ilustrasi popok bayi. ©www.boldksy.com Show
Merdeka.com - Orangtua kerap mengganti popok bayi mereka ketika sudah terasa sudah penuh. Padahal, sebaiknya popok bayi ini diganti pada jangka waktu tertentu. Dokter spesialis anak dr Citra, SpA, IBCLC, Mkes menyarankan para orang tua mengganti popok bayi mereka setidaknya setiap empat jam sekali demi mencegah munculnya masalah kulit seperti ruam. "Ibu, orang tua, caregiver mengganti popok anak sebelum menjadi terlalu lembap sehingga menyebabkan ruam pada kulit. Ganti popok minimal setiap empat jam," ujar dia dalam talkshow bertajuk "Kebaikan Produk Organik untuk si Kecil dan Alam", beberapa waktu lalu dilansir dari Antara. Citra yang menjadi pengajar di Perhimpunan Dokter Umum dan Bidan Perinatologi (PERINASIA) itu mengatakan kulit bayi 30 persen lebih halus dan lembut dibanding orang dewasa. Perbedaan inilah alasan kulit bayi rentan mengalami masalah kulit seperti diaper dermatitis atau ruam popok. 2 dari 2 halaman Ruam PopokMengutip Mayo Clicic, ruam popok termasuk bentuk umum kulit yang teriritasi (dermatitis) dan terlihat seperti bercak kulit meradang di pantat bayi. Kondisi ini selain karena popok basah atau jarang diganti, sensitivitas kulit, dan gesekan. Ruam popok biasanya hilang dengan perawatan sederhana di rumah, seperti penggantian popok lebih sering dan salep. Ruam popok biasanya muncul di area bokong, paha dan organ kelamin. Kondisi ini ditandai rasa gatal, bayi rewel atau menangis terutama saat mengganti popok "Bayi masih berkembang termasuk kulitnya. Kulit bayi lebih tipis, kalau terkena iritan akan lebih gampang terindikasi," kata dia yang juga mengatakan kulit tertutup popok cenderung lembap karena terkena keringat. Oleh karena itu, selain sering mengganti popok, para orang tua juga sebaiknya memberi pelembap pada bagian tubuh yang tertutup popok. "Boleh dikasih pelembap, diangin-angin dulu sampai kering baru dikasih popok," tutur Citra. Citra juga menyarankan orang tua memberikan pakaian berbahan katun pada bayi. Baca juga:
TEMPO.CO, Jakarta -Orang tua harus benar-benar memperhatikan keadaan bayi, termasuk popok yang dikenakan. Kulit bayi cenderung sensitif. Kondisi popok yang kurang baik atau tidak cocok dengan kulit bayi, bisa menimbulkan iritasi atau ruam popok. Begitu juga bila popok sudah penuh, orang tua harus segera menggantinya. Bila tidak, bayi berisiko terkena infeksi. Namun, terkadang orang tua tidak menyadari bila popok yang dipakai ternyata sudah penuh. Padahal baru diganti 2-3 jam yang lalu. Lalu, berapa jam sekali sebaiknya popok bayi harus diganti? Dokter Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A(K), dari Rumah Sakit Umum Pusat Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), saat ditemui di Pusat Kesehatan Ibu & Anak KIARA, Jakarta, Selasa, 23 Mei 2017, menyarankan agar orang tua mengenali fase dimana bayi lebih aktif. Hal ini bisa membantu orang tua memperkirakan atau menentukan waktu yang tepat untuk mengganti popok bayi. "Pada kehidupan bayi, ada fase dimana 12 jam itu dia sangat aktif. Dia melotot, minum terus, bangun. Tapi ada fase dimana dia tidur. Ibunya harus mengenali itu. Dimana, jam berapa yang fasenya aktif, berarti intip-intip. Popoknya pasti akan cepat basah." Dokter yang akrab disapa Dr. Rina ini juga menyarankan agar orang tua tidak terpaku pada jadwal untuk mengganti popok bayi, seperti mengganti popok harus setiap 3 jam sekali. "Jangan diajarkan untuk tiap 3 jam sekali, 2 jam sekali, 'ah, belum 3 jam,' padahal popoknya sudah penuh. Kita harus lihat dulu, bedakan di fase mana dia aktif. Katakanlah kalau di fase tertentu yang dia aktif, minumnya juga banyak, itu dalam 2-3 jam dia harus dilihat. Tapi kalau dia kurang aktif, dia bisa tidur 4 jam, 5 jam, ya biar saja." tuturnya menjelaskan. Dr. Rina juga menekankan agar orang tua segera mengganti popok bayi apabila sudah penuh, demi mencegah bayi terkena iritasi kulit dan juga infeksi. "Bahayanya, infeksi saluran kemih. Karena penuh, pipisnya masuk ke dalam (saluran kemih). Atau pupupnya masuk ke dalam tempat pipis, jadi infeksi." katanya. LUCIANA Baca juga : Rekomendasi BeritaTrik Parenting ala Prancis yang Bikin Bayi Tidur Nyenyak Sepanjang Malam3 hari laluTrik Parenting ala Prancis yang Bikin Bayi Tidur Nyenyak Sepanjang MalamTeknik menidurkan bayi ini disebut le pause, memberi kesempatan bayi untuk menenangkan diri dan tidur sendiri. Gaya Pengasuhan Otoriter Bisa Bikin Anak Depresi Menurut Studi13 hari laluGaya Pengasuhan Otoriter Bisa Bikin Anak Depresi Menurut StudiOrang tua yang menerapkan pengasuhan otoriter umumnya sulit memaafkan dan sering merespons dengan hukuman. 4 Dampak Buruk Helicopter Parenting14 hari lalu4 Dampak Buruk Helicopter ParentingPola asuh yang terlalu ikut campur urusan segala aspek kehidupan anak menandakan helicopter parenting Asal-usul Sebutan Pola Asuh Helicopter Parenting14 hari laluAsal-usul Sebutan Pola Asuh Helicopter ParentingOrang tua yang menerapkan helicopter parenting tak segan banyak campur tangan terhadap anak Risiko Buruk Pola Pengasuhan Helicopter Parenting22 hari laluRisiko Buruk Pola Pengasuhan Helicopter ParentingOrang tua yang menerapkan helicopter parenting tak segan memberi banyak campur tangan terhadap anak Helicopter Parenting, Apakah Pola Pengasuhan yang Bermanfaat untuk Anak?22 hari laluHelicopter Parenting, Apakah Pola Pengasuhan yang Bermanfaat untuk Anak?Helicopter parenting mengacu pola pengasuhan yang terlalu melindungi dan ikut campur urusan anak Sittervising, Tren Pola Asuh Terbaru dan Simak 2 Kelebihannya30 hari laluSittervising, Tren Pola Asuh Terbaru dan Simak 2 KelebihannyaSittervising memang terbilang pola asuh yang baru, tetapi sittervising memiliki kelebihan yang bisa dirasakan oleh orang tua dan anak. 7 Aturan Gaya Pola Asuh yang Harus Diikuti Keluarga Kerajaan Inggris40 hari lalu7 Aturan Gaya Pola Asuh yang Harus Diikuti Keluarga Kerajaan InggrisPembaptisan anak hingga larangan untuk berbicara keras di depan umum, inilah 7 pola asuh anak yang harus ditaati oleh keluarga Kerajaan Inggris. 4 Jenis Pola Asuh Anak dan Dampaknya40 hari lalu4 Jenis Pola Asuh Anak dan DampaknyaDalam psikologis, dikenal 4 gaya pola asuh anak, yaitu pola asuh otoritatif, otoriter, permisif, dan pengabaian. Berikut adalah penjelasannya. 4 Mitos Pengasuhan Anak alias Parenting yang Harus Anda Tinggalkan40 hari lalu4 Mitos Pengasuhan Anak alias Parenting yang Harus Anda TinggalkanSeiring perkembangan zaman dan pengetahuan, berikut adalah empat mitos terkait pola asuh anak atau parenting yang sebaiknya Anda tinggalkan. Berapa jam pemakaian popok pada bayi?IDAI menyarankan untuk mengganti popok bayi sesering mungkin, sekitar 2-3 jam sekali, terutama pada bayi baru lahir yang lebih sering buang air kecil.
Berapa jam sekali harus ganti pampers bayi?Standarnya, pospak sebaiknya diganti setidaknya setiap 4 jam sekali (boleh kurang, namun tidak boleh lebih) dan setiap kali bayi buang air. Dengan penggantian pospak secara berkala, maka risiko area kelamin dan bokong bayi terpajan lembab yang berlebihan bisa diminimalisasi.
Berapa kali bayi ganti popok dalam sehari?Jika Si Kecil terlihat lebih nyaman menggunakan popok sekali pakai, Bunda dan Ayah bisa mengganti popok paling tidak setiap 2–3 jam sekali. Namun, apabila Si Kecil menggunakan popok kain, popok tersebut perlu diganti setiap kali sudah basah guna mencegah iritasi.
Apakah tidak apa apa bayi memakai pampers 24 jam?Penggunaan pampers pada bayi (jenis sekali pakai) umumnya aman digunakan setiap hari, walaupun pada beberapa kasus dapat menimbulkan ruam kemerahan pada kulit yang lebih sensitif.
|