5 contoh sosialisasi di lingkungan sekolah

Sosialisasi merupakan proses yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan kita hari lepas hari. Sebagai makhluk sosial, satu-satunya cara kita dapat memenuhi kebutuhan utama kita dalam menjalani hidup yaitu dengan bersosialisasi. Bersosialisasi berarti menjalin atau membangun hubungan dengan orang lain dengan maksud dan tujuan tertentu. Maksud dan tujuan dari sosialisasi dapat berupa membangun hubungan atau relasi, dapat juga berupa penyampaian ide atau gagasan. Itulah yang membuat sosialisasi dapat berupa berbagai macam bentuk. Kita melihat dua orang berbincang, itu proses sosialisasi.

Melihat ada seminar tentang bahaya narkoba, itu juga proses sosialisasi dari seorang pembacara kepada sekolompok audiensnya. Cara pengendalian sosial melalui sosialisasi juga tak jarang kita temui. Tak terkecuali sosialisasi politik sebagai salah satu sarana untuk mengedukasi masyarakat mengenai kondisi politik di negaranya. Masyarakat berperan penting dalam sistem perpolitikan suatu negara yaitu sebagai pemegang kendali atas keputusan-keputusan politik lewat pengumpulan suara. Karena masyarakat berada pada posisi pemegang kendali, edukasi mengenai sistem politik di suatu negara sudah harus ditanamkan sejak dini, dalam hal ini diusia sekolah bahkan dalam lingkup keluarga.

Tujuan Adanya Sosialisasi Politik

Pembahasan kali ini akan berfokus pada sosialisasi politik yang terjadi contoh sosialisasi politik di sekolah. Penjelasan dibawah ini akan memberikan pengertian lebih lanjut tentang mengapa sosialisasi politik perlu dilakukan di sekolah dan contoh kegiatan yang mensosialisasikan budaya politik di lingkungan sekolah. Tujuan adanya sosialisasi politik selain untuk mengedukasi juga untuk memelihara kebudayaan politik yang ada pada suatu negara dengan menyampaikannya secara terus menerus dari satu generasi ke generasi berikutnya sehingga tidak ada ruang ‘kepunahan’ untuk budaya politik suatu bangsa.

Untuk memastikan sosialisasi politik terlaksana dengan baik dibutuhkan sarana sosialisasi politik atau biasa juga disebut dengan agen sosialisasi politik. Agen sosialisasi politik terdiri dari keluarga, kelompok pergaulan, media masa, tempat kerja, sekolah dan yang terakhir yaitu kontak politik secara langsung. Peran keluarga dalam proses sosialisasi memanglah sangat penting.

Jenis-jenis Sosialisasi Politik dalam Sosialisasikan

Sosialisasi politik disosialisasikan dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung, sudah pasti, dengan memberikan pengalaman politik secara langsung bagi individu ataupun kelompok masyarakat yang hendak menjadi target sosialisasi politik. Hal ini dilakukan lewat adanya perilaku imitasi, sosialisasi politik antisipatoris, pengalaman politik dan pendidikan politik. Sedangkan sosialisasi secara tidak langsung yaitu menyalurkan gagasan politik lewat sarana yang sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali dengan politik namun berhubungan dengan pembentukan kepribadian atau sikap mengenai kebudayaan politik. Sosialisasi ini dilakukan melalui agen sosialisasi politik yang sudah disebutkan diatas, salah satunya lewat sekolah.

Sekolah memang tempat kita belajar banyak hal mulai dari ilmu dari berbagai mata pelajaran sampai belajar berhubungan dengan orang lain lewat bersosialisasi dengan teman-teman dan guru di sekolah. Tidak ketinggalan sosialisasi politik yang juga dapat kita pelajari di sekolah. Sekolah sebagai sarana terjadinya sosialisasi politik mengajarkan politik secara formal dengan kegiatan-kegiatan di sekolah yang dilakukan bersama teman maupun guru. Dengan kurikulum yang sudah ada di sekolah, pandangan mengenai lembaga politik dan hubungannya dalam kehidupan kita bernegara mulai dimunculkan sejak berada di sekolah dasar. Dampak negatif penyimpangan sosial bisa dicegah dan sikap seseorang mengenai budaya politik di negaranya juga mulai terbentuk di sini.

Contoh sosialisasi politik di sekolah dapat kita lihat dalam wujud kegiatan-kegiatan berikut ini:

  • Pemilihan ketua OSIS yang diikuti oleh seluruh siswa dan guru di sekolah
  • Mengikuti upacara pengibaran bendera merah-putih setiap hari senin yang akan memberikan kesadaran anak tentang pentingnya cinta tanah air
  • Kegiatan baris-berbaris untuk melatih tim pengibar bendera
  • Ikut berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti kegiatan pramuka atau paskibraka
  • Adanya mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan yang melatih siswa berdiskusi mengenai politik dengan gurunya
  • Sekolah menjadi tempat atau sarana bagi siswa untuk bertemu teman sebayanya yang merupakan agen sosialisasi politik lainnya sehingga bisa terjadi pertukaran pendapat antara siswa yang satu dengan yang lainnya mengenai budaya politik di negara sendiri
  • Belajar berorganisasi lewat kegiatan ekstrakurikuler
  • Proses belajar mengajar yang mengajarkan siswa mengenai simbol-simbol politik seperti lambang negara, lagu kebangsaan, bendera nasional, dll.
  • Bukan untuk siswanya saja, sekolah juga menjadi tempat sosialisasi politik bagi guru-gurunya lewat diskusi politik yang bisa terjadi antar sesama guru.

Dari contoh diatas, dapat diambil kesimpulan contoh sosialisasi politik di sekolah sebagai agen sosialisasi politik bukan hanya menjadi tempat siswa mendapat sosialisasi politik lewat pendidikan formal maupun kegiatan ekstrakurikulernya, tapi juga menjadi tempat bertemunya suatu individu dengan agen sosial lainnya yaitu teman sebaya sebagai kelompok pergaulan baik siswa maupun guru dan tempat kerja yang dalam hal ini berfokus pada sosialisasi politik antar sesama guru. Itulah contoh fenomena sosial yang terjadi di masyarakat saat ini.

Sosialisasi politik yang dilakukan di sekolah tidak bisa dianggap remeh. Pengalaman politik secara tidak langsung yang dialami siswa maupun guru saat berada di sekolah akan membentuk sikap mereka terhadap dunia politik yang sebenarnya. Jika pengalaman politik yang diterima secara tidak langsung di sekolah merupakan pengalaman yang baik, tentunya gambaran tentang politik yang sebenarnya juga akan dianggap baik, begitu juga sebaliknya.

5 contoh sosialisasi di lingkungan sekolah

Tanpa disadari, proses sosial dalam bentuk sosialisasi sering terjadi dalam masyarakat. Sosialisasi melibatkan lebih dari satu orang. Pengertian sosialisasi serta beberapa contoh tindakan masyarakat yang termasuk dalam sosialisasi akan dibahas dalam artikel berikut ini.

Sosialisasi

Pengertian sosialisasi adalah proses pertukaran ide atau gagasan antara dua orang atau lebih yangmana ide maupun gagasan yang disampaikan memiliki potensi untuk saling mempengaruhi satu sama lain. Arti sosialisasi adalah sebagai proses pengenalan suatu hal baru yang dilakukan oleh seseorang yang lebih berpengalaman.

Peran sosialisasi dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Masyarakat memperoleh informasi baru dalam mengenal lingkungan kehidupannya. Hal tersebut sesuai dengan tujuan dan manfaat sosialisasi bagi masyarakat. Sosialisasi sering kali disebut sebagai salah satu proses pengendalian sosial untuk mengatur kehidupan kelompok masyarakat.

Sosialisasi sebenarnya sudah kita peroleh sejak lahir. Proses sosialisasi yang diperoleh sejak lahir yang akhirnya akan membentuk jati diri individu. Dalam proses sosialisasi maupun pengendalian sosial, individu mempelajari serta mengembangkan pola pikir dan pola perilakunya.

Proses sosialisasi yang diperoleh oleh individu akan membentuk satu kesatuan kecakapan dan pola-pola nilai yang tertanam dalam dirinya, serta penyesuaian-penyesuaian diri untuk menyatukan persepsi terhadap cara hidup lingkungan sekitar. Tak dapat dipungkiri, proses sosialisasi memberikan banyak dampak positif bagi kehidupan masyarakat.

Upaya penyatuan persepsi dalam masyarakat memerlukan proses interaksi yang berkesinambungan dan berkelanjutan. Tidak mudah bagi seseorang maupun sekelompok orang untuk menerima pandangan dan unsur baru dalam kehidupannya. Tak jarang proses sosialisasi tidak dapat berjalan dengan baik karena masing-masing pihak yang terlibat sama-sama mementingkan egonya sendiri.

Sikap sosial yang tinggi berpengaruh terhadap keberhasilan proses sosialisasi. Perbedaan pendapat dalam proses sosialisasi wajar terjadi ketika seseorang ingin mengetahui hal-hal baru tetapi belum bisa menerima secara keseluruhan apa yang diharapkan dari proses soialisasi.

Sosialisasi akan mempermudah manusia dalam membangun hubungan antar sesama. Hubungan sosial semakin erat terjalin ketika semua pihak yang terlibat mampu menerima secara terbuka proses sosialisasi yang terjadi. Penerimaan terhadap sistem baru bagi semua pihak yang terlibat, menjadi salah satu indikasi keberhasilan dari proses sosialisasi. Adanya perubahan pola pikir dan pola tingkah laku merupakan kelanjutan dampak proses sosialisasi yang berjalan dengan baik.

Tanpa sosialisasi, proses perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan tidak dapat berjalan dengan baik. Inovasi dan penanaman paham-paham baru terhadap individu maupuan masyarakat secara keseluruhan berpotensi membentuk sistem masyarakat yang terbuka.

Contoh Sosialiasasi

Secara keseluruhan, sosialisais memiliki beberapa jenis tergantung pada cakupannya. Untuk memahami lebih dalam mengenai sosialisasi, berikut ini akan dipaparkan beberapa contoh sosialsiasi di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat, antara lain:

  1. Orang tua menanamkan nilai tata krama dan sopan santuk kepada anaknya agar menjadi pribadi yang memiki juwa sosial tinggi. Proses sosial terjadi ketika sang anak mampu menerima dan memahami nilai yang diajarkan dengan baik, yang selanjutnya akan diterapkan dan dijalankan dalam kehidupannya menuju proses pendewasaan. Dalam hal ini, proses sosial terjadi secara primer.
  2. Guru ngaji mengajarkan ngaji kepada santrinya. Hal ini bertujuan agar pihak yang menerima sosialisasi yang dalam konteks ini adalah santri, mau memahami bacaan-bacaan al-Quran. Sosialisasi ini memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak.
  3. Ayah memarahi anaknya karena tidak mau mengerjakan PR yang diberikan oleh guru di sekolah. Dalam konteks ini, sang ayah menginginkan anaknya untuk belajar disiplin dan bertanggungjawab terhadap apa yang menjadi tugasnya.
  4. Hani menegur temanya yang tidak mau melaksanakan piket. Tindakan yang dilakukan Hani bertujuan agar temannya mau melaksanakan tanggungjawab yang telah diberikan kepadanya. Berhasil atau tidaknya proses sosialisasi ini, tergantung pihak yang diberikan sosialisasi apakah mau menerapkan apa yang diperintahkan kepadanya.
  5. Tegur sapa dan saling tersenyum ketika berpapasan dengan tetangga. Hal ini bertujuan untuk mempererat hubungan sosial antar pihak. Semua yang dilakukan dalam proses sosialisai memiliki tujuan.
  6. Kegiatan rapat Desa yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali untuk menyampaikan laporan perkembangan desa selama satu tahun dari masing-masing bagian. Proses sosialisasi dalam hal ini bertujuan sebagai langkah pertanggungjawaban tugas yang dibebankan kepada masing-masing bidang.
  7. Para remaja masjid de desa X berdiskusi untuk membahas dan mempersiapkan agenda-agenda yang akan dilaksanakan selama bulan ramadhan yang mampu memberi nilai positif bagi masyarakat dari semua usia, bulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua.
  8. Melaksanakan kegiatan lomba-lomba antara warga untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia. Proses sosialisasi ini memiliki tujuan agar masyarakat tidak lupa dan menghargai perjuangan para pahlawan Indonesia yang dengan kerja keras berjuang untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  9. Kegiatan diskusi yang dilakukan di kelas untuk memilih pengurus kelas yang dilakuakn di awal semester baru. Hal ini berjuan agar dalam proses pembelajaran maupun dalam mengatur urusan dan kebutuhan kelas terdapat pembagian tugas masing-masing. Dalam hal ini, sosialisasi bersifat positif.
  10. Mengajak teman untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial, salah satunya adalah kegiatan donor darah. Proses sosialisasi ini dikatakan berhasil apabila pihak yang diajak mau untuk ikut berpartisipasi mendonorkan darah demi tujuan sosial.
  11. Sosialisasi keamanan lingkungan yang dilakukan oleh pihak terkait seperti ketua RT/RW, pemerintahan desa, anggota musyawarah pemerintahan kecamatan (muspika). Proses sosialisai ini merupakan sosialisasi sekunder yang melibatkan banyak pihak.
  12. Sosialisasi bahaya penyalahgunan narkotika yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) yang dilakukan di semau sekolah menengah atas di kabupaten X. hal ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada siswa untuk tidak mengkonsumsi narkoba.
  13. Penyuluhan pengolahan hasil perkebunan berupa sayuran untuk memberikan gambaran dan inovasi baru terhadap olahan sayuran yang sehat dan diminati semua umur, khusunya anak kecil yang tidak suka terhadap sayuran. Proses sosialisasi ini juga dilakuakn untuk membantu meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat sekitar.
  14. Pengenalan produk baru yang dilakukan oleh marketing kepada para konsumennya untuk menunjukan keunggulan dan kelebihan produk.
  15. Kampanye yang dilakukan oleh para calon kepala desa untuk memperkenalkan visi, misi, dan tujuan untuk membangun dan menciptakan kemajuan desa serta mengenalkan program-program kerja yang akan dilaksanakan selama masa kepemimpinannya. Proses sosialisasi ini akan menciptakan rasa sling mempengaruhi satu sama lain.
  16. Sosialisasi pemilihan umum yang dilakuakn oleh komisi pemilihan umum (KPU) daerah setempat yang bertujuan untuk menunjukan kepada masyarakat cara memilih yang baik dan benar sesuai azas pemilu yaitu LUBER JURDIL.
  17. Guru menjelaskan kepada para muridnya tentang pentingnya hidup bersih dan hidup sehat agar para siswa senantiasa menjaga kebersihan dan terhindar dari berbagai macampenyakit. Proses sosialisasi ini termasuk ke dalam sosialisasi yang bersifat positif.
  18. Seorang murid yang bercerita dengan murid lain mengenai pengalamnya selama liburan sekolah.
  19. Menghadiri acara resepsi pernikahan kerabatnya. Sosialisasi dalam hal ini memiliki tujuan untuk mempererat hubungan satu sama lain. sosialisasi ini juga menunjukan sikap peduli serta rasa saling menghormati dan saling menghargai.
  20. Mengadakan kegiatan membangunkan sahur keliling kompleks dengan anak-anak sekitar untuk membangunkan warga. Hal ini juga sebagai bentuk kerukunan yang terjalin antarwarga.
  21. Danu bekerja sebagai penjual koran untuk membantu ibunya dalam memenuhi perekonomian keluarga. Dalam hal ini, Danu menunjukan proses sosialisasi dengan berupaya menempatkan diri pada posisi orang lain yaitu ayahnya, yang sudah meninggal sehingga ia menjadi tulang punggung keluarga.
  22. Ayah memberikan hukuman kepada anaknya karena tidak mematuhi perintah. Proses sosialisasi ini disebut dengan sosialisasi represif, yaitu menggunakan hukuman sebagai konsekuensi atas kesalahan yang dilakukan.

Itulah artikel yang bisa kami bagikan pada semua pembaca. Berkenaan dengan ragam contoh-contoh sosialisasi yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat. Semoga bisa memberikan edukasi dan bahan bacaan bagi kalian yang membutuhkan.