Apa tema dari dongeng rubah dan kucing

Pagi itu udara begitu segar. Matahari menghangatkan seluruh penjuru hutan dengan sinarnya yang kuning keemasan. Saat yang tepat untuk semua binatang keluar dari rumah mereka untuk berjemur. Demikian juga dengan rubah dan kucing hutan.Mereka bertemu di bawah pohon beringin di tepi hutan. Padang rumput membentang luas di hadapan mereka. Rubah berbaring terlentang meregangkan kaki-kakinya di atas sebuah batu. Kucing asyik menjilati bulu-bulunya, duduk tenang di sampingnya. Mereka bercakap-cakap dengan akrab.Rubah itu sedang menceritakan kelihaiannya untuk menghindari musuh. "Dengan kecerdikanku, aku punya seratus macam cara untuk melarikan diri dari musuh," kata rubah dengan bangga."Aku cuma punya satu," jawab kucing. "Tapi cara itu selalu bisa aku andalkan."Ketika kucing itu sedang mendengarkan berbagai macam kisah kecerdikan rubah, telinga mereka yang tajam mendengar puluhan kaki berderap mendekat. Mereka segera bangkit, berdiri tegak mengamati cakrawala.Ternyata di kejauhan tampak banyak sekali anjing pemburu berlari mengiringi pemburu-pemburu yang mengendarai kuda.Kucing dengan sigap melompat ke atas pohon beringin. Ia melakukan satu satunya cara yang ia ketahui, naik pohon dan bersembunyi. Dari dalam lubang di atas pohon, di balik daun daun, ia berbaring mengintip."Ini caraku," bisik si kucing pada rubah di bawah pohon. "Apa caramu?"    Rubah itu berpikir keras, ia berpikir satu cara, lalu cara lainnya, dan begitu seterusnya. Para pemburu itu sudah semakin dekat, dan anjing-anjingnya berlari mendahului. Ketika ia sudah memutuskan satu cara, semuanya sudah terlambat. Anjing-anjing lebih dulu menangkapnya ketika ia sedang berlari berputar-putar kebingungan. Dengan mudah sang pemburu menjeratnya dan memasukkannya dalam karung.Kucing melihat semuanya di atas pohon, lalu ia berkata pada dirinya sendiri, "Lebih baik melakukan sesuatu yang sederhana daripada hanya memikirkan banyak cara tapi tidak dilakukan." Terjemah bebas dari : The Fox and the Cat, www.aesopfables.com


Pesan dari cerita ini adalah : lebih baik berusaha daripada hanya banyak bicara saja dan diam saja.

Fabel Cerita Hewan Singkat Rubah dan Kucing Karkal ini kakak ambil kumpulan fabel dunia. Semoga dengan membaca fabel kali ini adik-adik bisa mengambil pesan moral didalamnya.

Seekor Burung Merak sedang berjalan dengan anggunnya di tempat terbuka, Burung Merak itu melebarkan ekornya dengan sangat bangga seolah-olah Burung merak itu memperlihatkannya kepada semua hewan yang sedang berada disana. Burung merak itu melenggok kesana kemari sambil menari dan bahkan burung merak itu tidak sadar sedang di perhatikan oleh seekor Rubah merah yang mengendap-ngendap mendekati burung merak itu, rubah merah itu menunggu kesempatan terbaik untuk menangkap burung merak besar dan gemuk itu dan memakan dagingnya yang lembut.

Cerita Hewan Singkat Rubah dan Kucing KarkalCerita Hewan Singkat Rubah dan Kucing KarkalCerita Hewan Singkat Rubah dan Kucing Karkal

Setelah beberapa saat rubah itu menunggu kini sang burung merak berjalan mendekati sang rubah merah disitulah sang rubah merah menerkam sang burung, tiba-tiba dari arah yang berlawanan seekor Rubah hitam menerkam burung merak itu, ternyata bukan hanya rubah merah yang memperhatikan burung merak itu. Rubah merah sangat marah pada sang rubah hitam dan tidak berpikir panjang rubah merah itu mencakar dan menggigit tubuh sang rubah hitam, rubah hitam itu tidak menerima perlakuan sang rubah merah “Kenapa kau menerkam mangsaku” Tanya sang rubah merah dengan kesal “Burung Merak itu adalah hewan buruanku” Tegas sang Rubah, akhirnya mereka berdua saling berkelahi dan meninggalkan burung merak yang tergeletak karena cengkraman kedua hewan tersebut.

Sang Rubah Merah dan Sang Coyote Hitam bertarung dengan sangat sengit mereka saling mencakar dan menggigit mereka bertarung dengan waktu yang cukup lama. Salah satu dari mereka tidak ada yang mau mengalah meskipun mereka terlihat sangat kelelahan, dan setelah mereka bertarung kini tubuh mereka penuh dengan luka-luka dan mereka tidak mampu bergerak lagi mereka hanya tergeletak kelelahan. Pada saat itu muncul dari kejauhan seekor kucing karkal mendekati burung merak itu, dengan santainya dia menggigit burung merak itu dan membawanya ke atas pohon namun sebelum kucing karkal itu membawa burung merak itu dia berkata :”Betapa bodohnya kalian saling berkelahi memperebutkan seekor burung merak hingga tubuh kalian penuh luka dan setelah berkelahi dengan hebatpun apa yang kalian hasilkan, bahkan makanan yang kalian perebutkan akan aku ambil”. Kucing karkal itu memanjat pohon dan memakan daging merak yang lembut itu dibawah terlihat dua ekor hewan yang kelelahan hanya terpaku dan menyesal karena perbuatannya.

“Jika kita mau saling berbagi mungkin kita masih bisa merasakan lembutnya daging burung merak itu”. Celetuk sang rubah merah “Ya aku juga berpikiran hal yang sama dengan mu, kita terlalu egois memikirkan diri kita sendiri sehingga kita tidak mendapatkan apapun”. kata sang rubah hitam. Kedua hewan tersebut kini bangun dan meninggalkan tempat itu kembali kesarangnya masing-masing, mereka harus puas luka di sekujur tubuh mereka dan perut mereka yang kosong.

Pesan Moral Cerita Hewan Singkat Rubah dan Kucing Karkal adalah utamakan musyawarah dan penyelesaian secara kekeluargaan untuk menyelesaikan permasalahan dibandingkan harus dengan kekerasan dan permusuhan. Perdamaian dan persatuan akan membawa solusi bagi permasalahan yang ada.

Apa pesan moral dari cerita rubah dan kucing?

Jawaban: Satu hal yang bersifat sederhana selalu lebih berharga dibandingkan kecerdasan yang tidak digunakan dengan baik.

Apa isi dari dongeng Rubah dan anggur?

Rubah dan Anggur adalah salah satu fabel Aesop, bernomor 15 di Perry Index. Cerita tersebut berkisah tentang seekor rubah yang berusaha untuk memakan anggur dari sebuah kebun anggur namun tak dapat mencapainya. Ketimbang dianggap gagal, ia menyatakan bahwa buah tersebut tak enak.

Termasuk ke dalam jenis dongeng apakah rubah dan kambing?

Jawaban ini terverifikasi. Cerita "Rubah dan Kambing" adalah salah satu contoh cerita fabel, yaitu cerita yang menyajikan sifat, sikap, atau watak manusia melalui penggambarna para tokoh hewan atau binatang dalam cerita.