Apa efek dari tidur di lantai?

Saat cuaca sedang panas, pasti Anda akan merasa panas dan akan menyalakan kipas angin, sambil minum minuman dingin tentunya. Mungkin kalau Anda memiliki AC di rumah, benda ini pasti akan menjadi sahabat Anda ketika cuaca panas. Anak-anak juga tidak lepas dari kebutuhan ini. Keseringan anak adalah tidur di atas lantai sambil menyalakan kipas angin. Tapi, tahukah Anda kalau mengarahkan kipas angin secara langsung ke arah anak kecil dapat menyebabkan penyakit? Apalagi kalau langsung ke arah wajah, ini dapat dapat menyebabkan penyakit Bell Palsy.

Bell Palsy terjadi karena membengkaknya saluran saraf Fasialis (wajah) yang melewati telinga. Beberapa ahli menyatakan penyebab BP berupa paparan angin dingin di salah satu sisi wajah secara terus menerus, ada juga yang menyatakan hal itu disebabkan oleh virus herpes yang menetap di tubuh dan teraktivasi kembali karena trauma, faktor lingkungan, stres dll. Sebagian penderita dapat sembuh tanpa pengobatan, tetapi tetap disarankan untuk menjalani terapi dan pengobatan.

Tanda-tanda jika seseorang terkena penyakit ini terutama anak kecil adalah Pada saat tersenyum, misalnya, maka bagian bibir yang satu sisi dengan pembengkakan saluran saraf akan sulit untuk bergerak mengikuti pola senyuman. Begitupun apabila anak hendak mengernyitkan alis, maka pada alis di sisi pembengkakan akan sulit terangkat.

Manfaat tidur dilantai

Tidur di lantai sebenarnya memang punya manfaat kesehatan tersendiri bagi tubuh, misalnya saja peredaran darah yang lebih lancar dan postur tubuh jadi lebih baik. Bahkan, ketika Anda merasa sakit punggung atau sakit leher, tidur di lantai akan membantu mengatasinya lho, bahkan skoliosis juga bisa dicegah. Selain itu, ada dua manfaat lain di sisi pikiran dan relaksasi, di mana tidur di lantai memberikan kenyamanan bagi pikiran dan memurnikan jiwa.

Resiko yang harus dihadapi karena tidur di lantai

Kasur diciptakan untuk memberikan kenyamanan dan kehangatan sepanjang tidur, dan inilah mengapa tubuh tidak mudah masuk angin atau demam. Sementara tidur di lantai yang lembab dan dingin memang nyaman pada awalnya, namun bila dilakukan terlalu sering akan membuat tubuh terasa sakit, demam dan masuk angin.

Ancaman serangga dan kuman

Tidur tanpa alas bisa meningkatkan ancaman terhadap serangga dan kuman, yang bisa kapan saja menggigit dan menyebabkan penyakit tertentu. Selain itu, sebagian orang juga mengalami mimpi buruk ketika mencoba tidur di lantai.

Read more: http://doktersehat.com/tidur-di-lantai-itu-bahaya-nggak-sih/#ixzz36tTmEUea

Apa efek dari tidur di lantai?

SOLOPOS.COM - Ada risiko kesehatan di balik kebiasaan tidur di lantai (ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO – Ada beberapa orang gemar tidur tanpa kasur dan menjadi kebiasaan sehari-hari. Namun, bukan berarti mereka yang tidur tanpa kasur, memiliki tubuh yang kebal. Ternyata, ada risiko di balik  tidur tanpa kasur yang mengintai mereka.

Tidur tanpa kasur alias langsung dilantai maupun dengan karpet, memang solusi yang tepat bagi tubuh yang terasa gerah akibat suhu yang panas. Sebab lantai memberi sensasi dingin yang nyaman bagi beberapa orang.

PromosiDukung UMKM Binaan BUMN Go Online, Tokopedia Daftarkan 2.000 NIB

Tetapi, kebiasaan itu bisa menimbulkan bahaya jika dibiarkan terus menerus dalan jangka waktu yang cukup panjang. Seperti yang dilansir dari Liputan6.com Kamis (12/11/2020), ini sederet risiko penyakit akibat tidur di lantai.

Jangan Bingung, Ini 7 Cara Cegah Kabel Rusak Akibat Gigitan Tikus

Masuk angin

Tidur langsung dengan kondisi tubuh menempel lantai, bisa membuat suhu dingin dari lantai memengaruhi kondisi tubuh. Setelah itu, akan mulai timbul gejala masuk angin seperti kembung, mual, muntah, dan pusing. Untungnya saat ini sudah banyak dijual produk obat anti masuk angin yang cukup ampuh digunakan. Kemudian, jika ingin tidur di lantai, setidaknya alasi dulu dengan tikar atau matras tipis agar suhu dingin dari lantai tidak langsung menyerang tubuh dan bikin masuk angin.

Pilek dan flu

Tidur tanpa kasur bisa menyebabkan tubuh terserang pilek dan flu. Apalagi, jika kondisi lantai yang digunakan sebagai alas tidur terdapat berbagai debu dan kotoran. Debu dan kotoran bisa membuat badan makin lemah.

Virus-virus yang berasal dari kotoran tersebut bisa menyerang bagian pernapasan seperti hidung dan paru-paru. Hal ini akan berakibat timbulnya gejala seperti demam, bersin, hidung tersumbat bahkan kepala pusing.

Infeksi kulit dan saluran pernapasan

keadaan lantai yang kurang bersih dan berdebu, tentunya akan meningkatkan risiko sakit paru-paru jika tidur di lantai. Sebab paru-paru bisa mengalami peradangan yang dikarenakan bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh.

Selain itu, jika lantai yang digunakan untuk tidur kotor dan berdebu, maka berpotensi menyebabkan berbagai masalah kulit seperti ruam, gatal gatal, hingga paling parah kulit bernanah.

Masalah pada punggung

Kondisi lantai yang keras justru menyebabkan punggung menjadi sakit. Hal ini disebabkan tulang dan semua otot tidak relaks ketika tidur. Saat tubuh terpapar suhu dingin dalam waktu lama, jaringan tubuh akan mengembang dan membengkak. Hal tersebut menyebabkan ruang persendian terdesak.

Kebiasaan tidur tanpa kasur ini sendiri, jika dibiarkan dalam waktu lama bisa menyebabkan timbulnya risiko postur tubuh yang kurang baik, timbul kesemutan, pegal, dan nyeri.

Hoaks Covid-19 Upaya Kurangi Kepadatan Penduduk, Ini Faktanya

Digigit serangga

Saat tidur di lanttai, ada kemungkinan kalian akan digigit serangga. Sebab, sudah menjadi hal umum ketika serangga berada di area lantai, seperti kecoa dan hewan kecil lainnya. Bahkan kehadiran jenis serangga tertentu bisa menyebabkan gangguan kesehatan.

Sakit kepala

Sebagian orang justru rentan mengalami sakit kepala setelah tidur di lantai akibat penurunan suhu tubuh. Adanya perubahan lingkungan atau suhu tersebut bisa menyebabkan kadar hormon serotonin dalam otak tidak seimbang. Hasilnya, saraf otak akan bereaksi berlebihan dan timbul sakit kepala.

Picu asam lambung dan sinusitis

Cuaca dingin dapat menjadi momok menakutkan bagi sebagian orang. Terutama, jika orang-orang tersebut tidur di lantai yang otomatis membuatnya terpapar dingin secara langsung. Hal tersebut sangat berpotensi menyebabkan asam lambung. Bahkan perut bisa terasa kembung, mual, dan muntah.

Tak hanya itu, suhu dingin dari lantai yang menyelimuti seluruh tubuh bisa menyebabkan sinusitis. Gejala penyakit ini seperti hidung tersumbat, sakit kepala serta bersin. Jika dibiarkan, bisa menyebabkan penyakit lain yang lebih parah, seperti asma, serta ganguan pada otak seperti stroke dan aneurisma.

Tidur terganggu

Kondisi tidur di lantai sangat tidak nyaman. Hal ini bisa membuat tidur tidak berkualitas akibat tubuh menjadi tegang dan sulit mendapatkan posisi yang tepat. Alhasil, waktu istirahat menjadi terbuang sia-sia dan bangun dalam keadaan yang tidak segar.

Apa manfaat tidur di lantai?

Efek tidur di lantai sebenarnya memang punya manfaat kesehatan tersendiri bagi tubuh, misalnya saja peredaran darah yang lebih lancar dan postur tubuh jadi lebih baik. Bahkan, ketika Anda merasa sakit punggung atau sakit leher, tidur di lantai dapat membantu Anda mengatasinya.

Apakah tidur di lantai bisa mengatasi kepanasan?

Memang benar tidur di lantai adalah solusi untuk mengatasi kepanasan karena adem dan sensasi dingin yang diberikan oleh lantai dapat membuat tidur lebih nyaman dan nyenyak, apalagi saat udara panas. Namun, hal tersebut tidak boleh Anda biasakan lagi dan sebaiknya dihindari.

Apa Penyebab sesak saat tidur di lantai?

Efek tidur di lantai, selain dipengaruhi oleh suhu lantai yang dingin, posisi tubuh yang tidak ideal pun dapat menyebabkan keluhan sesak namun sesak akan hilang ketika Anda mengubah posisi tubuh. 4. Masuk angin

Apakah tidur di lantai bisa menyebabkan nyeri?

Menurut pakar kesehatan, efek tidur di lantai sebenarnya tidak memberikan dampak yang serius pada tubuh, beberapa orang justru merasa lebih nyaman karena tidur di lantai karena bisa memperbaiki postur tubuh dan mengurangi sejumlah gejala nyeri di beberapa bagian tubuh.

Apa akibatnya jika sering tidur di lantai?

Risiko kesehatan yang mungkin timbul dari tidur di lantai tanpa alas adalah paparan kuman dan bakteri yang menempel di lantai. Tidur di lantai sebenarnya tidak menyebabkan penyakit apa pun secara langsung, kecuali jika lantai kotor, maka debu dan kotoran bisa terhirup.

Kenapa tidak boleh tidur di ubin?

Tidur di lantai sangat bisa menyebabkan tubuh Anda terserang pilek dan flu. Hal ini karena lantai yang dingin apalagi pada lantai keramik. Selain itu penyebab lainnya bisa terjadi karena adanya berbagai debu dan kotoran pada lantai yang belum sempat dibersihkan.

Apakah tidur di lantai itu baik?

Tidur di lantai bisa memperbaiki postur tubuh yang membungkuk. Dengan tidur di lantai yang lurus dan rata, maka tulang punggung akan terbaring dalam posisi lurus ketika tidur. Jika dilakukan rutin, tidur di lantai bisa meluruskan otot punggung dan postur tubuh yang membungkuk.

Kenapa tidur di lantai bikin pusing?

Sebagian orang justru rentan mengalami sakit kepala setelah tidur di lantai akibat penurunan suhu tubuh. Adanya perubahan lingkungan atau suhu tersebut bisa menyebabkan kadar hormon serotonin dalam otak tidak seimbang. Hasilnya, saraf otak akan bereaksi berlebihan dan timbul sakit kepala.