Urutan yang benar dalam teknik mengukur volume dengan labu ukur adalah

Laboratorium tentu tidak akan lengkap tanpa hadirnya alat-alat laboratorium yang terbuat dari gelas seperti gelas ukur, buret, labu ukur, erlenmeyer, pipet dan lain sebagainya. Meskipun alat gelas kimia yang biasa ada di laboratorium ini terbilang sederhana namun tetap memiliki peran penting.

Berdasarkan fungsinya, secara umum alat-alat gelas kimia yang ada di laboratorium dibagi menjadi tiga kelompok meliputi alat tampung, alat ukur dan alat pendukung. Alat tampung adalah alat gelas kimia yang berfungsi untuk menampung zat kimia, bukan mengukur kuantitas zat. Sedangkan alat ukur adalah alat gelas kimia yang berfungsi untuk menakar jumlah atau mengukur kuantitas suatu zat.

Baca : Perawatan Alat Gelas Laboratorium

Adapun alat gelas kimia dan fungsinya di laboratorium yang akan kita bahas saat ini adalah alat gelas kimia yang berfungsi sebagai alat ukur.

1. Gelas Ukur

Ada berbagai ukuran untuk gelas ukur yang biasa digunakan di laboratorium. Mulai dari 2 ml hingga 2 liter. Gelas ukur adalah alat gelas kimia yang biasanya berbahan kaca. Fungsi utama gelas ukur adalah untuk mengukur volume suatu zat.

Urutan yang benar dalam teknik mengukur volume dengan labu ukur adalah

Gelas ukur biasanya berbentuk silinder dengan garis-garis penanda volume dibagian luarnya. Dengan melihat garis penanda volume, Anda dapat menentukan berapa volume yang ada dalam gelas ukur tersebut. Tentunya dengan memperhatikan meniskus cekung atau cembung pada gelas ukur.

2. Buret

Urutan yang benar dalam teknik mengukur volume dengan labu ukur adalah

Buret berfungsi untuk mengukur volume yang keluar dari alat gelas kimia yang satu ini. Buret dilengkapi dengan kran yang berfungsi untuk mengeluarkan atau menghentikan cairan yang keluar dari buret. Dengan melihat skala yang tertera pada buret, Anda dapat melihat berapa volume yang dikeluarkan. Biasanya, buret digunakan untuk proses titrasi.

3. Pipet Volume/Pipet Gondok

Seperti halnya buret, pipet volume atau pipet gondok termasuk salah satu alat yang terbuat dari gelas dan berfungsi untuk mengukur volume. Pipet volume atau pipet gondok adalah alat ukur kuantitatif dengan tingkat ketelitian tinggi. Bentuknya ramping dan terdapat penunjuk volume dengan hanya satu ukuran volume saja. Pipet Volume juga berfungsi untuk memindahkan cairan dari satu wadah ke wadah yang lain.

Urutan yang benar dalam teknik mengukur volume dengan labu ukur adalah

4. Pipet Ukur

Kebanyakan pipet bukan hanya berfungsi untuk mengukur volume namun juga berguna untuk memindahkan cairan dari wadah satu ke wadah yang lain. Jenis pipet yang satu ini mempunyai ukuran graduasi volume yang lebih presisi. Pipet ukur tesedia dengan berbagai jenis ukuran yaitu 1, 2, 5, 10, dan 25 ml.

Baca : Cara menggunakan mikropipet

5. Piknometer

Piknometer adalah alat yang berfungsi untuk mengukur nilai massa jenis atau densitas suatu fluida.

6. Labu Ukur/Takar

Ingin menyiapkan larutan dengan konsentrasi dan jumlah yang pasti disertai keakuratan yang tinggi? Labu ukur atau takar, jawabannya. Alat gelas kimia yang satu ini sangat cocok untuk menyiapkan larutan dalam kimia analitik dengan konsentrasi dan jumlah yang diketahui pasti dengan keakuratan yang sangat tinggi. Labu ukur dapat Anda gunakan untuk mengukur sesuatu dengan keakuratan yang tinggi karena pada bagian lehernya terdapat lingkaran graduasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas. (Artikel terkait: Kenali Aneka Labu di Laboratorium dan Fungsinya)

Urutan yang benar dalam teknik mengukur volume dengan labu ukur adalah

Bukan hanya itu saja, pada lehernya juga terdapat tanda batas yang menunjukkan volume sebagaimana tertera pada badan labu ukur. Biasanya, labu ukur berwarna transparan, tetapi ada juga yang berwarna gelap dan dilengkapi dengan penutup. Bagian penutup labu ukur dibuat dari bahan polietilen atau gelas yang tahan terhadap bahan kimia.

Baca Juga :

Perbedaan Gelas Ukur dan Gelas Kimia
5 Peran Kimia Dalam Kehidupan Sehari-Hari
5 Bahan Kimia Rumah Tangga Yang Berbahaya Bagi Kesehatan

Urutan yang benar dalam teknik mengukur volume dengan labu ukur adalah
Urutan yang benar dalam teknik mengukur volume dengan labu ukur adalah
Urutan yang benar dalam teknik mengukur volume dengan labu ukur adalah

Cara menggunakan pipet volume – Pipet adalah perlengkapan lab yang digunakan untuk memindahkan cairan dari satu wadah ke wadah yang lain.

Selain untuk memindahkan pipet juga dipakai untuk mengukur volume cairan dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi. Salah satu jenis pipet yang memiliki tingkat akurasi tinggi adalah pipet volume.

Yang mana bentuk pipet ini panjang dengan kedua sisi ujung yang tipis dan kurus. Sedangkan di bagian tengahnya mengembung sebagai wadah cairan yang akan diukur volumenya.

Berbeda dengan jenis pipet yang lain, pipet volume digunakan untuk mengukur cairan dengan ukuran volume tertentu. Hal ini karena satu alat hanya bisa digunakan untuk mengukur satu ukuran volume.

Misalnya jika Anda ingin mendapatkan cairan dengan volume 10 ml maka gunakan pipet volume dengan kapasitas ukuran 10 ml, dan seterusnya. Pada dasarnya cara menggunakan pipet volume tidak jauh berbeda dibandingkan dengan pipet pada umumnya.

Cara yang Benar

Tapi agar pembacaannya bisa lebih akurat, berikut adalah informasi cara menggunakan yang benar.

  1. Mulailah dengan membilas pipet volume menggunakan cairan yang akan dipindahkan. Caranya adalah dengan memasukkan sedikit cairan yang akan dipindahkan ke dalam tabung kemudian posisikan pipet secara horizontal. Lalu putar sedemikian rupa agar cairan menyentuh semua permukaan dalam pipet. Buang cairan tersebut ke tempat pembuangan.
  2. Pasang bulb atau penyedot karet pada bagian ujung atas pipet, jangan terlalu kencang memasangnya karena nanti akan sulit untuk dilepas.
  3. Tekan bulb kemudian masukkan ujung bawah pipet volume di bawah permukaan cairan yang akan dimasukkan lalu perlahan lepaskan tekanan bulb hingga cairan masuk di atas batas garis
  4. Cara menggunakan pipet volume selanjutnya adalah copot bulb dengan cepat kemudian segera tutup ujung atas pipet menggunakan jari Anda agar cairan yang sudah masuk tidak keluar lagi
  5. Dengan perlahan, buang kelebihan cairan dengan cara membuka jari hingga cairan keluar sedikit-sedikit sampai mencapai garis batas volume-nya.
  6. Jika ada sisa cairan yang menempel pada bagian luar pipet, sentuhkan pada wadah cairannya. Lalu masukkan cairan di dalam pipet ke dalam wadah lain dengan cara membuka jari Anda sepenuhnya. Kebanyakan pipet volume didesain sudah memperhitungkan sisa sedikit cairan yang tertinggal di bagian bawah ujung pipet. Jadi jangan khawatir volume cairan di wadah baru berkurang.
  7. Setelah menggunakan pipet volume segera bersihkan dengan pencuci dan bilas dengan air.

Cara menggunakan pipet volume tampak mudah tapi seringkali pengguna melakukan kesalahan-kesalahan kecil yang bisa mengurangi akurasi dari ukuran volume cairan yang seharusnya didapatkan.

Kesalahan yang Dilakukan

Berikut adalah kesalahan umum penggunaan pipet volume yang sebaiknya Anda hindari:

  1. Tidak membasahi bagian dalam pipet volume sehingga cairan yang masuk ke tabung beresiko menguap dan menyebabkan pengurangan volume.
  2. Tidak memperhatikan suhu ruangan ketika mengukur volume cairan yang bisa menyebabkan volume sampel berkurang karena menguap, bahkan memegang pipet dengan tangan terlalu lama pun bisa beresiko karena kena suhu tubuh.
  3. Menghilangkan sisa cairan pada ujung pipet menggunakan bahan yang menyerap seperti tisu atau lap. Jika ada kelebihan cairan cukup tempelkan bagian ujung ke sisi wadah cairan.
  4. Menyedot cairan dengan sudut yang miring, hal ini bisa menyebabkan volume cairan keluar dari pipet dan mengganggu akurasi terutama jika sedang bekerja dengan volume yang kecil.

Share

Kontaminasi produk makanan di industri pangan kerap terjadi. Biasanya, diakibatkan adanya mikroorganisme yang tidak diinginkan…

Salah satu, tahap penting dalam pengujian di laboratorium ialah preparasi sampel. Yang dimaksud dengan preparasi…

Kloning adalah proses untuk menghasilkan individu identik secara genetik tanpa proses reproduksi seksual. Karenanya, istilah…

Pekerjaan di laboratorium kerap kali membutuhkan penggunaan air dengan tingkat kemurnian yang berbeda-beda. Sebab itu,…

Saat pengerjaan sampel di laboratorium PCR dibutuhkannya lingkungan yang terbebas dari kontaminasi. Pasalnya, pekerjaan tersebutb…

Umumnya, di laboratorium membutuhkan alat yang dapat digunakan untuk memanaskan dan inkubasi sampel saat proses…