Apakah gelang kokka tidak boleh dibawa ke kamar mandi

Jakarta - Cincin atau gelang umum digunakan sebagai aksesoris, terutama oleh kaum wanita. Tapi, jangan lupa melepasnya ketika hendak mencuci tangan ya.

Sebab, pada dasarnya seluruh permukaan tangan harus bersih ketika di cuci. Atau dengan kata lain, tidak ada kuman yang tersisa, demikian disampaikan dr Felix Samuel dari RS Pondok Indah-Pondok Indah.

"Lagipula, tangan kita kan keringetan juga. Nah, kulit yang tertutupi cincin juga keringetan dan di situ juga ada kuman. Sehingga, baiknya lepas dulu cincin, gelang, termasuk jam tangan saat akan cuci tangan," papar dr Felix.

Hal itu ia sampaikan di sela-sela 'Belajar Cuci Tangan di 30 Sekolah' di SDN 10 Pagi Pondok Pinang, Jakarta Selatan. dr Felix menambahkan, prinsipnya sama dengan saat orang mandi, sebaiknya lepas perhiasan atau aksesoris yang ia pakai.

Baca juga: Kuman Bakteri Lebih Banyak Hinggap di Rumah yang Pelihara Anjing

"Lagipula zat dalam sabun kan bisa juga merusak perhiasan ya. Nah, ketika nggak dilepas, setelah cuci tangan bagian di belakang cincin, gelang, atau jam tangan bisa basah dan lembap. Seperti diketahui, tempat lembap jadi area paling ideal untuk bakteri berkembang biak," tutur dr Felix.

dr Felix menambahkan, terkait anjuran untuk melepas perhiasan saat cuci tangan itulah umumnya suster, dokter, atau petugas di RS jarang menggunakan perhiasan. Dikutip dari Prevention, direktur pencegahan penyakit di Providence Saint John's Health Center, Santa Monica, Angela Vassallo, MPH, MS mengatakan saat masuk ke ruang operasi, staf medis juga tidak dibolehkan memakai anting, kalung, cincin besar, atau jam tangan.

Menurutnya, para staf tidak diperbolehkan membawa hal-hal yang dikenakan sehari-hari ke ruang operasi termasuk cincin dan jam tangan karena benda-benda itu berpotensi membawa kuman dan bakteri.

Untuk menjaga perhiasan tetap bersih dan bebas bakteri, Vassallo merekomendasikan rutinitas disinfeksi seminggu sekali. Pertama, bersihkan perhiasan dengan kain lembut dan sapu setiap celahnya. Kemudian, jika memungkinkan, lakukan disinfeksi dengan menempatkan perhiasan itu di mesin lampu kecil ultraviolet (UV).

Baca juga: Tahukah Anda Bahwa 5 Benda Ini Menjadi Rumah Bagi Para Kuman dan Bakteri? (rdn/vit)

Jakarta - Gelang yang dipakai Susi Ferawati saat CFD pada Minggu (29/4) lalu ramai dibahas di media sosial dengan sebutan 'gelang kode'. Gelang ini banyak dijual di Tanah Abang dengan sebutan gelang kokka. Adakah khasiatnya?

detikcom menelusuri kawasan pertokoan di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (3/5/2018) sore. Ternyata gelang ini banyak dijual di toko-toko yang menjual oleh-oleh haji dan umrah.

Salah seorang pedagang Toko Umi Haikal di Blok C bernama Aby bercerita soal gelang kokka ini. Menurut dia, cukup banyak orang yang membeli gelang ini sebagai oleh-oleh setelah menunaikan ibadah haji atau umrah.

"Banyak yang beli hampir tiap hari," ujarnya.

Aby menjelaskan di tokonya ada 7 macam gelang kokka yang dia jual. Harganya bervariasi, dari Rp 25 ribu sampai Rp 35 ribu. Menurutnya, gelang ini diyakini mempunyai khasiat.

Menurut Aby, kokka adalah kayu yang berkualitas dan telah digunakan sejak zaman nabi. Dia kemudian mencoba membuktikan ucapannya itu dengan menyuruh rekannya membakar salah satu gelang kokka menggunakan korek gas.

"ini dibakar kuat kok," kata Aby.

Gelang kokka tersebut dibakar selama sekitar satu menit. Setelah diperlihatkan, memang tidak terlihat gelang ini terbakar sedikit pun alias masih seperti semula.

Masih menurut Aby, sepengetahuan dia, kayu kokka digunakan untuk kapal Nabi Nuh dan tongkat Nabi Musa. Gelang kokka ini, menurut dia, juga diyakini sebagian orang berkhasiat untuk kesehatan.

"Ya percaya nggak percaya," ujarnya.

Sejumlah situs belanja online juga banyak menjual gelang, kalung, dan tasbih dari kayu kokka. Harganya bervariasi, dari Rp 15 ribu sampai Rp 50 ribu. Banyak juga yang mendeskripsikan khasiat gelang, kalung, atau tasbih kokka ini seperti yang disebutkan Aby.

Gelang ini jadi sorotan setelah pertama kali diungkapkan Mustofa '@NetizenTofa' Nahrawardaya di sebuah stasiun televisi swasta. Mustofa menyebut gelang yang dipakai mereka memiliki kemiripan, yakni berwarna cokelat dan berbentuk biji-bijian. Hingga kemudian netizen mengunggah foto tokoh-tokoh yang berasal dari partai pendukung Jokowi mengenakan gelang yang mirip.

Pengacara Susi Ferawati, Muannas Alaidid, sebelumnya sudah memberi penjelasan. Dia menuturkan gelang berbentuk biji-bijian berwarna cokelat gelap itu dibeli di Madinah. Dia juga menegaskan gelang itu tidak berhubungan dengan kegiatan di CFD.

"Jadi kalau masalah gelang itu tanda munculnya kepanikan dia. Waktu saya tanya ke Bu Fera, dia beli gelang waktu umrah di Madinah. Kedua, dia tak saling mengenal dengan Pak Stedi atau korban yang dipersekusi juga di CFD itu," kata Muannas saat dihubungi, Kamis (3/5).

"Jadi kalau kemudian dicocok-cocokkan biarin saja, itu asumsi Mustofa saja. Tapi untuk membuat satu perkara menjadi terang adalah penegakan hukumnya," sambungnya. (hri/van)

Apakah boleh memakai gelang Kokka?

Cara membedakan gelang Kaukah Asli dan Palsu?

Apa keistimewaan gelang Kokka?

Manfaat gelang Kaukah Menurut Islam?