Apa tujuan allah swt menurunkan agama

Apa itu Islam ?
Kenapa Allah menurunkan Agama Islam ?
Untuk Siapa Islam diturunkan ?
Perbedaan Islam dengan agama sebelum islam ?
Sejak Kapan kita Menjadi muslim ?

1. Dari aspek bahasa islam berasal dari kata salam yang berarti selamat atau jalan keselamatan atau orang yang berada di atas jalan keselamatan. Atau menurut Nabi Ibrahim AS artinya berserah diri. Atau orang yang mengikhlaskan ketaatan kepada Allah dalam kemurnian Tauhid. Secara Risalah, islam adalah ajaran yang diturunkan oleh Allah kepada rasulullah Muhammad SAW melalui Alquran sebagai pedoman dan merupakan agama penutup dari agama-agama sebelumnya dan Alquran sebagai penyempurna kitab kitab yang Allah turunkan sebelumnya.

2. Allah adalah Dzat yang Maha Sempurna dan menciptakan sesuatu dengan sangat sempurna. Tidak ada sesuatu yang diciptakan oleh Allah SWT dalam keadaan yang sia-sia atau tidak bermanfaat. Maka agama pun begitu. Allah menurunkan agama dalam kondisi yang sempurna. Agama yang dibawa oleh Nabi Musa AS dan Nabi Isa AS adalah sempurna untuk zamannya, bersifat konstekstual yang memenuhi kebutuhan manusia saat itu.

Nabi Musa AS hadir di tengah-tengah bangsa israil saat itu bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat mereka dari seorang budak bagi firaun menjadi manusia yang pantas seutuhnya. Namun, mentalitas budak bangsa israil yang sulit untuk disiplin masih belum hilang. Maka untuk mencapai tujuan itu Allah menurunkan kitab Taurat yang berisi Larangan dan Perintah. Larangan dan Perintah ini telah diterima oleh bangsa israil sehingga mereka berjanji untuk mengikutinya. Dari sini orang nasrani menyebut kitab Taurat sebagai Perjanjian lama. Seiring berjalannya waktu, bangsa israil justru mengkhianati janjinya sendiri. Bahkan nabi yang diutus kepada mereka beberapa diantaranya justru dibunuh. Dengan begitu, Taurat sudah tidak lagi relevan dan tidak memenuhi kebutuhan manusia saat itu.

Kemudian memasuki zaman Ali Imran (keluarga imran). Imran adalah ayah dari seorang wanita bernama maryam yang dikemudian waktu menjadi ibu dari seorang anak laki-laki bernama Isa AS. Saat ayahnya sudah meninggal, maryam diasuh oleh pamannya yang bernama Zakaria AS. Zakaria yang seorang nabi itu setelah dimasa tuanya baru memiliki anak bernama Yahya AS.

Nabi Isa AS saat itu disematkan nama Al Masih yang artinya Pembela perjanjian yang telah dikhianat (oleh bangsa Israil). Kitab Injil (yang bisa disebut “Perjanjian Baru”) diturunkan kepada Nabi Isa AS sebagai sebuah kitab baru menggantikan Taurat (“Perjanjian Lama”). Kitab Injil ditrunkan untuk memenuhi kebutuhan ruhiyah manusia pada saat itu. Kitab Injil bisa disetarakan dengan Hadits Qudsi artinya Firman yang berasal dari Allah SWT namun redaksinya dari Nabi Isa AS. Kemudian perkataan Nabi Isa AS itu ditulis oleh 12 muridnya, jadilah Injil mempunyai banyak redaksi yang berebeda antara beberapa penulisnya. Sejak peristiwa penyalipan seorang munafik yang wajahnya dimiripkan oleh Allah SWT dengan wajah Nabi Isa AS dan peristiwa pengangkatan Nabi Isa As sebagai Tuhan oleh Persetujuan Gereja Romawi maka ajaran yang dibawa oleh Nabi Isa AS sudah dianggap tidak relevan lagi dengan kondisi manusia saat itu.

Semua ajaran yang diturunkan Allah kepada hamba pilihannya di dunia seperti nabi Nabi Musa AS dan nabi Isa AS adalah Islam namun dengan kitab yang berbeda sesuai dengan kondisi umatnya. Semua ajaran itu adalah untuk memenuhi kebutuhan ruhiyah atau jiwa manusia serta memberikan petunjuk dalam berkehidupan.

3. semua manusia, karena menjawab persoalan yang ada pada zamannya.

4. Kebenaran islam bersifat Universal, artinya tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Jaminan keautentikannya sampai hari kiamat oleh Allah SWT. Islam adalah agama masa depan karena banyak rahasia Alquran yang belum terungkap oleh manusia.

5. mengutip Alquran surat Al araf ayat 172 bahwa Allah telah mengambil persaksian atas ruh manusia sebelum mereka masuk ke dalam raganya dengan berfirman “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” mereka manusia menjawab, “Betul Engkau Tuhan kami, kami bersaksi”.

Jadi, pada dasarnya manusia telah berislam sebelum mereka berkehidupan di dunia dan hal ini menjadi dasar untuk orang-orang musyrik agar tidak beralasan bahwa nenek moyang mereka dahulu yang menyesatkan mereka untuk menyekutukan Tuhan, sedangkan mereka tidak tahu menahu. Karena itu mereka menganggap mereka tidak patut disiksa karena kesalahan nenek moyang.

wallahua’lam~