Apa saja macam-macam konflik yang sering terjadi di Negara Indonesia brainly?

Apa saja macam-macam konflik yang sering terjadi di Negara Indonesia brainly?
ilustrasi konflik. © leaderchat.com

Merdeka.com - Di Indonesia, pastinya kita sudah sering menemui berita-berita seputar konflik di berbagai wilayah. Konflik tersebut biasanya beragam, dari konflik pribadi hingga konflik antar kelompok.

Konflik berasal dari bahasa Latin “configure” yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut di antaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya.

Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik adalah warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.

Selanjutnya, menurut Pace & Faules, dalam bukunya Organizational Communication (1994:249) menyatakan konflik adalah ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan.

Dalam pandangan ini, pertikaian menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang diekspresikan, diingat, dan dialami.

Setelah mengetahui beberapa pengertian konflik, berikut informasi mengenai 7 jenis konflik dari berbagai sudut pandang dan penyebabnya seperti dilansir dari Liputan6.

2 dari 4 halaman

Terdapat beberapa jenis konflik yang seringkali terjadi di masyarakat antara lain :
1. Konflik PribadiKonflik pribadi merupakan jenis konflik yang terjadi antara individu dengan individu atau dengan kelompok masyarakat. Jenis konflik ini sangat sering terjadi di dalam keluarga, pertemanan, dunia kerja, dan lainnya.

2. Konflik Rasial

Konflik rasial merupakan jenis konflik yang terjadi antar ras atau yang berbeda. Konflik rasioal akan terjadi ketika setiap ras merasa lebih unggul dan lebih mengutamakan kepentingan kelompoknya sendiri.

3. Konflik Agama

Jenis konflik yang selanjutnya yaitu konflik agama. Konflik agama adalah konflik yang terjadi antara kelompok-kelompok yang memiliki agama dan keyakinan berbeda. Sebagian besar masyarakat menganggap agama sebagai tuntunan dan pedoman hidupnya yang harus diikuti secara mutlak.

Sehingga apapun yang berbeda atau tidak sesuai dengan agamanya akan dianggap masalah dan kemudian memicu terjadinya konflik.

3 dari 4 halaman

4. Konflik Antar Kelas SosialAdanya pengelompokan kelas di dalam masyarakat sangat berpotensi menimbulkan terjadinya konflik. Perebutan dan upaya mempertahankan peran dan status di dalam kelompok masyarakat seringkali menimbulkan konflik.Misalnya kelompok kaya dan kelompok miskin/ menengah yang saling memperebutkan kekuasaan di dalam politik.

5. Konflik Politik

Konflik politik merupakan jenis konflik yang terjadi karena adanya perbedaan pandangan di dalam kehidupan politik. Konflik ini terjadi karena masing-masing kelompok ingin berkuasa terhadap suatu sistem pemerintahan. Konflik politik merupakan konflik yang sering terjadi saat menjelang pemilu.

6. Konflik Sosial

Konflik sosial adalah konflik yang terjadi di dalam kehidupan sosial masyarakat. Misalnya masalah pergaulan, masalah ekonomi, komunikasi, dan lain-lain.

7. Konflik Internasional

Konflik internasional adalah konflik yang terjadi antar negara-negara di dunia, baik itu negara berkembang maupun negara maju.

Konflik ini bisa terjadi karena salah satu negara merasa dirugikan oleh negara lainnya atau karena masing-masing negara ingin memperebutkan eksistensinya. Misalnya, perang dingin antara Rusia dan Amerika Serikat.

4 dari 4 halaman

Biasanya, dalam sebuah kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan konflik, terdapat beberapa penyebab dari konflik tersebut antara lain:
1. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya.

Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya.

Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.

2. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Seseorang akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan yang dapat memicu konflik.

3. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda.

4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial karena ketidaksiapan masyarakat dalam menghadapi perubahan.

[raf]

Adapun untuk macam-macam konflik serta contohnya di masyarakat, antara lain;

1. Konflik Pribadi

Macam-macam konflik yang pertama adalah konflik pribadi. Konflik ini terjadi disebabkan adanya dua individu yang saling tidak menyadari kesalahan dari masing-masing. Dalam konflik pribadi, masing-masing individu akan saling berusaha untuk saling menjatuhkan. Contohnya saja perselisihan diantara ketua dan sekrertaris dalam suatu organisasi yang diantaranya memiliki pendapat yang berbeda. Karena tidak adanya pihak yang mengalah, maka terjadilah konflik diantara mereka.

2. Konflik Kelompok

Macam-macam konflik yang selanjutnya adalah konflik kelompok. Konflik yang terjadi diantara dua kelompok atau lebih yang memiliki tujuan yang sama namun memiliki pendapat dan cara pandang yang berbeda. Dalam konflik ini, biasanya menimbulkan beberapa kerugian yang sifatnya materi dan menimbulkan kerusakan infrasturktur.

Contohnya saja tawuran antar pelajar yang terjadi di Ibu Kota yang meyertakan banyak perserta tawuran, mengakibatkan kerusakan infrastruktur kota seperti halte, maupun tanaman hias di pinggir jalan. Tawuran pelajar terjadi tidak jarang karena ingin menunjukkan seberapa kuat atau solidnya siswa sekolah tersebut atau karena salah paham.

3. Konflik Antar Kelas

Macam-macam konflik yang selanjutnya adalah konflik antar kelas. Konflik yang terjadi pada individu maupun kelompok yang berada di tingkatan kelas yang berbeda. Kelas yang dimaksud dalam hal ini adalah kedudukan seorang individu atau kelompok dalam masyarakat secara vertikal. Contohya saja seperti adanya demo para buruh pabrik yang menuntut pemilik pabrik untuk menaikkan upah yang selama ini mereka rasa kurang layak untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

4. Konflik Politik

Macam-macam konflik yang selanjutnya adalah konflik politik. Konflik politik terjadi antar kelompok maupun antar individu yang berbeda pandangan. Hal ini biasa terjadi dalam ranah politik karena masing-masing individu maupun kelompok memiliki cara pandang, pola pikir yang berbeda, namun memiliki satu tujuan yaitu kekuasaan. Contohnya saja dalam tahun politik, partai oposisi maupun partai koalisi saling beradu argumen dan saling menjatuhkan untuk memenangkan calon kandidat pemimpin untuk memegang kuasa negara.

5. Konflik Ekonomi

Macam-macam konflik yang selanjutnya adalah konflik ekonomi. Konflik ekonomi biasa kita temui dalam kegiatan perekonomian masyarakat. Konflik ini biasanya terjadi akibat persaingan pada proses kegiatan ekonomi antar individu maupun kelompok. Contohnya saja akibat kalah saing dalam penjualan, seorang pengusaha menyebarkan berita tidak benar terkait produk saingannya dengan tujuan agar konsumen produk konsumen beralih mengonsumsi produknya.

6. Konflik Hukum

Konflik hukum dapat terjadi akibat ketidakadilan hukum yang dirasakan oleh individu maupun kelompok. Ketidakadilan tersebut muncul karena hukum yang diberikan tidak sesuai atau terjadi penyalahgunaan terhadap hukum.

Contohnya saja unjuk rasa dilakukan oleh sekelompok orang yang menuntut bahwa hukum yang diberlakukan oleh para koruptor tidak sesuai dengan hukum yang berlaku. Mereka merasa pemberian hukuman kepada koruptor seperti tumbul ke bawah dan terkesan tidak adil kepada rakyat kecil.

7. Konflik Ras

Dewasa ini, konflik ras tidak ssering terjadi dalam masyarakat. Konflik ras terjadi akibat rasa ketidakadlian yang didapat dari salah satu ras atau ras lain merasa dirinya lebih unggul. Contohnya saja kriminalitas seperti pembunuhan yang dilakukan ras kulit hitam di Amerika adalah sebagai bentuk protes kekecewaan mereka akibat ras kulit putih menganggap mereka adalah golongan terendah.

8. Konflik Keluarga

Konflik ini terjadi di dalam internal keluarga yang disebabkan karena beberapa faktor seperti kecemburuan, maupun faktor ekonomi. Contohnya saja beberapa anggota keluarga memperebutkan harta waris yang merasa bahwa bagian yang didapat tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Akibatnya konflik dalam keluarga tidak dapat dihindari.

9. Konflik Internasional

Konflik internasional timbul akibat adanya 2 negara yang saling berselisih karena masalah ekonomi, politik, maupun masalah batas teritorial suatu negara. Contohnya saja erebutan wilayah Palestina atas Israel yang belum reda hingga saat ini.

10. Konflik Antar Suku

Konflik antar pengertian suku terjadi akibat adanya perbedaan antara suku satu dengan suku yang lainnya. Perbedaan tersebut meliputi bahasa, adat, maupun  kebiasaan. Contohnya saja konflik antar suku madura, atau yang baru-baru terjadi antar suku Bali dan Lampung.

11. Konflik Agama

Konflik agama sering terjadi di Indonesia yang notabene adalah negara yang memiliki beragam agama, suku dan ras. Tidak jarang, agama yang menjadi mayoritas merasa superior, sehingga terjadinya konflik tidak dapat dihindari. Contohnya saja pembubaran peribadatan disalah satu gereja oleh salah satu oknum dikarenakan gereja tersebut belum mengantongi ijin membangun tempat peribadatan. Hal tersebut apabila terus menerus dipermasalahkan, akan menimbulkan konflik yang serius.

12. Konflik Konstruktif

Konflik ini memiliki sifat yang fungsional karena adanya perbedaan cara pandang dan pola pikir antar individu maupun kelompok. Dengan adanya konflik ini, akan menimbulkan sebuah konsensus dari berbagai pandangan sehingga menciptakan sebuah koreksi dari suatu permasalahan.

Contohnya saja dalam perumusan AD/ART sebuah organisasi terjadi perdebatan akibat beberapa perbedaan pendapat antara anggota satu dengan yang lain. Sehigga, dari perbedaan pandangan yang telah didiskusikan tersebut dapat menciptakan aturan yang tersusun secara sistematis dan terarah.

13. Konflik Destruktif

Konflik destruktif terjadi akibat adanya perasaan tidak senang antar individu maupun kelompok. Konflik ini menimbulkan kekacauan yang dapat mengakibatkan kerugian secara materi bahkan hingga pembunuhan. Contohnya saja perkelahian antara ormas Jingga dengan ormas Hitam yang disebabkan oleh rasa tidak terima ormas Jingga karena wilayah kekuasaannya merasa direbut oleh ormas Hitam.

14. Konfik Vertikal

Konflik vertikal merupakan konflik yang terjadi antara individu yang menempati kedudukan paling atas dengan individu yang menempati kedudukan paling bawah (tingkatan bersifat hirarki). Biasanya konflik ini terjadi dalam sebuah organisasi maupun perusahaan. Contohnya saja selisih pendapat antara Direktur perusahaan dengan pegawai perusahaan terkait upah yang didapat tidak sesuai dengan bobot pekerjaan yang diberikan.

15. Konflik Horizontal

Konflik horizontal terjadi antara individu maupun kelompok yang memiliki kedudukan sama atau sejajar. Contohnya saja perdebatan antara tukang ojek yang memperebutkan tempat pangkalan dan saling mengklaim bahwa tempat yang digunakan merupakan wilayah kekuasaannya.

16. Konflik Diagonal

Konflik diagonal adalah konflik yang muncul karena adanya ketidakmerataan pengelolan sumber daya. Sehingga, organisasi masyarakat sekitar menuntut ketidak adilan tersebut dengan cara melakukan pertentangan dan hal tersebut menyebabkan terjadinya konflik. Contohnya saja terjadinya pemberontakan Organisasi Masyarakat Operasi Papua Merdeka yang menuntut agar Papua melepaskan diri dari negara Indonesia akibat ketidakmerataan pembangunan seta kurangnya perhatian pemerintah terhadap pembangunan sumber daya di Papua.

17. Konflik Terbuka

Konflik terbuka adalah konflik yang keberadaannya diketahui oleh masyarakat. Contohnya saja konflik perebutan wilayah palestina atas Israel.

18. Konflik Tertutup

Konflik tertutup merupakan konflik yang hanya beberapa pihak saja yang mengetahui. Pihak yang mengetahui tersebut adalah individu atau kelompok yang terlibat dalam konflik tersebut. Contohnya saja konflik yang terjadi di dalam rumah tangga yang dalam hal ini hanya keluarga tersebut yang mengetahui konflik tersebut.

19. Konflik Realistis

Konflik realistis adalah konflik yang disebabkan karena adanya rasa kekecewaan individu atau kelompok dalam sebuah lingkungan sosial. Contohnya saja aksi mogok kerja yang dilakukan oleh pegawai sebuah perusahaan akibat tidak setuju dengan kebijakan perusahaan yang akan melakukan PHK secara sepihak.

20. Konflik Nonrealistis

Konflik nonrealistis disebabkan karena adanya tujuan yang hendak dicapai, namun salah satu pihak tidak ingin mencapainya dengan cara baik. Contohnya saja seorang pedagang menggunakan ilmu hitam agar usahanya lebih sukses dari pesaingnya.