Adapun ragam seni grafis tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Cetak Tinggi, proses pembuatannya melalui tahapan pembuatan cetakan dari bahan dicukil sehingga permukaan menjadi tinggi dan rendah (relief).
  2. Cetak Saring (Screen Printing), dibuat dengan cetakan dari bahan screen yang dilapisi bahan peka cahaya, ditutup, ditutup film, dan disinari (sablon).
  3. Cetak Dalam (Intaglio Print), proses pembuatannya melalui tahapan pembuatan cetakan dari bahan pelat alumunium yang ditoreh dengan alat tajam sehingga membentuk goresan yang dalam.
  4. Cetak Cahaya (Fotografi), proses pembuatannya melalui pemotretan dengan kamera, pencucian film, dan pencetakan gambar.

Di bawah ini adalah bahan, alat, dan teknik cetak tinggi dalam seni grafis. Adapun langkah-langkah yang bisa kalian lakukan adalah sebagai berikut.

  • Bahan alami: daun-daunan, batang daun pisang, kayu, kulit pohon, atau buah-buahan.
  • Bahan buatan: kertas gambar, kertas karton, hardboard, tripleks, karet, alumunium, tinta, dan cat.
  • Alat pembentukan cetakan: gunting, pisau, dan pisau pahat.
  • Alat pewarnaan: rol karet dan kaca.
  • Teknik rekat: cara pembuatan cetakan dengan merekatkan bahan satu dengan bahan lainnya.
  • Teknik cukil: cara pembuatan cetakan dengan mencukil bahan dari hardboard atau kayu untuk membentuk gambar terbalik dengan alat pahat.

Di bawah ini adalah bahan, alat, dan teknik yang bisa kalian lakukan dalam membuat media cetak saring. Adapun langkah-langkah yang bisa kalian lakukan adalah sebagai berikut.

  • Kain saring (screen) yang sudah dibingkai, mika film atau kertas kalkir, bahan afdruk dan penghapus, tinta atau cat sablon.
  • Kuas, rakel, meja sablon.
  •  Teknik afdruk: cara pembuatan dengan bahan afdruk, mika film, dan bantuan sinar matahari atau lampu.
  • Teknik mencetak: cara pewarnaan dengan alat rakel yang disapukan sekali atau lebih dan menerobos pori-pori kain saring.

Di bawah ini adalah bahan, alat, dan teknik yang kalian bisa gunakan dalam membuat media cetak cahaya (fotografi). Adapun langkah-langkah yang bisa kalian tempuh adalah sebagai berikut.

  • Film: bahan transparan yang dilapisi bahan peka cahaya.
  • Kertas foto: bahan yang digunakan untuk mencetak gambar foto.
  • Kamera: ruang atau kotak yang gelap (tidak tembus cahaya)
  • Cetakan (printer)
  • Persiapan memotret: cara memegang kamera dan posisi membidik (berdiri, jongkok, tiarap).
  • Memotret objek. 
  1. lensa
  2. diafragma
  3. penemu jarak
  4. rana
  5. lampu foto

Berikut ini adalah jenis-jenis kamera dalam seni grafis. Adapun jenis-jenis seni grafis tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Cara Pengoperasian, kamera manual, kamera otomatis, dan kamera digital.
  2. Sistem Bidik, kamera pengamat, kamera pembidik, kamera refleks, kamera SLR (single lens reflex), dan kamera refleks lensa kembar.
  3. Kegunaan, kamera udara, kamera arsitektur, kamera wartawan, kamera Linhof, kamera dalam air, kamera stereo, kamera tiga dimensi, dan kamera polaroid.

1. Berikut ini bagian penting pada kamera yang berfungsi menyalurkan sinar dari luar ke dalam kamera adalah ....

2. Lensa kamera yang biasanya menggunakan jarak fokus 28 mm dan 35 mm adalah ....

3. Keping logam tipis yang berbentuk lingkaran dan terletak di belakang lensa disebut ....

4. Foto grafi berasal dari bahasa Inggris photography, yang berarti ....

A. gambar yang terbentuk dari pigmen

B. gambar yang terbentuk dari lampu

C. gambar yang terbentuk dari mencetak

D. gambar yang terbentuk dari cahaya

5. Berikut yang merupakan jenis kamera berdasarkan sistem bidikannya adalah ....

6. Ragam karya seni grafis yang proses pembuatannya menggunakan screen dilapisi bahan peka cahaya tutup film dan dilakukan penyinaran adalah .... A. cetak cahaya B. cetak tinggi C. cetak saring D. cetak dalam

7. Jenis screen yang dapat  digunakan untuk menyablon pada kertas, gelas, dan kayu adalah ....

A. T 150 B. T 200 C. T 77 D. T 90 8. Pembuatan cetakan dari bahan plat aluminium ditoreh dengan alat tajam merupakan tahapan yang dilalui dalam membuat ragam seni grafis .... A. cetak dalam B. cetak tinggi C. cetak saring D. cetak cahaya 9. Berikut ini yang bukan bahan yang diperlukan dalam membuat seni grafis cetak tinggi adalah .... A. alumunium B. kayu C. mika film D. karet 10. Karya seni rupa dua dimensi yang di proses pembuatannya melalui teknik cetak di sebut .... A. seni lukis B. seni dekorasi C. seni mencetak

D. seni grafis

Apa yg dimaksud dengan cetak saring?

Cetak saring atau screen printing merupakan salah satu jenis seni grafis dimana cara pembuatan karyanya menggunakan cetakan dari bahan screen atau layar kain yang dilapisi dengan bahan yang peka terhadap cahaya.

Mengapa dalam teknik mencetak ada yang disebut dengan cetak saring?

Cetak saring adalah salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar (screen) dengan kerapatan tertentu dan umumnya barbahan dasar Nylon atau sutra (silk screen). Layar ini kemudian diberi pola yang berasal dari negatif desain yang dibuat sebelumnya di kertas hvs atau kalkir.

Apa contoh dari cetak saring?

Cetak saring adalah proses pembuatan karya seni dengan cara penggunaan stensil untuk membentuk gambar..
Celana..
Sweater..
Kaos jersey..
Spanduk..
Banner..

Apa yg dimaksud dengan cetak tinggi?

Cetak tinggi merupakan teknik seni cetak grafis yang paling sederhana dan mudah dilakukan. Material yang digunakan bisa berupa kayu, mdf dan karet lino (linoleum) serta alat cukil khusus yang mudah ditemukan di took seni grafis.