Apakah bisa puasa Syawal sebelum mengganti puasa Ramadhan

Apakah bisa puasa Syawal sebelum mengganti puasa Ramadhan
Apakah bisa puasa Syawal sebelum mengganti puasa Ramadhan
Hukum Puasa Syawal sebelum Bayar Utang Puasa Ramadhan (Ilustrasi freepik.com)

Hukum Puasa Syawal sebelum Bayar Utang Puasa Ramadhan Oleh Ustadzah Ain Nurwindasari. Artikel terkait baca: Puasa 6 Hari Syawal, Harus Berurutan atau Boleh Selang-seling? dan Bolehkah Niat Puasa Syawal sekaligus Puasa Qadha?

PWMU.CO – Puasa Syawal ialah puasa sunnah yang dilakukan sebanyak enam hari pada bulan Syawal. Keutamaan puasa Syawal bagi orang yang telah melaksanakan puasa Ramadhan ialah sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis bahwa pelakunya diberi pahala sama dengan puasa satu tahun. 

Di antara hadis yang menyebutkan keutamaan puasa enam hari Syawal ialah yang diriwayatkan dari Abu Ayyub Al-Anshari RA:

عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الأَنْصَارِيِّ، – رضى الله عنه – أَنَّهُ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ :‏ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ [رواه مسلم، والترمذي،وابن ماجه، وأبو داود)

Artinya: Dari Abu Ayyub al-Anshari RA bahwa ia mendapat riwayat Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa sudah melakukan puasa Ramadan, kemudian menambahkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah ia telah melaksanakan puasa sepanjang masa. (HR Muslim, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Abu Dawud).

Menurut hadits di atas puasa Syawal dilakukan setelah seseorang melakukan puasa Ramadhan. Sebagian ulama memahami makna hadits di atas adalah bahwa puasa Syawal dilakukan setelah melakukan puasa Ramadhan selama sebulan penuh, sehingga ketika seseorang memiliki utang puasa hendaknya tidak melaksanakan puasa sunnah apapun sebelum membayar hutang puasanya.

Demikian pula redaksi dari keputusan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah:

Apabila Anda telah selesai berpuasa Ramadhan, maka berpuasalah enam hari dalam bulan Syawal (lakukan sesudah Hari Raya Idul Fitri), Anda lakukan secara berturut-turut atau berpisah-pisah. (baca artikel terkait di suaramuhammadiyah.id)

Sebagian ulama melarang mendahulukan puasa Syawal sebelum membayar utang puasa Ramadhan. Hal ini karena berdasarkan hadits di atas dipahami bahwa pelaksanaan puasa enam hari Syawal adalah bagi orang yang telah selesai melaksanakan puasa Ramadhan (https://islamqa.info/ar/answers/40389/).

Di samping itu mempertimbangkan wajibnya puasa Ramadhan yang tidak selayaknya diakhirkan dari pada puasa Syawal yang merupakan ibadah sunnah (https://binbaz.org.sa/fatwas/4490/).

Namun ada juga pendapat yang membolehkan mendahulukan puasa Syawal meskipun seseorang memiliki hutang puasa. hal ini karena melihat waktu pelaksanaan puasa Syawal adalah terbatas pada bulan Syawal sedangkan waktu pelaksanaan puasa qadha’ masih panjang sampai sebelas bulan ke depan sebelum datangnya bulan Ramadhan berikutnya (https://www.albayan.ae/varieties/2022-05-07-1.4429381)

Penulis berpendapat bahwa jika memungkinkan seseorang hendaknya melakukan puasa qadha’ terlebih dahulu baru kemudian puasa sunnah enam hari di bulan Syawal. Namun jika hal ini dirasa tidak memungkinkan atau sangat memberatkan bagi seseorang maka melakukan puasa Syawal sebelum qadha puasa tetaplah sah hukumnya. 

Wallahu a’lam bish shawab. (*)

Ustadzah Ain Nurwindasari SThI, MIRKH adalah anggota Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Asiyiyah (PDA) Gresik; alumnus Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) PP Muhammadiyah dan International Islamic University of Malaysia (IIUM); guru Al-Islam dan Kemuhammadiyahan SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik.

Editor Mohammad Nurfatoni

Apakah bisa puasa Syawal sebelum mengganti puasa Ramadhan

Perbesar

Ilustrasi sahur. (Photo by Dan DeAlmeida on Unsplash)

Apabila sudah memahami hukum puasa Syawal, selanjutnya pahami tata cara melaksanakan puasa Syawal yang benar beserta bacaan niat puasa Syawal. Ini penjelasanya yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber.

Bacaan Niat Puasa Syawal Arab:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى‎

Bacaan Niat Puasa Syawal Latin:

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Arti Bacaan Niat Puasa Syawal:

“Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.”

Tata Cara Melaksanakan Puasa Syawal:

1. Puasa Syawal dilakukan 6 hari di bulan Syawal

Tata cara melaksanakan puasa Syawal pertama. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, keutamaan puasa Syawal akan didapatkan dengan melaksanakan puasa selama 6 hari di bulan Syawal. Puasa 6 hari di bulan Syawal ini sebaiknya dilakukan secara berurutan, namun boleh juga tidak.

Selain itu, puasa Syawal juga disarankan untuk dilaksanakan sehari setelah hari raya Idulfitri atau disegerakan, namun boleh juga tidak disegerakan asal masih di bulan Syawal.

2. Lebih utama dilaksanakan sehari setelah Idulfitri, namun tidak mengapa jika diakhirkan asalkan masih di bulan Syawal

Tata cara melaksanakan puasa Syawal kedua. Puasa 6 hari di bulan Syawal tidak berlaku lagi bila dilakukan di bulan lainnya. Selain itu, waktu puasa Syawal ini lebih utama bila dilaksanakan sehari setelah Hari Raya Idulfitri.

Namun tidak apa-apa bila dilaksanakan di hari lain asalkan masih di bulan Syawal. Menyegerakan waktu puasa Syawal di hari kedua bulan Syawal menunjukkan i’tikad baik dalam bersegera untuk melakukan kebaikan.

3. Lebih utama dilakukan secara berurutan namun tidak mengapa jika dilakukan tidak berurutan

Tata cara melaksanakan puasa Syawal ketiga. Waktu puasa Syawal juga lebih utama bila dilaksanakan secara berurutan dalam 6 hari. Namun tidak apa-apa juga bila dilaksanakan tidak secara berurutan asalkan masih di bulan Syawal.

Dengan melaksanakan Waktu Puasa Syawal secara berurutan dalam 6 hari, menunjukkan bahwa seorang umat islam berlomba-lomba dalam melaksanakan perintah Allah SWT.

Pahala Puasa Syawal:

Keterangan mengenai pahala puasa Syawal tertuang pada dalil shahih yang berbunyi:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164).

Berdasarkan Syarah Nawaawi 'ala Muslim juz 7 halaman 56 disebutkan, alasan menyamakan pahala enam hari Syawal dengan puasa setahun lamanya berdasarkan nilai pahala kebaikan yang diberikan dilipatkan hingga 10 kali ganjaran.

Perhitungannya adalah 1 bulan Ramadan, 30 hari x 10 = 300 hari. Adapun 6 hari di bulan Syawal menyamai dua bulan lainnya (6 x 10 = 60 hari atau 2 bulan). Jadi total 360 hari kita mendapatkan pahala puasa.

Jadi pahala puasa Syawal selama enam hari sama dengan berpuasa selama satu tahun penuh. Pahala puasa Syawal ini menjadi penyempurna puasa Ramadan.

Pahala ini didapatkan bagi orang yang telah menyempurnakan puasa Ramadan sebulan penuh dan telah mengqadha puasa Ramadhan jika ada yang ditinggalkan. Maka bagi yang mempunyai utang puasa Ramadan diharuskan membayar utang puasanya dulu.

Namun, siapa saja yang berpuasa Syawal sebelum membayar utang puasa Ramadannya, puasanya masih sah. Asalkan setelahnya tetap membayar utang tersebut.

Untuk melengkapi  istiqomah setelah ramadhan, disunahkan untuk puasa 6 hari di bulan Syawal. Hal ini merupakan puasa sunnah yang dicontohkan Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam. Namun bagi wanita yang berhalangan berpuasa di bulan ramadhan, bagaimana hukum puasa syawal sebelum qadha puasa ramadhan tersebut? Yuk simak lebih lanjut.

Diriwayatkan bahwa Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadan, kemudian dia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa selama setahun.”

Itulah kenapa dalam memenuhi ibadah di bulan Ramadhan. Maka baik hukumnya melaksanakan puasa sunnah 6 hari di bulan syawal. Tentu saja agar amalan dan pahala yang kita dapat bisa dihitung secara utuh dan lebih sempurna.

Namun tentu saja, muncul beragam pertanyaan terkait fiqih yang melandasi ibadah sunnah tersebut. Seperti semisal di sebuah kasus ada seorang perempuan yang puasa ramadhan nya tidak penuh (dikarenakan masa Haid) dan kemudian dia belum melakukan puasa pengganti di luar bulan Ramadhan, apakah diperbolehkan dia melaksanakan Ibadah Puasa sunnah di bulan syawal?

Alasan Kenapa Puasa Sunnah Syawal Berbeda dengan Puasa Sunnah yang Lain

Dalam menganalisa hukum puasa syawal sebelum qadha puasa ramadhan, kita harus paham dulu pembagian puasa sunnah yang berkaitan dengan bulan Ramadhan, dan puasa sunnah yang tidak berkaitan dengan bulan Ramadhan.

Baca juga :

Puasa sunnah yang tidak berkaitan dengan bulan Ramadhan antara lain :

1 Puasa Senin kamis

Amalan yang dilakukan hanya pada hari senin dan kamis. Meskipun namanya senin-kamis, namun karena jenis amalannya berbeda, maka boleh hukumnya apabila melaksanakan puasa kamis terlebih dahulu kemudian senin, melaksanakannya di hari senin meski tidak melaksankannya di hari kamis dan sebaliknya.

2. Puasa muharram

Puasa ini dilaksanakan hanya pada bulan Muharram. Biasannya dilaksanakan pada tanggal 10 dan lebih dikenal dengan puasa Asyura

3. Puasa bulan Sya’ban

Merupakan Amalan yang dilaksanakan hanya di bulan Sya’ban

4. Puasa Nabi Dawud

Puasa Nabi Dawud adalah puasa yang dilakukan secara selang seling. Yang mana sehari kita berpuasa, maka besok tidak, lalu dilanjutkan luasa puasa lagi dan seterusnya

5. Puasa Dzulhijjah

Merupakan puasa yang sunnah dilaksanakan selama 10 hari di bulan dzulhijjah menjelang Idul Adha.

6. Dan lain-lain

Perbedaan puasa Syawal dibanding puasa-puasa sunnah yang disebutkan diatas adalah hubungannya dengan bulan Ramadhan. Bahwasannya, apabila menilik Hadist yang berbunyi :

“Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadan, kemudian dia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa selama setahun.

Nah, bisa dikatakan bahwa puasa syawal merupakan follow up dari puasa Ramadhan.

Baca juga :

Apa Hukum Puasa Syawal Sebelum Qadha Puasa Ramadhan?

Untuk memahami hal ini, mari simak Fatwa yang diutarakan oleh Imam Ibnu Utsaimin berkaitan tentang wanita yang memiliki utang puasa ramadhan, sementara dia ingin puasa syawal.

Beliau mengatakan

إذا كان على المرأة قضاء من رمضان فإنها لا تصوم الستة أيام من شوال إلا بعد القضاء ، ذلك لأن النبي صلى الله عليه وسلم يقول : ( من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال ) ومن عليها قضاء من رمضان لم تكن صامت رمضان فلا يحصل لها ثواب الأيام الست إلا بعد أن تنتهي من القضاء

Apabila seorang wanita memiliki hutang puasa di bulan ramadhan, maka dia tidak boleh puasa syawal kecuali setelah selesai qadha. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadan, kemudian dia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal…”. Sementara orang yang masih memiliki utang puasa ramadhan belum disebut telah berpuasa ramadhan. Sehingga dia tidak mendapatkan pahala puasa 6 hari di bulan syawal, kecuali setelah selesai qadha. (Majmu’ Fatawa, 19/20).

Atas Fatwa diatas, dapat disimpulkan bahwasannya, hukumnya tidak boleh melaksanakan Puasa Sunnah Syawal apabila belum ‘membayar hutang’ puasa Ramadhan. Karena posisi puasa sunnah syawal ada di belakang puasa Ramadhan secara langsung, dan semisal puasa utama nya belum komplit, maka puasa sunnah follow up nya tidak boleh dilaksanakan sebelum hutang puasa wajib terbayar.

Mengamalkan Amalan Puasa Sunnah Lain sebelum Mengqadha Puasa Ramadhan

Lantas bagaimanakah kedudukan puasa sunnah yang lain apabila dilaksanakan sebelum Qadha? Berdasarkan hadist diatas, maka amalan yang lain boleh dilakukan, pasalnya puasa sunnah yang lain tidak berhubungan langsung dengan puasa Ramadhan.

Namun tentu saja, apabila kita memiliki waktu untuk melaksanakan puasa Sunnah, maka yang lebih utama dilaksanakan adalah meng Qadha puasa Ramadhan rerlebih dahulu, karena dilihat dari skala prioritas, maka puasa Ramadhan yang sifatnya wajib tapi ‘berlubang’ alangkah baik apabila digenapi terlebih dahulu. Karena pada dasarnya, setiap hutang yang kita lakukan apabila kita sudah mampu untuk melunasinya, maka baik segera dilunasi. Agar apapun yang terjadi di kemudian hari tidak merugikan kita sendiri.

Baca juga:

Apakah Boleh Hukumnya Membayar Puasa Ramadhan dan Melakukan Puasa Sunnah Syawal dalam Satu Niat?

Pertanyaan seperti ini bisa saja muncul dikarenakan kita melaksanakan Qadha berdekatan dengan puasa Sunnah Syawal. Adapun pada dasarnya puasa 6 Hari Syawal tidak memiliki ketentuan, tanggal dan bisa dilaksanakan di tanggal mana saja selama masih di bulan Tersebut.

Apabila semisal kita meniatkan meng Qadha puasa Ramadhan di tanggal 1-4 Sya’ban kemudian diikuti melakukan Puasa Sunah Syawal di tanggal 5-10. Apakah niatnya menjadi satu? (satu niat)

Jawabannya tentu saja tidak. Pasalnya meskipun dilaksanakan secara berurutan, namun itu merupakan 2 amalan yang berbeda. Jadi tidak bisa dijadikan satu. Kembali ke syarat melaksanakan Puasa Syawal terlebih dahulu yang mana Puasa Ramadhan harus komplit. Maka puasa Syawal hanya boleh dilaksanakan setelah Qadha puasa Ramadhan.

Itulah sedikit penjelasakn perihal hukum puasa syawal sebelum qadha puasa ramadhan. Kesimpulannya adalah Tidak boleh, berdasarkan kepada Hadist yang merujuk pada ketentuan Puasa Ramadhan harus komplit terlebih dahulu dan Puasa Sunnah Sya’ban baru boleh dilaksanakan.

Termasuk tidak masuk akal juga apabila seorang mendahulukan amalan sunnah didepan amalan wajib. Hal tersebut tidak dibenarkan. Wallahu a’lam  bishowab

Selebihnya, mari kita lebih memperdalam kembali ilmu-ilmu perihal fiqih agar kita menjadi pribadi yang lebih baik dibanding hari kemarin. Semoga kita selalu diberikan petunjuk oleh Allah untuk tetap di jalan yang benar. Amin, InsyaAllah

Hamsa,