Apa yang dimaksud dengan gerakan tangan pada renang gaya dada?

Merdeka.com - Nama olahraga renang pastinya sudah sering kamu dengar di mana-mana. Dalam olahraga renang ini, ada beberapa gerakan yang harus kamu kuasai. Gerakan-gerakan ini harus dilakukan dengan teratur dan dengan cara yang benar. Dua hal yang perlu kamu pelajari untuk renang gaya dada adalah gerakan tangan dan teknik pengambilan napas.

Pertama, yuk kita bahas tentang gerakan tangan telebih dahulu. Gerakan tangan dalam renang gaya dada dibagi menjadi dua bagian, yaitu gerakan menarik dan kembali. Saat melakukan gerakan menarik kedua tangan, kedua siku dalam posisi menyamping dengan kedua tangan terpisah melebar sampai di bawah dagu. Saat menarik kedua lengan, kepala harus terangkat untuk bisa mengambil napas. Setelah itu, hadapkan telapak tangan ke bawah dan kedua lengan diluruskan lagi ke depan.

Gerakan ini dilakukan sambil mengangkat kepala untuk membuang napas. Gerakan menarik ini harus dilakukan dengan kuat supaya badan bisa meluncur ke depan dengan lancar. Gerakan kembali harus dilakukan dengan perlahan karena gerakan ini adalah gerakan kontra.

Yang kedua adalah pengambilan napas dalam renang gaya dada. Pengambilan napas ini dilakukan bersamaan dengan gerakan lengan. Pengambilan napas dilakukan saat mengangkat kepala keluar dari permukaan air. Untuk mengeluarkan napas, lakukan ketika kepala masuk ke dalam air.

Dengan begitu, di akhir gerakan menarik oleh kedua tangan, kepala akan diangkat sampai mulut ada di atas permukaan air untuk mengambil napas. Pengambilan napas ini bisa dilakukan dengan mulut atau menggunakan mulut dan hidung. Sebelum melakukan ini, kamu harus melakukan latihan yang rutin dan pemanasan terlebih dahulu supaya nanti nggak kram waktu masuk air. Materi ini penting untuk dipelajari karena ini adalah salah satu cabang olahraga yang bisa meningkatkan prestasi.

Berenang merupakan olahraga air yang memiliki banyak manfaat untuk tubuh, seperti membakar kalori, memelihara kesehatan jantung, menambah kapasitas paru-paru, meningkatkan massa otot, menurunkan berat badan, hingga meningkatkan kerja otak.

Selain manfaatnya yang segudang, berenang termasuk aktivitas menyenangkan yang bisa dilakukan segala usia. Di samping itu, olahraga ini juga bisa dilakukan di banyak tempat, baik di kolam renang, sungai, hingga pantai.

Namun, penting untuk selalu mengutamakan keselamatan sebelum berenang. Salah satu bekal terbaik sebelum melakukan olahraga air ini adalah menguasai gaya renang.

Ada berbagai gaya dasar renang terdiri dari gaya bebas, gaya dada, gaya punggung, dan kupu-kupu. Macam-maca gaya renang bisa disusun berdasarkan tingkat kesulitannya. Untuk pemula, gaya renang yang disarankan ialah gaya bebas.

Namun, sebelum membahas terkait gaya renang bebas. Mari intip sedikit bagaimana sejarah renang bermula.

Sejarah Renang

Manusia sudah dapat berenang dimulai sejak zaman prasejarah, bukti tertua tentang hal ini adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu telah ditemukan di "gua perenang" yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai olahraga ini berasal dari 2000 SM.

Advertising

Advertising

Mengutip buku "Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMA/SMK" oleh Limart Darwin, perlombaan renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800 setelah dibangunnya kolam-kolam renang. Saat itu, sebagian besar pesertanya berenang dengan gaya dada.

Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya rangkak depan atau disebut gaya trudgen dalam perlombaan renang di dunia barat. Trudgen menirunya dari teknik renang gaya bebas suku Indian di Amerika Selatan.

Latihan Renang Gaya Bebas

Untuk melakukan gerakan renang gaya bebas, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan, yakni posisi badan, gerakan kaki, gerakang lengan, mengambil dan mengeluarkan napas, dan latihan koordinasi gerak.

Mengutip sumber yang sama, berikut uraiannya:

1. Posisi Badan

Teknik gerakan posisi badan renang gaya bebas adalah sebagai berikut:

  • Dalam renang gaya bebas, posisi badan harus sejajar dan sedatar mungkin.
  • Tubuh harus berputar pada garis pusat atau pada rotasinya. Hindari kemungkinan terjadinya gerakan-gerakan tangan atau kaki yang berakibat tubuh menjadi naik-turun atau meliuk-liuk.
  • Sikap kepala normal.
  • Pandangan lurus ke depan.

2. Gerakan Kaki

Gerakan kaki dibagi menjadi dua, yaitu sikap permulaan dan gerakan. Untuk sikap permulaan, ikuti langkah berikut:

  • Kedua tangan bertumpu pada lantai kolam tegak lurus dengan tubuh, jari-jari tangan menunjuk ke depan. kedua tangan berpegangan pada tepi kolam renang.
  • Pastikan tubuh dan kedua kaki lurus ke belakang rata dengan permukaan air.
  • Hadapkan kepala atau muka ke depan.

Untuk gerakannya adalah sebagai berikut:

  • Gerakan dimulai dari panggul dan berakhir dengan gerakan kibasan pergelangan kaki.
  • Untuk gerakan kaki ke atas, lakukan dengan lemas dan tidak terlalu tinggi. Tetapi, cukup dekat pada permukaan air.
  • Sementara gerakan kaki yang ke bawah dilakukan agak kuat. Terutama gerakan pergelangan kaki. Jarak antara kedua ujung kaki yang ke atas dan ke bawah 25-40 cm.

3. Gerakan Lengan

Gerakan lengan dapat dibagi dua, yakni gerakan menarik dan gerakan istirahat. Untuk gerakan menarik, cara melakukannya:

  • Menarik kedua telapak tangan keluar (ke samping berjarak kira-kira 30 cm satu sama lainnya).
  • Bengkokan kedua siku sedikit dan lengan bagian atas diputar sekadarnya, kemudian tariklah kedua telapak tangan ke belakang dengan kuat sampai segaris dengan bahu. Posisi siku-siku yang tinggi tampak dengan nyata pada saat ini.
  • Putar kedua telapak tangan ke arah dalam, sampai keduanya bertemu di bawah dada. Kedua siku mengikuti rapat di bawah dada.

Untuk gerakan istirahat dilakukan setelah kedua telapak tangan dan kedua siku rapat di bawah dada, kemudian kedua tangan tersebut didorong ke depan lurus. Usahakan kedua tangan rileks dan dalam posisi horizontal.

4. Latihan Mengambil dan Mengeluarkan Napas

Gerakan menghirup udara dilakukan pada akhir dari gerakan lengan, tepatnya saat tangan siap didorong ke depan, kepala diangkat sampai batas mulut ke luar permukaan air, dan segera menghirup udara melalui mulut dan hidung.

Saat menghirup atau mengambil napas, posisi badan harus tetap horizontal dan bahu tidak boleh keluar dari permukaan air.

Untuk mengeluarkan napas, dilakukan saat recovery lengan, yaitu pada saat tangan didorong ke depan lurus, mulut dan hidung masuk ke permukaan air.

5. Latihan Koordinasi Gerak

Latihan ini merupakan gerakan terpadu dari semua unsur gerakan yang ada pada gaya bebas, yaitu mulai dari gerakan meluncur yang dilanjutkan dengan gerakan kaki, lengan, dan seterusnya. Dalam latihan ini yang terpenting adalah koordinasi antara gerakan yang merupakan pengatur keseimbangan dan tenaga penggerak atau pendorong.

Lengan dan kaki tidak bekerja sendiri-sendiri, kedua anggota tubuh ini iramanya mesti disamakan. Terdapat beberapa macam gerakan koordinasi yang dihitung dari berapa kali gerakan kaki dalam suatu gerakan lengan lengkap kiri dan kanan pada renang gaya bebas. Saat ini, umum digunakan enam kali pukulan, artinya pada setiap tiga kali gerakan kaki ke atas dalam setiap satu kali gerakan lengan.

Berenang merupakan aktivitas yang hampir disukai oleh sebagian besar orang. Meski begitu, olahraga ini memiliki sejumlah teknik yang harus dipelajari. Salah satu di antaranya adalah teknik renang gaya dada.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah berenang dapat diartikan sebagai gerakan badan untuk melintas, mengapung, serta menyelam di air dengan menggunakan kaki dan tangan. Sedangkan teknik renang gaya dada umumnya disebut renang gaya katak.

Tidak diketahui pasti bagaimana teknik renang gaya dada ditemukan. Namun, sejumlah ahli berpendapat gaya renang ini sudah ada sejak zaman batu. Kemudian, pada abad ke-19 diketahui bahwa teknik renang gaya dada sering dipelajari oleh militer di beberapa negara.

Menurut Buku Jago Renang (2020), teknik renang gaya dada mulai populer ketika para atlet renang di Eropa pada tahun 1800-an memakai gaya ini dalam perlombaan. Saat ini, teknik renang tersebut masih bertahan. Bahkan, sejumlah cabang olahraga renang kerap menggelar pertandingannya.

Dalam teknik renang gaya dada, ada beberapa dasar-dasar yang mesti diketahui. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hal tersebut, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Sebelum melakukan teknik renang gaya dada, umumnya perenang yang handal akan mempelajari terlebih dahulu beberapa dasar-dasar teknik renang gaya dada. Hal ini penting, agar teknik tersebut dapat diterapkan sempurna saat berenang. Jika tidak memahami dasar-dasarnya, maka si perenang kemungkinan akan kelelahan serta terkuras staminanya. Paling buruk, dia bakal tenggelam.

Advertising

Advertising

Mengutip dari buku berjudul Melesat di Air: Pendidikan Olahraga dan Rekreasi Paket B Setara SMP/MTs Kelas IX Modul Tema 15, berikut dasar-dasar teknik renang gaya dada yang perlu diketahui:

Posisi Badan Teknik Renang Gaya Dada

Teknik renang gaya dada merupakan bentuk tiruan dari gaya berenang gaya katak. Sehingga sering disebut juga dengan istilah gaya katak.

Konsep utama teknik renang gaya dada adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Sedangkan sebagian tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kemudian untuk mendapat kecepatan, kedua belah tangan diluruskan ke depan. Lalu kedua tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air. Tujuannya agar gerakan badan mendapat efek meluncur cepat ke depan.

Posisi badan menjadi hal penting saat mempraktekan teknik renang gaya dada. Untuk melatihnya, dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Latihan posisi badan ketika meluncur. Posisi badan dengan seluruh anggota badan harus rileks.
  2. Kemudian tenaga yang dikeluarkan tubuh tidak boleh berlebih.
  3. Setelah itu posisi badan bergerak dengan horizontal. Waktu meluncur saat meluncur di atas permukaan air cukup relatif.
  4. Posisi kepala kira-kira 80% di dalam air dengan muka terangkat sedikit. Agar memudahkan untuk mengambil napas.

Sebagai catatan, dalam teknik renang gaya dada untuk mengambil napas dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali atau dua kali gerakan tangan dan kaki.

Mengapung dan Gerakan Kaki dalam Teknik Renang Gaya Dada

Dasar-dasar dalam teknik renang gaya dada berikutnya yaitu mengapung serta menggerakan kaki. Kedua faktor ini akan membuat perenang bisa bergerak, dan mendapat kecepatan yang diharapkan saat berenang.

Sebelum mulai latihan ini, kondisi tubuh terutama bagian kaki harus baik. Misalnya, melakukan pemanasan terlebih dahulu. Hal ini penting agar menghindari risiko kram kaki saat berenang di air.

Guna mempelajari teknik ini, berikut penjelasan lengkapnya:

  1. Mempersiapkan sikap awal. Cara yaitu kedua tangan berpegangan pada tepian kolam.
  2. Kemudian badan dan kedua kaki lurus ke belakang rata dengan permukaan air.
  3. Sedangkan kepala atau muka menghadap ke depan.

Jika sudah menguasai dasar teknik renang gaya dada ini, perenang bisa belajar cara gerakan kaki. Gerakan kaki pada teknik renang gaya dada dibagi menjadi dua, yakni gerakan perkembangan dan tendangan. Untuk lebih jelasnya, berikut langkah-langkahnya:

  1. Posisi kaki harus lurus ke belakang. Kemudian perlahan dibengkokan pada panggul dan lutut dengan kedua tumit berdekatan.
  2. Setelah itu, tumit dan lutut direnggangkan. Lalu barulah gerakan tendangan dimulai untuk mendapat kecepatan maksimum.
  3. Supaya badan bisa berenang cepat di permukaan air, kaki harus mendorong air ke belakang.
  4. Caranya dengan menggunakan kedua telapak kaki. Gerakan ini harus dilakukan dengan cepat dan kuat.
  5. Gerakan berakhir dengan kedua tungkai diluruskan ke belakang.

Dasar-dasar teknik renang gaya dada ini perlu dipelajari dengan berlatih secara rutin. Semakin mahir perenang melakukannya, maka gerakan renangnya akan jadi lebih cepat di atas permukaan air.

Gerakan Tangan pada Teknik Renang Gaya Dada

Gerakan tangan pada teknik renang gaya dada bisa dibagi menjadi dua jenis. Pertama adalah gerakan menarik dan kedua yaitu gerakan istirahat. Adapun penjelasan lengkapnya sebagai berikut:

  • Gerakan menarik: suatu gerakan pada teknik renang gaya dada yang menarik kedua telapak tangan ke belakang dengan kuat, sampai segaris bahu dan posisi siku yang tinggi.
  • Gerakan istirahat: gerakan ini adalah kondisi untuk mengistirahatkan tangan selama beberapa waktu. Gerakan istirahat dilakukan setelah telapak tangan dan kedua siku rapat di bawah dada. Kemudian kedua tangan didorong lurus ke depan, dan posisinya horizontal.

Gerakan tangan pada teknik renang gaya dada, akan membantu menstabilkan posisi badan serta menambah kecepatan berenang. Teknik dasar ini wajib dikuasai oleh setiap perenang.

Pengambilan Napas dalam Teknik Renang Gaya Dada

Dalam teknik renang gaya dada, metode pengambilan napas dilakukan menggunakan cara mengangkat kepala ke atas sehingga mulut sejajar dengan permukaan air. Momentum ini bisa dimanfaatkan untuk menghirup udara di atas permukaan air. Selain itu, gerakan ini waktunya hampir berbarengan ketika kedua lengan menekan air ke bawah dan mendorong air ke dalam.

Setelah mengambil napas, secara perlahan kepala diturunkan dan udara dihembuskan di dalam air. Pada tempo yang cepat, perenang biasanya akan menghirup udara sebanyak mungkin agar tenaga serta staminanya terjaga sampai menyentuh tepian kolam.

Itulah pembahasan tentang dasar-dasar teknik renang gaya dada. Sebetulnya, dalam olahraga renang ada beberapa gaya renang yang bisa dipelajari. Misalnya teknik renang gaya punggung, teknik renang gaya bebas, dan lainnya.