Apa itu teknik sampling dalam penelitian

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel . Untuk menentukan sampel dalam penelitian terdapat berbagai teknik yang dapat digunakan diantaranya ada dua yaitu probability sampling dan nonprobability sampling.

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Dikatakan simpel atau sederhana karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Pengambilan sampel acak ini dapat dilakukan dengan cara undian, memilih bilangan dari daftar bilangan acak dan sebagainya

  1. Proporsional stratified random sampling

Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional contohnya Suatu organisasi yang mem5punyai pegawai dari latar belakang pendidikan yang berstrata maka populasi pegawai itu berstrata contoh lulusan s1 45 orang s2 30 orang stm 800 dan 400. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut

  1. Disproportionate stratified random sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional. Misalnya pegawai dari unit kerja tertentu mempunyai 3 orang lulusan s3 4 orang lulusan s2 800 orang sma 700 orang smp maka 3 orang lulusan s3 dan lulusan s2 itu diambil semuanya sebagai sampel karena dua kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok S1 sma dan smp.

Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas misalnya penduduk dari suatu negara, provinsi atau kabupaten. Teknik ini sering digunakan melalui dua tahap yakni yang pertama sampel daerah dan yang berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu.

Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel . Biasanya teknik ini digunakan untuk penelitian kualitatif

Teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut . Setelah itu peneliti dapat dengan bebas mengambil sampel dari yang memiliki nomor ganjil atau genap.

Teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan terpenuhi.

Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang itu sebagai cocok digunakan untuk sumber data.

Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan atau penelitian tang kondisi politik di suatu daerah maka sumber datanya adalah orang yang ahli politik.

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel karena tergolong kecil jumlahnya yakni kurang dari 30 orang

Teknik pengambilan data yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian membesar karena peneliti merasa belum lengkap terhadap data yang diperolehnya.

baca juga: Pengumpulan Data Penelitian Grounded di PAUD

Apa itu teknik sampling dalam penelitian

Teknik sampling yang juga dikenal dengan teknik pengambilan sampel bisa dikatakan sebagai serangkaian proses yang kerapkali dipergunakan dalam analisis statistik dan statistika, di mana proses ini sendiri dijalankan dengan sejumlah pengamatan yang telah ditentukan diambil dari populasi yang lebih besar.

Adapun untuk berbagai contohnya terdapat berbagai metodologi yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi yang lebih besar ataupun lebih kecil. Semua itu tentusaja bergantung pada jenis analisis yang dilakukan, akan tetapi secara garis besarnya ada teknik pengambilan sampel acak sederhana atau pengambilan sampel sistematis.

Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel yang dikenal dengan teknik sampling adalah metode yang digunakan dalam pengambilan sampel dari suatu populasi, dimana proses ini dijalankan sedemikian rupa sehingga sampel tersebut akan memudahkan penentuan beberapa hipotesis penelitian tentang populasi tersebut.

Oleh karena itulah teknik sampling dapat dimaknai sebagai serangkaian teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam sebuah penelitian.

Contoh Teknik Sampling

Adapun untuk memberikan penjelasan yang lebih mendalam. Berikut ini adalah contoh mengenai teknik pengambilan sampling dalam penelitian. Antara lain;

Penelitian kuantitatif adalah salah satu jenis metode penelitian yang banyak mengandung soal rumus hitungan didalamnya, dengan langkah dan prosesnya bisa dilakukan melalui data numerial yang menunjukan perbedandingan ataupun menunjukan hasil secara spesifik terkait dengan perkembangan.

Contoh Teknik Sampling Penelitian Kuantitatif

Adapun untuk teknik pengambilan sampel dalam penelitian kuantitatif ini mempergunakan teknik probability sampling. Dimana untuk proses pengambilan sampelnya sendiri dilakukan jika subjek penelitian kurang dari 100 orang sebaiknya diambil semuanya, akan tetapi jikalau subjek penelitian lebih lebih dari 100 orang dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih (Suharsimi Arikunto, 2010).

Dalam hal ini MTs Al-Iman Unit 2 Tulang Bawang Provinsi Lampung memiliki jumlah siswa 1014 siswa. Muatan lokal keterampilan di MTs Al-Iman berjumlah 3 jenis yaitu keterampilan teknik bangunan untuk kelas VII, keterampilan pengolahan logam untuk kelas VIII, dan keterampilan teknik listrik kelas IX. Penelitian evaluasi di MTs Al-Iman ini mengambil kelas VII yaitu muatan lokal keterampilan teknik bangunan.

Adapun untuk Jumlah siswa kelas VII di MTs Al-Iman adalah 336 siswa. Siswa kelas VII di MTs Al-Iman terbagi atas 10 kelas. Dari populasi tersebut diambil 20 % dari populasi sehingga jumlah sampelnya adalah 20% x 336 siswa = 68 siswa. Sedangkan sampel guru keterampilan teknik bangunan yang akan diambil berjumlah 5 orang. Alasan peneliti menggunakan 20% pada penentuan ukuran jumlah sampel karena:

  1. Jumlah siswa 336 tidak mungkin diambil semua menjadi sampel.
  2. Agar semua kelas terwakili menjadi sampel

Jenis metode penelitian kualitatif yang bisanya mudah ditemukan untuk berbagai bentuk karya tulis ilmiah kadangkala diperlukan teknik pengambilan sampel. Adapun untuk struktur dalam kepenulisan yang bisa dilakukan tentusaja tergantung pada metodologi dan jenis penelitiannya.

Contoh Teknik Sampling Penelitian Kualititatif

Penelitian kualitatif yang dilakukan dalam mengkaji topik penelitian atas masalah sosial di Indonesia ini mengunakan teknik purposive sampling. Alasannya karena peneliti merasakan bahwa sampel yang diambil paling mengetahui tentang masalah-masalah sosial di Indonesia.

Adapun untuk proses penggunaan purposive sampling dalam penelitian memiliki maksud untuk mengetahui dampak masalah sosial yang ada di Indonesia bagi masyarakat diberbagai provinsi.

Meskipun pada dasarnya proses dalam pengambilan sampel dapat dilakukan melalui teknik sampling probability, sampling purposive, sampling non probability, sampling jenuh (sampling snowball), dan sampling random. Tetapi disebagian besar diperlukan penghitungan statistik.

Contoh Teknik Sampling Penelitian Statistik

Misalnya saja populasi yang terdiri dari 40 siswa di SMA 02 Bandar Lampung, dari semua anggota populasi itu diberi nomor urut 1 sampai 40 yang dihitung menjadi kelipatan tiga. Untuk itu maka yang diambil sebagai sampel adalah nomor urut 3,6,9,12,15 dan seterusnya sampai 40 populasi.

Rumus untuk menentukan Interval

N (Jumlah anggota populasi)
I ——————————-
n (jumlah anggota sampel)

Maka jadinya;

40 tanaman
…………………. = 3 interval
13 sampel

Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa sampling adalah metode yang memungkinkan seorang peneliti menyimpulkan informasi tentang suatu populasi berdasarkan hasil dari sebagian populasi, tanpa harus menyelidiki setiap individu. Hal ini karena mengurangi jumlah individu dalam penelitian mengurangi biaya dan beban kerja, dan dapat mempermudah memperoleh informasi berkualitas tinggi.

Akan tetapi, proses penentuan sampling ini harus diimbangi dengan memiliki ukuran sampel yang cukup besar dengan daya yang cukup untuk mendeteksi hubungan yang sebenarnya. Jika sampel akan digunakan, dengan metode apa pun yang dipilih, penting bahwa individu yang dipilih mewakili seluruh populasi.

Hal tersebut mungkin melibatkan secara khusus penargetan kelompok yang sulit dijangkau. Misalnya, jika daftar pemilih untuk kota digunakan untuk mengidentifikasi peserta, beberapa orang, seperti tunawisma, tidak akan terdaftar dan karena itu secara default dikeluarkan dari studi.

Itulah tadi artikel yang bisa dikemukakan pada semua semua kalangan berkenaan dengan berbagai contoh dalam teknik sampling yang ada pada penelitian kualitatif, kuantitatif, dan statistik. Semoga memberikan wawasan bagi semua pembaca sekalian.