Apa yang di ceritakan dalam lagu Ambilkan Bulan Bu?

Apa yang di ceritakan dalam lagu Ambilkan Bulan Bu?

pramudityadwiagus08 pramudityadwiagus08

Jawaban:

Lagu ini menceritakan tentang seorang anak yang meminta ibunya mengambilkan bulan untuk menemaninya tidur dalam kegelapan. Bulan juga dapat diinterpretasikan sebagai harapan atau cita-cita yang indah

Penjelasan:

Jadi Sayangilah Ibumu Dengan Tulus

Apa yang di ceritakan dalam lagu Ambilkan Bulan Bu?

lyoren lyoren

Jawaban:

lagu ini menceritakan tentang seorang anak meminta kepada ibu nya untuk mengambilkan nya bulan

semoga membantu maaf kalo salahʕ •ᴥ•ʔ

Pertanyaan baru di Seni

apa yang dimaksud dengan properti tari? ​

Jelaskan perbedaan kolase dan montase​

Musik irigan tari yang berasal dari diri penari adalah jenis iringan A.Internal B.Eksternal C.Gondang D.Gamelan

Berikut ini adalah unsur dasar dari seni rupa, kecuali ...A. dot B. garis C. cat D. bidang ​

Jawab nomer 7,8,9,10​

Sebelumnya

Berikutnya

Ambilkan bulan, Bu
Ambilkan bulan, Bu
Yang selalu bersinar di langit

Di langit bulan benderang
Cahyanya sampai ke bintang

Ambilkan bulan, Bu
Untuk menerangi
Tidurku yang lelap
Di malam gelap

(Ambilkan Bulan, Bu karya A.T. Mahmud)

Mendengarkan Ambilkan Bulan, Bu mengingatkan kita pada kepolosan anak-anak yang meminta diambilkan bulan oleh Ibunya. Kepolosan ini menandai dua hal: ketidaktahuan mereka akan fakta ilmiah tentang bulan dan cara mereka memandang ibu (atau orang tua) sebagai sosok hebat yang mampu melakukan apapun.

Dalam keseharian, anak-anak mengamati ibu mereka yang mengerjakan banyak hal: memasak, membersihkan rumah, mengurus keluarga, mencuci, dan sebagainya. yang mana tidak jarang kesemuanya dilakukan secara multitasking. Belum lagi dalam siklus pengasuhan, anak-anak cenderung yakin kalau ibu akan melakukan apapun demi mereka. Implikasinya, mereka memandang tidak ada yang tidak bisa dilakukan ibu mereka. Bagi mereka, para ibu mampu dan mau melakukan apapun untuk anak-anaknya, termasuk memetik bulan.

Cara pandang anak usia dini terhadap ibu atau orang tua mereka terkadang memang bersifat hiperbolis. Anak-anak kecil cenderung memandang orang tua mereka sebagai sosok sempurna dan serba bisa karena mengamati aktivitasnya secara langsung tanpa mampu memahami bahwa orang tua mereka hanya manusia biasa yang diliputi kekurangan dan keterbatasan.

Lalu, apa yang perlu dilakukan? Dua hal tentang kepolosan anak tersebut menuntut peran orang tua dalam tanggung jawabnya mengenai aspek intelektual dan emosional. Pada aspek intelektual, orang tua perlu memberi wawasan ilmiah terkait bulan. Misalnya, ukuran bulan amat besar sehingga tidak mungkin bisa diangkat oleh ibu maupun ayah atau letak bulan sangat jauh dari bumi. Di tahap ini, orang tua dapat belajar memberi pengertian kepada anak-anaknya melalui pengetahuan dan pemahaman yang logis sehingga anak tidak perlu kecewa jika mengetahui orang tuanya tidak mampu memenuhi harapannya.

Sebagai contoh, orang tua perlu memberi alasan mengapa membelikan mainan tidak selalu menjadi pilihan yang baik. Alih-alih membentak anak-anak yang merengek minta dibelikan petasan, anak perlu diberi pengertian tentang adanya mainan yang baik dan yang kurang baik. Petasan tentunya bukan mainan yang baik untuk dibeli sebab ia dapat meledak dan itu bisa melukai anak.

Kemudian pada aspek emosional, di sinilah para orang tua perlu menerjemahkan harapan anak-anak sebagai wujud kepercayaan anak terhadap orang tuanya. Permintaan diambilkan bulan adalah satu contoh harapan anak yang ditujukan pada sosok ibu. Artinya, sebesar itulah anak-anak menggantungkan kepercayaan pada para ibu dan orang tua secara umum.

Selagi mereka yakin bahwa orang tua mereka adalah sosok yang luar biasa, mereka juga percaya bahwa orang tua bisa melakukan apapun untuk anak-anak atas dasar kasih sayang. Kepercayaan ini sudah semestinya tidak boleh dihancurkan. Anak sepatutnya terus dibuat percaya kalau mereka disayangi dan hal tersebut perlu dipupuk oleh para orang tua.

Adapun kepercayaan yang berhubungan dengan kemampuan yang luar biasa, sebagaimana telah dibahas sebelumnya, perlu dikembalikan pada nalar dan pemahaman logis. Seiring pertumbuhan dan perkembangannya, anak akan mampu berpikir rasional dan tidak lagi menganggap orang tua mereka memiliki kekuatan super. Mereka juga akan berangsur menyadari keterbatasan kemampuan orang tua mereka.

Namun, hal terbalik justru sering terjadi pada orang tua. Semakin berkembang, harapan anak tentang sosok orang tua sempurna berbalik menjadi harapan orang tua tentang anak yang sempurna. Tuntutan yang semula dilontarkan anak kepada orang tua, justru berganti orang tua yang menuntut anak.

Ini dapat menjadi cermin bagi orang tua. Mereka perlu menyadari, pertama, mereka bukan sosok sempurna, demikian juga anak. Seperti pada lagu, ibu tidak dapat mengambil bulan meskipun si anak menuntut diambilkan. Hal serupa harus diberlakukan pada cara didik orang tua. Meskipun orang tua menginginkan anak-anak tumbuh sempurna, hal tersebut tidak mungkin diwujudkan. Ini patut menjadi pelajaran agar orang tua berhenti menuntut anak melakukan sesuatu yang tidak mampu ia lakukan.

Diakui maupun tidak, orang tua sering kali menuntut anak-anaknya untuk memenuhi harapan dan standar mereka. Contoh yang sering terjadi ialah menuntut anak untuk pintar, memiliki nilai bagus dan menjadi bintang kelas. Jika anak gagal, orang tua cenderung menyalahkan usaha mereka tanpa menilik kembali minat, bakat dan kemampuan anak.

Kedua, kepercayaan anak terhadap ibu dalam lagu Ambilkan Bulan, Bu dapat menjadi pelajaran agar orang tua menaruh kepercayaan terhadap anak-anaknya. Ini perlu dipraktikkan, misalnya dengan tidak mengatur minat anak terhadap sesuatu dengan dalih ‘orang tua lebih tahu’ dan ‘ingin yang terbaik untuk anak-anaknya’.

Ucapan tersebut tidak sepenuhnya salah. Hanya saja, orang tua sering lupa bahwa kriteria terbaik versi mereka belum tentu yang terbaik bagi anak-anak. Ketika orang tua memandang matematika sebagai bidang yang unggul, misalnya, akan ada anak dengan bakat kesenian yang merasa bodoh sebab tidak menguasai matematika.

Akhir kata, saya perlu meminjam puisi Kahlil Gibran:

Kau boleh memberi mereka cintamu, tetapi bukan pikiranmu.

Sebab, mereka memiliki pikiran sendiri.

[….]

Kau boleh berusaha menjadi seperti mereka, tetapi jangan menjadikan mereka seperti kamu,

Sebab, kehidupan tidak bergerak mundur dan tidak tinggal bersama hari kemarin*.

*Kahlil Gibran-Almustafa (terjemah Sapardi Djoko Damono)

Apa yg di ceritakan dari lagu Ambilkan Bulan Bu?

Lagu ini menceritakan tentang seorang anak yang meminta ibunya mengambilkan bulan untuk menemaninya tidur dalam kegelapan. Bulan juga dapat diinterpretasikan sebagai harapan atau cita-cita yang indah.

Apa tanda tempo yang digunakan pada lagu Ambilkan Bulan Bu?

Nocturne untuk solo piano yang ke-3 berjudul Nocturne in A Major ini menggunakan lagu anak-anak yang berjudul “Ambilkan Bulan Bu” karya A.T Mahmud sebagai inspirasi. Komposisi ini menggunakan tanda sukat 4/4 dengan tempo andante (sedang).

Siapa pencipta lagu Ambilkan Bulan Bu Ambilkan Bulan Bu?

A. T. MahmudAmbilkan Bulan Bu / Komposernull

Lagu Ambilkan Bulan Bu tahun berapa?

2004Ambilkan Bulan Bu / Dirilisnull