Apa efek samping ibu Hamil kurang tidur?

Apa efek samping ibu Hamil kurang tidur?
Banyak wanita yang sedang mengandung alami sulit tidur. Penyebabnya antara lain, rasa mual di trimester pertama atau sesak napas akibat perut yang makin membesar pada trimester ketiga. Meski tergolong normal, jangan biarkan ini jadi kebiasaan.

Kurang tidur ketika hamil berisiko terjadinya preeklampsia, yakni suatu kondisi dimana tekanan darah meningkat selama masa kehamilan. Itulah hasil penelitian dari Center for Perinatal Studies di Swedish Medical Center, Seattle, Amerika Serikat.

Menurut penelitian, ibu hamil yang tidur kurang dari 6 jam pada malam hari pada trimester pertama kehamilan memiliki tekanan darah sistolik 4 mm/Hg (tekanan darah batas atas) lebih tinggi dibanding ibu hamil yang tidur lebih dari 7 jam. Akibatnya? Risiko terkena preeklampsia pun meningkat menjadi 9 kali lebih tinggi.

Sebenarnya, apa saja gejala preeklampsia? Di antaranya adalah tekanan darah meningkat, terdapat protein di dalam urin, bengkak di bagian tubuh tertentu akibat penumpukan cairan, sakit kepala, pandangan kabur, serta mual dan muntah.

Lalu, mengapa preeklampsia harus diwaspadai? Kondisi ini membuat plasenta tidak mendapat darah dalam jumlah yang cukup, sehingga bayi akan lahir dengan berat badan rendah. Jangan langsung khawatir, Ma. Kebanyakan ibu hamil yang menderita preeklampsia tetap bisa melahirkan bayi yang sehat kok. Caranya?

Deteksi preeklampsia secara dini dan tangani dengan perawatan teratur sebelum kelahiran. Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda lakukan:

  • Tidur cukup, yakni selama 7 – 9 jam sehari
  • Perbanyak istirahat
  • Rutin melakukan pemeriksaan sebelum kelahiran
  • Mengurangi konsumsi garam
  • Minum sekitar 8 gelas air per hari

Baca juga: Ingin Punya Anak Laki-Laki atau Perempuan? Ini Caranya!



Memiliki keturunan adalah hal yang paling ditunggu-tunggu pasangan suami istri yang sudah menikah. Namun tidak dipungkiri bahwa hamil dan melahirkan adalah kondisi yang melelahkan bagi orangtua, terutama bagi calon ibu. Berbagai perubahan fungsi tubuh terjadi ketika ibu mengalami kehamilan. Tidak hanya itu, kebiasaan yang biasanya dilakukan oleh ibu sehari-hari bisa saja terganggu, seperti salah satunya adalah kebiasaan tidur ibu. Saat hamil, banyak hal yang menyebabkan ibu menjadi kekurangan tidur, apalagi jika kehamilan sudah berusia cukup tua atau memasuki trimester terakhir. Waktu tidur ibu menjadi sangat terganggu akibat gejala dan tanda yang muncul karena semakin dekat dengan hari kelahiran. Namun tahukah Anda bahwa kurang tidur saat hamil bukan saja melelahkan, namun bisa mempengaruhi proses melahirkan?

Kenapa ibu sering sulit tidur saat hamil trimester ketiga?

Hampir setengah dari perempuan yang hamil di seluruh dunia, mengalami masalah tidur ketika mereka memasuki trimester akhir. Memasuki usia trimester 3, ukuran perut Anda akan semakin besar, sesuai dengan pertumbuhan janin yang Anda kandung. Hal ini sering kali membuat Anda menjadi tidak nyaman untuk tidur, bingung posisi apa yang pas dan membuat Anda tidur nyenyak.

Tidak hanya itu, gejala dan kondisi yang mungkin mempengaruhi tidur Anda ketika kehamilan trimester ke-3 adalah sindrom kaki gelisah, sakit pada punggung, sering merasa kram pada kaki, gatal pada beberapa bagian tubuh, timbul gejala heartburn, dan gerakan, tendangan, atau ‘tinjuan’ dari bayi Anda. Hal-hal seperti itu yang bisa saja mengganggu tidur nyenyak Anda yang kemudian menyebabkan Anda menjadi kurang tidur saat hamil.

Kenapa kurang tidur saat hamil mengakibatkan masalah pada persalinan?

Kekurangan tidur saat hamil di trimester akhir menyebabkan proses kelahiran terjadi lebih lama, dan berisiko bayi lahir tidak dengan cara normal, alias dengan operasi caesar. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh UCSF School of Nursing telah menunjukkan bahwa kurang tidur saat hamil tua dapat membuat ibu cenderung mengalami proses kelahiran yang lama atau melahirkan dengan operasi caesar. Studi ini melibatkan sebanyak 131 perempuan yang hamil dengan usia kehamilan bulan ke-9.

Dari penelitian ini diketahui bahwa ibu hamil yang memiliki kebiasaan tidur kurang dari 6 jam per malam, mengalami proses kelahiran selama rata-rata 29 jam. Sedangkan ibu hamil yang cukup tidur hanya membutuhkan 17,7 jam untuk proses kelahirannya. Tidak hanya itu, peneliti juga melihat kualitas tidur kelompok ibu hamil tersebut dalam satu minggu. Diketahui bahwa ibu hamil yang kualitas tidurnya buruk selama 4 hari dalam seminggu berpeluang 4,2 kali lebih besar untuk mengalami operasi caesar. Sedangkan ibu hamil yang mempunyai kualitas tidur buruk selama 5 hari dalam seminggu berisiko mengalami operasi sesar 5,3 kali lebih besar dari pada ibu hamil yang tidur dengan kualitas yang baik dan waktu yang cukup.

Apa efek samping lainnya dari kurang tidur saat hamil?

Operasi caesar adalah tindakan medis yang sebenarnya berisiko dilakukan untuk ibu dan merupakan jalan terakhir yang akan dilakukan jika memang bayi tidak bisa dilahirkan dengan normal. Efek atau kondisi yang mungkin timbul akibat melakukan operasi caesar adalah ibu kehilangan banyak darah, infeksi, pembekuan pembuluh darah di kaki, timbul rasa mual, muntah, konstipasi atau sembelit, sakit kepala, dan cedera pada organ lain. Tidak hanya berdampak pada ibu, operasi caesar juga memiliki dampak yang kurang baik untuk bayi yang baru lahir yaitu, berisiko mengalami cedera ketika operasi berlangsung dan memiliki permasalahan pernapasan.

Banyak ibu yang berharap akan mengalami proses kelahiran yang cepat, tetapi tidak semua akan terjadi seperti itu. Sebagian ibu yang mengalami insomnia atau kekurangan tidur, bisa saja merasakan proses kelahiran yang lama. Proses kelahiran yang lama ini dapat mengakibatkan janin kekurangan oksigen, ritme jantung yang abnormal pada bayi, infeksi uterus pada ibu, dan masalah pada air ketuban ibu.

Apa yang harus dilakukan jika ibu hamil susah tidur?

Sama seperti anggapan atau pernyataan yang menyatakan bahwa ibu hamil harus makan untuk dua orang, yaitu untuk ibu dan anak yang dikandungnya, begitu pun dengan tidur. Ketika seorang perempuan hamil, maka ia tidur dan istirahat untuk dua orang sekaligus. Oleh karena itu, tidur yang cukup sangatlah penting untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi yang sedang dikandung. Berikut adalah tips yang bisa dilakukan oleh ibu hamil ketika mengalami gangguan tidur saat memasuki trimester 3:

  • Hindari minum kopi, karena mengandung kafein. Tidak hanya kafein membuat Anda susah tidur, tetapi kopi juga membuat tubuh Anda menyerap zat besi yang seharusnya adalah untuk bayi.
  • Minum air putih yang banyak. Hal ini membuat Anda terhidrasi dengan baik. Seiring dengan besarnya kehamilan, maka kandung kemih Anda akan tertekan dan membuat Anda lebih sering untuk buang air besar. Oleh karena itu Anda perlu minum air yang lebih banyak.
  • Melakukan olahraga setidaknya 30 menit per hari. Olahraga dapat membuat kualitas tidur Anda lebih baik.
  • Buat kamar Anda gelap dan tidak ada suara apapun yang bisa mengganggu tidur Anda ketika tidur di malam hari.
  • Tidur dengan menghadap kiri, karena hal ini baik untuk kesehatan ginjal, uterus, serta kandung kemih Anda.

BACA JUGA

  • Posisi Tidur Paling Nyenyak untuk Ibu Hamil
  • Posisi Seks Saat Hamil yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan
  • Cara Mengurangi Wasir dan Pembengkakan Vagina Saat Hamil

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Apa yang terjadi pada janin saat ibu kurang tidur?

Anemia dan Masalah Persalinan Bahaya kurang tidur bagi ibu hamil juga bisa menyebabkan anemia. Sebab produksi sel darah akan terganggu bila ibu kekurangan tidur. Kalau sudah begitu, distribusi oksigen ke seluruh jaringan tubuh, termasuk janin bisa terhambat.

Apa Resiko ibu hamil begadang?

Ibu hamil yang begadang, terutama selama trimester ketiga berisiko mengalami kekurangan kadar adiponektin. Adiponektin adalah senyawa yang berfungsi menjaga metabolisme tubuh. Jika mengalami gangguan metabolisme, Anda akan lebih berisiko mengalami kelebihan berat badan saat hamil.

Berapa jam tidur yang baik untuk ibu hamil?

Waktu Tidur Terbaik bagi Ibu Hamil Dilansir dari buku Asuhan Kebidanan Kehamilan karya dari Rr. Catur Leny Wulandari (2021:30), untuk durasi tidur ibu hamil memang ada berbagai macam sesuai dengan kebutuhan dan umur. Tetapi, waktu tidur yang disarankan untuk ibu hamil sekitar 7 sampai 9 jam setiap harinya.

Bolehkah ibu hamil tidak tidur?

Kurang tidur saat hamil justru meningkatkan risiko ibu hamil mengalami komplikasi kehamilan, seperti preeklamsia, dan ini bisa membahayakan keselamatan ibu hamil serta janinnya. Sekarang Bumil tidak perlu takut untuk tidur di pagi hari lagi, ya.