Mengapa disorganisasi dalam masyarakat sering dihubungkan dengan moral

Disorganisasi menjadi istilah yang seringkali dijumpai dalam kehidupan masyarakat sehari- hari. Disorganisasi dapat didefinisikan sebagai keadaan yang kacau serta tanpa aturan, kemudian menjadi tercerai berai, dikarenakan faktor adanya perubahan pada tipe lembaga sosial tertentu di masyarakat.

Disorganisasi merupakan salah satu konseukensi dari adanya dampak perubahan sosial di masyarakat, yaitu adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga sosial masyarakat yang memengaruhi sistem sosial, tatanan nilai, sikap-sikap sosial, dan pola perilaku yang dianut kelompok-kelompok dalam struktur masyarakat.

Terjadinya perubahan sosial pada kelembagaan- kelembagaan di masyarakat melahirkan ketidakharmonisan dalam tatanan sosial, sehingga ketimpangan- ketimpangan pun terjadi dalam kehidupan. Disorganisasi dapat menimbulkan lunturnya tatanan nilai sosial dan norma sosial yang berlaku di masyarakat. Untuk mengkaji secara jelas dan mendalam tentang disorganisasi, dalam artikel ini akan mengulas tentang pengertian disorganisasi, jenis, penyebab dan contohnya di masyarakat.

Disorganisasi merupakan salah satu contoh permasalahan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, cenderung pada ketimpangan-ketimpangan dari tatanan nilai dan norma sosial yang berlaku, menimbulkan keadaan yang tidak harmonis serta dapat mengancam integritas nasional.

Disorganisasi menggambarkan situasi dalam masyarakat yang mengarah kepada suasana yang tidak menentu atau tidak adanya kepastian dalam struktur hidup bersama, yang berpengaruh terhadap tatanan sosial dalam kehidupan.

Disorganisasi menjadi salah satu makna fenomena sosial nyata yang dijumpai dalam kehidupan sehari- hari, sebagai dampak adanya perubahan-perubahan di dalam masyarakat yang menyangkut sistem maupun struktur sosial.

Disorganisasi bisa terjadi apabila sampai pada proses yang merujuk pada pertentangan dalam hubungan di antara kelompok masyarakat. Disorganisasi dapat disebabkan oleh proses industrialisasi dan urbanisasi yang terjadi pada kehidupan masyarakat perkotaan.

Ciri-ciri disorganisasi meliputi lingkungan yang berantakan di rumah atau tempat kerja, kurangnya perencanaan tentang bagaimana kehidupan seseorang dijalani, atau ketidakteraturan dalam bagaimana lingkungan rumah/kerja diatur.

Pengertian Disorganisasi

Disorganisasi adalah gejala pergeseran nilai-nilai sosial serta mulai pudarnya keterikatan tatanan sosial dari suatu lembaga sosial, yang mengakibatkan lunturnya nilai- nilai maupun norma-norma sosial, kemudian mengarah pada kekacauan atau perpecahan dalam kehidupan masyarakat.

Disorganisasi adalah gejala yang timbul akibat pertemuan kebudayaan yang beragam sehingga mengancam inegrasi pada institusi sosial yang melembaga di masyarakat.

Disorganisasi adalah gejala dengan konseukensi berupa munculnya nilai- nilai baru dalam organisasi sosial di masyarakat, dimana masyarakat tidak selalu berhasil melakukan penyesuaian dengan berbagai permasalahan sosial yang muncul pada tingkat individu maupun kelompok.

Disorganisasi sosial adalah suatu proses berkelanjutan yang menunjukkan adanya tekanan- tekanan sosial serta  ketegangan dari keseluruhan jaringan hubungan antara individu dengan nilai-nilai, sikap, pola kebudayaan serta kaidah masyarakat, yang terintegrasi dalam sistem sosial.

Pengertian Disorganisasi Menurut Para Ahli

Adapun pengertian disorganisasi menurut pendapat para ahli, sebagai berikut:

  1. Idianto Muin

Disorganisasi adalah kondisi yang menunjukkan adanya ketidakserasian yang cenderung mengarahkan pada kondisi yang menumbuhkan kekacauan atau perpecahan pada bagian- bagian dari adanya kesatuan dalam kehidupan masyarakat.

  1. Soerjono Soekanto

Disorganisasi adalah proses sosial dan interaksi sosial dalam memudarnya atau menurunnya nilai-nilai dan norma- norma dalam tatanan struktur sosial di masyarakat karena adanya beragam perubahan di dalam kehidupan.

  1. Elliot dan Merril

Disorganisasi adalah proses peralihan dari pola perilaku ataupun kebudayaan lama yang sudah ditinggalkan, sementara pola perilaku ataupun kepercayaan yang baru belum terbentuk, yang kemudian mengakibatkan adanya ketegangan pada interaksi antar kelompok.

Jenis Disorganisasi

Disorganisasi dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:

  1. Normlessness

Suatu keadaan yang tergolong pada disorganisasi yang menggambarkan ketidak adaan norma sebagai acuan bertindak karena norma lama dianggap sudah tidak relevan,dengan kehidupan sementara norma yang baru belum ada.

  1. Culture Conflict

Culture conflict bisa dikatakan sebagai suatu disorganisasi yang menggambarkan keberadaan norma sosial atau aturan yang dijadikan acuan untuk bertindak, tetapi pada kenyataannya saling bertentangan dalam kehidupan masyarakat.

  1. Breakdown

Breakdown bisa dikatakan merupakan suatu kondisi dimana pelanggaran dianggap sebagai sesuatu yang biasa di masyarakat,bahkan dalam satu kondisi dianggap justru sebagai penghambat apabila masyarakat mengikuti aturan yang berlaku

Faktor Penyebab Disorganisasi

Terjadinya disorganisasi dalam masyarakat disebabkan oleh beberapa factor. Disorganisasi dapat terjadi dikarenakan banyak faktor, yang tidak hanya faktor sosial yang menyangkut hubungan sosial dalam masyarakat, melainkan didukung faktor lainnya seperti faktor ekonomi serta faktor politik, yang akan dijelaskan sebagai berikut:

  1. Budaya

Faktor sosial dalam makna budaya meliputi, contoh nyatanya yaitu adanya ikatan primodialisme yang didasarkan pada kepentingan solidaritas etnis, ras, golongan, kelas dan budaya tertentu.

Primodialisme yaitu perasaan ikatan yang sama dalam suatu kepentingan kelompok, yang ingin mengunggulkan kelompok mereka secara berlebihan,Serta memandang kelompok mereka paling unggul, sehingga dapat mengarah pada perpecahan.

  1. Politik

Faktor politik dalam hal ini dapat dilihat dari melemahnya hubungan yang terjalin antara kelompok, yang awalnya rukun dan damai bisa saja berubah menjadi konflik apabila disisipkan unsur politik di dalamnya.

Misalnya adanya pandangan politik yang berbeda cenderung berujung pada konflik atau pertikaian, misal dalam pemilihan umum (pemilu) baik di tingkat nasional maupun daerah, adanya perbedaan pilihan dalam pemilu cenderung memunculkan kekacauan akibat konflik di masyarakat.

  1. Ekonomi

Faktor ekonomi terlihat dari munculnya kesenjangan kelas serta status sosial dalam aspek ekonomi, yang kemudian dapat menyebabkan perpecahan yang mengarah pada disorganisasi, yang berupa ketidakharmonisan, terjadinya kekecauan atau keadaan yang tercerai berai.

Teori Disorganisasi

Mengapa disorganisasi dalam masyarakat sering dihubungkan dengan moral
Teori Disorganisasi

Dalam objek kajian sosiologi, terdapat teori disorganisasi, yang menyatakan bahwa kejahatan di suatu lingkungan terjadi akibat melemahnya ikatan sosial tradisional. Ikatan sosial yang mungkin melemah meliputi koneksi agama, koneksi keluarga, dan koneksi masyarakat. Melemahnya ikatan tersebut menghasilkan suatu kondisi yang dinamakan ‘disorganisasi sosial’.

Menurut pandangan teori disorganisasi sosial, masyarakat tradisional diatur berdasarkan aturan dan norma tertentu yang telah dipelihara dan diperkuat dari waktu ke waktu. Beberapa aturan dan norma dalam masyarakat memperoleh status hukum yang tidak diucapkan, namun diterima secara luas, misalnya menghormati orang tua.

Ahli teori disorganisasi sosial percaya bahwa semua masyarakat tradisional memiliki mekanisme untuk pemolisian internal atau regulasi yang bertindak sebagai checks and balances terhadap perilaku menyimpang oleh anggotanya.

Namun, dalam kasus di mana masyarakat tradisional mengalami faktor stres seperti imigrasi skala besar dan/atau industrialisasi, maka disorganisasi dapat terjadi, yang menyebabkan rusaknya norma-norma internal masyarakat. Dalam situasi ini, masyarakat gagal untuk memastikan ketertiban dan regulasi.

Contoh Disorganisasi

Disorganisasi yang terjadi dalam kehidupan masyarakat sehari- hari dapat dilihat dari beberapa contoh berikut:

  1. Masyarakat Indonesia

Disorganisasi cenderung pada suatu kondisi masyarakat yang identik dengan kekacauan, keadaan yang tercerai berai atau terpecah. Fenomena ini sering dijumpai pada berbagai kejadian atau tindakan masyarakat dalam kehidupan sehari- hari pada banyak aspek kehidupan. Contoh disorganisasi adalah kondisi masyarakat pada masa pra pemilu presiden dan wakil presiden 2019.

Seperti yang kita ketahui tentang fenomena pemilihan umum presiden dan wakil presiden 2019 yang diadakan pada 17 April 2019. Euforianya begitu terasa pada semua lapisan masyarakat, di berbagai ras, kelas, golongan tertentu yang beragam.

Tidak hanya elit- elit politik yang berperan serta aktif dalam proses menuju pemilihan umum presiden dan wakil presiden 2019, atau yang berkepentingan politik saja, tapi masyarakat umum yang mungkin sebelumnya tidak ada background atau latar belakang politik yang kuat, ikut semarak dalam menyambut pemilihan umum presiden dan wakil presiden 2019.

Proses ini berlangsung selama beberapa bulan menjelang pemilu 2019 di bulan April. Dengan 2 calon kandidat terpilih, yaitu pasangan calon presiden dan wakil presiden no urut 01, yaitu Bapak Joko Widodo dan Bapak KH. Mahfud Amin, kemudian pasangan calon presiden dan wakil presiden no urut 02, yaitu Bapak Prabowo dan Bapak Sandiaga Uno.

Ketegangan pun mulai terjadi pada 2 kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden. Adanya aksi saling serang, saling menjelek-jelekkan, serta kekuatan politik menjatuhkan pihak lawan un tak terhindarkan. Selain itu, penyebaran berita hoaks untuk saling menjatuhkan memunculkan keresahan, kekacauan, dan keadaan masyarakat yang tercerai berai.

Begitu pula dengan rang-orang yang awalnya tidak ada ketertarikan pada politik, tidak peduli dengan pemilu atau memilih golput, kinipun turut serta memberikan pilihannya. Ketegangan itu memang semakin terasa menjelang detik-detik pencoblosan. Namun, eskalasi politik rupanya semakin meroket setelah pemilu berlangsung.

Fenomena ini tentunya memberikan dampak yang sangat kompleks bagi kehidupan individu ataupun hubungan antar individu. Dampak yang timbul adalah timbulnya pertentangan- pertentangan. Misalnya saja banyak orang keluar dari grup di media sosial karena perdebatan politik yang amat sengit di dalamnya. Contoh lainnya, hubungan keluarga yang menjadi dingin, bahkan retak disebabkan perbedaan pilihan calon presiden.

Kemudian dampak yang nampak jelas adalah meningkatnya tingkat stres pada seseorang seiring dengan suhu politik yang juga semakin meningkat. Baik orang itu terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam perpolitikan. Dengan fenomena perpolitikan seperti ini, kondisi psikologis pun bisa berubah secara cepat.

Sebuah kasus nyata yang juga dijumpai dalam kehidupan masyarakat, karena begitu panasnya pemilihan calon presiden dan wakil presiden kali ini, seorang warga yang biasa mengalami stres yang sangat signifikan hingga cenderung mengalami gangguan pada pendengaran yang bersifat permanen.

Melihat gejala sosial serta fenomena sosial yang terjadi pada masyarakat Indonesia saat ini, Politik mempunyai dampak yang besar terhadap psikologi masyarakat, serta juga dapat mengakibatkan gangguan fisik yang membahayakan.

Nah, demikiahlah serangkaian artikel yang telah dituliskan kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian disorganisasi menurut para ahli, jenis, penyebab dan contohnya di masyarakat Indonesia. Semoga melalui tulisan ini bisa memberikan wawasan dan menambah pengetahuan.

Rating: 2.8/5. From 6 votes.

Please wait...

Apa yang dimaksud dengan disorganisasi dalam masyarakat?

Menurut bapak sosiologi Indonesia, Soerjono Soekanto, disorganisasi adalah proses memudarnya atau menurunnya nilai- nilai dan norma- norma dalam tatanan struktur masyarakat karena adanya perubahan di dalam kehidupan.

Faktor faktor apa saja yang dapat menyebabkan disorganisasi dalam masyarakat?

Faktor yang menyebabkan disorganisasi sosial yaitu: 1. Pemenuhan kebutuhan para anggota melalui kelompoknya berkurang 2. Kebutuhan anggota tetap banyak, tetapi sudah tidak percaya lagi terhadap kemampuan kelompok yang membantu usaha pemuasan kebutuhan 3. Kepercayaan terhadap sesama anggota kelompok melemah.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan disorganisasi dan?

Disorganisasi adalah kondisi yang menunjukkan adanya ketidakserasian yang cenderung mengarahkan pada kondisi yang menumbuhkan kekacauan atau perpecahan pada bagian- bagian dari adanya kesatuan dalam kehidupan masyarakat.

Apa yang menyebabkan disorganisasi keluarga?

Banyak masyarakat yang mengalami disorganisasi keluarga hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman dasar-dasar kesadaran agama, faktor ekonomi, faktor lingkungan, faktor perselingkuhan, dan faktor kerukunan rumah tangga.