Alat cungkil adalah salah satu alat untuk membuat karya seni grafis dengan teknik cetak

     Cukil kayu adalah salah satu teknik cetak relief, merupakan teknik seni grafis paling awal, dan merupakan satu-satunya yang dipakai secara tradisional di Asia Timur. Kemungkinan pertama kali dikembangkan sebagai alat untuk menciptakan pola cetak pada kain, dan pada abad ke-5 dipakai di Tiongkok untuk mencetak teks dan gambar pada kertas. Teknik cukil kayu di atas kertas dikembangkan sekitar tahun 1400 di Eropa, dan beberapa waktu kemudian di Jepang. Di dua tempat ini, teknik cukil kayu banyak digunakan untuk proses membuat gambar tanpa teks.

Adapun langkah-langkah dalam pembuatan master cetakan adalah sebagai berikut:

  1. Buat sketsa terlebih dulu pada sebuah kertas, kemudian pindahkan sketsa tersebut ke papan kayu.
  2. Cukil bagian-bagian sketsa yang sudah ada pada papan kayu tersebut menggunakan tatah ukir, cukil bagian papan yang tidak akan terkena tinta.
  3. Bagian permukaan tinggi dari papan inilah yang kemudian akan menjadi karya kita, diberi tinta pada bagian tersebut dengan menggunakan roller.
  4. Kemudian taruh lembaran kertas (media yang kita pakai untuk karya) di bawah papan.
  5. Kemudian tekan atau press papan kayu tersebut, maka hasilnya seluruh desain anda akan menjadi sebuah karya baru di media kertas tersebut.

Tips:  Jika memakai beberapa warna maka kita harus membuat master papan kayu lebih dari satu tergantung jumlah warna yang kita pakai untuk desain, setiap papan dipakai untuk satu warna.

       Kalau kita mengamati cara pembuatannya tersebut maka kita bisa mengartikan bahwa pada prinsipnya karya seni cukil kayu ini adalah sama dengan cara kerja stempel, dimana pembuatan master stempelnya di buat secara negartif (terbalik) dengan harapan pada saat kita cetak (kita gunakan) maka stempel tersebut menghasilkan cetakan yang positif (tidak terbalik).

      Teknik cetak grafis cukil kayu ini terancam punah. Setidaknya hal ini yang menghantui para seniman grafis dewasa ini. Saya dan mungkin pegrafis lain sekarang sudah susah mendapatkan bahan hardboard. Baik di Tuban atau kota lain. Hardboard adalah lembaran dari serbuk kayu untuk membuat cetakan dengan teknik cukil kayu. Bukan lantaran harga pembuat master itu mahal, tapi karena permintaan bahan yang sebenarnya dipakai untuk eternit atap rumah itu kini makin sedikit akibat tergantikan bahan tripleks.


      Pada sejumlah toko bangunan di kota Tuban saat ini sudah jarang sekali menyediakan bahan itu sehingga kita sebagai seniman grafis yang biasa menggunakan teknik cukil kayu pun kelimpungan, khususnya jika membuat karya berukuran besar. Tidak mungkin toko mau rugi hanya untuk menyediakan bahan buat seniman cukil kayu. Tapi tidak mungkin juga kami mencukil dengan tripleks karena seratnya kurang memadai. Karena semakin sulitnya membuat master cetakan untuk karya cukil kayu inilah maka apabila kita berhasil membuat master cetaknya ada baiknya kita menjaganya agar tetap aman yaitu melapisinya dengan styrofoam.

       Dan berikut adalah beberapa karya seni grafis "Cukil kayu" karya dari adik-adik kelas saya mahasiswa UNESA (Universitas Negeri Surabaya) jurusan Pendidikan Senirupa:

Alat cungkil adalah salah satu alat untuk membuat karya seni grafis dengan teknik cetak

Alat cungkil adalah salah satu alat untuk membuat karya seni grafis dengan teknik cetak

Alat cungkil adalah salah satu alat untuk membuat karya seni grafis dengan teknik cetak

Alat cungkil adalah salah satu alat untuk membuat karya seni grafis dengan teknik cetak

Alat cungkil adalah salah satu alat untuk membuat karya seni grafis dengan teknik cetak

Alat cungkil adalah salah satu alat untuk membuat karya seni grafis dengan teknik cetak

Alat cungkil adalah salah satu alat untuk membuat karya seni grafis dengan teknik cetak

Alat cungkil adalah salah satu alat untuk membuat karya seni grafis dengan teknik cetak

Alat cungkil adalah salah satu alat untuk membuat karya seni grafis dengan teknik cetak

Alat cungkil adalah salah satu alat untuk membuat karya seni grafis dengan teknik cetak

Alat cungkil adalah salah satu alat untuk membuat karya seni grafis dengan teknik cetak

Alat cungkil adalah salah satu alat untuk membuat karya seni grafis dengan teknik cetak

Alat cungkil adalah salah satu alat untuk membuat karya seni grafis dengan teknik cetak

Alat cungkil adalah salah satu alat untuk membuat karya seni grafis dengan teknik cetak

Alat cungkil adalah salah satu alat untuk membuat karya seni grafis dengan teknik cetak

Alat cungkil adalah salah satu alat untuk membuat karya seni grafis dengan teknik cetak

Alat cungkil adalah salah satu alat untuk membuat karya seni grafis dengan teknik cetak

Alat cungkil adalah salah satu alat untuk membuat karya seni grafis dengan teknik cetak

Alat cungkil adalah salah satu alat untuk membuat karya seni grafis dengan teknik cetak

Alat cungkil adalah salah satu alat untuk membuat karya seni grafis dengan teknik cetak

Alat cungkil adalah salah satu alat untuk membuat karya seni grafis dengan teknik cetak

Alat cungkil adalah salah satu alat untuk membuat karya seni grafis dengan teknik cetak


      Demikianlah beberapa karya seni grafis (Cukil kayu), semoga dapat menginspirasi anda dalam berkarya yang lebih bagus lagi.

Seni grafis merupakan bagian dari seni rupa yang masuk ke dalam bagian karya seni rupa dwimatra atau dua dimensi yang bertujuan untuk menyampaikan ide, gagasan atau emosi dari pembuat karya seni tersebut. Dalam pembuatan, seni grafis menggunakan teknik cetak atau printing, sehingga karya seni grafis dapat dilipatgandakan.

Istilah grafis sendiri berasal dari bahasa Yunani “graphein” yang berarti menulis atau menggambar. Sementara dalam bahasa Inggris, istilah grafis disebut dengan “graph” atau “graphic” yang berarti membuat tulisan atau gambar dengan cara ditoreh atau digores. Tulisan dan gambar yang dimaksud disini adalah tulisan dan gambar dari negatif film yang dapat menciptakan berbagai bentuk warna dan gaya.

Seni grafis pada awalnya berkembang di negeri Tiongkok. Dimana disini seni grafis bertujuan untuk menggandakan tulisan-tulisan keagamaan. Sementara di Indonesia, seni grafis mulai berkembang pada zaman kolonialisme dan menjadi sarana para seniman untuk menyuarakan hak-haknya.

Dalam perjalanannya, seni grafis dibagi menjadi beberapa jenis. Dalam hal ini terkait teknik pembuatan yang memang beragam. Nah, apa saja jenis seni grafis berdasarkan teknik pembuatan?

1. Cetak Tinggi

Cetak tinggi merupakan bagian dari seni grafis yang menggunakan klise yang memiliki bagian-bagian menonjol. Apabila klise diolesi dengan tinta cetak, bagian yang menonjol akan menyerap tinta sementara bagian yang tidak menonjol tidak akan menerima tinta. Setelah ditempelkan ke media seni grafis, maka akan terbentuk gambar sesuai dengan bagian yang menonjol pada klise.

Stempel merupakan salah satu contoh alat untuk mencetak seni grafis cetak tinggi. Seni grafis cetak tinggi memanfaatkan perbedaan ketinggian pada permukaan klise. Pada stempel dapat kita lihat terdapat pola gambar atau tulisan yang lebih menonjol daripada permukaan stempel yang lain. Sehingga gambar yang dihasilkan akan sesuai dengan pola yang menonjol pada stempel.

2. Cetak Dalam

Seni grafis cetak dalam merupakan kebalikan dari seni grafis cetak tinggi. Apabila pada seni grafis cetak tinggi bagian yang membentuk gambar atau tulisan adalah bagian yang menonjol dari klise, pada seni grafis cetak dalam bagian yang membentuk gambar atau tulisan adalah bagian yang menjorok ke dalam dari klise.

(Baca juga: Mana Saja yang Termasuk Tema Seni Rupa Murni?)

Jenis-jenis cetak dalam antara lain: etsa, mezzo tint, drypoint, dan lain-lain. Klise yang digunakan pada cetak dalam terbuat dari alumunium atau kuningan yang permukaannya digores sehingga terbentuk goresan yang dalam. Tinta akan dituangkan pada permukaan yang dalam ini.

Kertas yang sudah dibasahi menggunakan air lalu diletakkan di atas permukaan klise sehingga tinta akan menyerap ke kertas. Terbentuklah gambar atau tulisan sesuai dengan pola yang terdapat di permukaan klise. Alat yang digunakan untuk menggores permukaan klise antara lain: pahat grafis, paku, logam runcing, dan jarum.

3. Cetak Datar

Seni grafis cetak datar merupakan teknik seni cetak menggunakan klise datar. Teknik ini menggunakan prinsip tolak-menolak dan tarik-menarik antara tinta dan air. Tekni ini ditemukan di Eropa pada abad ke-16. Pada saat itu klise masih terbuat dari batu cadas (limestone). Untuk mempermudah pembuatan klise yang digunakan dewasa ini terbuat dari lempengan logam.

Klise yang memiliki permukaan datar mendapat perlakuan khusus sehingga terdapat bagian yang menyerap tinta namun menolak air dan bagian yang menolak tinta namun menyerap air. Ketika tinta dioleskan secara merata ke klise maka hanya bagian tertentu yang dapat menerima tinta. Sehingga ketika kertas diletakkan diatas klise akan terbentuk gambar atau tulisan sesuai dengan bagian yang ada di klise.

4. Cetak Saring

Seni grafis cetak saring merupakan teknik seni grafis menggunakan layar sebagai proses pencetakannya. Layar yang digunakan memiliki serat dengan kerapatan yang berbeda. Cetak saring disebut juga dengan sablon atau seni grafi. Media yang digunakan antara lain kaos, kain spanduk, kertas, dan lain-lain. Gambar atau tulisan yang terbentuk sesuai dengan pola kerapatan serat pada layar.