Alat yang merupakan penerapan hukum Archimedes adalah

Penerapan Hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari cukup sering sobat idschool jumpai di sekeliling lingkungan pada berbagai kegiatan. Hal kecil yang mungkin tidak disadari oleh sobat idschool mengapungnya mainan bebek pada ember. Ya, itulah contoh sederhana adanya hukum Archimedes pada kehidupan sehari – hari yang dapat sobat idschool amati.

Lebih dari itu, hukum Archimedes telah digunakan untuk membantu berbagai kegiatan manusia. Apa saja itu? Contoh kegiatan yang menggunakan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari – hari dapat ditemukan pada kapal selam, kapal layar, balon udara, hidrometer, dan jembatan ponton/jembatan apung. Beberapa kegiatan tersebut memanfaatkan penerapan hukum Archimedes dalam pelaksanaanya. Yaitu memanfaatkan adanya gaya ke atas yang timbul karena perbedaan massa jenis zat.

Alat yang merupakan penerapan hukum Archimedes adalah

Simak uraiannya penjelasan contoh penerapan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari – hari pada masing – masing ulasan di bawah.

Table of Contents

1) Balon Udara

Contoh penerapan hukum Archimedes pertama yang akan diulas adalah penerapan hukum Archimedes pada balon udara. Balon udara diisi dengan gas dengan massa jenis zat yang lebih kecil/ringan dari massa jenis udara di sekitarnya. Dengan perbedaan massa jenis tersebut dapat membuat balon udara mendapat gaya angkat ke atas. Sehingga, balon udara dapat terbang seperti pesawat.

Alat yang merupakan penerapan hukum Archimedes adalah

Baca Juga: Perubahan Fisika Kimia Biologi

2) Kapal Selam/Kapal Layar

Contoh kedua dari penerapan hukum Archimedes adalah pemanfaatan hukum Archimedes pada kapal selam atau kapal layar. Seperti yang sobat idschool ketahui bahwa sebuah logam akan tenggelam jika jatuh di dalam air. Seperti sebuah jarum yang dijatuhkan ke laut akan tenggelam. Lalu, mengapa kapal dengan berat lebih dari jarum dapat mengapung di atas permukaan air laut? Bukankah sebagian besar badan kapal terbuat dari logam?

Alat yang merupakan penerapan hukum Archimedes adalah

Bentuk kapal laut berupa cekungan sehingga berat kapal laut yang tenggelam di laut akan mendapat gaya angkat ke atas. Gaya ke atas inilah yang membuat kapal laut tidak tenggelam. Penjelasan lebih tepatnya dikarenakan perbedaan massa jenis, karena gaya ke atas berhubungan dengan massa jenis benda.

Massa jenis kapal dibuat lebih ringan dari massa jenis air.

Jika massa jenis kapal lebih besar dari massa jenis air maka kapal akan tenggelam. Sehingga diperlukan pembuatan kapal dengan massa jenis lebih ringan dari massa jenis air agar mampu membuat kapal mengapung di air.

Konsep yang sama juga diterapkan pada pembuatan kapal selam.

3) Hidrometer

Hidrometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis suatu zat cair. Konsep yang digunakan untuk mengetahui nilai massa jenis suatu zat cair pada hidrometer juga menggunakan hukum Archimedes.

Hidrometer terbuat dari tabung kaca. Agar tabung kaca dapat terapung tegak di dalam zat cair, pada bagian bawah tabung dibebani butiran timbale. Diameter bagian bawah tabung kaca dibuat lebih besar supaya volume zat cair yang dipindahkan hidrometer lebih besar. Sehingga dapat dihasilkan gaya ke atas yang lebih besar dan hidrometer dapat mengapung di dalam zat cair.

Alat yang merupakan penerapan hukum Archimedes adalah

Baca Juga: Hukum Newton dalam Kehidupan Sehari – Hari

4) Jembatan Ponton/Jembatan Apung

Contoh penerapan hukum Archimedes berikutnya adalah hukum Archimedes pada jembatan ponton atau jembatan apung. Jembatan ponton adalah jembatan yang terbuat dari drum kosong sebagai alat apungnya dan jajaran kayu sebagai jalannya. Jembatan ponton dapat ditemui di daerah pelabuhan. Drum kosong berisi udara yang memiliki massa jenis lebih ringan daripada massa jenis air laut. Sehingga, drum kosong tersebut dapat mengapung pada air laut.

Alat yang merupakan penerapan hukum Archimedes adalah

Demikianlah tadi contoh penerapan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari – hari. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat!

Baca Juga: Hukum Archimedes

Sebelumnya Mafia Online sudah membahas tentang hukum Archimedes atau gaya angkat pada fluida dan hukum archimedes pada benda mengapung, melayang dan tenggelam. Tahu gak sih, bahwa hukum Archimedes banyak sekali diterapkan dalam kehidupan sehari-hari lho. Berikut admin bagikan 10 penerapan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari.

1. Kapal Pesiar

Tahukah kamu bahwa kapal pesiar massanya bisa mencapai 200 ribu ton. Bagiamana kapal pesiar yang massanya mencapai ratusan ribu ton itu bisa mengambang di lautan? Padahal balok besi (bahan yang sama untuk membuat kapal pesiar) jika dimasukan ke dalam air akan tenggelam. 

Alat yang merupakan penerapan hukum Archimedes adalah
Kapal Pesiar

Peristiwa ini berhubungan dengan gaya apung yang dihasilkan oleh kapal pesiar tersebut. Balok besi yang dicelupkan ke dalam air akan tenggelam, sedangkan balok besi yang sama jika dibentuk kapal pesiar akan terapung. Hal ini disebabkan oleh jumlah fluida yang dipindahkan besi yang berbentuk kapal pesiar lebih besar daripada jumlah fluida yang dipindahkan balok besi. Besarnya gaya angkat yang dihasilkan kapal pesiar sebanding dengan volume kapal pesiar yang tercelup dan volume fluida yang dipindahkannya. Apabila gaya angkat yang dihasilkan sama besar dengan berat kapal pesiar maka kapal pesiar akan terapung. Oleh karena itu, kapal pesiar didesain cukup lebar agar dapat memindahkan volume fluida yang sama besar dengan berat kapal pesiar itu sendiri.

2. Galangan Kapal

Untuk memperbaiki kerusakan pada bagian bawah kapal, maka kapal perlu diangkat dari dalam air. Alat yang digunakan untuk mengangkat bagian bawah kapal tersebut dinamakan galangan kapal. Gambar di bawah ini menunjukkan sebuah kapal yang berada di atas galangan. Bagaimana kapal yang ukurannya besar bisa berada di atas galangan kapal? 

Alat yang merupakan penerapan hukum Archimedes adalah
Galangan Kapal

Sebelum berada di atas galangan, kapal tersebut awalnya berada di tengah laut kemudian galangan kapal berada di bawah kapal. Setelah diberi topangan yang kuat sehingga kapal seimbang, air dikeluarkan secara perlahan-lahan. Kapal akan terangkat ke atas setelah seluruh air dikeluarkan dari galangan kapal.

3. Balon Mainan Anak-Anak

Penahkah kamu meniup balon? Pada saat meniup balon lalu kita menerbangkannya ternyata tidak mau terbang ke atas melainkan menuju tanah. Berbeda dengan balon yang dibeli dari penjual balon keliling, di mana balon selalu mengarah ke atas, malah jika kita melepasnya akan terbang ke langit. Lho kok bisa begitu?

Alat yang merupakan penerapan hukum Archimedes adalah
Balon

Ternyata balon yang dijual oleh pedagang balon keliling sudah diisi gas yang bernama gas Helium. Perlu kita ketahui bahwa gas Helium (He) memiliki massa jenis 0,18 kg/m3, sedangkan udara itu sendiri memiliki massa jenis 1,2 kg/m3. Sesuai dengan hukum Archimedes tentang mengapung, melayang dan tenggelam yang sudah admin posting pada postingan sebelumnya, jika massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis fluida maka benda tersebut akan terapung. Hal ini juga berlaku pada gas Helium, di mana gas Helium memiliki massa jenis lebih kecil dari massa jenis udara sehingga balon yang berisi Helium akan terbang ke atas. Lalu kenapa balon yang kita tiup sendiri tidak mau terbang ke atas?

Balon yang kita tiup dari mulut kita merupakan gas karbondioksida yang memiliki massa jenis 1,98 kg /m3, sedangkan udara sendiri memiliki massa jenis massa jenis 1,2 kg/m3, sehingga balon udara yang kita tiup tidak mau terbang ke atas karena massa jenis balon lebih besar daripada massa jenis udara.

4. Balon udara

Penerapan hukum Archimedes pada balon udara hampir sama seperti pada balon anak-anak. Hal ini disebabkan karena balon udara juga menggunakan gas Helium untuk menerbangkannya. Akan tetapi karena berisi beban berupa manusia, tetunya gaya angkatnya menjadi kecil. Untu meningkatkan gaya angkat, udara dalam balon juga dipanaskan agar memberikan gaya angkat karena udara panas di dalam balon memiliki massa jenis lebih kecil daripada udara di luar balon.

Alat yang merupakan penerapan hukum Archimedes adalah
Balon Udara

5. Kapal Selam

Penerapan hukum Archimedes pada kapal selam bisa dibilang hampir sama dengan galangan kapal. Jika kapal selam menuju bawah laut, maka air laut dimasukkan ke dalam ruang cadangan sehingga membuat berat kapal bertambah (massa jenis kapal juga akan bertambah). Semakin banyak kapal selam diisi air laut maka kapal akan makin tenggelam, begitu juga sebaliknya. Banyak sedikitnya air laut yang dimasukkan menyebabkan kapal selam dapat menyelam pada kedalaman tertentu. Untuk membuat kapal selam mengapung, harus mengeluarkan air laut dari dalam ruang cadangan.

Alat yang merupakan penerapan hukum Archimedes adalah
Kapal Selam

6. Jukung

Jukung ini sering digunakan oleh para nelayan tradisonal untuk menangkap ikan. Penerapan hukum Archimedes pada jukung sama seperti kapal laut. Jukung biasanya dibuat dari kayu. Jika kita menggunakan kayu gelondongan ke tengah laut untuk mencari ikan tentu kita akan tenggelam. Jika dibuat dalam bentuk perahu maka kita bersama perahu bisa mengapung, padahal sama-sama terbuat dari kayu. Hal ini disebabkan oleh jumlah fluida yang dipindahkan kayu yang berbentuk jukung lebih besar daripada jumlah fluida yang dipindahkan oleh kayu gelondongan. 

Alat yang merupakan penerapan hukum Archimedes adalah
Jukung

7. Jembatan ponton

Mungkin kamu pernah melihat jembatan ponton? Jembatan ponton adalah jembatan yang terbuat dari susunan drum-drum kosong. Nah drum-drum kosong ini disusun sedemikian rupa sehingga menyerupai jembatan. Jembatan ponton sering kita lihat di dermaga-dermaga penyeberangan. Jambatan ponton bisa mengapung karena massa jenis drum kosong lebih kecil daripada massa jenis air.

Alat yang merupakan penerapan hukum Archimedes adalah
Jembatan Ponton


8. Rakit

Pernahkah kamu melihat orang naik rakit? Rakit merupakan susunan benda ringan secara datar yang mengapung berfungsi sebagai alat transportasi air. Selain menggunakan kayu, rakit sering menggunakan bambu. Prinsip kerja rakit sama seperti jukung dan kapal laut. Di mana bambu yang berbentuk rakit memiliki massa jenis lebih kecil daripada massa jenis air sehingga rakit bisa mengambang di air.

Alat yang merupakan penerapan hukum Archimedes adalah
Rakit

9. Kano

Kano merupakan salah satu permainan air yang sering digunakan untuk sekedar sarana rekreasi, sehingga permainan ini sering ditemukan di pantai-pantai yang memiliki perairan tenang. Hampir sama seperti rakit, kapal dan jukung, pada kano juga berlaku prinsip hukum Archimedes. Massa jenis kano lebih kecil daripada massa jenis air laut sehingga kano bisa mengapung di atas permukaan air laut.

Alat yang merupakan penerapan hukum Archimedes adalah
Kano

10. Arung Jeram

Arung jeram merupakan kegiatan mengarungi jeram-jeram sungai yang sangat menantang dengan menggunakan media boat karet dan dayung. Agar arung jeram bisa mengapung di atas permukaan air sungai, maka boat karet di isi angin untuk menambah volumenya sehinga massa jenis boat karet lebih besar daripada massa jenis air sungai. 

Alat yang merupakan penerapan hukum Archimedes adalah
Arung Jeram

Demikian artikel tentang 10 contoh penerapan atau aplikasi hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari lengkap dengan pembahasan dan gambarnya. Selain yang disebutkan di atas masih banyak penerapan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari seperti keran otomatis, kayak, dan lain sebagainya. Jika kamu menemukan contoh penerapan hukum Archimedes yang lain, silahkan tuliskan di kolom komentar.