Apakah asi yang sedikit bisa banyak lagi

ASI (air susu ibu) merupakan sumber nutrisi utama yang memiliki beragam manfaat untuk tumbuh kembang bayi. Oleh karena itu, Bunda dianjurkan untuk memberikan Si kecil ASI setidaknya hingga ia berusia 6 bulan (ASI eksklusif). Namun, terkadang, ada kondisi tertentu yang dapat menghambat proses pemberian ASI. Salah satunya adalah ASI tidak keluar segera setelah melahirkan.

Secara harfiah, setelah melahirkan, tubuh ibu akan menghasilkan hormon prolaktin yang berfungsi untuk menghasilkan ASI. Dalam beberapa hari pertama setelah persalinan, tubuh Bunda akan menghasilkan kolostrum, yaitu ASI pertama yang berwarna kekuningan dan bertekstur encer. Nah, selama 3–4 hari setelah kolostrum keluar, payudara normalnya akan mulai terasa lebih kencang. Ini merupakan pertanda bahwa kolostrum sudah berubah menjadi ASI dan pasokan ASI pun biasanya sudah mulai meningkat pada masa-masa ini.

Apa Penyebab Produksi Asi Hanya Sedikit? 

Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan ASI tidak keluar sesaat setelah melahirkan:

  • Stres atau kelelahan setelah melahirkan, misalnya karena depresi postpartum, persalinan lama, atau operasi caesar darurat
  • Kondisi medis tertentu, misalnya diabetes, gangguan tiroid, anemia, dan retensi plasenta
  • Perdarahan setelah persalinan yang menyebabkan sindrom Sheehan
  • Efek samping obat-obatan, termasuk obat herba tertentu
  • Cara menyusui yang salah, misalnya pelekatan bayi yang kurang tepat pada puting ibu
  • Kebiasaan merokok atau mengonsumsi alkohol
  • Jaringan kelenjar payudara tidak berkembang dengan normal
  • Menggunakan alat kontrasespsi hormonal 
  • Intensitas menyusui kurang

ASI tidak keluar atau membutuhkan waktu lebih lama untuk keluar umumnya bukanlah kondisi serius yang perlu dikhawatirkan.

Akan tetapi, apabila ASI Bunda tak kunjung keluar setelah beberapa minggu atau sampai menyebabkan kondisi kesehatan Si Kecil bermasalah, Bunda sebaiknya berkonsultasi ke dokter anak atau konsultan laktasi.

Bagaimana tanda bahaya pada anak ketika produk asi hanya sedikit?

Bayi yang kurang ASI dapat mengalami dehidrasi dan gangguan tumbuh kembang. Jika bayi kurang diberikan ASI, maka akan muncul beberapa tanda berikut:

  • Berat bayi berkurang. Jika bayi tidak mengalami pertambahan berat badan lima hari setelah dilahirkan, atau terus mengalami penurunan berat badan, segera bawa ke dokter anak.
  • Feses bayi berwarna gelap setelah berusia lima hari.
  • Mulut dan mata bayi nampak kering.
  • Popok bayi diganti kurang dari 6 kali per hari, dan cenderung kering setiap kali diganti.
  • Urine bayi berwarna kuning tua seperti jus apel.
  • Bayi rewel dan nampak tidak puas meski sudah menyusu lebih dari satu jam.
  • Bayi tidak terlihat meneguk ASI.

Bagaimana cara memperlancar asi? 

Selain dengan penanganan dan anjuran dari dokter, Bunda bisa mencoba beberapa upaya untuk meningkatkan dan memperlancar ASI berikut ini:

  • Melakukan Inisiasi Menyusui Dini
  • menyusui setiap 2-3 jam sekali
  • Pastikan mulut Si Kecil melekat dengan benar ke payudara.
  • Pastikan agar Si Kecil tidak hanya menyusu dari salah satu payudara saja.
  • Hindari merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Hindari memberikan empeng pada Si Kecil setidaknya 3–4 minggu setelah ia dilahirkan.
  • Cukupi waktu istirahat dan kurangi stres.
  • Minum air yang banyak agar tidak dehidrasi dan mencegah produksi ASI menurun.
  • Konsumsi makanan yang bergizi.
  • Pijatlah payudara secara lembut dengan gerakan maju dari dari dada ke arah puting, karena cara ini dapat memperbanyak ASI.

ASI memang terkadang bisa keluar lebih lama dari orang pada umumnya. Ini merupakan hal yang wajar dan tidak perlu dirisaukan. Namun, jika Bunda tetap khawatir tentang ASI tidak keluar segera setelah melahirkan, atau sudah muncul tanda-tanda bahaya pada bayi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi.

Sumber :

  • Kalarikkal, S.M. & Pfleghaar, J.L. NCBI Bookshelf (2020). Breastfeeding.
  • Griffin, C. Baby Centre UK (2018). How Many Days Will It Take for My Breastmilk to Come in?
  • Murray, D. Verywell Family (2020). How to Manage Your Breast Milk Supply.
  • Baby Center Australia (2016). How Can I tell if my Newborn is Getting Enough Breastmilk?

Kenapa ASI bisa tiba tiba menjadi sedikit?

Berbagai Penyebab ASI Berkurang Teknik menyusui yang kurang tepat, misalnya kesalahan dalam pelekatan mulut bayi ke puting. Terlalu lama menunda untuk mulai menyusui. Efek samping obat-obatan tertentu, misalnya obat pilek atau KB hormonal. Jarang menyusui setelah melahirkan.

Bagaimana cara memperbanyak ASI kembali?

Beragam cara memperbanyak produksi ASI.
Tingkatkan frekuensi menyusui. ... .
2. Ciptakan lingkungan yang nyaman selama masa menyusui. ... .
3. Rutin memompa ASI agar produksi lebih banyak. ... .
Perhatikan perlekatan (latch on) bayi selama menyusu. ... .
Menyusui dari kedua sisi payudara. ... .
6. Usahakan kebutuhan zat gizi tercukupi dengan baik..

Berapa lama ASI akan terisi kembali?

"Biasanya sekitar 6 sampai 12 minggu, suplai ASI akan mulai teratur dan payudara mulai terasa kosong, lembut, atau tidak penuh," ujar Bonyata. Payudara yang terasa kosong bukan berarti menjadi pertanda suplai ASI berkurang, Bunda. Ini mungkin salah satu cara tubuh mengetahui berapa banyak ASI yang telah dikeluarkan.

Apa yang Harus Dilakukan Jika ASI keluar sedikit?

8 Cara Atasi Masalah ASI yang Keluar Sedikit.
Makan dan makan. Makan dan makan. ... .
Pompa pagi, siang, malam. Pompa pagi, siang dan malam. ... .
Periksa posisi payudara. Periksa posisi payudara atau kepala si kecil. ... .
Hindari dot. Hindari dot dan botol susu. ... .
Atasi stres. 6 Mengatasi stres..