Apa saja yang harus ada dalam pembuatan laporan penjualan?

Laporan pembukuan keuangan harus disusun secara sistematis dan akurat.  Laporan inilah yang nantinya dijadikan sebagai acuan bagi perusahaan untuk menentukan langkah seperti apa yang harus perusahaan ambil selanjutnya. Karena perannya yang sangat penting tersebut tidak mengherankan jika laporan ini harus benar-benar akurat. Laporan ini jantungnya perusahaan. Anda sebagai pebisnis harus bisa membaca laporan keuangan tersebut. Laporan itu nantinya akan menggambarkan bagaimana kondisi perusahaan dan juga menilai kinerja perusahaan dalam sebulan atau bahkan setahun.

Show

Banyak yang menganggap pembuatan laporan keuangan ini sangat rumit, saking rumitnya pembuatannya memakan waktu berhari-hari sehingga waktu banyak digunakan hanya untuk fokus mengurusi laporan pembukuan keuangan itu saja.

Jenis Laporan Keuangan

Sebelum Anda tahu bagaimana cara membuat laporan pembukuan keuangan ada baiknya jika Anda tahu laporan apa saja yang harus dibuat. Dalam akuntansi ada empat jenis laporan yang harus dibuat yang pertama adalah laba rugi. Dalam laporan ini harus mencantumkan transaksi setiap individu dan total uang yang bisnis Anda peroleh.

Laporan selanjutnya adalah neraca dimana dengan laporan ini perusahaan Anda bisa tahu bagaimana posisi keuangan perusahaan Anda tersebut dan biasanya dalam periode satu tahun. Selain itu ada juga laporan perubahan modal dimana di dalam laporan ini akan menyajikan perubahan apa saja yang terjadi dalam ekuitas pemilik dalam suatu entitas dalam periode tertentu.

Laporan yang terakhir adalah arus kas. Dengan menggunakan laporan ini perusahaan Anda jadi tahu bagaimana perputaran kas perusahaan, jumlah kas yang masuk dan juga jumlah kas yang keluar dalam periode tertentu. Pembuatan laporan arus kas ini harus detail, cermat, dan juga transparan karena laporan ini penting untuk keuangan bisnis.

Baca Juga: Fungsi, Tujuan, Aktivitas, dan Jenis-jenis Akuntansi

Cara Membuat Laporan Keuangan

Supaya hasilnya akurat cara pembuatan laporan pembukuan keuangan tersebut juga harus tepat dan dengan langkah-langkah yang benar. Simak cara pembuatan laporan keuangan yang tepat berikut ini:

Mengumpulkan dan mencatat transaksi

Transaksi ini merupakan kegiatan umum yang sering dilakukan oleh perusahaan baik itu untuk pembelian, penjualan, penukaran, atau sewa. Bukti transaksi hal yang penting dan bukti ini tidak boleh hilang. Bukti inilah yang nantinya akan dijadikan dasar dalam membuat laporan ini bisa berupa nota, kwitansi, faktur, dan lain-lain.

Membuat jurnal ke buku besar

Buku besar merupakan rincian dari setiap akun yang ada dan tidak sulit untuk melakukan ini dimana hanya perlu memindahkan transaksi dari jurnal ke akun yang sesuai secara rinci.

Neraca saldo

Neraca saldo berisi daftar rekening-rekening besar dengan saldo debit atau kredit.  Daftar rekening pada buku besar ini dikelompokkan ke dalam kelompok pasiva atau aktiva. Neraca ini digunakan untuk mengecek antara keseimbangan debet dan juga kredit di seluruh rekening.

Membuat jurnal penyesuaian

Beberapa transaksi mungkin tidak tercatat atau transaksi terjadi di akhir tahap pembuatan laporan keuangan. Semua data tersebut dikumpulkan untuk membuat jurnal penyesuaian.

Neraca lajur dan laporan keuangan

Neraca lajur atau kertas kerja ini dimulai dari neraca saldo dan harus disesuaikan dengan data yang ada di jurnal penyesuaian. Setelah itu saldo akan disesuaikan dan terlihat di kolom neraca saldo. Yang terakhir barulah perusahaan bisa membuat laporan keuangan.

Banyaknya proses yang harus dilalui dalam pembuatan laporan keuangan ini membuat human error bisa saja terjadi terlebih lagi pencatatan secara manual. Salah satu angka saja membuat laporan yang dihasilkan tidak akurat. Anda bisa mempercepat proses akuntansi dan membuat hasilnya akurat dengan software akuntansi berbasis ERP. Anda bisa menggunakan jasa SOLTIUS untuk membantu penerapan sistem ERP di perusahaan Anda. Kami merupakan perusahaan konsultan dan juga penyedia IT terbaik dan terpercaya di Indonesia dan menjadi perusahaan partner penerapan ERP di Indonesia. Sudah banyak perusahaan yang terbantu dan mampu membuat laporan pembukuan keuangan lebih cepat dan akurat, hubungi kami untuk berkonsultasi lebih lanjut.

Baca Juga: Rekomendasi Fitur Software Akuntansi dan Manfaatnya

Akuntansi
Apa saja yang harus ada dalam pembuatan laporan penjualan?
Konsep dasar
Akuntan · Pembukuan · Neraca percobaan · Buku besar · Debit dan kredit · Harga pokok · Pembukuan berpasangan · Standar praktik · Basis kas dan akrual · PABU / IFRS
Bidang akuntansi
Biaya · Dana · Forensik · Keuangan · Manajemen · Pajak
Laporan keuangan
Neraca · Laba rugi · Perubahan ekuitas · Arus kas · Catatan
Audit
Audit keuangan · GAAS · Audit internal · Sarbanes-Oxley · Empat Besar

Kotak ini:

  • lihat
  • bicara
  • sunting

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan dari suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi.[1] Keberadaan laporan keuangan dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan khususnya dalam bidang keuangan.[2] Susunan laporan keuangan terbagi menjadi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan modal dan catatan atas laporan keuangan.[3] Laporan keuangan adalah salah satu bentuk dari pelaporan keuangan.[4] Laporan keuangan dapat memberikan informasi mengenai kinerja keuangan tiap bulan, semester, tahun atau beberapa tahun.[5]

Penyusunan laporan keuangan harus disesuaikan dengan peraturan dan standar akuntansi keuangan yang berlaku.[6] Isi laporan keuangan harus memberikan pandangan yang sama kepada pembacanya. Laporan keuangan juga harus memuat deskripsi mengenai transaksi keuangan yang benar-benar terjadi.[7]

Pemakai laporan keuangan terdiri atas pihak internal maupun pihak eksternal.[8] Laporan keuangan dapat dimanfaatkan oleh perusahaan laba maupun organisasi nirlaba.[9] Pihak yang memakai laporan keuangan antara lain pihak manajemen keuangan, calon investor, akuntan, kreditur, wirausahawan, karyawan, pemerintah dan publik. Masing-masing memiliki kebutuhan informasi yang berbeda terhadap laporan keuangan.[10] Pihak-pihak ini memanfaatkan informasi yang ada di dalam laporan untuk menentukan suatu pengambilan keputusan dalam hal keuangan.[11]

Tujuan[sunting | sunting sumber]

Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas.[12] Informasi ini bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.[13] Tujuan utama dari laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang mencakup perubahan dari unsur-unsur laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam menilai kinerja keuangan terhadap perusahaan disamping pihak manajemen perusahaan.

Para pemakai laporan akan menggunakan laporan keuangan untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambil. Informasi mengenai dampak keuangan yang timbul tadi sangat berguna bagi pemakai untuk meramalkan, membandingkan dan menilai keuangan sebuah entitas. Seandainya nilai uang tidak stabil, maka hal ini akan dijelaskan dalam laporan keuangan. Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila dilaporkan tidak saja aspek-aspek kuantitatif, tetapi mencakup penjelasan-penjelasan lainnya yang dirasakan perlu. Dan informasi ini harus faktual dan dapat diukur secara objektif.[14]

Asumsi dasar[sunting | sunting sumber]

Laporan keuangan disusun atas dua asumsi dasar, yaitu asumsi kelangsungan usaha dan asumsi akrual. Pada asumsi kelangsungan usaha, diasumsikan bahwa perusahaan akan terus beroperasi sehingga entitas keuangan tidak mungkin menghilang. Oleh karenanya, penyusunan laporan keuangan dilakukan dengan nilai yang wajar. Sementara itu, asumsi akrual merupakan sebuah asumsi bahwa pencatatan akuntansi dilakukan ketika transaksi telah terjadi. Posisi keuangan yang meliputi aset dan liabiltas tidak ditentukan oleh selesainya penerimaan atau pengeluaran. Asumsi akrual mengutamakan status hukum dari aset dan liabilitas setelah transaksi terjadi tanpa perlu menunggu status pembayaran dan penerimaannya.[15]

Karakteristik[sunting | sunting sumber]

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yang harus dimiliki oleh laporan keuangan yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan. Dapat dipahami berarti bahwa informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pembacanya dan bentuk serta istilahnya disesuaikan dengan batas para pengguna. Laporan keuangan dianggap relevan jika informasi yang disajikan didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna. Keandalan berarti bahwa informasi dalam laporan keuangan bersifat bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material. Sedangkan dapat diperbandingkan berarti bahwa informasi yang disajikan akan lebih berguna bila dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan pada periode sebelumnya.

Isi[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan Ikatan Akuntan Indonesia, laporan keuangan meliputi laporan posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.[16][17][18]

Laporan posisi keuangan[sunting | sunting sumber]

Laporan posisi keuangan berfungsi untuk memberi informasi terkait posisi dan informasi keuangan sebuah entitas pada akhir periode waktu akuntansi. Laporan posisi keuangan digunakan untuk menentukan langkah terkait finansial pada periode selanjutnya.[19][18] Dalam laporan posisi keuangan dimasukkan informasi mengenai aktiva dan pasiva. Aktiva hanya terdiri dari aset. Sedangkan pasiva terdiri dari liabilitas (kewajiban) dan ekuitas (modal). Aset merupakan segala sesuatu yang menjadi milik perusahaan. Sedangkan pasiva adalah segala sesuatu yang digunakan oleh perusahaan agar aset dapat dibiayai.[20]

Laporan posisi keuangan disebut juga sebagai neraca.[21] Penentuan posisi keuangan berkaitan langsung dengan aset, liabilitas, dan ekuitas.[22] Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah pendapatan dan beban.

Laporan laba rugi[sunting | sunting sumber]

Laporan laba rugi berisi informasi mengenai laba dan rugi dalam keuangan yang menunjukkan kinerja sebuah entitas.[19] Hasil dari laporan laba rugi hanya ada dua yaitu memperoleh laba atau memperoleh rugi. Laporan laba rugi berisi tentang pendapatan, harga perolehan dan biaya. Isinya juga dapat berupa penjualan, harga barang atau jasa, dan biaya. Laba diperoleh ketika selisih antara pendapatan dikurangi dengan harga perolehan dan biaya bernilai positif. Sementara rugi diperoleh keitka selisih antara pendapatan dikurangi dengan harga perolehan dan biaya bernilai negatif.[23]

Terdapat dua format yang dapat digunakan untuk menyusun laporan laba rugi yaitu sebagai berikut.

  • Single-step, dengan cara menjumlahkan pendapatan dari atas ke bawah menjadi satu kelompok kemudian dikurangi dengan total biaya beban dalam periode yang ditentukan.
  • Multi-step, dengan cara memisahkan pendapatan menjadi dua kategori yaitu pendapatan operasional dan non-operasional.

Laporan perubahan modal[sunting | sunting sumber]

Laporan perubahan modal merupakan laporan yang menampilkan perubahan jumlah modal dari awal periode pemodalan hingga akhir periode pemodalan. Selain perubahan jumlah, laporan perubahan modal juga menyebutkan penyebab terjadinya perubahan modal. Perubahan modal dihitung dengan menyertakan informasi mengenai akun modal, prive, dan laba bersih.[24]

Laporan perubahan modal bertujuan untuk menginformasikan perubahan yang terjadi terhadap aktiva bersih sebuah entitas. Selain itu, juga untuk menginformasikan rangkuman dari investasi yang dihasilkan dalam satu periode. Laporan ini merupakan salah satu dokumen konfidensial sehingga tidak semua orang memiliki akses.[17]

Laporan arus kas[sunting | sunting sumber]

Laporan arus kas berisi rincian sumber pemasukan dan pengeluaran kas sesuai dengan kegiatan operasi, investasi dan pembiayaan. Informasi mengenai kinerja perusahaan dalam periode waktu tertentu disajikan di dalam laporan arus kas. Selain itu, laporan arus kas juga dapat dijadikan sebagai alat analisis terhadap kesesuaian investasi dan pembiayaan dalam rencana keuangan perusahaan.[25] Dalam perusahaan publik, laporan arus kas disebut sebagai laporan sumber dan penggunaan kas.[26]

Laporan arus kas dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • aktivitas operasi yang berisi laporan arus kas mengenai kegiatan operasional,
  • aktivitas investasi yang berisi laporan arus kas terhadap kegiatan berkaitan dengan aktiva tetap,
  • aktivitas pendaan yang berisi laporan arus kas terhadap kegiatan perubahan permodalan.

Catatan atas laporan keuangan[sunting | sunting sumber]

Catatan atas laporan keuangan merupakan catatan tambahan yang diberikan sebagai informasi tambahan dan penjelas terhadap isi laporan keuangan.[27] Angka-angka akuntansi yang disajikan di dalam laporan keuangan tidak selalu memberikan informasi secara jelas. Informasi yang disajikan cenderung kuantitatif dan tidak memberikan penjelasan yang cukup secara kualitatif. Posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan tidak dapat secara jelas disampaikan melalui angka-angka pada laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Catatan atas laporan keuangan digunakan untuk melengkapi kekurangan informasi kuantitatif tersebut. Informasi di dalam catatan atas laporan keuangan antara lain dasar penyusunan laporan, kebijakan akuntansi, dan standar akuntansi keuangan.[28]

Catatan atas laporan keuangan juga memuat segala transaksi operasi, investasi dan pendanaan yang tidak menimbulkan pendapatan dan pengeluaran kas. Selain itu, catatan atas laporan keuangan juga memasukkan transaksi yang tidak dimasukkan ke dalam laporan arus kas meskipun kedudukannya setara dengan kas.[29] Catatan atas laporan keuangan umumnya digunakan oleh perusahaan besar dengan bentuk catatan kaki.[30] Tujuan dari catatan atas laporan keuangan adalah untuk memudahkan pembaca dalam memahami laporan keuangan[17].

Penyusunan[sunting | sunting sumber]

Laporan keuangan ditulis dengan identifikasi berupa judul, nama organisasi atau perusahaan, jenis laporan dan tanggal serta periode laporan. Penyajian data pada laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas harus dalam satu periode waktu tertentu. Sedangkan penyajian laporan posisi keuangan memberikan keterangan tanggal tertentu. Pembaca harus mudah memahami isi laporan keuangan. Tata letak tulisan, kosakata, gaya bahasa dan keterangan tambahan mendapatkan perhatian utama selama penulisan laporan keuangan.[31] Laporan keuangan disusun secara rutin dalam jangka waktu tertentu. Masa penyusunan yang umum adalah pada akhir tahun.[32]

Penyusunan laporan keuangan memerlukan alat bantu berupa neraca lajur. Isi neraca lajur adalah lajur-lajur yang meliputi neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca setelah penyesuaian, laba rugi dan neraca. Tiap lajur ini tersusun atas debit dan kredit.[33]

Analisis[sunting | sunting sumber]

Laporan keuangan selalu memerlukan kegiatan analisis secara objektif. Analisis laporan keuangan dilakukan dengan menggunakan peralatan dan teknik tertentu. Laporan keuangan yang dianalisis memiliki tujuan umum sebagai alat dalam analisis bisnis.[34] Analisis laporan keuangan bertujuan untuk memperkirakan kinerja keuangan yang akan terjadi di masa depan.

Pihak yang mengadakan analisis laporan keuangan adalah para pengambil keputusan keuangan. Laporan keuangan dalam hal ini hanya menyajikan informasi mengenai kinerja keuangan di masa lalu sehingga menimbulkan kekurangan terhadap informasi yang dibutuhkan. Pengadaan analisis laporan keuangan menjadi penting bagi para pengambil keputusan untuk membentuk perkiraan-perkiraan yang tepat yang akan terjadi di masa depan.[35]

Analisis horizontal[sunting | sunting sumber]

Analisis horizontal merupakan perbandingan kinerja keuangan antar tahun. Perbandingannya dapat dilakukan minimal antara tahun sebelumnya dengan tahun berikutnya. Analisis horizontal juga dapat membandingkan kinerja keuangan melebihi dua tahun.[36]

Analisis vertikal[sunting | sunting sumber]

Analisis vertikal membandingkan posisi keuangan dari tiap aset, liabilitas, dan ekuitas keuangan di dalam laporan keuangan. Dalam laporan posisi keuangan, tiap bagian dari ketiganya dibandingkan melalui persentase masing-masing terhadap jumlah keseluruhannya. Pembandingan dengan persentase ini juga berlaku pada laporan laba rugi dan laporan perubahan modal.[37]

Analisis rasio[sunting | sunting sumber]

Analisis rasio dalam laporan keuangan digunakan untuk mengetahui kelayakan suatu entitas dengan membandingkannya dengan akun-akun yang ada dalam hal keuangan. Laporan keuangan yang menggunakan analisis rasio utamanya ditujukan kepada investor dan kreditur. Analisis rasio berguna bagi investor dan kreditur untuk memberikan keputusan dalam memberikan investasi dan pinjaman terhadap suatu entitas.[38]

Pemakai[sunting | sunting sumber]

Manajemen perusahaan[sunting | sunting sumber]

Laporan keuangan disajikan oleh perusahaan melalui akuntansi manajemen. Penyajiannya hanya untuk pihak internal perusahaan. Pihak internal ini bekerja di dalam perusahaan khususnya dalam bidang manajemen keuangan, manajemen produksi, dan manajemen pemasaran. Data dan informasi keuangan yang diperoleh dari laporan keuangan digunakan oleh pihak manajemen perusahaan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan di masa depan.[39]

Organisasi sektor publik[sunting | sunting sumber]

Organisasi sektor publik memiliki kewajiban untuk membuat laporan keuangan untuk sektor publik. Laporan keuangan ini bersifat formal. Kewajiban pembuatan laporan keuangan ini disertai dengan pembuatan laporan kinerja yang berkaitan dengan keuangan maupun non-keuangan. Pembuatan laporan keuangan pada organisasi sektor publik dapat merupakan hasil adaptasi dari laporan keuangan sektor swasta. Persyaratan isi laporan ialah memuat sifat dan karakteristik keuangan sektor publik. Batasan yang diberikan terhadap laporan keuangan organisasi sektor publik adalah memasukkan pertimbangan politik dan sosial. Keduanya termasuk dalam jenis pertimbangan non-moneter.[40]

Usaha mikro kecil menengah[sunting | sunting sumber]

Usaha mikro kecil menengah menggunakan laporan keuangan untuk memperoleh pendanaan dari bank.Adanya laporan keuangan membuat suatu usaha mikro kecil menengah mempunyai kejelasan dan tanggung jawab dalam hal keuangan. Isi laporan keuangan untuk usaha mikro kecil menengah paling sedikit meliputi neraca, laporan laba rugi pada periode tertentu dan catatan atas laporan keuangan.[41]

Pribadi[sunting | sunting sumber]

Laporan keuangan pribadi dibutuhkan bagi seseorang untuk pengajuan utang maupun bantuan finansial lainnya. Pada umumnya, laporan keuangan pribadi terdiri dari formulir tunggal yang memuat catatan tentang aset dan tanggungan pribadi. Selain itu juga dapat memuat laporan arus kas. Adapun bentuk formulirnya ditentukan oleh institusi yang menyediakan piutang atau bantuan finansial terkait.

Prinsip pelaporan[sunting | sunting sumber]

Pengguna laporan keuangan umumnya menggunakan harga perolehan sebagai acuan dalam pelaporan. Harga perolehan menunjukkan sejarah pemakaian biaya. Sifat penyusunan laporan keuangan dengan catatan pembiayaan di masa lalu bersifat historis sehingga lebih andal dibandingkan dengan prinsip akuntansi lainnya. Dalam laporan keuangannya disertakan laporan aktiva dan liabilitas. Objektivitas dari prinsip biaya historis ditinjau dari harga perolehan yang tetap sama dari pelapor keuangan manapun pada pembelian aktiva yang sama.[42]

Laporan keuangan perusahaan umumnya dilaporkan dalam dua jenis laporan. Perbedaan keduanya adalah pada tujuan pelaporan. Perusahaan umumnya menyediakan laporan keuangan untuk pembayaran pajak dan untuk pelaporan kepada para pemegang saham. Dalam pelaporan digunakan metode penyusutan dan metode garis lurus. Pada pelaporan pajak, perusahaan memberikan laporan keuangan dengan metode penyusutan yang dipercepat. Sementara pada pemegang saham, laporan keuangan diberikan dengan metode garis lurus sehingga diperoleh beban penyusutan yang lebih sedikit.[43]

Audit[sunting | sunting sumber]

Audit laporan keuangan merupakan kegiatan menyesuaikan bukti-bukti pernyataan keuangan yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada perusahaan lain dengan kriteria keuangan yang telah ditetapkan. Auditor laporan keuangan merupakan sebuah tim atau perseorangan yang memiliki keahlian dalam mengadakan audit. Selain itu, auditor juga memahami standar audit yang telah ditetapkan. Audit menemukan kesesuaian bukti laporan keuangan dengan cara membandingkannya dengan standar akuntansi keuangan. Hasil audit kemudian dilaporkan kepada para pemakai laporan keuangan.[44] Dalam audit laporan keuangan terbentuk hubungan terbalik antara risiko audit dan bukti audit. Bukti audit yang diperlukan semakin banyak ketika tingkat risiko audit semakin rendah.[45]

Kegunaan[sunting | sunting sumber]

Alat komunikasi bisnis[sunting | sunting sumber]

Penyusunan laporan keuangan merupakan salah satu kegiatan akhir dalam siklus kegiatan akuntansi.[46] Sebagai bagian akhir dari akuntansi, laporan keuangan memberikan informasi mengenai kinerja keuangan dan hasil operasi dari perusahaan. Informasi ini dimanfaatkan bersama oleh pihak-pihak di dalam maupun di luar perusahaan. Kedua jenis pihak ini mengadakan komunikasi bisnis menggunakan laporan keuangan. Karenanya, laporan keuangan dianggap sebagai salah satu bahasa bisnis.[47]

Menentukan efektivitas modal[sunting | sunting sumber]

Efektivitas modal dapat diketahui dari laporan keuangan. Isi laporan keuangan yang dapat memberitahukan efektivitas modal adalah laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi. Kedua jenis laporan ini dianalisis dengan memperhatikan beberapa jenis ukuran antara lain likuiditas dan rentabilitas. Efektivitas modal dapat diketahui dari hasil analisisnya ditambah dengan informasi mengenai sumber modal.[48]

Pembukuan pajak[sunting | sunting sumber]

Pembuatan laporan keuangan khususnya laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi merupakan bagian akhir dari pembukuan pajak. Keberadaan laporan keuangan membuat pembukuan menjadi lebih teratur. Data informasi dan keuangan yang dimasukkan di dalam laporan keuangan meliputi aset, liabilitas, pendapatan, biaya, jumlah harga perolehan serta penyerahan barang dan jasa selama satu periode pajak tertentu.[49]

Pembedaan[sunting | sunting sumber]

Haruslah dibedakan antara pengertian pelaporan keuangan dan laporan keuangan. Pelaporan keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan penyampaian informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misalnya penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi profesi, dan entitas pelapor), peraturan yang berlaku termasuk Prinsip Akuntansi Berterima Umum. Laporan keuangan hanyalah salah satu medium dalam penyampaian informasi. Bahkan seharusnya harus dibedakan pula antara pernyataan dan laporan.

Acuan[sunting | sunting sumber]

Penyusunan dan penyajian laporan keuangan dilakukan oleh seluruh perusahaan di dunia yang ditujukan bagi para pemakai eksternal. Perbedaan karakteristik antara laporan keuangan di suatu negara dengan negara lain hanya berkaitan dengan kebutuhan sosial, ekonomi dan hukum. Kebutuhan ini yang kemudian membuat perbedaan atas kebijakan atau ketentuan akuntansi terhadap penulisan laporan keuangan di masing-masing negara di dunia. Sementara itu, tujuan penulisan laporan keuangan pada dasarnya sama di seluruh negara di dunia.[50]

Standar Pelaporan Keuangan Internasional[sunting | sunting sumber]

Standar Pelaporan Keuangan Internasional merupakan salah satu standar akuntansi keuangan di dunia, Standar ini diterbitkan oleh Badan Standar Akuntansi Internasional yang berpusat di London, Inggris. Tujuan pembuatan standar ini untuk menjadi standar akuntansi keuangan yang dapat berlaku di seluruh negara di dunia khususnya perusahaan publik.[51]

Dewan Standar Akuntansi Keuangan[sunting | sunting sumber]

Dewan Standar Akuntansi Keuangan merupakan dewan yang dibentuk oleh pemerintah Amerika Serikat untuk menyusun standar akuntansi keuangan. Produk hukum yang dihasilkan oleh dewan ini ialah prinsip akuntansi berterima umum. Standar akuntansi keuangan yang dibuat oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan mulai kurang dipercaya sejak munculnya skandal akuntansi yang meibatkan perusahaan-perusahaan besar. Skandal ini disebabkan oleh adanya kekurangan dalam peraturan yang berkaitan dengan hubungan antara pelaporan keuangan dan standar akuntansi keuangan.[52]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

  • Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
  • Daftar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Diarsipkan 2007-09-28 di Wayback Machine. (PSAK) Indonesia
  • Manfaat Laporan Keuangan

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Gischa, Serafica. Gischa, Serafica, ed. "Pengertian Laporan Keuangan, Tujuan dan Jenisnya". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-10-07.
  2. ^ Sunendar, Joeliardi (2019). Tim Sahamku, ed. Cara Mudah Memahami Laporan Keuangan. Joeliardi Sunendar. hlm. 17. ISBN 978-623-7231-18-9.
  3. ^ Hidayat, Wastam Wahyu (2018). Fabri, Fungky, ed. Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan (PDF). Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia. hlm. 3. ISBN 978-602-5891-76-2.
  4. ^ Sinarwati, N. K., dkk. (2013). Akuntansi Keuangan 1 (PDF). Singaraja: Undiksha Press. hlm. 14. ISBN 978-602-8310-94-9.
  5. ^ Septiana, Aldila (2018). Analisis Laporan Keuangan: Pemahaman Dasar dan Analisis Kritis Laporan Keuangan. Duta Media. hlm. 1. ISBN 978-602-654-686-9.
  6. ^ Widyatuti, Maria (2017). Analisa Kritis Laporan Keuangan. Surabaya: CV. Jakad Media Nusantara. hlm. 2. ISBN 978-602-61918-1-6.
  7. ^ Lee, Christopher (2012). Menyusun Laporan Keuangan dan Auditing di Excel. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. hlm. 4. ISBN 978-602-00-2250-5.
  8. ^ Sugiono, A., dan Untung, E. (2008). Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan: Pengetahuan Dasar bagi Mahasiswa dan Praktisi Perbankan. Jakarta: Grasindo. hlm. 4. ISBN 978-979-025-279-0.
  9. ^ Ihwanudin, N., dkk. (2020). Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan (PDF). Bandung: Widina Bhakti Persada Bandung. hlm. 1. ISBN 978-623-6608-47-0.
  10. ^ Febriana, H., dkk. (2021). Dasar-Dasar Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Penerbit Media Sains Indonesia. hlm. 5. ISBN 978-623-362-063-5.
  11. ^ Septiana, Aldila (2019). Analisis Laporan Keuangan: Konsep Dasar dan Deskripsi Laporan Keuangan. Pamekasan: Duta Media Publishing. hlm. 1. ISBN 978-602-65469-8-2.
  12. ^ Martani dkk, Dwi (2016). Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Jakarta: Salemba Empat. hlm. 9.
  13. ^ Hery (2015). Praktis Menyusun Laporan Keuangan. Jakarta: Grasindo. hlm. 7. ISBN 978-602-375-072-6.
  14. ^ Riswan, Yolanda Fetricia Kusuma (2014). "Analisis Laporan Keuangan Sebagai Dasar Dalam Penialaian Kinerja Keuangan PT. Budi Satria Wahana Motor". Jurnal Akuntansi dan Keuangan. 5 (1).
  15. ^ Saribu, A. D., dan Tambunan, B. H. Akuntansi Keuangan Menengah I (Intermediate Accounting): Materi Mudah Dipahami, Dilengkapi Pembahasan dan latihan) (PDF). Medan: LPPM UHN Press. hlm. 2. ISBN 978-623-95324-8-2.
  16. ^ Tyas, Yosephine P. (2020-06-05). "Laporan Keuangan untuk Cek Kesehatan Bisnis Kamu". Finansialku. Diakses tanggal 2022-06-04.
  17. ^ a b c Wahyuni, Hesti R. (2022-05-21). "Apa Saja Komponen-Komponen Dalam Laporan Keuangan?". Finansialku. Diakses tanggal 2022-06-04.
  18. ^ a b "Macam-Macam Laporan Keuangan Sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK)". PajakOnline.com. 2022-03-07. Diakses tanggal 2022-06-04.
  19. ^ a b Wahyuni, Hesti R. (2022-06-02). "Apa Itu Laporan Keuangan? Ketahui Definisi dan Jenisnya". Finansialku. Diakses tanggal 2022-06-04.
  20. ^ Hantono (2018). Konsep Analisa Laporan Keuangan dengan Pendekatan rasio dan SPSS. Sleman: Deepublish. hlm. 1–2. ISBN 978-602-475-506-5.
  21. ^ Prihadi, Toto (2019). Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. hlm. 4. ISBN 978-602-03-9526-5.
  22. ^ Gade, Muhammad (2005). Kurniyanti, Desi, ed. Teori Akuntansi (PDF). Jakarta Timur: Penerbit Almahira. hlm. 140. ISBN 979-96699-5-2.
  23. ^ Arifin, Johar (2019). Microsoft Excel untuk Menyusun Laporan Keuangan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. hlm. 1. ISBN 978-602-04-9548-4.
  24. ^ Nur, Sri Wahyuni (2020). Akuntansi Dasar: Teori dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan. Makassar: Cendekia Publisher. hlm. 60. ISBN 978-623-93252-4-4.
  25. ^ Hery (2015). Analisa Kinerja Manajemen. Jakarta: Grasindo. hlm. 87. ISBN 978-602-375-049-8.
  26. ^ Manurung, Adler Haymans (2021). Manurung, Junjungan Gogo, ed. Keuangan Perusahaan (PDF). Penerbit PT Adler Manurung Press. hlm. 186. ISBN 978-979-3439-25-9.
  27. ^ Sumani (2019). Analisis Laporan Keuangan Teori dan Kajian Empiris : Manufaktur, Jasa, Perbankan dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) (PDF). Malang: CV. Dream Litera Buana. hlm. 223. ISBN 978-623-7598-00-8.
  28. ^ Zamzami, F., dan Nusa, N. D. (2016). Akuntansi: Pengantar I. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. hlm. 28. ISBN 978-602-386-104-0.
  29. ^ Suwanda, D., Elsye, R., dan Meiyenti, I. (2020). Teknis Penyusunan Komponen Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (PDF). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. hlm. 167. ISBN 978-602-446-446-2.
  30. ^ Darmawan (2020). Dasar-dasar Memahami Rasio dan Laporan Keuangan (PDF). Yogyakarta: UNY Press. hlm. 3. ISBN 978-602-498-136-5.
  31. ^ Fauziah, Fenty (2020). Pengantar Dasar Akuntansi Buku 1: Teknik dan Konsep Penyusunan Laporan Keuangan. Surakarta: Muhammadiyah University Press. hlm. 24. ISBN 978-602-361-349-6.
  32. ^ Dangnga, M. T., dan Haeruddin, M. I. M. (2018). Kinerja Keuangan Perbankan: Upaya untuk Menciptakan Sistem Perbankan yang Sehat (PDF). CV. Nur Lina. hlm. 64. ISBN 978-602-51907-2-8.
  33. ^ Ingga, Ibrahim (2016). Teori Akuntansi dan Implementasi (PDF). Yogyakarta: Indomedia Pustaka. hlm. 96. ISBN 978-602-6417-05-3.
  34. ^ Sianturi, N. M., dan Purba, D. (2021). Purba, L., Gaol, M. R. L., dan Situmorang, A. T., ed. Analisa Laporan Keuangan untuk Teknik dan Ekonomi. Pekalongan: PT. Nasya Expanding Management. hlm. 1.
  35. ^ Kariyoto (2017). Analisis Laporan Keuangan. Malang: Universitas Brawijaya Press. hlm. 1. ISBN 978-602-432-139-0.
  36. ^ Wahyudiono, Bambang (2014). Mudah Membaca Laporan Keuangan. Jakarta Timur: Raih Asa Sukses. hlm. 11. ISBN 978-979-013-207-8.
  37. ^ Tjandrakirana, R., Ermadiani, dan Budiman, A. I. (2021). Pengantar Akuntansi 1 Dilengkap dengan Soal dan Pembahasan (PDF). Palembang: NoerFikri Palembang. hlm. 104–105. ISBN 978-602-447-692-2.
  38. ^ Silitonga, H. P., dkk. (2020). Sudirman, Acai, ed. Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan (PDF). Bandung: Widina Bhakti Persada Bandung. hlm. 99. ISBN 978-623-94066-9-1.
  39. ^ Garaika dan Feriyana, W. (2020). Akuntansi Manajemen (PDF). Lampung Selatan: CV. Hira Tech. hlm. 1. ISBN 978-623-93596-5-2.
  40. ^ Kawatu, Freddy Semuel (2019). Analisis Laporan Keuangan Sektor Publik. Sleman: Deepublish. hlm. 2. ISBN 978-623-02-0333-6.
  41. ^ Rumambi, H. D., dkk. (2019). Penyusunan Laporan Keuangan UMKM (PDF). Manado: Polimdo Press. hlm. 94. ISBN 978-623-7580-13-3.
  42. ^ Suryani, Y., Siregar, M., dan Ika, D. (2020). Simarmata, Janner, ed. Panduan Penyusunan Laporan Keuangan UMKM. Yayasan Kita Menulis. hlm. 12. ISBN 978-623-6761-43-4.
  43. ^ Astawinetu, E., dan Handini, S. (2020). Manajemen Keuangan: Teori dan Praktek (PDF). Surabaya: Scopindo Media Pustaka. hlm. 17. ISBN 978-623-93757-5-1.
  44. ^ Supriyati (2016). Christian, Putri, ed. Audit Laporan Keuangan Usaha Kecil dan Menengah. Yogyakarta: ANDI. hlm. 1–2. ISBN 978-979-29-5587-3.
  45. ^ Rahmatika, D. N., dan Yunita, E. A. (2021). Dasar-Dasar Pemeriksaan Laporan Keuangan (PDF). Bantul: Penerbit Tanah Air Beta. hlm. 87. ISBN 978-623-92876-8-9.
  46. ^ Wardayati, Siti Maria (2016). Pengantar Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang dan Koperasi (PDF). Malang: Penerbit Selaras Media Kreasindo. hlm. 3. ISBN 978-602-6228-12-3.
  47. ^ Sugiono, A., Soenarno, Y. N., dan Kusumawati, S. M. (2010). Akuntansi dan Pelaporan Keuangan untuk Bisnis Skala Kecil dan Menengah. Jakarta: Grasindo. hlm. 6. ISBN 978-979-081-098-3.
  48. ^ Abdullah, T., dan Wahjusaputri, S. (2018). Bank dan Lembaga Keuangan (PDF). Jakarta: Mitra Wacana Media. hlm. 119. ISBN 978-602-318-126-1.
  49. ^ Budiman, N. A., Mulyani, S., dan Wijayani, D. R. (2019). Perpajakan (PDF). Kudus: Badan Penerbit Universitas Muria Kudus. hlm. 3. ISBN 978-602-1180-94-5.
  50. ^ Sulistiyowati, Leny (2010). Panduan Praktis Memahami Laporan Keuangan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. hlm. 1. ISBN 978-979-27-6517-5.
  51. ^ Hamidah (2020). Kritik atas Adopsi IFRS: Perspektif Ekologi Akuntansi. Malang: Penerbit Peneleh. hlm. 2. ISBN 978-623-92708-8-9.
  52. ^ Waluyo (2020). Akuntansi Pajak (PDF). Jakarta: Salemba Empat. hlm. 5. ISBN 978-979-061-922-7.

Apa saja yang ada di laporan penjualan?

Jenis Jenis Laporan Penjualan (Sales Report) Laporan dan jurnal penjualan: berisi tentang berbagai rincian dari seluruh transaksi penjualan. Rangkuman penjualan: informasi seputar rangkuman penjualan dari seluruh pelanggan. Rincian penjualan: berisi tentang informasi seputar rincian penjualan dari seluruh pelanggan.

Langkah langkah apa saja untuk membuat laporan penjualan?

Bagaimana Cara Membuat Sales Report?.
Tentukan jenis laporan yang diinginkan. ... .
Ketahui siapa audiens laporan penjualan Anda. ... .
Tentukan periode laporan. ... .
Sertakan informasi yang sesuai. ... .
Visualisasikan data dengan grafik. ... .
Periksa kembali data dan informasi. ... .
Sajikan sales report..

Apakah isi dari laporan penjualan Rangkuman?

Laporan Penjualan Rangkuman: Berisikan informasi mengenai rangkuman penjualan dari seluruh pelanggan. Laporan Penjualan Rincian: Berisikan informasi terkait perincian penjualan dari seluruh pelanggan.

Laporan keuangan Ada 5 Apa Saja?

Laporan keuangan berisi informasi kinerja suatu perusahaan dalam satu periode akuntansi..
Laporan Laba/Rugi. ... .
2. Laporan Neraca. ... .
3. Laporan Perubahan Modal. ... .
4. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) ... .
Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK).